Vous êtes sur la page 1sur 29

ASET

Ryan Agatha 0203001804072


Adnan 023001804039
Septian 023001802070
NERACA

• Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian


terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”
• Melaporkan aset, liabilitas, dan modal pada periode tertentu
• Informasi sumber daya, kewajiban kepada kreditur, dan ekuitas dalam
sumber daya bersih.
• Membantu memprediksi jumlah, waktu, dan kepastian arus kas.
NERACA BAGI EKSTERNAL
NERACA

• Struktur Pendanaan
• Likuiditas
• Solvabilitas
• Fleksibilitas Keuangan
• Sumber Daya
HUBUNGAN NERACA DENGAN LABA RUGI
NERACA

Pendekatan Articulated terhadap Laporan Laba Rugi:


1. Revenue Expense
2. Asset Liability Approach
ASET

• Sumber daya yang dikuasai oleh


IASB (AASB) Framework for entitas sebagai akibat dari
the Preparation and peristiwa masa lalu dan darimana
Presentation of Financial manfaat ekonomi dimasa depan
Statements: diharapkan akan diperoleh entitas
KARAKTERISTIK ASET

3. Hasil dari
1. Memiliki Manfaat transaksi masa lalu.
2. Dikuasai Oleh
Ekonomi Dimasa
Suatu Unit Usaha •Exchangebility
Mendatang •Recognition Rules
MEMILIKI MANFAAT EKONOMI DIMASA MENDATANG

Manfaat ekonomi masa depan adalah potensi untuk berkontribusi, baik secara
langsung maupun tidak langsung, kepada arus kas dan setara kas ke entitas.
• Aset adalah sesuatu yang ada sekarang
• Memiliki kemampuan layanan rendering atau manfaat saat ini atau di masa depan
• Berhubungan dengan kelangkaan dan utilitas.
DIKUASAI OLEH SUATU UNIT USAHA

• Manfaat ekonomi harus dikendalikan oleh entitas


• Hak entitas untuk menggunakan atau mengendalikan aset adalah tidak pernah
mutlak
• Kepemilikan sering bersamaan dengan kontrol, tetapi itu bukan karakteristik
penting dari suatu aset
HASIL DARI TRANSAKSI MASA LALU
• Kontrol sebagai akibat dari peristiwa masa lalu
• Aset yang direncanakan dikecualikan
• Acara dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda
- kontrak eksekusi
PERBEDAAN BEBAN, BIAYA, DAN KAPITALISASI

Materialitas

Standar
Expiry of
Akuntansi
Cost
berlaku
PENGAKUAN ASSET

Tingkat dan waktu pengakuan aset

penting karena dapat memiliki

konsekuensi ekonomi bagi

penyusun dan pengguna laporan

keuangan.
PENGAKUAN ASET

 Mengenali aset pada neraca melibatkan


aturan pengakuan :

Konvensional dan Pernyataan resmi

 Kriteria Pengakuan Aset :

Harus memperkirakan manfaat


ekonomi masa depan

aset harus mampu diukur dengan


andal
KRITERIA PENGAKUAN MASA LALU

Menggunakan
Sesuai dengan Sesuai substansi konservatif :
Ketentuan / ekonomi dari mengantisipasi
Aturan yang transaksi atau kerugian, tapi
berlaku peristiwa bukan
keuntungan
PENGUKURAN ASSET
Try it yourself with these two simple “planets”:

Semua elemen” laporan keuangan adalah Setelah mengetahui kriteria definisi dan
1 berhubungan. Pengukuran Laba dapay diliat 3 pengakuan, akuntan harus memutuskan
dari perubahan pada aktiva bersih bagaimana mengukur aset.

Aturan dan praktik yang


mengatur pengakuan dan
2
pengukuran aset juga akan
mempengaruhi pengukuran laba,
termasuk modal
PENGUKURAN ASSET BERWUJUD (TANGIBLE ASSET)

US GAAP – Historical Standar IASB ,


Cost, merefleksikan memungkinkan
conservatism, dilakukan penilaian
objective dan bukti kembali aset berwujud
yang dapat diverifikasi. menggunakan sejumlah
pendekatan nilai wajar
untuk pengukuran
current value.
INTAGIBLE ASSET (ASET TAK BERWUJUD)

