Vous êtes sur la page 1sur 29

Antidiabetik

Ayu M Setiawan 1361050212


Vania Nydia Agatha 1361050231
Reza Fitriani 1361050263
Putrianifedora R. Hartman 1461050036
Benedikta Suryandari 1461050043
Diabetes Melitus
DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya.
Klasifikasi
Antidiabetik
Oral
Sulfonilurea

I II

• Tolbutamid • Al. gliburid (glibenkamid)


• Tolazamid • Glipizid
• Asetoheksimid • Gliklazid
• Klorropamid • Glimepirid
Efek Samping Interaksi Obat
• Hipoglikemia • Insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid,
• Alergi atau sensitivitas salisilat dosis besar, fenilbutazon,
• Mual oksifenbutazon, probenezid, dikumarol,
• Muntah kloramfenikol, penghambat MOA, guanetidin,
anabolic steroid, fenfluramin, klofibral (me↑
• Diare
hipoglikemia)
• Gejala Hematologik • Propanolol dan β-adenoreseptor inhibitor
• Peningkatan BB menghambat reaksi takikardi. berkeringat
dan tremor
• Menurunkan toleransi alkohol
Indikasi Kontraindikasi
• DM Juvenil
• Pasien mulai timbul DM • DM dengan kehamilan dan
pada usia > 40 tahun keadaan gawat
• Pasien aktifitas sel β • DM dengan gangguan fungsi
residual hepar dan ginjal
• Insufisien endokrin
• Gizi buruk
• Ibu menyusui
• Orang usia lanjut
Meglitinid

Repaglinid & Nateglinid

Menutup Kanal K yang ATP-


Mekanisme Kerja
Independent di sel β pankreas
Mirip
Sulfonilurea?
Struktur
Efek Samping
• Hipoglikemia
• Gangguan saluran
cerna

Kontraindikasi
• Gangguan fungsi
hepar dan renal

Farmakokinetik
• Pemberian oral absorbsi cepat denga t1/2 1 jam sehingga
diberikan beberapa kali sehari, sebelum makan
• Metabolisme utama di Hepar, 10% di Ginjal
Biguanid
Farmakokinetik
• Pemberian oral mengalami absorbsi di intestin, dalam darah tidak terikat
protein plasma.
• Dengan t1/2 kurang lebih 2 jam dan diberikan pada waktu makan.
• Metabolisme utama di Hepar, 10% di Ginjal
• Ekskresi melalui urin dalam keadaan utuh

Kontraindikasi Efek Samping


Indikasi
• Gangguan hepatik • Mual-muntah
• DM tipe 2 dimana
• Gangguan ginjal • Diare
diet dan
dan uremia • Kecap logam
sulfonilurea tidak
• Jantung kongestif • Ketosis
efektif
• Kehamilan • Anoreksi
• Pasien DM dengan
• Paru hipoksia kronis • Penurunan absorpsi
BB berlebih
vit B12
GOLONGAN TIAZOLIDINEDION

• Tiazolidinedion : agonist potent dan selektif PPARγ (Peroxisome proliferators-


activated receptor- γ )  membentuk GLUT baru  mengurangi keluarnya as lemak
ke otot  mengurangi resistensi insulin

• Pioglitazon dan Rosigilitazon dapat menurunkan HbA1c dan cenderung


meningkatkan HDL

• Indikasi: DM tipe 2 (dapat diberikan tunggal atau kombinasi dengan


metformin/sulfonylurea)

• Kontraindikasi: gg hati, peny gagal jantung  retensi cairan, kehamilan, menyusui,


kombinasi dengan insulin  risiko gagal jantung
tiazolidinedion
• Dosis obat:
• Rosiglitazon : dosis awal 4 mg, bila dalam 3-4 minggu control glisemia belum
kuat ditingkatkan 8 mg/hari
• Pioglitazon : dosis awal 15-30 mg, bila glisemia belum adekuat ditingkatkan
sampai 45 mg.

