Medicine, vol. 18, 2: pp. 116-119. , First Published December 11, 2017. Anatomy Abstrak Penilaian patologi perut pada umumnya tidak termasuk dalam protokol pengamatan ultrasound abdomen bagian atas . Namun, pada pasien dengan nyeri epigastrik, penilaian yang perlu hati-hati pada ketebalan dinding lambung dan epigastrik peritoneum untuk tanda pneumoperitoneum yang mungkin kadang dapat menghasilkan informasi yang tak ternilai . Kita dapat melihat pada kasus ini tertutupnya perforasi ulkus gaster di bagian antrum gaster yang terdeteksi oleh ultrasound transabdominal. Diagnosis dikonfirmasi dengan laparotomy (Hong Kong j.emerg.med. 2011; 18:116-119) Kata kunci : nyeri abdominal, peritoneum, pneumoperitoneum Pendahuluan
• Nyeri perut bagian atas biasanya adalah gejala
tersering pada beberapa pasien yang mengalami kecelakaan dan kondisi gawat darurat. Hal ini diilustrasikan pada laporan kasus mengenai kemampuan ultrasound transabdominal untuk mendeteksi patologi yang mendasari. Case report Seorang pria 82 tahun datang ke unit gawat darurat dengan demam yang terus menerus dan nyeri perut bagian atas selama 4 hari. Perut bagian atasnya terasa lembut (tenderness) tetapi tidak terus menerus . Jumlah sel darah putih dan total bilirubin serum sedikit lebih meningkat.Ultrasound (USG) pada perut bagian atas dilakukan untuk menyingkirkan obstruksi bilier atau Kolesistitis akut Pada pemeriksaan, tidak ada dilatasi katong biliaris (empedu ) dan manifestasi klinis mengindikasikan tenderness atau nyeri berlebihan di bagian atas garis tengah perut, dengan gambaran hypoechoic oval kecil yang berbatasan dengan pilorus lambung (Gambar 1a). Gambar 1. (a) scan USG transversus dari atas perut menunjukkan koleksi kecil berbatasan pilorus lambung (panah hitam). Penebalan yang tidak merata pada peritoneum dicatat (kecil panah putih). Tidak ada artefak ring down yang pasti terlihat di bawah peritoneum untuk menyarankan adanya pneumoperitoneum Ketidakseimbangan ketebalan peritoneum yang dapat terlihat pada abdomen atau perut bagian atas. Hal ini juga dapat terlihat ketebalan dinding gaster di bagian pylorus (gambar 1b ). b) MelintangScan USG dari perut bagian atas menunjukkan ringan penebalan dinding antral lambung ke 0,8 cm(Ketebalan normal nya adalah 0,5 cm). Gambaran hypoechoic di pylorus terlihat memanjang pada cephalad yang berhubungan dengan bagian besar lainnya pada garis tengah abdomen bagian atas (Gambar 1c). (c)longitudinal USG perut bagian atas mengungkapkan sebuah hubungan (panah putih ) antara bagian pre- pyloric (panah hitam ) dengan besar yang tadi dan lokasi bagian cephalad di perut bagian atas. Bagian ini berhubungan dengan bagian peritoneal di perut bagian atas dengan tanda panah putih pada CT scan coronal (gambar 3c). Hal ini membandingkan dengan USG normal yang terlihat pada peritoneum epigastrik dan antrum lambung yang termasuk , Gambar 2. USG melintang dari garis tengah atas perut. Otot rektus abdominis ditunjukkan oleh panah lurus hitam. pre-peritoneal fat yang hypoechoic diindikasikan oleh panah lurus putih. Garis echogenic tipis putih di posterior ke pre peritoneal fat adalah peritoneum ditunjukkan oleh tanda panah putih. penebalan dinding antrum lambung ditandai dengan panah ganda. Temuan CT konsisten dengan temuan USG . Laparoskopi mengkonfirmasi diagnosis dari perforasi ulkus peptikum terkait dengan tukak lambung kronis. Abses 2 cm tercatat pada aspek superior dari antrum lambung dan lengkungan yang lebih rendah, ditutup oleh omentum. Sejumlah kecil cairan keruh terlihat di kantung yang lebih rendah. Pasien baik setelah operasi.Gambar 3. (a) CT non-kontras aksial dari abdomen bagian atas menunjukkan penebalan peritoneum di abdomen bagian atas (panah putih). Ada juga lemak daerah. (B) CT non-kontras aksial dari abdomen bagian atas menunjukkan penebalan peritoneum di abdomen bagian atas (panah putih). Ada juga lemak daerah. (c) CT scan koronal di abdomen bagian atas menunjukkan superior dari epigastrik (panah putih). (d) CT scan non-kontras aksial dari abdomen bagian atas menunjukkan hypoechoic pada reses superior dari kantung yang lebih rendah menunjukkan bahwa adanya patologi abdomen Discusiion Patologi lambung sering dijumpai pada pasien dengan nyeri epigastrik. Laporan kasus ini mengilustrasikan kemungkinan peran USG abdomen dalam deteksi temuan abnormal di luar hati pada pasien dengan nyeri perut akut dan demam. Petugas seharusnya mengambil kesempatan melihat patologi/kelainan yang mungkin bukan termasuk pemeriksaan USG. Secara sonografi, ketebalan normal dari dinding corpus gaster dan dinding antrum pada perut yang tidak distensi bisa mencapai lebih dari 5 mm . Perkiraan ketebalan dinding lambung pada pasien dengan neoplasia adalah 15,9 mm. Ketebalan antrum gaster pada kasus ini adalah 8 mm. jadi pada kasus ini sudah diatas ketebalan normal tetapi masih dibawah rata-rata ketebalan dinding pada proses neoplastic. Diferensial diagnosis pada USG yang mungkin termasuk inflamasi dan proses neoplastik. Adanya riwayat demam, nyeri perut bagian atas dan temuan USG didapatkan pengumpulan cairan di perut bagian atas berbatasan dengan antrum lambung menunjukkan suatu proses inflamasi. Seperti tidak ada peningkatan yang pasti dari garis peritoneal dengan gambaran ring-down untuk mengindikasikan pneumoperitoneum, Diagnosis USG pada ulkus lambung yang tertutup disarankan. kemudian dikonfirmasi dengan temuan laparotomi . • Gastritis tanpa perforasi dapat dipastikan menyebabkan penebalan dinding lambung, bagaimanapun, sehingga tidak biasanya gastritis sebagai diagnosis berdiri sendiri sangat kecil kemungkinannya pada kasus ini. Penilaian perut dan peritoneum epigastrium selama pemeriksaan ultrasound pada perut bagian atas di pasien dengan nyeri epigastrik kadang-kadang bisa mencari patologi yang mendasarinya. Pada pemeriksaan USG abdomen yang tepat mungkin membutuhkan distensi lambung yang cukup oleh cairan dan berbagai variasi posisi pasien. Namun, ini mungkin tidak dianjurkan pada pasien dengan kemungkinan perforasi peptic ulcer. Dalam kebanyakan kasus, pasien dengan nyeri epigastrik akan memiliki gas atau udara dalam perut dan lambung. Potensi abses atau gas ekstraluminal akan dikaburkan oleh gas usus.