Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Si, Apt
Merupakan institusi pelyn kesehatan yg
mnyelenggarakan pelyn kesehatan secara
peripurna yg menyediakan pelyn rwt inap,
rwt jln dan gawat darurat.
Pelayanan paripurna : promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif
RS tipe A : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik
dasar, 5 pelayanan spesialis penunjang medik, 12
pelayanan medik spesialis lain, 13 pelayanan medik
sub spesialis
RS tipe B : mempunyai fasilitas dan kem ampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik
dasar, 4 pelyanan spesialis penunjang medik, 8
pelayanan medik spesialis lain, 2 pelayanan medik
sub spesialis
RS tipe C : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 pelayanan medik
dasar, 4 pelyanan spesialis penunjang medik
RS tipe D : mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 pelayanan medik
dasar
Pelayanan dasar :pelayanan penyakit dalam,
keehatan anak, bedah, obstetri dan ginekologi
Pelayanan spesialis penunjang medik : pelayanan
anestologi,radiologi, rehabilitasi medik, patologi
klinik
Pelayanan medik spesialis lain: pelayanan THT,
syaraf, jantung, kulit & kelamin
Pelayanan medik subspesialis : Subspesialis bedah,
orthopedi dan gigi mulut
KlasifikasiRS:
a. Berdasar Jenis pelayanan
. RS umum ( General Hospital) RS tipe A, B, C dan D
. RS khusus (Special Hospital) RS Jiwa,RS Orthopedi
b. Berdasar pemilikan
RS pemerintah (Govermental Hospital) RS
Pertamina
RS swasta (Non – Goverment Hospital) RS
Islam
Merupakan bagian dari RS yang bertugas
menyelenggarakan, mengkoordiansikan,
mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan
pelayanan farmasi serta melaksanakan
pembinaan teknis kefarmasian di RS.
Tugas IFRS :
Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi
secara profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan kode etik
Fungsi :
Melakukan pengelolaan perbekalan farmasi
Melakukan pelayanan kefarmasian dalam
penggunaan obat dan alkes
Ketua :
Dokter ahli farmakologi klinik
Dokter yang dipilih
Apoteker ???
Sekretaris:
Apoteker mengapa ??
Anggota:
Dokter
Apoteker
Perawat
Tenaga kesehatan lain
FORMULARIUM adalah daftar obat baku yang
dipakai oleh RS yang dipilih secara rasional dan
dilengkapi dengan penjelasan sehingga
merupakan informasi obat yang lengkap untuk
pelayanan medik RS, terdiri dari obat - obatan
yang tercantum dalam DOEN dan beberapa jenis
obat yang sangat diperlukan oleh peserta dan
dpt ditinjau kembali sesuai dengan
perkembangan bidang kefarmasian keperluan RS.
Formularium dapat diperbaharui setiap 5 tahun
sekali.
Konsepdan penyelenggaran pengelolaan
obat secara rasional tertuang dalam
permenkes 085/1989, bahwa RS wajib
memiliki formularium RS yg disusun
berdasar kesepakatan dan berpedoman
pada konsep obat essensial dan DOEN.
1. Memudahkan pemilihan obat yang rasional
2. Meminimalkan jenis obat
3. Mengurrangi biaya pengobatan
4. Mengoptimalkan pelayanan kepada pasien
5. Memudahkan perencanaan dan penyediaan
6. Meningkatkan efisiensi dana obat RS
Menasehati staf medik, manajemen, maupun
farmasi dalam hal obat.
Mengembangkan kebijakan obat dan SOP
Evaluasi dan seleksi obat formularium, beserta
revisinya.
Menilai penggunaan untuk mengidentifikasi
terjadinya masalah potensial.
Mempromosikan dan mengendalikan
penggunaan obat yang rational dengan jalan
intevensi yang efektif ( pendidikan, manajerial,
regulasi )
Mengelola terjadinya ADR
Mengelola medication errors
Panitia Farmasi
Pemilihan & Terapi
Pengadaan sesuai
Hibah/Bantuan
Perencanaan
Penerimaan sesuai Produksi
Spesifikasi Pembelian
Penyimpanan sesuai
Persyaratan
Selection
Management Support
Organization
Use
Financing Procurement
Information Management
Human Resources
Distribution
Selection Procurement
meliputi kegiatan meliputi perhitungan
penetapan masalah kebutuhan dan
kesehatan, pemilihan
jenis obat, penetapan perencanaan
jenis intervensi pengadaan, pemilihan
pengobatan yang dipilih, cara pengadaan,
serta penetapan jenis pelaksanaan
obat apa yg tersedia pembelian,
pada masing-masing
yankes pemantauan status
pesanan, penerimaan
dan pemeriksaan
serta melakuka
jaminan mutu.
Distribution Use
2. Metode konsumsi
Dasar: data riil konsumsi obat periode yang lalu, dengan
berbagai penyesuaian dan koreksi
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menghitung jumlah perbekalan farmasi antara lain :
1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Analisa data untuk informasi dan evaluasi
3. Perhitungan perkiraan kebutuhan perbekalan farmasi
4. Penyesuaian jml kebutuhan perbekalan far dg alokasi
dana
Cara perhitungan :
JUMLAH KEBUTUHAN OBAT 1 BULAN = KONSUMSI OBAT
SESUNGGUHNYA SELAMA 1 BULAN SEBELUMNYA +
JUMLAH KEBUTUHAN OBAT SELAMA LEAD TIME – SISA
STOK + BUFFER STOK
3. Metode gabungan
Dasar : disesuaikan dengan anggaran yang tersedia
Konsumsi Morbiditas
Pilihan pertama dlm Lebih akurat dan
perencanaan dan mendekati kebutuhan
pengadaan yang sebenarnya
Lebih mudah dan cepat Pengobatan lebih
dalam perhitungan rasional
Kurang tepat dalam Perhitungan lebih rumit
penentuan jenis dan Tidak dapat digunakan
jumlah untuk semua penyakit
Mendukung Data yang diperlukan:
ketidakrasionalan dalam kunjungan pasien,
penggunaan sepuluh besar pola
penyakit, prosentase
pasien dewasa dan anak
Evaluasi perencanaan
1. Analisa ABC ( berdasarkan penyerapan anggaran )
2. Analisa VEN ( Vital, Esensial, Non Esensial)
3. Analisa kombinasi ABC dan VEN