Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing
dr. Adi Chandra, Sp.An, M.Biomed
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
LATAR BELAKANG
3
Prevalensi
obesitas
populasi
dewasa di
seluruh dunia
pada tahun
2005 Dengan risiko
mencapai 400 anastesi, pasien yang
juta jiwa memiliki risiko tinggi
Tindakan komplikasi
pembedahan perioperatif harus
dan anestesi diberikan perhatian
merupakan khusus untuk
suatu kondisi mengurangi dampak
yang dapat dari anastesi sebelum
memberikan dilakukan
respon stress pembedahan
Obesitas sebagai suatu bagi pasien, yang
keadaan dengan akumulasi akan menjalani
lemak yang tidak normal, pembedahan
sehingga dapat mengganggu
kesehatan
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
4
5
Definisi Obesitas
7 Faktor
Genetik
Aktivitas Faktor
Fisik Lingkungan
Etiologi
Obesitas
Faktor
Faktor
Obat-
Psikis
Obatan
Faktor
Kesehatan
8
Klasifikasi Obesitas
DAMPAK OBESITAS
Perubahan
Fisiologi Pada Paru • Selain makronutrisi yang
berlebih, pasien obesitas
• Hipertrofi ventrikel • Obstruktif Sleep tetap berada pada risiko
• Atrial Fibrilasi (AF) untuk kekurangan nutrisi
Apnea perioperasi
• Gagal jantung
10
Definisi Perioperatif
11 kondisi pasien
obat atau
Fasilitas di
teknik
rumah sakit
anestesi
prosedur
pembedahan
12
Perioperatif Pasien Obesitas
– Stratifikasi risiko kematian bedah pada pasien obesitas yang dikenal dengan
istilah the obesity surgery mortality risk stratiffication score (OS-MRS)
– . Pasien dengan skor OS-MRS 4-5 lebih mungkin memerlukan pemantauan lebih
ketat pasca operasi.
13
MENAGEMENT
PERIOPERATIF
14
Penilaian Jalan
Napas
Penilaian Penilaian
Gastrointestinal Pernafasan
Penilaian
Kardiovaskular
INTRAOPERATIF
15
Farmakologi Perioperatif
17
Ekstubasi
– Apabila pasien telah pulih dari efek depresan obat anestesi, maka dilakukan
ekstubasi
– Ekstubasi hanya boleh dilakukan ketika pasien sadar penuh dan dipindahkan ke
Recovery Room dengan posisi duduk 45 derajat. Oksigen tambahan segera
diberikan dan dilatih untuk bernapas seperti biasa.
18
Kontrol Nyeri
– Pasien dengan obesitas lebih mungkin untuk infeksi dalam aliran darah, kulit
dan jaringan lunak, infeksi luka, dehisensi luka, infeksi urinaria, dan mungkin
infeksi paru-paru. Hal ini mungkin berhubungan dengan efek gabungan obesitas
terkait disfungsi imun dengan perfusi jaringan dan dosis antimikroba yang
mungkin tidak adekuat
20
Mobilisasi
– Mobilisasi dini adalah target inti program pemulihan yang ditingkatkan dan ini
harus berlaku sama untuk pasien bedah yang obesitas. Mobilisasi akan
mengurangi komplikasi pernapasan, tekanan vena thromboembolisme dan
kerusakan kulit yang terkait. Anestesi epidural tidak harus dianggap penghalang
untuk mobilisasi, meskipun pasien harus diawasi.
21
Nutrisi
– Diet tinggi protein rendah kalori adalah satu strategi yang telah berhasil
digunakan dalam penanganan sakit yang serius
BAB III
KESIMPULAN
22
23
– Kondisi pasien adalah salah satu yang berhubungan denga risiko anastesi,
pasien yang memiliki risiko tinggi komplikasi perioperatif adalah obesitas sentral
dan sindrom metabolik. Perioperatif mencakup masalah-masalah sebelum
anestesi pembedahan, selama anestesi pembedahan dan sesudah anestesi
pembedahan. Manajemen preoperatif, persiapan, dan perencanaan merupakan
kunci keberhasilan anestesi pada pasien dengan obesitas.
TERIMAKASIH
25