Vous êtes sur la page 1sur 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DENGAN SINDROMA


NEFROTIK

Kelompok 2 :
1. Tri Arganita
2. Nur Chotimah
3. Rakadewa Ekik
4. Yudi Prastyo
DEFINISI

Sindrom nefrotik (SN) merupakan


sekumpulan gejala yang terdiri dari :
1. Proteinuria massif (lebih dari 50
mg/kgBB/24 jam)
2. Hipoalbuminemia (kurang dari 2,5
gram/100 ml)
3. Hiperlipidemia yang disertai atau tidak
disertai dengan edema dan
4. Hiperkolesterolemia. (Rauf, 2002).
INSIDEN

Menurut Cecily L Betz, 2002 :


 Insidens lebih tinggi pada laki-laki daripada
perempuan.
 Sindrom nefrotik jarang menyerang anak
dibawah usia 1 tahun
 SNPM menacakup 60 – 90 % dari semua kasus
sindrom nefrotik pada anak
 Angka mortalitas dari SNPM telah menurun dari
50 % menjadi 5 % dengan majunya terapi dan
pemberian steroid.
ETIOLOGI

Menurut Arif Mansjoer,2000 :488, sebab pasti


belum diketahui. Umunya dibagi menjadi
 Sindrom nefrotik bawaan

Diturunkan sebagai resesif autosom atau karena


reaksi fetomaternal
 Sindrom nefrotik sekunder

Parasit malaria, penyakit kolagen,


glomerulonefritis akut atau kronik, trombosis vena
renalis, bahan kimia , dll.
 Sindrom nefrotik idiopatik (tidak diketahui
penyebabnya)
MANIFESTASI KLINIS

Menurut Betz, Cecily L.2002 : 335


 Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah
edema. umumnya ditemukan disekitar mata
(periorbital) dan berlanjut ke abdomen daerah
genitalia dan ekstermitas bawah.
 Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa

 Pucat

 Hematuria

 Anoreksia dan diare

 Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat


badan meningkat dan keletihan umumnya
terjadi.
PEMERISAAN PEUNJANG
Menurut Betz, Cecily L, 2002 : 335 :
Uji urine
 Protein urin – meningkat
 Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria
 Dipstick urin – positif untuk protein dan darah
 Berat jenis urin – meningkat
Uji darah
 Albumin serum – menurun
 Kolesterol serum – meningkat
 Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi)
 Laju endap darah (LED) – meningkat
 Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan penyakit
perorangan.
Uji diagnostik
 Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan
secara rutin
PENATALASANAAN

Menurut Ngastiyah edisi 2 2005 : 309,


 Istirahat sampai edema tinggal sedikit

 Diet protein tinggi sebanyak 2 - 3 gr/kg/BB

 Diuretik

 Kortikosteroid

 Antibiotik diberikan bila ada infeksi.

 Pungsi asites, pungsi hidro thorak dilakukan bila


ada indikasi fital
 Pengobatan terdiri atas mekanisme untuk
mengurangi proteinuria, mencakup diet protein
berasal dari kedelai dan rendah lemak dengan
pembatasan garam.
KOMPLIKASI

Komlipkasi menurut L.Betz dan Linda Sowden,


2002 : 335:
 Syok hipovolemik

 Kemampuan koagulasi yang berlebihan

 Perburukan pernapasan berhubungan dengan


retensi cairan
 Kerusakan kulit

 Infeksi

 Peritonitis ( berhungan dengan asites).


PENGKAJIAN
a.Identitas
Umumnya 90 % pada anak, usia < 14 th, rasio anak laki laki dan
perempuan 2 : 1
b. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : badan bengkak, muka sembab, nafsu makan
menurun
c. Riwayat penyakit dahulu
Edema masa neonatus, malaria, riwayat GNA dan GNK, terpapar
bahan kimia.
d. Riwayat penyakit sekarang
Badan bengkak, muka sembab, muntah, napsu makan menurun,
konstipasi
e. Riwayat kesehatan keluarga
Karena kelainan gen autosom resesif.
g. Riwayat kesehatan lingkungan
Endemik malaria sering terjadi kasus sindroma nefrotik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Kelebihan volume cairan b/d kehilangan protein
sekunder terhadap peningkatan permiabilitas
glomerulus.
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
malnutrisi sekunder terhadap kehilangan protein
dan penurunan napsu makan.
 Resiko tinggi infeksi b/d imunitas tubuh yang
menurun.
 Kecemasan anak b/d lingkungan perawatan yang
asing (dampak hospitalisasi).
 Perubahan proses keluarga b/d anak yang menderita
penyakit serius.
KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK

 Pertumbuhan : berkaitan dengan masalah


perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang
bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur
tulang dan keseimbangan metabolik.
 Perkembangan : bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang komplek
dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai hasil dari suatu proses pematangan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH
KEMBANG ANAK

1. Faktor genetic
2. Faktor lingkugan
 Faktor pranatal (dalam kandungan)

 Faktor postnatal (setelah lahir)


KEBUTUHAN DASAR ANAK

a. Kebutuhan dasar biomedis ( ASUH)


 Makanan
 Perawatan kesehatan
 Pemukiman yang layak
 Rekreasi
b. Kebutuhan emosi dan kasih sayang (ASIH)
 Hubungan erat, mesra, dan selaras, antara ibu
dengan anak merupakan syarat muntklak untuk
menjamin tmbuh kembang anak
c. Kebutuhan akan stimulus ( ASUH)
 Stimulus mental merupakan cikal bakal dalam
proses belajar (pendidikan dan pelatihan ) pada
anak.
TAHAPAN PERKEMBANGAN ANAK

a. Brasic vs mistrust (infancy 0-1 tahun)


b. Autonomi vs shame dan doubt (toodler, 1- 3 tahun)
c. Intiative vs guilt ( preschool, 4-5 tahun)
d. Industry vs inferiority ( schoolage, 6 – 11tahun)
e. Identity vs role confusion (adolesence 12- 20) tahun
f. Intimacy vs isolation ( young adulthood 20-40 tahun )
g. Generativi vs stagnantion ( midle adulthood, 41 – 65
tahun )
h. Ego integrity vs despair ( late adulthood, 65 tahun-
leb
TERIMA KASIH…….

Vous aimerez peut-être aussi