Vous êtes sur la page 1sur 22

Teknologi Bahan I Semester Genap 2009/2010

ASPAL
(Asphalt)

Prepared by zacoeb_a@yahoo.com
Definisi
Aspal adalah material hitam atau coklat tua,
pada temperatur ruang berbentuk padat sampai
agak padat. Jika dipanaskan pada suatu
temperatur tertentu aspal dapat menjadi
lunak/cair sehingga dapat membungkus partikel
agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau
dapat masuk ke dalam pori-pori yang ada pada
penyemprotan/penyiraman pada perkerasan
makadam ataupun pelaburan. Jika temperatur
mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat
agregat pada tempatnya (sifat termoplastis).
Hydrocarbon adalah bahan dasar utama dari
aspal yang umum disebut bitumen, sehingga
aspal sering juga disebut bitumen. Aspal yang
umum digunakan saat ini terutama berasal
dari salah satu hasil proses destilasi minyak
bumi dan disamping itu mulai banyak pula
digunakan aspal alam yang berasal dari pulau
Buton.
Aspal minyak yang digunakan untuk
konstruksi perkerasan jalan merupakan hasil
residu dari proses destilasi minyak bumi, dan
sering pula disebut dengan aspal semen yang
bersifat mengikat agregat pada campuran
aspal beton dan memberikan lapisan kedap air
serta tahan terhadap pengaruh asam, basa dan
garam. Hal ini berarti jika dibuat lapisan
dengan menggunakan aspal sebagai bahan
pengikat dengan mutu yang baik dapat
memberikan lapisan kedap air dan tahan
terhadap pengaruh cuaca dan reaksi kimia
yang lain.
Proses Destilasi Minyak Bumi
Setiap minyak bumi menghasilkan residu yang
terdiri dari bahan dasar aspal yang dapat
dibedakan atas :
◦ Bahan dasar aspal (asphaltic base crude oil)
◦ Bahan dasar parafin (paraffin base crude oil)
◦ Bahan dasar campuran (mixed base crude
oil)
Jenis Aspal
Berdasarkan cara perolehannya, aspal dapat
dibedakan menjadi :
◦ Aspal alam, terdiri dari :
 Aspal gunung (rock asphalt), contoh aspal
dari pulau Buton.
 Aspal danau (lake asphalt), contoh aspal
dari Bermudez,Trinidad.
Jenis Aspal (lanjutan)
 Aspal buatan, terdiri dari :
 Aspal minyak, merupakan hasil
penyulingan minyak bumi.
 Tar, merupakan hasil penyulingan batu
bara. Tidak umum digunakan untuk
perkerasan jalan karena lebih cepat
mengeras, peka terhadap perubahan
temperatur dan beracun.
Aspal minyak (petroleum asphalt)
Aspal keras/panas (asphalt cement,AC)
 AC pen 40/50, yaitu AC dengan penetrasi
antara 40 – 50.
 AC pen 60/70, yaitu AC dengan penetrasi
antara 60 – 70.
 AC pen 80/100, yaitu AC dengan penetrasi
antara 80 – 100.
 AC pen 120/150, yaitu AC dengan penetrasi
antara 120 – 150.
 AC pen 200/300, yaitu AC dengan penetrasi
antara 200 – 300.
Aspal dingin/cair (cut back asphalt)
◦ RC (Rapid Curing cut back), merupakan
aspal semen yang dilarutkan dengan bensin
atau premium. RC merupakan cut back
asphalt yang paling cepat menguap.
◦ MC (Medium Curing cut back), merupakan
aspal semen yang dilarutkan dengan bahan
pencair yang lebih kental seperti minyak
tanah.
◦ SC (Slow Curing cut back), merupakan aspal
semen yang dilarutkan dengan bahan yang
lebih kental seperti solar. SC merupakan cut
back asphalt yang paling lama menguap
Aspal emulsi (emulsion asphalt)
 Berdasarkan muatan listrik yang
dikandungnya, aspal emulsi dapat dibedakan
atas :
◦ Kationik disebut juga aspal emulsi asam,
merupakan aspal emulsi yang bermuatan
arus listrik positif.
◦ Anionik disebut juga aspal emulsi alkali,
merupakan aspal emulsi yang bermuatan
arus listrik negatif.
◦ Nonionik merupakan aspal emulsi yang
tidak mengalami ionisasi, berarti tidak
mengantarkan listrik.
Aspal emulsi (lanjutan)
 Berdasarkan kecepatan pengerasannya,
aspal emulsi dapat dibedakan atas :
◦ RS (Rapid Setting), aspal yang mengandung
sedikit bahan pengemulsi sehingga
pengikatan yang terjadi lebih cepat.
◦ MS (Medium Setting).
◦ SS (Slow Setting), jenis aspal emulsi yang
paling lambat menguap.
Aspal Buton
Aspal alam yang terdapat di Indonesia dan
telah dimanfaatkan adalah aspal dari pulau
Buton. Aspal ini merupakan campuran
antara bitumen dengan bahan alam, maka
kadar bitumen yang dikandungnya sangat
bervariasi dari rendah sampai tinggi.
Berdasarkan kadar bitumen yang
dikandungnya, aspal Buton dapat dibedakan
menjadi ; B10, B13, B20, B25 dan B30
(Aspal Buton B10 adalah aspal Buton
dengan kadar bitumen rata-rata 10%).
Komposisi Aspal
Fungsi Aspal
Aspal yang dipergunakan pada konstruksi
perkerasan jalan berfungsi sebagai :
◦ Bahan pengikat, memberikan ikatan yang
kuat antara aspal dengan agregat dan antar
aspal itu sendiri.
◦ Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-
butir agregat dan pori-pori agregat itu
sendiri.
Fungsi Aspal (lanjutan)
Fungsi aspal pada setiap butir
agregat
Sifat Aspal
 Daya tahan (durability)
 Adhesi dan kohesi
 Kepekaan terhadap temperatur
 Kekerasan aspal
Pemeriksaan Aspal
Aspal merupakan hasil produksi dari
bahan-bahan alam, sehingga sifat-sifat
aspal harus diperiksa di laboratorium dan
harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan agar dapat dipergunakan
sebagai bahan pengikat perkerasan.
Pemeriksaan aspal keras
Metode Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
Bina Marga AASHTO
1. Penetrasi PA-0301-76 T49-80
2. Titik lembek PA-0302-76 T53-81
3. Titik nyala dan bakar PA-0303-76 T48-81
4. Thick film test PA-0304-76 T47-82
5. Kadar larutan dalam PA-0305-76 T44-81
CCl4
6. Daktilitas PA-0306-76 T51-81
7. Berat jenis PA-0307-76 T228-79
8. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80
Pemeriksaan aspal cair

Metode Pemeriksaan
No. Pemeriksaan
Bina Marga AASHTO
1. Viskositas kinematik PA-0308-76 T201-80
2. Titik nyala PA-0309-76 T79-80
3. Daktilitas aspal cair PA-0306-76 T51-81
4. Penyulingan aspal cair PA-0310-76 T78-80
5. Kadar air PA-0311-76 T55-78
&

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi