Vous êtes sur la page 1sur 11

Material Requirement

Planning (MRP)

Economic Order
Quantity (EOQ)

Febriansah Eka (161710301004)

Gray Miller Damanik (161710301010)

Siti Chodijah (161710301048)

Danu Dwikas Prasetyo (161710301054)

Rifdah Atika (161710301064)

Ade Liya Pratiwi (161710301072)


Apa itu MRP?

Material Requirement Planning (MRP) merupakan suatu teknik atau prosedur logis
untuk menerjemahkan Jadwal Induk Produksi (JIP) dari barang jadi atau end item
menjadi kebutuhan bersih untuk beberapa komponen yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan JIP
EOQ adalah …..

– Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode yang digunakan
dalam penentuan jumlah kuantitas pemesanan yang optimal.

– Metode ini menggunakan konsep minimasi biaya simpan dan biaya pesan
dimana ukuran lot tetap berdasarkan hitungan minimasi tersebut (Syamsuddin,
2011)
Contoh Soal :

Perusahaan Manufaktur Jeans hendak menentukan besarnya Lot, berikut adalah


informasi yang dapat diperoleh:
 Harga perkomponen (Cost / component) Rp 10/unit
 Biaya pesan per pemesanan (Set Up Cost/ Order) Rp 30/pesan
 Biaya simpan per minggu (Holding Cost/ week) 10 %
 Biaya Pesan per Tahun (Holding Cost/Year) 0,4%

Tentukan Total Inventory Cost (TIC) pada minggu ke 9 dengan metode Lot Sizing
Economic Order Quantity (EOQ).
Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Net
Require 40 50 55 60 70 65 80 50 85
ment
Penyelesaian :

 Permintaan tahunan berdasarkan kebutuhan 9 minggu


 Biaya pesan per pemesanan (SC) = 30
 Biaya Simpan Tahunan = 0,4% x 10 x 52 = 2,08

555
D= x 52 = 3.206,67 unit
9
√2x3.206,67x30 √192.400,2
EOQ = = = 304,13 ≈ 304
2,08 2,08

Berdasarkan hasil perhitungan EOQ diperoleh 304, sehingga pemesanan pertama kali
sebanyak 304 unit.
Jadwal pemesanan MRP dengan Lot Sizing EOQ
adalah sebagai berikut :

Product Holding Cost Set Up Cost Total Inventory


Week Net Requirement (NR) End Inventory
Quantity (PQ) (HC) (SC) Cost (TIC)

1 40 304 264 10,56 30 40,56*

2 50 0 214 8,56 0 49,12

3 55 0 159 6,36 0 55,48

4 60 0 99 3,96 0 59,44

5 70 0 29 1,16 0 60,6

6 65 304 268 10,72 30 71,32**

7 80 0 188 7,52 0 78,84

8 50 0 138 5,52 0 84,36

9 85 0 53 2,12 0 86,48
Minggu 1
HC = 264 x 0,4% x 10 = 10,56
Minggu 2
HC = 214 x 0,4% x 10 = 8,56

Minggu 3
HC = 159 x 0,4% x 10 = 6,36
Minggu 4
HC = 99 x 0,4% x 10 = 3,96
Minggu 5
HC = 29 x 0,4% x 10 = 1,16
Minggu 6
HC = 268 x 0,4% x 10 = 10,72
Minggu 7
HC = 188 x 0,4% x 10 = 7,52
Minggu 8
HC = 138 x 0,4% x 10 = 5,52
Minggu 9
HC = 53 x 0,4% x 10 = 2,12
*Total Inventory Cost (TIC) Minggu ke 1 = HC + SC
= 10,56 + 30
= 40,56

** Total Inventory Cost (TIC) Minggu ke 6 = TIC minggu ke 5 + HC + SC


= 60,6 + 10,72 + 30
= 71,32
Kesimpulan

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan, bahwa bila digunakan metode EOQ
Total Inventory Cost (TIC) kuantitas pemesanan yang paling optimal ialah
perusahaan melakukan pemesanan awal sebanyak 304 unit setiap enam minggu
sekali untuk meminimasi biaya simpan dan biaya pesan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode EOQ dapat membantu
menentukan kuantitas pemesanan optimal sehingga dapat mengurangi biaya
simpan dan biaya pesan.
Saran

Perusahaan yang bergerak dibidang manufactur dapat menggunakan metode EOQ


untuk mengoptimalkan kuantitas pemesanan bahan dan meminimalisasi biaya
simpan dan biaya pesan pabrik sehingga menghasilkan profit bagi perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi