Vous êtes sur la page 1sur 40

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


REPUBLIK INDONESIA

TANTANGAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI DAN SUMBER
DAYA MINERAL

disampaikan oleh:
Widyaiswara BDTBT

SEMINAR NASIONAL KEMANDIRIAN ENERGI


HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA, 24 SEPTEMBER 2016

1
Outline
I. Pendahuluan
II. Tujuan, Arah, Sasaran dan Target Kebijakan Energi
Nasional
III. Tantangan dan Strategi Pengembangan SDM ESDM
IV. Penutup
Struktur Organisasi Kementerian ESDM

Menteri
ESDM

Inspektorat Sekretariat
Staf Jenderal Jenderal
Ahli

Ditjen
Ditjen Energi Baru Ditjen Badan
Ditjen Badan
Minyak Terbarukan Mineral Badan Litbang
Pengem
Ketenaga
dan Gas dan dan Geologi ESDM bangan
listrikan Konservasi Batubara
Bumi SDM
Energi
ESDM

Pusat Data dan Informasi Pusat Pengelolaan


ESDM Barang Milik Negara
Tugas dan Fungsi BPDSM ESDM
SDM SEKTOR ESDM YANG KOMPETEN DAN BERDAYA SAING

INDUSTRI &
PEMDA KESDM
MASYARAKAT

PPSDM BADAN PENGEMBANGAN SDM ESDM


Ketenagalistrikan,
Sekretariat
melaksanakan pendidikan dan BPSDM
EBT dan KE
pelatihan di bidang energi dan
sumber daya mineral *)

PPSDM PPSDM
Migas Aparatur ESDM

PTK Akamigas Balai Diklat


S.T.E.M PPSDM Geologi, Tambang Bawah
Mineral Tanah
& Batubara

Sumber :
Permen ESDM No. 13 tahun 2016
Pendahuluan
Dasar Hukum dan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar 1945 Undang-Undang Tentang

• Pasal 33 Ayat 2: 1 UU No. 21/2014 Panas Bumi


Cabang-cabang produksi yang
penting bagi Negara dan yang 2 UU No. 30/2009 Ketenagalistrikan
menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara 3 UU No. 4/2009 Mineral dan Batubara

4 UU No. 30/2007 ENERGI


• Pasal 33 Ayat 3:
Bumi, air dan kekayaan alam 5 UU No. 22/2001 Minyak dan Gas Bumi
yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan 6 UU No. 10/1997 Ketenaganukliran
dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Dasar Hukum dan Perundang-undangan

Dewan Energi Nasional Kementerian ESDM

UU 30/2007 tentang ENERGI Tugas:


Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian
Kebijakan Energi Nasional adalah urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya
Kebijakan Pengelolaan Energi yang mineral.
berdasarkan prinsip berkeadilan,
berkelanjutan, dan berwawasan
lingkungan guna terciptanya Fungsi:
kemandirian dan ketahanan energi 1. Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan
nasional. dan kebijakan teknis di bidang energi dan sumber daya
mineral;

Dewan Energi Nasional adalah suatu 2. Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang energi
lembaga bersifat nasional, mandiri, dan dan sumber daya mineral;
tetap, yang bertanggung jawab atas 3. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang
kebijakan energi nasional. menjadi tanggung jawab Departemen;
4. Pengawasan atas pelaksanaan tugas Departemen
5. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan
pertimbangan di bidang tugas dan fungsi Departemen
kepada Presiden.

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Tugas Dewan Energi Nasional

(Pasal 12 Ayat (2) UU No. 30/2007)

MERANCANG DAN MERUMUSKAN


KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL*

D MENETAPKAN RENCANA UMUM ENERGI


TUJUAN KEN
NASIONAL (RUEN)* * TERWUJUDNYA

E MENETAPKAN LANGKAH-LANGKAH
KEMANDIRIAN DAN KETAHANAN ENERGI
GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN
PENANGGULANGAN KONDISI KRISIS DAN NASIONAL BERKELANJUTAN

N DARURAT ENERGI

MENGAWASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN *) KEN disetujui DPR 28 Januari 2014, ditetapkan


BIDANG ENERGI YANG BERSIFAT LINTAS Presiden RI melalui PP 79/2014 tanggal
17 Oktober 2014
SEKTOR
**) RUEN disusun oleh Pemerintah

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Kemandirian dan Ketahanan Energi

Kemandirian Energi adalah terjaminnya ketersediaan


energi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin
potensi dari sumber dalam negeri;

Ketahanan Energi adalah suatu kondisi terjaminnya


ketersediaan energi, akses masyarakat terhadap
energi pada harga yang terjangkau dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan
terhadap lingkungan hidup.

