Vous êtes sur la page 1sur 32

ASOSIASI KONSULTAN PAJAK PUBLIK INDONESIA

CABANG PALEMBANG
Jln. Urip Simohardjo No.2, 2 Ilir - Palembang
Telp. (0711) 713410, hp.0812-72360038 (MAYA),
HP.0813- 73942119 (NOVITA)
Brevet AB-PLM
Pebruari 2019.

Ketentuan
Umum dan
Tata Cara
Perpajakan

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Outline
----------------------------------------------------
1. Makna Pajak
2. Dasar Hukum Pungutan Pajak
3. Sistem Pungutan Pajak
4. Perundang-undangan Pajak
5. Identitas Wajib Pajak
6. Pelaporan Pajak
7. Surat ketetapan pajak dan jenisnya
8. Sanksi Pajak
9. Penagihan Pajak
10. Sengketa Pajak dan Upaya hukumnya
11. Pemeriksaan Pajak
12. Tindak Pidana Pajak
----------------------------------------------------

5 Unsur pengertian pajak :

1. Diatur dengan UU

2. Sifat dipaksakan

3. Tidak ada kontra prestasi (imbalan langsung)

4. Pungutan dilakukan negara

5. Untuk kepentingan umum


Dasar Hukum Pungutan Pajak
----------------------------------------------------------------

• Pasal 23A UUD 1945

Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa


untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang.”
Sistem Pungutan Pajak
----------------------------------------------------

• Self assessment system


• Official assessment system

Pasal 12 UU KUP
Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan,
dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak.
Titik berat keberhasilan self assessment
--------------------------------------------------------
1. kesadaran pajak (tax consciousness),
2. kejujuran (honesty),
3. hasrat membayar pajak (tax mindedness), dan
4. disiplin pajak (tax discipline).

Sumber:
Rochmat Soemitro, Asas Dan Dasar Perpajakan 2, Eresco, B
andung, 1998, hal. 14
---------------------------------------------------------------------------------

1. UU No. 6/1983 ttng Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP).
UU No. 9/1994; UU No. 16/2000; UU No. 28/2007, UU No. 16/2009.

2. UU No. 7/1983 ttng Pajak Penghasilan (PPh).


UU No. 7/1991; UU No 10/1994; UU No. 17/2000; UU No. 36/2008.

3. UU No. 8/1983 ttng PPN dan PpnBM


UU No. 11/ 994; UU No 18/2000; UU No. 42/2009.

4. UU No. 12/1985 ttng Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).


UU No. 12 Tahun 1994.

5. UU No. 13/1985 tentang Bea Meterai.

6. UU NO. 21/1997 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan


UU No. 20/2000.
Perundang-undangan Pajak
----------------------------------------------------------------------------------

7. UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak

8. UU No. 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

9. UU No. 19/1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa.


UU No. 19 Tahun 2000.

=================================================
Identitas Wajib Pajak
----------------------------------------------------
1. NPWP
2. NPPKP

Fungsi :
 Identitas WP
 Sarana memudahkan administrasi pajak

Pasal 2 (1) UU KUP


Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pa
jak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok
Wajib Pajak.
Identitas Wajib Pajak
----------------------------------------------------

Nomor Pokok Pengusaha Kena Pajak


(NPPKP)

Pasal 2 (2) UU KUP


Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan
Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wa
jib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedu-
dukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Pelaporan Pajak
----------------------------------------------------

Surat Pemberitahuan
1. Tahunan (SPT Tahunan)
2. Masa (SPT Masa )

Fungsi : Sarana Pelaporan Pajak

Pasal 3 (1) UU KUP :


Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan dengan
benar, lengkap, dan jelas, dalam bahasa Indonesia dengan menggu-
nakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang Rupiah, dan me-
nandatangani serta menyampaikannya ke kantor Direktorat Jende-
ral Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat
lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Surat ketetapan pajak (skp)
---------------------------------------------------------------

Jenisnya
1. SKPKB....................................... Pasal 13
2. SKPKBT..................................... Pasal 15
3. STP ........................................... Pasal 14
4. SKPLB ...................................... Pasal 17
5. SKPN ........................................ Pasal 17A

Kaitannya dengan Status SPT


 Pajak terutang lbh besar dari yg dibayar : terbit SKPKB
 Pajak terutang lbh kecil dari yg dibayar : terbit SKPLB
 Pajak terutang sama dengan yang dibayar, terbit SKPN
Sanksi Pajak
---------------------------------------------------------------

