Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AFFECTIVE DISORDER
Faktor Resiko
– Usia
– Riwayat keluarga
– Hipertensi
– Peningkatan LDL
– Penurunan HDL
– Diabetes
Patogenesis
1. Atrofi kortikal
2. Neurofibrillary Tangles (NFTs)
3. Plaque Amyloid
4. Kerusakan saraf kolinergik
5. Penurunan sintesis asetilkolin
1. Atrophy 2. Amyloid Plaques
3. Neurofibrillary tangles
Beta-amyloid Plaques
•Endapan padat dari βprotein dan bahan
selular yang terakumulasi di luar dan
disekitar sel saraf
•Amyloid precursor protein (APP) adalah
prekursor untuk plaak amiloid
1. APP menempel melalui membran neuron.
2. Enzim- enzim mmotong APP menjadi
pecahan protein, termasuk beta-amyloid
3. Pecahan Beta-amyloid bersatu akan
membentuk plak.
Strategi Terapi
Non farmakologi
Terapi non-farmakologi melibatkan pasien,
keluarga, atau pengasuh khusus untuk
mensupport, menghadapi dan memahami
kondisi pasien
Farmakologi
• Terapi untuk mengatasi gejala penurunan
kognisi atau menunda progresivitas penyakit
• Terapi simptomatik
Terapi Farmakologi
• Mild - Moderate AD
– Inhibitor Cholinesterase ( Donepezil,
Rivastigmin, Galantamine)
• Moderate - Severe AD
– Antagonis NMDA (Memantine)
Terapi simptomatik
Pada keadaan yang berat dapat juga muncul halusinasi dan waham
(keyakinan yang salah)
Penggolongan Bipolar Disorder
gangguan bipolar I
BIPOLAR
gangguan bipolar II
gangguan siklotimia
DIAGNOSIS GANGGUAN BIPOLAR
• Episose manik
gangguan bipolar I • Ada/tidak ada episode hipomanik atau
depresi
PSIKOFARMAKA
• Lithium
MOOD STABILIZER • Divalproex
• Carbamazepin
• Lamotrigine
• Olanzapine
• Risperidone
ANTIPSIKOTROPIK • Aripiprazole
• Quetiapine
• Clozapine
• Fluoxetine
ANTI DEPRESAN • Sertraline
• Escitalopram
Tata Laksana Pengobatan Bipolar Disorder I
• Farmakoterapi
terapi elektrokonvulsif.
atau ginjal. Efek samping yang sering muncul adalah: mulut kering,
• Symbiax.
psikotik olanzapine. Campuran tersebut bekerja sebagai anti depresi dan mood
nafsu makan, dan rasa mengantuk. Obat ini juga menimbulkan efek samping
• Antipsikotik