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Kemandirian dan Ketahanan Energi

Energi sebagai Modal Pengembangan Energi


Pembangunan Baru dan Terbarukan

Kemandirian
& Ketahanan
Pengembangan Penyelarasan target fiskal
Energi
Infrastruktur Energi dengan kebijakan energi

Efisiensi, Konservasi Energi Penguasaan Teknologi dan


dan Lingkungan Peningkatan Nilai Tambah

INTI RUEN
Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Kebijakan Pengelolaan Energi Nasional

UU No. 30/2007 Tentang Energi

1. UU No. 21/2014 tentang Panas Bumi


2. UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL (KEN)
3. UU No. 4/2009 tentang Minerba
4. UU No. 17/2007 tentang RPJPN
5. UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi PP No. 79 Tahun 2014
6. UU No. 10/1997 tentang Ketenaganukliran

Perpress No. 1 Tahun 2014

RUKN
RUEN Kepmen ESDM
No : 2682 K/21/MEM/2008

RUED RUED RUPTL


Kabupaten/Kota Propinsi
Kepmen ESDM
No : 4092 K/21/MEM/2013

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Tujuan, Arah, Sasaran dan Target
Kebijakan Energi Nasional

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Tujuan Kebijakan Energi Nasional
TERWUJUDNYA
KEMANDIRIAN DAN KETAHANAN ENERGI GUNA MENDUKUNG
PEMBANGUNAN NASIONAL BERKELANJUTAN

pengembangan kemampuan
teknologi, industri energi dan jasa
terciptanya akses untuk masyarakat
energi dalam negeri agar mandiri dan
lapangan kerja terhadap energi secara terjaganya kelestarian
meningkatkan kapasitas sumber daya
adil dan merata fungsi lingkungan
manusia hidup

kemandirian pengelolaan sumber daya ketersediaan energi dan pemanfaatan energi


pengelolaan energi secara optimal, terpenuhinya kebutuhan secara efisien di semua
energi terpadu, dan berkelanjutan sumber energi dalam sektor
negeri

Sumber daya energi tidak dijadikan sebagai


komoditas ekspor semata tetapi sebagai modal
pembangunan nasional

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Arah Kebijakan Energi Nasional

PP No. 79 Tahun 2014

Kebijakan Utama Kebijakan Pendukung

Konservasi Energi, Diversifikasi


Ketersediaan Energi untuk
Sumber Daya Energi dan Diversifikasi
Kebutuhan Nasional
Energi
Prioritas Pengembangan Lingkungan Hidup dan
Energi Keselamatan
Pemanfaatan Sumber Daya
Harga, Subsidi, dan Insentif Energi
Energi Nasional

Cadangan Energi Infrastruktur, Akses untuk Masyarakat,


Nasional dan Industri Energi
Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Teknologi Energi

Kelembagaan dan Pendanaan

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Sasaran Kebijakan Energi Nasional

01 PERUBAHAN
PARADIGMA 04 RASIO ELEKTRIFIKASI

terwujudnya paradigma baru bahwa energi sebagai tercapainya rasio elektrifikasi sebesar 85% pada
modal pembangunan nasional tahun 2015 dan mendekati sebesar 100% pada
tahun 2020

02 ELASTISITAS
ENERGI 05 RASIO PENGGUNAAN
GAS RUMAH TANGGA
tercapainya elastisitas energi lebih kecil dari 1 (satu) tercapainya rasio penggunaan gas rumah tangga
pada tahun 2025 yang diselaraskan dengan target pada tahun 2015 sebesar 85%
pertumbuhan ekonomi

03 INTENSITAS
ENERGI 06 BAURAN
ENERGI
tercapainya penurunan intensitas energi final sebesar tercapainya bauran energi primer yang optimal
1 (satu) persen per tahun pada tahun 2025