Jenis sanksi :

1. Administrasi
- Bunga............................. Lihat Pasal 13 ayat (1)
(2%, 48%, 50%, 150%, 400%)
- Denda ............................ lihat Pasal 7
(Rp. 1 juta, Rp. 500.000, Rp. 100.000)
- Kenaikan........................ Lihat Pasal 13 (3)
(50%, 100%)

2. Pidana
- tidak sengaja.............Pasal 38
- sengaja....................... Pasal 39
Sanksi Pajak
---------------------------------------------------------------

Jenis sanksi

2. Pidana
- tidak sengaja.............Pasal 38
- sengaja....................... Pasal 39

Catatan :
Mekanismenya :
 Pemeriksaan Bukti Permulaan............. Pasal 17B, 43A
 Penyidikan.............................................. Pasal 8, 17B, 17C,
Pasal 22, 35, 41B
 Penuntutan............................................. Pasal 17B, 41
 Putusan Hakim PN.................................. KUHAP
Penagihan Pajak
---------------------------------------------------------------

Dasar Penagihan

Pasal 18 UU KUP.
 Surat Tagihan Pajak,
 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta
 Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan
 Surat Keputusan Pembetulan,
 Surat Keputusan Keberatan,
 Putusan Banding, serta
 Putusan Peninjauan Kembali,
yang menyebabkan jumlah pajak yang masih harus dibayar bertam-
bah, merupakan dasar penagihan pajak.
Penagihan Pajak
---------------------------------------------------------------

• Penagihan dilakukan dengan SURAT PAKSA


- Pasal 20
• Rujukan :
- UU No. 19/2000 ttng Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

• Daluwarsa Penagihan
- Pasal 22 UU KUP : 5 thn
- Tertangguh penagihan, alasan :
- terbit SP
- ada pengakuan WP
- ada penyidikan pajak

 A
Langkah Penagihan

1. SURAT PAKSA
2. PENAGIHAN SEKETIKA DAN SEKALIGUS
3. PENYITAAN
4. PELELANGAN
5. Pemblokiran Rekening Bank
6. Pencegahan
7. Penyanderaan (Gizjeling)
SURAT PAKSA

• Awalnya diterbitkan surat ketetapan pajak, jatuh tempo 30 hari


• Terbit Surat teguran, jatuh tempo 21 hari.
• Terbit Surat Paksa : 2x24 jam hrs bayar
• Terbit Surat Penyitaan : 14 hari
• Pengumuman Lelang : 14 hari
• Lelang

Catatan :
-Tindakan lelang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan dan
Lelang Negara (KPKLN).
PENYITAAN

• Penyitaan dilakukan oleh JURUSITA PAJAK


• Ditempel segel sita “DISITA”
• Barang yang disita masih bisa digunakan oleh WP
• Jurusita Pajak bisa memeriksa ruangan termasuk buka lemari,
laci, dan tempat lain untuk menemukan objek sita.
• Barang yg sdh disita pihak lain (mis polisi), tdk boleh lagi disita.
Srt sita disampaikan kepada Polisi.

Catatan :
-Tindakan lelang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan dan
Lelang Negara (KPKLN).
Penagihan Pajak
---------------------------------------------------------------

PELELANGAN

• Jual barang dimuka umum


• Didahulukan barang bergerak , baru barang tidak bergerak
• Bagaimana jika hasil lelang tdk cukup untuk bayar utang pajak?
• Uang tunai, deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, o
bligasi, saham, atau surat berharga lainnya, piutang dan penyer-
taan modal pada perusahaan lain, dikecualikan dari penjualan
secara lelang
• Lelang dapat dilaksanakan walaupun WP ajukan upaya keberatan

Catatan :
-Tindakan lelang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan dan
Lelang Negara (KPKLN).
Penagihan Pajak
---------------------------------------------------------------

PENYANDERAAN

• Dijalankan selama 6 bulan di Rumah Tahnan


• Diperpanjang selama 6 bulan
• Jika belum dilunasi, harus dikeluarkan
Pasal 1 UU 14/2002
Hal Sengketa Pajak :
- terbit ketetapan pajak
- terbit surat paksa

Upaya hukum atas ketetapan pajak:


1. Keberatan.......................... Ke DJP
2. Banding.............................. Ke Pengadilan Pajak
3. Peninjauan Kembali.......... Ke Mahkamah Agung

