Vous êtes sur la page 1sur 11

JENIS KESALAHAN

KELOMPOK 3 :
1. DEWI PRASTIKA
(2222160060)
2. GITA SENTANARI BR. PINEM
(2222160064)
3. FERDIANTI FITRI ASIH
1. KESALAHAN ACUAN

Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi apa yang diambil, dibawa, ditunjuk,
dibayangkan, tidak sesuai dengan acuan yang dimaksud oleh pembicara.
Contoh : “Pergilah kau ke Pasar dan belilah bawang”.
“Bawalah kursi kuliah”
Untuk menghindari kesalahan acuan tidak terjadi, sebaiknya pesan yang kita sampaikan
harus jelas dan tidak menimbulkan berbagai tafsiran.
2. KESALAHAN REGISTER

Kesalahan register berhubungan dengan variasi bahasa yang berkaitan dengan pekerjaan
seseorang.
Contoh : “Operasi usus buntu anak Bapak, Insya Allah akan dilaksanakan besok”.
“Operasi kami ke lambung pertahanan musuh berhasil baik”.
“Operasi IPEDA akan dilaksanakan hari Jumat”.
3. KESALAHAN SOSIAL

Berkaitan dengan latar belakang social, misalnya: jenis kelamin, pendidikan, umur,
tempat tinggal dan jabatan.
Contoh : ada seorang murid berbicara dengan gurunya “Pak, kemarin aku
mendapat baju baru dari Bibiku”.
4. KESALAHAN TEKSTUAL

Kesalahan yang disebabkan oleh penafsiran yang keliru terhadap kalimat


ataupun wacana baik yang didengar maupun yang dibaca.

Contoh : “Anak dokter Ahmad Ali sakit”. Kalimat tersebut bisa ada berbagai
penafsiran bisa jadi yang sakit adalah anaknya dokter ahmad yang bernama Ali.
Atau ia ingin memberitahu anaknya bahwa dokter Ahmad Ali sakit.
5. KESALAHAN PENERIMAAN

Biasanya berhubungan dengan keterampilan menyimak atau membaca.

Contoh: seorang Ibu menyuruh anaknya “ Dullah, pergilah kepasar, belilah ikan,
mujair, sayur, kangkung, rempah-rempah dan Lombok”. Setelah kembali dari pasar
ternyata anaknya itu membeli barang yang tidak sesuai dengan yang diperidahkan.
Hal seperti ini bisa terjadi karena terlalu banyaknya pesan yang disampaaikan atau
kurang fokusnya sang penyimak.
6. KESALAHAN PENGUNGKAPAN
Berkaitan dengan pembicara. Contohnya: “mereka melakukan peninjauan on de
pot” padahal yang dimaksudkan adalah on the spot.

7. KESLAHAN PERORANGAN
Biasanya dilakukan oleh seseorang kepasda kawan-kawan sekelasnya. Misalnya,
semuanya menulis huruf kapital diawal kalimat dan hanya satu orang yang tidak.
8. KESALAHAN KELOMPOK
Biasanya terjadi dalam kelompok yang bisa terdiri dari 3 orang atau lebih.
Misalnya, tiga orang murid merupakan satu grup dikelasnya mereka memiliki latar
belakang yang sama baik intelektual maupun sosial.

9. KESALAHAN MENGANALOGI
Terjadi pada saat si terdidik menguasai suatu bentuk bahasa yang dipelajri lalu
menerapkannya dalam konteks. Misalnya dalam bahasa Indonesia terdapat kata
anggota, sentosa, dan teladan namun sering kita jumpai pengucapan atau penulisan
yang salah yaitu, anggauta, sentausa, tauladan.
10. KESALAHAN TRANSFER
Terjadi apabila kebiasaan-kebiasaan pada bahasa pertama diterapkan pada bahasa
yang di pelajari. Contoh: “thank,think” dalam bahasa inggris, sedangkan orang
Indonesia menggantinya dengan /t/ atau /s/.

11. KESALAHAN GURU


Kesalahan yang dibuat si terdidik karena metode atau bahan yang diajarkan salah.
Misalnya, dalam bahasa Indonesia terdapat sisipan –el- dan –er-. Guru yang kurang
hati-hati mengatakan, sisipan –el- dan –er- dapat dilekatkan pada beberapa kata yang
dikiranya mungkin. Itu sebabnya ia berkata, sisipan –el- terdapat pada kata belebas
dan gelas, sisipan –er- terdapat pada kata beras, dan sisipan –em- terdapat pada
pemakai.
12. KESALAHAN LOKAL
Kesalahan yang diakibatkan oleh pengguna bahasa. Contohnya: “saudara tinggal
dimana?” yang dimaksud saudra di sini bukan berarti keluarga melainkan kata gant
untuk menyabut anda.

13. KESALAHAN GLOBAL


Kesalahan karena makna seluruh kalimat. Contohnya. “yang dapat dipilih sebagai
calon ketua/sekertaris jurusan adalah tenaga pengajar biasa dengan jurusan yang
bersangkutan”

Vous aimerez peut-être aussi