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Target Bauran Energi Hingga Tahun 2050

Energi Baru dan Terbarukan 23%


Minyak Bumi 2025
Gas Bumi
30%
Batubara 25%
Total Energi: 400 MTOE
Pembangkit: 115 GW
22% Konsumsi Energi: 1.4 TOE/kap
Konsumsi Listrik: 2.500 KWh/kap

2013 5% 2050 31%


46%
Total Energi: 194 MTOE 31% Total Energi: 1.000 MTOE
Pembangkit: 51 GW Pembangkit: 430 GW 25%
Konsumsi Energi: 0.8 TOE/kap Konsumsi Energi: 3.2 TOE/kap
Konsumsi Listrik: 776 KWh/kap 18% Konsumsi Listrik: 7.000 KWh/kap
20%

24%

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Angka-angka Penting
Cadangan migas terbukti Lifting minyak Batubara: ekspor vs domestik
Minyak bumi (miliar barrel) Gas bumi (TCFl) Ribu barel per day - mbpd Juta Ton

Produksi

*) Ekspor

Domestik

Produksi vs konsumsi BBM Infrastruktur vs Subsidi Kapasitas terpasang & rasio elektrifikasi
Ribu barrel oil per hari *) Giga Watt - GW %
Triliun Rupiah
Konsumsi

Impor

Produksi DN

Penerimaan sektor ESDM Realisasi Anggaran KESDM Bauran Energi


Tiriliun Rupiah Tiriliun Rupiah

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
Tantangan dan Strategi
Pengembangan SDM ESDM
Indonesia diproyeksikan menjadi negara terbesar ke empat
dalam PDB di tahun 2050
Ranking PDB/GDP 2014, 2030 dan 2050

2014 2030 2050


1. China 1. China 1. China
2. United States 2. United States 2. India
3. India 3. India 3. United States
4. Japan 4. Japan 4. Indonesia
5. Germany 5. Indonesia 5. Brazil
6. Russia 6. Brazil 6. Mexico
7. Brazil 7. Russia 7. Japan
8. France 8. Germany 8. Russia
9. Indonesia 9. Mexico 9. Nigeria
10. United Kingdom 10. United Kingdom 10. Germany

Sumber: IMF estimates for 2014, PwC projections for 2030 and 2050

19
Membayangkan Indonesia 2045

Populasi penduduk 321 Seluruh rakyat indonesia


juta jiwa, peringkat memiliki akses listrik
nomor 5 dunia

GDP Indonesia Ketahanan pangan dan


peringkat 4 dunia energi
dengan nilai 12,210
Milyar US$

Sumber daya manusia yang


Infrastruktur yang unggul dalam persaingan
menjangkau seluruh regional dan global
pelosok Indonesia

Pusat perekonomian Indonesia berbasis energi


regional dan dunia bersih

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016
20
1. Menuju Indonesia 2045: Tantangan kita
“ Indonesia beralih dari pola pertumbuhan yang digerakkan oleh sumber daya serta
bergantung pada modal dan tenaga kerja, menjadi pola pertumbuhan yang berbasis
produktivitas tinggi serta inovasi.
Kunci nya adalah:

1. Pertumbuhan yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.
2. Infrastruktur dan konektivitas yang mendukung pertumbuhan.
3. Inovasi dan teknologi dalam mendorong pemanfaatan sumber daya.
4. Kualitas sumber daya manusia yang handal untuk bersaing secara global.
5. Ketahanan pangan dan energi.

