Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1113102000076
ZAT YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMBUATAN SERUM DAN PLASMA
Antikoagulan
Antikoagulan ialah bahan yang
digunakan untuk mencegah
pembekuan darah (Dep kes RI, 1989).
Tidak semua macam antikoagulan
dapat dipakai karena ada yang terlalu
banyak berpengaruh terhadap bentuk
eritrosit, atau leukosit yang akan
diperiksa morfologinya
EDTA (Ethylene
Diamine Tetra
Acetic Acid)
Natrium
Heparin
Oxalat
Double Oxalat
EDTA (Ethylene Diamine
Tetra Acetic Acid)
Yang dipakai adalah garam kalium
dan natriumnya, tetapi yang sering
digunakan adalah garam kaliumnya
(dipotassium EDTA) karena daya
larutnya dalam air kira-kira 15 kali lebih
besar daripada garam natriumnya.
Cara kerjanya dengan garam
kaliumnya (K2EDTA) yaitu dapat
mengubah ion Calcium dari darah
Perbedaan Na2EDTA,K2EDTA,
dan K3EDTA
• Na2EDTA lebih murah dibandingkan
K2EDTA ataupun K3EDTA
• Na2EDTA kurang baik digunakan karena
lambat larut sehingga perlu pengocokan
beberapa kali.
• Na2EDTA dan K2EDTA biasanya
digunakan dalam bentuk kering,
sedangkan K3EDTA biasanya digunakan
dalam bentuk cair.
• K3EDTA yang mempunyai stabilitas yang
Telah tersedia tabung vacutainer yang berisi
K2EDTA. Penggunaan tabung vacutainer ini pada
pengambilan darah vena tidak perlu menggunakan
spuit dan kondisi vakum mengontrol jumlah darah
yang masuk ke dalam tabung Walaupun demikian,
pada penggunaan EDTA vacutainer juga dapat terjadi
peningkatan palsu jumlah trombosit misalnya
sebelum tabung vakum berhenti mengisap sudah
dilakukan pencabutan jarum vacutainer sehingga
perbandingan antara takaran antikoagulan dan
volume darah sudah tidak tepat lagi. Tabung
vacutainer merupakan tabung yang direkomendasikan
oleh National Committee for Clinical Laboratory
Standards (NCCLS) untuk pemeriksaan hematologi
lebih karena mempunyai ketepatan perbandingan
antikoagulan dan darah yang tepat dibandingkan cara
konvensional, namun demikian memerlukan biaya
yang lebih mahal. Dari segi ekonomi harga EDTA
vacutainer per spesimen 4 kali harga EDTA
konvensional per specimen.
Penyimpanan Spesimen
Darah
Pemeriksaan EDTA darah EDTA
dengan menggunakan
sebaiknya dilakukan segera, hanya kalau perlu boleh
disimpan dalam lemari es dengan suhu 4 ºC selama 24
jam. Penyimpanan ini akan memberikan nilai hematokrit
yang lebih tinggi. Pada umumnya, darah EDTA dapat
disimpan 24 jam didalam lemari es tanpa mendatangkan
penyimpangan yang bermakna kecuali untuk jumlah
trombosit dan nilai hematokrit (R.Gandasoebrata, 2007).
Berikut batas waktu penyimpanan darah EDTA pada suhu
kamar:
Viskositas
Temperatur
darah
Kedudukan Muatan
tabung Faktor-faktor eritrosit
yang
mempengaruhi
Laju Endap
Darah
Luas
Bentuk
permukaan
eritrosit
tabung
Besar
Waktu
eritrosit
Faktor-faktor yang lain:
Mempercepat laju endap darah
• Faktor-faktor mempercepat laju endap
darah adalah pembentukn roulaux, kadar
kolesterol, globulin, fibrinogen yang naik,
adanya jaringan nekrosis, peradangan,
serta terjadinya
Memperlambat degradasi
laju jaringan.
endap darah
• Faktor-faktor memperlambat laju endap
darah adalah poliglobulin, kadar albumin
naik, viskositas darah naik serta eritrosit
yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA
• Dwi, Agustina,. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah Cara Westergren Antara
Sampel Darah Simpan Dan Sampel Darah Segar. Agustina Westeran Darah Segar SDH Vol.1
No.1; Malang
• Harr, Robert R., 1994. Resensi Ilmu Labaratorium Klinis. Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Celr et al., 1983. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif: Choosing Effective Laboratory
Tests;Penerbit Buku Kedokteran EGC
• Ribhil, Bir., 2013. Validasi Metode Penetapan Kadar Lansoprazol dalam Darah secara In Vitro
dengan Kromatografi Cair Kinerjaa Tinggi (KCKT), Program Studi Farmasi UIN Syarif
Hidayatullah; Jakarta
• King, Charles., 2006. Perbedaan Jumlah Trombosit Cara Manual Pada Pemberian
Antikoagulan Edta Konvensional (Pipet Mikro) Dengan Edta Vacutainer. Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro; Semarang
• Dep.Kes RI.1989.Hematologi.Departemen Kesehatan RI: Jakarta.
• Kresno,Boedina, Siti.1998. PengantarHematologidanImunohematologi.BalaiPenerbit
FKUI.Jakarta
• Gandasoebrata, R.2007.Penuntun LaboratoriumKlinik.DianRakyat.Jakarta.
• Wirawan, Riadi dan Erwin Silman.1996.Pemeriksaan Laboratorium Sederhana. Fakultas
Kedokteran UI: Jakarta.