Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Eritema Nodosum
Leprosum Oleh:
dr. Anggia Anggraeni
Pembimbing:
dr. Rizki Haris, Sp.KK
1
Identitas Pasien
▧ Nama : P, Laki-laki
▧ Umur : 63 tahun
▧ Berat badan : 55 kg
▧ Tinggi badan : 165 cm
▧ Alamat : Wates tanjung, wringinanom
▧ Agama : Islam
▧ Pekerjaan : Petani
▧ MRS : 19/12/2017
▧ KRS : 22/12/2017
▧ Status : BPJS
2
Anamnesis (auto anamnesis)
Keluhan Utama: Nyeri di seluruh tubuh
RPS:
Nyeri di seluruh tubuh dirasakan pasien sejak 1 bulan yang lalu. Diawali
dengan muncul bengkak merah di kedua tangan, kaki serta badan.
Bengkak muncul dengan jumlah lebih dari satu, bentuk kecil seperti jarum
pentul secara tiba-tiba di daerah kedua kaki lalu menyebar ke tangan dan
badan. Pada daerah bengkak terasa nyeri dan panas yang hilang timbul.
Kondisi ini sering muncul saat pasien kelelahan.
3
Anamnesis
Pasien juga mengeluhkan nyeri pada sendi tangan dan kaki,
demam yang hilang timbul dan cepat lelah.
Nyeri ulu hati juga dirasakan pasien disertai dengan muntah
sebanyak ± 5x/hari, isi makanan dan cairan. Semenjak itu nafsu
makan pasien semakin menurun
RPD:
Pasien sebelumnya didiagnosis dengan morbus hansen pada tahun 2016, telah
mendapatkan pengobatan selama satu tahun dari puskesmas dan dinyatakan
sembuh pada bulan Agustus 2017. Riwayat DM (-), Hipertensi (-), alergi (-),
konsumsi jamu (-)
4
Anamnesis
RPK:
Tidak ada anggota keluarga mengalami keluhan yang sama.
5
Pemeriksaan Fisik
6
Status Generalisata
Kepala dan leher : anemis (-/-), ikterik (-/-), pembesaran KGB (-), facies
leonina (-)
Thorax
Paru :
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, D=S
Palpasi : Fremitus raba simetiris, D=S
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
7
Status Generalisata
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL (S)
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS III PSL (D)
Batas jantung kiri : ICS V MCL (S)
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
8
Status Generalisata
Abdomen
Inspeksi : Flat
Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium
Perkusi : Timpani diseluruh lapang perut
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, edema (-), atrofi otot (-)
9
Pemeriksaan Fisik Kulit
10
Pemeriksaan Fisik Kulit
11
Deskripsi lesi:
Regio universal tampak nodul eritomatous, berbatas tegas
dengan diameter bervariasi 1-3cm , jumlah multiple, dan distribusi
bilateral, beberapa nodul pecah membentuk ulkus.