Prasyarat: Reformasi birokrasi, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi

Sumber :
KESDM pada Pelatihan Tenaga Kepemudaan Non Formal Bidang Kedaulatan
Energi, 1 Juni 2016 21
2. Tantangan Globalisasi

AEC WTO

C-AFTA I-AFTA

ASEAN
+ 130 negara
CHINA- INDIA-ASEAN ECONOMICS
COMMUNITY
2020
ASEAN 2011
2015
2010

GLOBALISASI MENCIPTAKAN BERBAGAI KOMUNITAS PEMANGKU KEPENTINGAN YANG MENGARAH


PADA AKTIVITAS KOMUNIKASI, KOLABORASI, DAN KOMPETISI

22
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Political Economic Socio Culture


Security Community Community
Community

DAMPAK POSITIF DAMPAK NEGATIF


Perluasan pasar bagi produk dan jasa Masuknya produk dan jasa luar negeri/ASEAN ke
Indonesia Indonesia
Terbukanya lapangan kerja bagi tenaga Masuknya tenaga kerja terampil LN/ ASEAN ke
kerja terampil Indonesia Indonesia, bersaing dengan tenaga kerja lokal
Emigrasi tenaga kerja terampil berkualitas dari
Indonesia ke negara-negara ASEAN/LN

23
PROFIL SDM INDONESIA 2015

BEKERJA
120,85 jt [94,19 %]
Pertanian : 40,12 jt (33,20%)
Industri : 16,38 jt (13,55%)
Konstruksi : 7,72 jt ( 6,39%)
STATUS PEKERJAAN UTAMA
Perdagangan : 26,65 jt (22,05%)
Transportasi, Pergudangan
dan Komunikasi : 5,19 jt ( 4,29%)
Keuangan : : 3,65 jt ( 3,02%)
Js.Kemasyarakatan : 19,41 jt(16,06%)
Lainnya (pertambangan,
Listrik, gas dan air) : 1,73 jt ( 1,43%) Berusaha Sendiri : 21,65 Jt
ANGKATAN Berusaha dibantu buruh tdk tetap : 18,80 Jt
KERJA < SD : 53,96 jt (47,07%) Berusaha dibantu buruh tetap : 4,21 Jt
128,30 jt SMP : 20,35 jt (17,75%) Buruh/karyawan : 46,62 Jt
SMA : 18,58 jt (16,21%)
SMK : 10,52 jt ( 9,18%) Pekerja bebas di pertanian : 5,08 Jt
D I/II/III : 2,96 jt ( 2,58%) Pekerja bebas di non pertanian : 6,80 Jt
UNIV : 8,26 jt ( 7,21%) Pekerja keluarga/tdk dibayar : 17,69 Jt

PENGANGGUR TERBUKA
7.45 (5,81%)

< SD : 3,61%
SMP : 7,14%
SMA : 8,17%
SMK : 9,05% SUMBER : BPS, Berita Resmi Statistik Pebruari 2015,
D I/II/III : 7,49%
UNIV : 5,34%

24
• Rendahnya kompetensi, produktivitas
• Jumlah angkatan kerja yang dan daya saing
besar (125, 32 jt) • Kualitas SDM Indonesia yang tidak
• Dukungan regulasi merata (kesenjangan pembangunan
ketenagakerjaan ekonomi, gap antara Indonesia Bagian
Barat dan Bagian Timur

• Meningkatnya jumlah tenaga kerja asing


• Bonus demografi
yang bekerja di Indonesia
• Mutual recognition arrangement
• Beberapa negara ASEAN lebih siap
(MRA) dalam kerangka AEC
menghadapai AEC Tahun 2015

25
MEMBANGUN SDM BERBASIS KOMPETENSI YANG BERDAYA SAING

PRODUKTIVITAS DAN
KUALITAS TENAGA KERJA
WTO

APEC
KOMPETENSI DAN
PROFESIONALISME SDM MEA

DAYA SAING PELUANG


NASIONAL ATAU
TANTANGAN

PENGEMBANGAN SDM
BERBASIS KOMPETENSI

LEMBAGA PENGEMBANGAN
DIKLAT KARIR

26
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (PP 31 Tahun 2006)

KKNI

SKKNI Std.Intl & Khs

D U/D I

PROGRAM PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN

TENAGA KERJA

• Fasilitas
• Instruktur
• Biaya
• Manajemen Mutu

LEMBAGA DIKLAT

LA LPK

LEMBAGA KOORDINASI
PELATIHAN

27
INDUSTRI & APARATUR

KKNI
SKKNI

DIKLAT SERTIFIKASI
Lembaga Diklat PROFESI KOMPETENSI BNSP
Profesi (CBT) (CBA) / LSP