Catatan :
Mesti Baca UU No. 14/2002 tentang Pengadilan Pajak
Pemeriksaan Pajak
---------------------------------------------------------------

Tujuan Pemeriksaan

1. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban pajak


2. Tujuan lain

 Proses pemeriksaan secara detail diatur dalam :


PMK No. 17/PMK.03/2013 tentang TATA CARA PEMERIKSAAN
- diperiksa
- ada IDLP
• Dialkukan Pemeriksaan Bukti Permulaan
• Arti Pemeriksaan Bukti Permulaan :
- untuk mendapatkan bukti permulaan tentang
adanya dugaan telah terjadi tindak pidana di
bidang perpajakan.

• Arti Bukti Permulaan : keadaan, perbuatan, ketera-


ngan, tulisan, atau benda yang memberi petunjuk kuat
terjadi tindak pidana pajak yang merugikan pendapa-
tan negara
Pengelompokan Tindak Pidana Pajak
Ada 6 kelompok :

1. Berkaitan dng NPWP dan PKP


(Pendaftaran dan penyalahgunaan)
2. Berkaitan dng Surat Pemberitahuan /SPT
(Pengisian dan Penyampaian).
3. Berkaitan dngPemeriksaan
(Penolakan Pemeriksaan)
4. Berkaitan dng Pembukuan/Pencatatan
( Pencatatan Palsu/Dipalsukan)
5. Berkaitan dng Penyetoran Pajak yang telah dipotong atau
dipungut.
6. Berkaitan dengan Faktur Pajak
(Penerbitan dan Penggunaan).
Tindak Pidana Pajak
--------------------------------------------------------------------

Disebut Tindak Pidana karena :

1. Berkaitan dengan pidana yang dilakukan Wajib Pajak (WP)


2. Berkaitan dengan pidana yang dilakukan Pegawai Pajak
(Fiskus)

Ketentuan pidana berkaitan dengan WP :


a. Pasal 13A : Pidana karena kealpaan untuk pertama kali tdk men
yampaikan SPT atau menyampaikan SPT isinya tidak benar.
b. Pasal 38 : kealpaan
c. Pasal 39 : kesengajaan.
Penyidikan Tindak Pidana Pajak
--------------------------------------------------------------------

Kenapa mesti dilakukan penyidikan?

1. Permasalahan menjadi terang


2. Menemukan tersangka
3. Mengetahui besar pajak tidak dilaporkan
Penghentian penyidikan :

1. Tidak terdapat cukup bukti.


2. Peristiwa bukan merupakan tindak pidana perpajakan.
3. Daluwarsa (Psl 40 : 10 tahun sejak terutangnya pajak).
4. Meninggal Dunia.
5. Surat Menteri Keuangan ke Jaksa Agung (Psl 44B)
(alasan : untuk kepentingan penerimaan Negara;
syarat : ditambah sanksi administrasi denda 4 kali
pajak yang kurang bayar).
Pasal 44B UU KUP

Pasal 44 B UU KUP :

Ayat (1) :

, atas permintaan MenterUntuk kepentingan penerimaan


negarai Keuangan, Jaksa Agung dapat menghentikan

penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan paling

lama dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal

surat permintaan.
Apa alat bukti dlm hukum pidana ?
-------------------------------------------------------------------------
(Pasal 184 KUHAP):

1. Keterangan Saksi
2. Keterangan Ahli
3. Surat
4. Petunjuk
5. Keterangan Terdakwa

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang


kecuali ada sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sahih
untuk memperoleh keyakinan bahwa tindak pidana telah
terjadi (Pasal 183 KUHAP).
Kuasa WP
-----------------------------------------------------------
Pasal 32 ayat (1) UU KUP :
Kuasa WP yaitu :

1. Badan : oleh pengurus.


2. Badan yang pailit : Kurator yang ditunjuk Hakim
3. Badan yg bubar: orang atau badan yang ditugasi pemberesan.
4. Badan dalam likuidasi : likuidator.
5. Warisan belum terbagi : ahli waris.
6. Anak belum dewasa atau berada dalam pengampuan : wali ata
u
pengampunya.

Cat :
 Awalnya Konsultan Pajak menjadi Kuasa WP

 Putusan Mahkamah Konstitusi No. 63/PUU-XV/2017

Advokat bisa sbg Kuasa WP

Vous aimerez peut-être aussi