Status Lokalisata:
Digiti II pedis dekstra: deformitas (+), luka (+), ulkus (+),
hipoestesi (+)
12
Pemeriksaan Saraf
Pembesaran/
No. Pemeriksaan Nervus Nyeri Keterangan
Penebalan (kanan/kiri)
N. auricularis magnus
1. Penebalan/Penebalan Nyeri Penebalan
(dextra/sinistra)
N. peroneus comunis/
6. Poplitea lateralis Pembesaran/Tidak ada Nyeri Pembesaran
(dextra/sinistra)
N. tibialis posterior
7. Pembesaran/ Tidak ada Nyeri Pembesaran
(dextra/sinistra)
13
Pemeriksaan Fungsi Saraf
Fungsi
Saraf
Motorik Sensorik Otonom
14
Pemeriksaan Penunjang
19/12/2017
15
Thoraks
19/12/2017
16
EKG
19/12/2017
17
Diagnosis Klinis
18
Diagnosis Banding
Eritema nodosum
Eritema induratum
Sarkoidosis
19
Penatalaksanaan
Infus RL 1500cc/24 jam
Inj. Ranitidin 50mg iv
Inj. Ondansentron 4mg iv
Inj. Santagesik 1A iv
Metil prednisolon 3x8 mg
Vitamin B complek 3x1tab
20
P/ IVFD PZ 1500cc/24 jam
S/ Bercak melenting berisi air pada tubuh, Inj Santagesik 2x1 iv
demam (-), nyeri (-)
Inj Ranitidin 2x1 iv
O/ ku cukup, kes CM, TD 100/70, N 80 x/m, RR
Inj Ondansentron 3x4mg iv
18 x/m, Tax 36,7
Status lokalis:
Metilprednisolon 3x8mg po
20 Des
22 Des P/ KRS
S/ Bercak melenting berair (-), demam (-), Aff infus
nyeri (-) Terapi KRS:
O/ ku cukup, kes CM, TD 120/80, N 76 x/m,
Status lokalis: Metilprednisolon 8mg-4mg-4mg
R.fasialis, r. corporis: efloresensi tetap Vitamin B komplek 3x1tab
Elkana 1xcI
21
21
Hasil skin smear untuk M. Leprae
24/12/2017
22
Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad fungtionam : Dubia ad malam
Quo ad sanactionam : Dubia ad malam
23
Tinjauan Pustaka
24
KUSTA
Penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae yang menyerang saraf
perifer, kulit, dan jaringan tubuh lainnya, kecuali
susunan saraf pusat serta jika tidak diobati
dengan tepat akan menimbulkan kecacatan.
25
Dr. Gerhard Armauer Hansen
(29 Juli 1841-12 Februari 1912)
Mycobacterium leprae.
Basil, ukuran 1-8 µm x 0,2-0,5 µm, tahan asam dan
alkohol, tidak berspora, gram positif.
Masa replikasi kuman 2-3 minggu.
Masa inkubasi rata-rata 2–5 tahun.
Satu-satunya spesies mikobakterium yang menginvasi
dan bertumbuh dalam saraf perifer.
27
Penularan
Kontak
kulit yang
Sekret hidung
lama dan
berulang
28
Epidemiologi
29
Klasifikasi WHO
Sumber: Kosasih, A, Wisnu,M, Sjamsoe,E, dkk. Kusta. Buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI, edisi kelima. 2007
30
Klasifikasi
Ridley-
Jopling
31
Diagnosis
Tanda kardinal
32
33
Pemeriksaan Saraf
Tepi dan Fungsi Saraf
34
Tatalaksana MDT
Hari 1 :
- Rifampicin 600 mg
Hari 1 :
- DDS 100 mg
- Rifampicin 600 mg
- Clofazimine 300 mg
- DDS 100 mg
Hari 2-28 :
Hari 2-28 :
- Dapson 100 mg/ hari
- DDS 100 mg/ hari
- Clofazimine 50 mg
Pengobatan selama 6-9 bulan.
Pengobatan 12-18 bulan.
PB Dewasa MB Dewasa
35
MDT MB dan PB
pada anak dan
dewasa
36
Reaksi Kusta
(RK)
Suatu episode dalam perjalanan kronis penyakit kusta
yang merupakan suatu reaksi kekebalan (respon seluler)
atau reaksi antigen-antibodi (respon humoral)
37
Eritematous
Nodosum
Leprosum
38
“
Reaksi kusta tipe 2 yang ditandai
dengan adanya nodul kutaneus
yang nyeri, umumnya terdapat di
wajah dan ekstremitas. ENL
merupakan proses imuno kompleks
dimana terjadi reaksi antigen
antibodi.
39
Perbedaan
RK 1
dengan RK
II
40
Hubungan Tipe Reaksi dan
Klasifikasi
Komplemen
ENL
42
Diagnosis
44
Reaksi ENL
45
Diagnosis Banding
Sarkoidosis
46
Prinsip pengobatan ENL
47
Tatalaksana ENL berat
48
Sumber: CDK-232/ vol. 42 no. 9, th. 2015
49
Komplikasi
Kecacatan
50
Lagoftalmus Claw hand Claw toe
51
Prognosis
52
Kesimpulan
53
Thanks!
Any questions?
54