28
Bantuan Diklat dan Beasiswa

29
Bantuan Diklat dan Beasiswa
Dasar Hukum Tujuan 1 Tujuan 2

• Permen ESDM No. 36 tahun • Mewujudkan tenaga kerja • Meningkatkan kompetensi


2015 Ditetapkan pada yang terampil dan masyarakat di Bidang Energi
tanggal 12 Oktober 2015 professional serta dan Sumber Daya Mineral
• Bantuan Pendidikan dan mendukung program kerja melalui bantuan pendidikan
Pelatihan serta Beasiswa Kementerian Energi dan dan pelatihan serta beasiswa
Pendidikan Tinggi Bidang Sumber Daya Mineral pendidikan tinggi
Energi dan Sumber Daya • Khususnya bertempat
Mineral tinggal dari daerah penghasil
dan/atau daerah yang
melaksanakan kegiatan di
bidang energi dan sumber
daya mineral dan/atau
berasal dari daerah
tertinggal, terpencil,
terdepan, dan terluar atau
pedalaman dan/atau daerah
berpotensi bencana

30
KOORDINATOR DAN PELAKSANA PERMEN ESDM 36/2015

BPSDM • Bantuan Diklat dan Beasiswa Pendidikan Tinggi


KESDM

• Bantuan Diklat Bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan


PPSDM
KEBTKE
Konservasi Energi

PPSDM • Bantuan Diklat Bidang Minyak dan Gas Bumi


MIGAS

PPSDM
• Bantuan Diklat Bidang Geologi, Mineral, dan Batubara
GEOMINERBA

• Bantuan Diklat Bidang Tambang Bawah Tanah


BDTBT

• Beasiswa Pendidikan Tinggi Sektor ESDM


STEM

31
PROGRAM DAN PERSYARATAN
Persyaratan tambahan
Program Persyaratan
Beasiswa
• Program Bantuan • Warga Negara • Untuk lulusan SLTA
Diklat yang diberikan Indonesia maksimal 21 tahun,
adalah Program Diklat • Sehat jasmani dan lulus tahun berjalan
Teknis untuk rohani, kecuali atau paling lama 2
memenuhi kompetensi penyandang disabilitas tahun, nilai rata-rata
teknis bidang ESDM • Bebas dari narkoba paling rendah 6.
• Program Beasiswa • Lolos persyaratan • Untuk lulusan D-III
yang diberikan adalah administrasi maksimal 24 tahun,
untuk jenjang lulus tahun berjalan
• Masyarakat /
Pendidikan Tinggi atau paling lama 2
Mahasiswa berprestasi
Diploma IV : tahun, IPK paling
nasional/internasional
• Beasiswa 8 semester rendah 2,5.
dalam IPTEK
untuk lulusan SLTA mendapatkan
• Beasiswa 4 semester penilaian plus
untuk lulusan D-III

32
Profile
• Nama : Nendi Rohaendi, M.Sc
• Jabatan : Widyaiswara Muda - BDTBT

• TTL : Sumedang, 6 Juni 1977

• Pendidikan : S1 - Teknik Geologi – UNPAD

S2 - Double Degree ITB – ITC Faculty,


Twente University, Research Student – Gifu
University, Jepang
• Kursus : Production Management UG, Japan, 2009
dan Regional Development and Mining,
Perth, Australia, 2013
• Hp : 0817201536 email: nendis@gmail.com

• Alamat : Komp MDL No. 6, Cisaranteun Kulon,


Bandung.
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral
Jln. Gatot Subroto, Jakarta

Balai Diklat Tambang Bawah Tanah


Jln. Soekarno Hatta, Durian II, Sawahlunto
0754 61604

34
34
Rumah Kedaulatan Energi
Membangun
Kedaulatan Energi Dan Sumber Daya Mineral

Akses Ketersediaan Kemampuan Daya saing

Sinergi & Penguatan


Menangani Krisis 9 Program Strategis Kelembagaan
1. Perbaikan bauran energi23% @2025
1. Subsidi BBM 1. Penguatan KESDM
2. Pembudayaan Konservasi Energi
2. Efisiensi pasokan 2. Perbaikan regulasi
3. Keputusan penting yang
3. Eksplorasi migas secara agresif 3. Sinergi BUMN sektor energi
tertunda 4. Peningkatan produksi dan lifting migas 4. Transformasi PLN dan
4. Kick off Program 35.000MW Pertamina
5. Pembangunan infrastruktur migas
5. Konsolidasi Organisasi 5. Kerjasama Pemerintah-Swasta
6. Pembangunan pembangkit 35.000 MW
6. Stakeholder Manajemen 6. Kerjasama Internasional
7. Pembangunan industri penunjang sektor
energi
8. Hilirisasi industri mineral dan batubara
9. Konsolidasi industri tambang