• IAS 38 para 24: Cost pada saat terjadi kepemilikan

• IAS 38 para 75: memunkinkan adanya penilaian kembali

aset tak berwujud

o Akumulasi penyusutan aktiva dan penurunan nilai

aktiva menjadi alasan dilakukannya penilaian

kembali

• IAS 16: fair value ditentukan oleh pasar yang aktive


PENGUKURAN ASET FINANCIAL

• Derivative harus diukur berdasarkan fair value

• Fair value adalah nilai pertukaran aset yang diperpleh dari kedua pihak yang
melakukan transaksi tanpa adanya batasan apapun (arm’s length transaction)

Jenis Aset Financial Metode Pengukuran


Utang & piutang Cost yang diamortisasi
Investasi yang dimiliki sampai jatuh
Cost yang diamortisasi
tempo
Fair value, gain & loss diakui pada
Sekuritas yang tersedia untuk dijual
elemen ekuitas
Fair value, Gain & loss diakui pada
Sekuritas yang diperdagangkan
laporan laba komprehensif
TANTANGAN BAGI PENYUSUN STANDARD
AKUNTANSI PENGUKURAN ASET
• Disarankan penyusun standar untuk mempertimbangkan beberapa model
pengukuran.

• IASB memperkenalkan penggunaan pengukuran fair value, meskipun Cairns


tidak mengakuinya.

• IFRS memperkenalkan pengukuran fair value untuk derivative dan beberapa


aset dan liabilitas keuangan
MODEL PENGUKURAN YANG SEPERTI APA?

Baik IASB dan


FASB mendukung
penggunaan Nilai Wajar adalah
pengukuran nilai yang utama
wajar yang lebih
baik.

21
CARA MENGHITUNG NILAI WAJAR

Ada Beberapa Teknik Untuk Menghitung Nilai Wajar, Yaitu :

1. Pendekatan Pasar

Dalam pendekatan ini, nilai wajar diukur berdasarkan harga pasar atau informasi
relevan lain yang dihasilkan dari transaksi di pasar. Hal ini termasuk harga aset
(liabilitas) sejenis yang ada di pasar, dan metode penilaian lain yang konsisten dengan
pendekatan pasar. Urutan yang digunakan jika nilai wajar menggunakan pendekatan
pasar adalah, pertama harga pasar aset (liabilitas) pada saat pelaporan, jika tidak
terdapat harga pasar aset (liabilitas) maka menggunakan harga pasar aset (liabilitas)
sejenis, jika tidak terdapat harga pasar aset (liabilitas) sejenis maka menggunakan
model yang konsisten dengan pendekatan pasar.

22
CARA MENGHITUNG NILAI WAJAR

2. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan ini menggunakan teknik penilaian untuk mengubah nilai masa depan
(contohnya
2. aliran kas atau laba) ke nilai kininya terdiskonto (discounted). Pengukuran nilai
wajar dalam pendekatan ini menggunakan dasar nilai yang dilihat dari harapan pasar kini
atas nilai aset (liabilitas) masa depan. Pendekatan ini termasuk menggunakan nilai kini
(present value, option pricing).

23
CARA MENGHITUNG NILAI WAJAR

3. Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya disebut juga pendekatan biaya pengganti kini (current
replacement cost). biaya pengganti ini adalah jumlah yang diperlukan untuk
menggantikan suatu aset.

24
 Hirarki nilai wajar memiliki tiga tingkatan, yaitu:

 Tingkat 1 : pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak
disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Kuota harga
untuk barang serupa di pasar aktif, di sesuaikan dan dibedakan
 Tingkat 2 : pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian
yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik
secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari
harga).
 Tingkat 3 : pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang
mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang
dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

25
MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR

Dalam mengaudit nilai wajar,


seringkali auditor
mendapatkan masalah,
karena membutuhkan
penerapan model penilaian,
dan sering juga
menggunakan model
penilaian yang lebih ahli

26
MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR
MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR

Auditors butuh untuk:

 Mengerti proses yang klien gunakan dan kontrol yang relevan untuk menentukan nilai
wajar
 Membuat keputusan apakah metode yang digunakan perusahaan klien sesuai dan
mungkin memberikan dasar yang wajar untuk penggunaan nilai wajar
 Menghargai potensi dari manajemen dan kemungkinan kesalahan manajemen

27
MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR
MASALAH YANG DIHADAPI AUDITOR

Terdapat potensi bahwa kegagalan perusahaan akan mengarah


kepada tindakan hukum terhadap auditor yang gagal dalam
melakukan pendekatan pada saat audit mengenai nilai wajar aset
secara tepat

28
D
D

Thank you

Vous aimerez peut-être aussi