Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Hyperplasia
Hypertrophy
Atrophy
Metaplasia
Cellular Adaptations to Stress
Sel memberikan respons terhadap peningkatan
kebutuhan dan stimulus external melalui hiperplasi
atau hipertrofi.
Respons sel terhadap penurunan supply nutrisi
maupun growth factor menyebabkan atrofi pada sel.
Sel juga dapat mengalami perubahan dari satu tipe
sel ke tipe sel lain, disebut metaplasi
1.Hiperplasi
Hiperplasi adalah peningkatan jumlah sel dalam suatu
jaringan / organ, dan biasanya mengakibatkan
peningkatan volume jaringan / organ tersebut.
Hiperplasia ≠ hipertrofi, tetapi keduanya dapat terjadi
bersamaan & dapat dirangsang oleh stimulus yang sama.
Hiperplasia terjadi pada sel yang mampu mensintesis
DNA dan melakukan pembelahan (mitosis).
Hiperplasia:
Fisiologis
Patologis
Hiperplasia fisiologis
Tekanan (pressure)
Atrofi --- organel <<
Atrofi --- autophagic
vacuoles >>
(: gabungan lisosom
dgn organel sel &
cytosol --- vacuole yg
mengandung organel
yg akan dicerna)
Beberapa cell debris
tidak dapat dicerna --
- recidual body (e.g.
lipofuscin).
4 Metaplasia
Definisi: perubahan reversible satu jenis sel dewasa
(epitelial maupun mesenkimal) menjadi sel dewasa jenis
lain.
contoh metaplasia pada epitel:
Epitel columnar bersilia bertatah / skuamous pada tractus
respiratorius perokok berat
Batu pada saluran kelenjar liur, pancreas, atau kandung empedu:
metaplasia epitel columnar bertatah.
Barret esophagus: metaplasia sel skuamous columnar karena
pengaruh reflux asam lambung.
Metaplastik sel lebih tahan terhadap lingkungan,
namun merubah fungsi sel sebelumnya.
Persisten metaplasia dapat memicu terjadinya
perubahan keganasan pada epitel metaplastik.
Metaplasia pada connective tissue: pembentukan
tulang rawan, tulang, ataupun jaringan lemak
(mesenchymal tissue) pada jaringan yang normalnya
tidak mengandung elemen ini.
contoh:
Myositisossificans: pembentukan jaringan tulang dalam
jaringan otot, biasanya terjadi setelah fraktur.
Displasia
Bukan termasuk adaptasi !
Dis: salah / sakit, plasia: pertumbuhan
Merupakan pertumbuhan yang tidak mengikuti aturan
normal, dimana terjadi hilangnya keseragaman sel
secara individual dan juga hilangnya orientasi susunan
sel dalam jaringan.
Derajat displasia: ringan – sedang – berat.
Pada fase awal, masih mungkin kembali normal.
Displasia: sering merupakan pendahulu kanker, contoh:
displasia cervix.
Overview of Cell Injury & Cell Death
Reversible cell injury
Apabila stimulus dihentikan kembali normal
Ditandai oleh:
Fosforilasi oksidatif ↓
ATP ↓
Cellular swelling
Irreversible cell injury & cell death
Continuing damage irreversible injury
tanda:
Perubahan Fungsi (e.g. kehilangan permeabilitas
membran)
Perubahan struktural
Irreversible injured cells morphologic changes cell
death.
Bentuk cell death:
Nekrosis
Apoptosis
Causes of Cell Injury (etiology)
Oxygen deprivation
Hypoxia : oxygen deficiency
Ischemia : hilangnya blood supply pd jaringan karena
gangguan aliran arteri / berkurangnya drainage vena.
Injury pada ischemic tissue >> hypoxic tissue.
Inadequate oxygenation (e.c. cardiorespiratory failure)
Genetic defects
Nutritional imbalance
Undernutrition: protein-calorie deficiencies, deficiency vit. A
Overnutrition: lipid intake >>
Aging
Inflammation Hypoxia
Reperfusion
Radiation
Ischemia
Aging
Chemical
THE MORPHOLOGY OF CELL AND TISSUE INJURY
Cellular swelling
Manifestasi pertama pada hampir semua injury sel
Terjadi karena sel tidak mampu mempertahankan homeostasis
cairan & ion
Organ: lebih pucat, turgor >, weight >.
Microscopic: vacuole kecil & jernih pada sitoplasma sel
hydropic change
Fatty change (degenerasi lemak)
Terjadi pada hypoxic & toxic / metabolic injury
Terjadi pembentukan lipid vacuole dalam
sitoplasma
Terutama terjadi pada sel yang terlibat dalam
metabolisme lemak ( sel hepar, sel myocard)
Irreversible cell injury (cell death)
◦ Bila reversibel injury berjalan terus, akan melampaui daya sel
untuk bertahan the point of no return final stage
◦ Terjadi:
Kerusakan membran sel
Kebocoran membran organel isi keluar, termasuk lisosom,
autolisis
Inti sel: mengkerut (piknosis), mencair (karyolisis), pecah
berkeping-keping (karyorhexis)
SEL MATI
Terdapat 2 bentuk cell death:
Nekrosis
pigment
Mekanisme:
Abnormal metabolism
(e.g. fatty change in liver)
Mutasi --- perubahan protein
folding & transport (def.
alpha-1 antitripsin)
Deficiensi enzim
(lysosomal storage disease)
Ingestion of indigestable
material (e.g. carbon)
1 Fatty Change (Steatosis)
Fatty change: akumulasi abnormal trigliserida dalam sel
parenkim.
Terjadi terutama pada liver, dapat juga terjadi pada
jantung, otot skelet, ginjal, dll.
Penyebab:
Toxins
Defisiensi protein (pada malnutrisi)
Diabetes melitus
Obesitas
Anoxia.
Alcohol abuse: penyebab tersering fatty liver di negara maju.
2 Cholesterol & cholesterol esters
Atherosclerosis
Lipid vacuole (cholesterol/cholesterol esters) terdapat
pada sel otot polos & makrofag dalam lapisan intima
pembuluh darah.
Fat-laden macrophages --- rupture --- extracellular
cholesterol esters --- kristalisasi, bentuk seperti jarium
panjang
3 Protein
Penimbunan protein dapat dijumpai dalam sel
karena:
kelebihan yang ada pada sel
Sintesis protein >>