Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2 Variabel dependen: Bertambahnya kemampuan dan Adanya perubahan KMME Nominal Ada masalah mental
perkembangan emosi balita struktur / fungsi tubuh yang sikap balita setelah emosional: jika ada
lebih kompleks dalam pola adanya kehadiran jawaban “ya”
yang teraturterutama pada adiknya. Tidak ada masalah
perasaan benci, takut, marah, mental emosional:
cinta, senang, dan juga jika tidak ada
kesedihan. jawaban “ya”
(Depkes,2005)
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data didapatkan dari kepala desa Wonokoyo. Kemudian peneliti
mendatangi ke rumah-rumah responden dan peneliti menjelaskan
terhadap responden maksud dari soal-soal yang diberikan, setelah
dijelaskan peneliti memberikan kuesioner dengan soal tentang
sibling rivalry untuk mengetahui kejadian sibling rivalry dan ceklist
KMME untuk mengetahui perkembangan emosi pada anak. Setelah
data terkumpul peneliti menyimpulkan dan menghitung jawaban ibu
(responden).
BAB V
Jumlah 35 100,0
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah (n) Persentase
(%)
1. Tidak bekerja 9 25,7
2. Swasta 23 65,7
3. PNS 3 8,6
Jumlah 35 100,0
Jumlah 35 100,0
Data Khusus
Karakteristik responden berdasarkan sibling rivalry
No. Sibling Rivalry Jumlah Presentase
(%)
1. Sibling rivalry 21 60,0
2. Tidak Sibling rivalry 14 40,0
Jumlah 35 100,0
Sibling Rivalry
Dari 5.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar memiliki balita sibling rivalry yaitu sebanyak 21 balita
(60%) dan tidak sibling rivalry sebanyak 14 balita (40%). Balita yang mengalami sibling rivalry memang
sebagian besar orang tua berpendidikan SMP dapat dilihat dari tabel 5.1 didapat sebanyak 15 orang
(42,8%) sehingga dalam pelaksanaannya kurang efektif serta kemampuan menerima informasi dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari kurang baik. Selain itu sebagian besar orang tua bekerja
sebagai pegawai swasta sehingga memiliki waktu yang kurang untuk berbagi dan bermain dengan
anaknya.
Perkembangan Emosi Balita
Dari tabel 5.6 dapat diketahui bahwa perkembangan emosinya tidak ada masalah sebanyak 13 balita
(37,1%) dan yang mengalami masalah mental emosional sebanyak 22 balita (62,9%). Balita yang
mengalami masalah mental emosional sebagian besar orang tuanya berpendidikan SD dan SMP dapat
dilihat dari tabel 5.1 didapat sebanyak 15 orang (42,8%) sehingga kemampuan menerima informasi dan
mengimplementasikan dalam kehidupan kurang baik khususnya mengenai perkembangan emosi balita.
Hubungan Sibling Rivalry Dengan Perkembangan Emosi balita
Dari hasil tabulasi tabel 5.7 dapat diketahui bahwa balita yang sibling rivalry
mengalami masalah mental emosional yaitu sebanyak 20 balita (90,9%) sedangkan
yang tidak mengalami masalah mental emosional sebanyak 1 balita (7,7%). Dari
hasil uji Chi Square didapatkan X² hitung (23,52) > X² tabel (3,84). Dengan
demikian H1 diterima yang artinya terdapat hubungan antara sibling rivalry dengan
perkembangan emosi balita.
Balita yang memiliki jarak kelahiran 1-2 tahun, perhatian dan kasih sayang yang
diterima cenderung kurang. Selain itu pendidikan orang tuanya rata-rata SD dan SMP
sehingga kurang bisa dan kurang wawasan tentang cara mengasuh balita yang sibling
rivalry dan kebanyakan balita tersebut mengalami ganguan mental emosional.
Pekerjaan orang tua yang didominasi dengan pekerjaan swasta juga mempengaruhi
sehingga orang tua tidak ada cukup waktu untuk bersama dengan balita.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.Sebagian besar balita mengalami sibling rivalry yaitu sebanyak 21 balita (60%).
2.Sebagian besar balita perkembangan emosinya ada masalah sebanyak 22 balita (62,9%).
3.Ada hubungan antara Sibling Rivalry dengan perkembangan emosi balita.
Saran
1.Bagi Institusi Penelitian
Memberikan masukan untuk penelitian selanjutnya tentang Hubungan Sibling Rivalry dengan
Perkembangan Emosi Balita Di Desa Wonokoyo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
2.Bagi peneliti
Perlu peningkatan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program KB dan memantau
perkembangan emosi balita.
3. Bagi tempat penelitian
Diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Hubungan
Sibling Rivalry dengan Perkembangan Emosi Balita Di Desa Wonokoyo Kecamatan Beji
Kabupaten Pasuruan.
4. Bagi profesi
Memberikan penyuluhan atau informasi untuk pemeriksaan perkembangan emosi balita di
Desa Wonokoyo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan.
5. Bagi Responden
Merencanakan jumlah anak dan memperhatikan jarak kelahiran anak dengan mengikuti
program KB.
Memberikan perhatian dan kasih sayang serta pemantauan perkembangan emosi balita untuk
menunjang perkembangannya agar tidak ada masalah mental emosional pada balita.