• Efek samping : peningkatan berat badan, edema, menambah volume plasma


dan memperburuk gagal jantung kongestif
Penghambat enzim alpha-glikosidase

• Acarbose

• Mekanisme kerja
• Memperlambat absorpsi polisakarida (starch), dekstrin, dan disakarida di intertine
• Diberikan pada waktu mulai makan, absorpsi buruk

• Indikasi: DM yang tidak dapat diatur hanya dengan diet, DM usia lanjut, DM
postprandial sangat tinggi

• Kontraindikasi:
• Kehamilan, menyusui, anak dan remaja <18 tahun, IBS, gg fungsi hati berat, gg fungsi
ginjal, hernia, riw bedah perut
Penghambat enzim alpha-glikosidase

• Dosis:
• Dosis harian 100-300 mg/hari (dalam 3 dosis terbagi)
• Dosis maksimal 300 mg/hari
• Tablet dikunyah bersama satu suapan pertama makanan atau ditelan utuh
dengan sedikit air segera sebelum makan

• Efek samping:
Abdominal bloating, flatulensi, malabsorpsi, diare, mual, nyeri abdomen
Inkretin mimetik dan penghambat DPP-4
• Inkretin adalah hormon yang diprokusi oleh usus halus sebagai
respon terhadap peningkatan gula darah sesudah makan.

• Terdiri dari 2 hormon : GIP (Glucose-dependent insulinotropic


polypeptide = gastic inhibitory poly peptide) yang di produksi di
duodenum dan GIP-1 (glukagon like peptide-1) yang diproduksi di
usus halus dan proksimal kolon
Inkretin mimetik
• Analog GDP-1 yang resisten terhadap DPP-4 sehingga memiliki waktu yang
cukup panjang
• Contoh obat : eksenatid dan liraglutid

Eksenatid
• Meningkatkan sekresi insulin setelah pemberian glukosa per oral dan
menekan sekresi glukagon, memperlambat pengosongan lambung, dan
mengurangi asupan makanan
• Diberikan secara subkutis dengan dosis 5 sampai 10 mcg 2 kali sehari
• Efek samping : mual, dapat berkurang setelah pemakaian beberapa lama
Inkretin mimetik
Liraglutid
Efek yang sama dengan ekstenatid, dapat di berikan sekali sehari dengan dosis
awal 0,6 mg subkutis, dapat ditingkatkan menjadi 1,2 mg setelah satu minggu,
dengan dosis maksimum 1,8 mg
Penghambat DPP-4
• Menghambat kerja DPP-4 sehingga mencegah degradasi GLP-1

• Contoh obat : sitagliptin, vildaglipin, saxaglipin, aloglipin, linaglipin

• Sitaglipin dan vidaglipin diabsopsi dengan baik melalui saluran cerna dengan
bioavaibilitas oral 85% dan tidak dipengruhi oleh keberadaan makanan.

• Dosis lazim untuk sitagliptin adalah 100 mg per hari. Untuk gangguan fungsi
ginjal ringan dosis 50 mg/hari, dan gangguan fungsi ginjal berat dosis 25
mg/hari
Penghambat DPP-4
• Vidagliptin : dosis 50 mg satu atau 2 kali sehari

• Efek samping : sitagliptin menimbulkan efek samping ringan berupa


mual dan gangguan saluran cerna ringan. Vidaglipin dilaporkan dapat
menyebabkan batuk dan nasofaringitis

• Kontraindikasi : DM tipe 1, ketoasidosis, gangguan fungsi ginjal dan


atau gangguan fungsi hati berat
Penghambat SGLT2
• Sodium-glucose transporter protein 2 (SGLT 2) berperan 90% proses
reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal ginjal

• Contoh obat: canaglifozin, dapaglifozin, empaglifozin

• Farmakokinetik:
• Diabsorpsi dengan baik o/ pemberian oral, ekskresi urin

• Efek samping:
• Glikosuria berlebihan  lelah, dehidrasi, hipotensi, risiko ISK dan kandidosis
vulvovaginitis, dalam jangka panjang menurunkan BB
Penghambat SGLT2
• Indikasi: DM tipe 2

• Kontraindikasi: DM tipe 1, ketoasidosis, hipersensitivitas, gg fungsi


ginjal berat dan sedang

• Sediaan dan dosis:


• Dapaglifozin tab 5 dan 10 mg, dosis 1x sehari
• Empaglifozin 10 dan 25 mg, dosis 1x sehari
• Canaglifozin 100 mg

Vous aimerez peut-être aussi