Kepemimpinan & sumber daya manusia: Peningkatan kepemimpinan dan profesionalitas SDM
National Capacity Building: alih teknologi, keterlibatan industri nasional, informasi
Tata kelola: Transparansi, akuntabilitas, fairness dan independensi

35
Energy Policy in Indonesia:
Some Ironical Facts
Exporting the cleaner and cheaper energy:
natural gas
Net Importing oil
The biggest coal exporting countries (not the
highest producing countries)
Geothermal potential : 28,000 MW, current
used: 1,189 MW (4.2%)
High subsidy??
 Current and Future energy mix??
Energy Efficiency??
CO2 emission?? (Joko Santoso, 2011)

36
Isu dan Pemasalahan Energi
Sumber daya energi sebagai modal
Cadangan energi nasional 10 1
pembangunan
Pengelolaan CPE dan Cadangan
operasional BBM Peningkatan porsi gas & batubara untuk domestik

2 Produksi & harga migas


Lingkungan hidup 9 Peningkatan eksplorasi dan Enhanced Oil
Penurunan emisi gas rumah kaca Recovery (EOR), pengendalian alokasi subsidi
BBM dan listrik secara bertahap, premi
pengurasan dan cukai BBM

3 Akses & infrastruktur


Penguasaan IPTEK 8 Isu & energi
Pembangunan pembangkit listrik dan
Rekayasa engineering, anggaran ristek
Permasalahan jaringan gas kota

Energi
4 Impor BBM dan LPG
Efisiensi energi 7 Pembangunan kilang minyak/LPG,
Restrukturisasi industri, labelisasi, pemanfaatan Dimethyl ether
standardisasi dan substitusi energi

Pemanfaatan EBT 6 5 Harga EBT


Pengembangan Pembentukan badan usaha
PLTP/PLTS/PLTB/PLTA, EBT, alokasi subsidi feed in
pemanfaatan biofuel, roadmap PLTN tariff EBT

37
Energy utilization in economic sectors in Indonesia is still
dominated by oil

Electricity Oil Coal Gas Renewable

Industry X X X X limited
Commercial
X X - X -
Building
Transportation limited X - limited limited

Mines X X X X -

Power Plant X X X X X

Source : PT. KONEBA (Persero)

38
Strategy to solve the energy problems in economic sectors
in Indonesia
Energy Efficiency
Energy Conservation  Using less energy resources to meet the same
& Diversification energy needs
 Has a lot of direct benefits for the economic
sectors

100 %

Renewable Energy
 Using non-depleting natural resources to meet
75 %
energy needs
 In many cases, the renewable energy sources
were coming from the surrounding area
RENEWABLE
50 % Fossil ENERGY
Fuel
Fossil
Fuel
25 %

Fossil
Fuel

Conventional With EE With EE & RE

39
Energy alternatives status
Resources Utilization Strengths Weakness Sustainability

57 billion Industry, power plant, Low prices, easy Not environmental 147 years
Coal tons mines to find friendly

Coal 57 billion Industry, power plant, Low prices Not environmental 147 years
Gasification tons mines friendly

384.7 TSCF Industry, power plant, High caloric Limited 60 years


mines, commercial, value, infrastructure
Gas
transportation environmental
friendly
More than Industry, power plant, Environmental Limited supply (in sustain
Bio diesel
100 mines, friendly, low progress)
and bio
tons/day transportation, prices, sustain
ethanol
household
Equivalent Power plant, SME’s Huge resources, High investment sustain
Geothermal 27 GW industry environmental
friendly
Very large Power plant, Huge resources, Relatively high sustain
Wind, solar,
household environmental investment
and biomass
friendly
40

Vous aimerez peut-être aussi