Vous êtes sur la page 1sur 27

Yustina Purwaningsih, SST.M.K.

M
*
*Halusinasi adalah gangguan persepsi
sensori dari suatu obyek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi
sensori ini meliputi seluruh pancaindra.
*Berupa : indra pendengaran, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penciuman.
*

ADAPTIF MALADAPTIF
- PIKIRAN LOGIS - Pikiransesekali - Gangguan
- Persepsi akurat terdistorsi pemikiran/waham/
- Emosi konsisten - Ilusi haluasinasi
dengan pengalaman - Reaksi emosi - Kesulitanpengolahan
- Perilaku sesuai berlebihan atau tidak emosi
- Berhubungan sosial bereaksi - Perilaku kacau
- Perilaku aneh atau - Isolasi sosial
penarikan tidak biasa
*

Level Karakteristik Perilaku Klien


TAHAP I
 Memberi rasa nyaman.  Mengalami ansietas  Tersenyum/tertawa
 Tingkat ansietas sedang kesepian, rasa bersalah sendiri
 Secara umum dan ketakutan.  Menggerakkan bibir
halusinasi merupakan  Mencoba berfokus pada tanpa suara.
suatu kesenangan. pikiran yang dapat  Penggerakan mata yang
menghilangkan ansietas cepat
 Pikiran dan pengalaman  Respon verbal yang
sensori masih ada lambat
dalam kontrol  Diam dan
kesadaran (jika berkonsentrasi
kecemasan dikontrol)
Level Karakteristik Perilaku Klien
TAHAP II
• Menyalahkan; tingkat  Pengalaman sensori  Peningkatan SSO,
kecemasan berat secara menakutkan tanda-tanda ansietas
umum halusinasi  Mulai merasa peningkatan denyut
menyebabkan rasa kehilangan kontrol jantung, perna-fasan,
antipati  Merasa dilecehkan oleh dan tekanan darah.
pengalaman sensori  Rentang perhatian me-
tersebut. nyempit
 Menarik diri dari orang  Konsentrasi dengan
lain. pengalaman sensori
 Kehilangan kemampuan
NON PSIKOTIK membedakan halusinasi
dari realita.
TAHAP III
• Mengontrol tingkat  Klien menyerah dan  Perintah halusinasi
kecemasan berat menerima ditaati.
pengalaman sensori pengalaman  Sulit berhubungan
tidak dapat ditolak sensorinya. dengan orang lain.
lagi.  Isi halusinasi menjadi  Rentang perhatian
atraktif hanya beberapa detik
 Kesepian bila penga- / menit.
laman sensori  Gejala fisika ansietas
berakhir. berat berkeringat,
tremor, tidak mampu
PSIKOTIK. mengikuti perintah.
TAHAP IV
• Menguasai tingkat  Pengalaman sensori  Perilaku panik.
kecemasan panik secara menjadi ancaman.  Potensial tinggi untuk
umum diatur dan  Halusinasi dapat bunuh diri atau mem-
dipengaruhi oleh berlangsung selama bunuh.
waham. beberapa jam atau hari  Tindakan kekerasan
(jika tidak diinvensi) agi-tasi, menarik diri
atau katatun.
PSIKOTIK  Tidak mampu berespon
terhadap perintah yang
kompleks
 Tidak mampu berespon
terhadap lebih dari satu
orang.
*Faktor Predisposisi :
*Faktor Presipitasi
*
Mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Perubahan Persepsi sensori : Halusinasi

Isolasi sosial : Menarik Diri


*Diagnosa Keperawatan

• Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan dengan
halusinasi.

• Perubahan sensori : Halusinasi


berhubungan dengan menarik diri.
*Intervensi untuk Pasien:
*
DX tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Pasien mampu : Setelah … SP. 1
- Mengenali halusinasi pertemuan pasien - Bantu pasien mengenal
yang dialaminya dapat menyebutkan halusinasi : isi, waktu
- Mengontrol : terjadinya, frekuenai,
halusinasinya - isi, waktu, perasaan saat terjadi
- Mengikuti program frekuensi, situasi halusinasi
pengobatan secara pencetus, - Latih mengontrol halusinasi
optimal perasaan dengan menghardik
- Mampu Tahapan tindakannya meliputi :
memperagakan - Jelaskan cara menghardik
cara dalam hasulinasi
mengontrol - Peragakan cara menghardik
halusinasi dengan - Minta pasien memperagakan
menghardik ulang
- Pantau penerapan cara ini,
beri penguatan perilaku
pasien
- Masukan dalam jadwal
kegiatan pasien
DX Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Setelah…pertemuan pasien SP. 2
mampu : - Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)
- Menyebutkan kegiatan yang - Latih mengontrol halusinasi
sudah dilakukan dengan bercakap-cakap dengan
- Memperagakan cara orang lain
bercakap- cakap dengan - Masukan dalam jadwal kegiatan
orang lain. pasien

Setelah … pertemuan pasien Sp.3


mampu : - Evaluasi kegiatan yang lalu (sp 1
- Mmenyebutkan kegiatan dan 2)
yang sudah dilakukan - Latih mengontrol halusinasi
- Membuat jadwal kegiatan dengan beraktivitas
sehari – hari dan mampu Tahapannya :
memperagakannya - Jelaskan pentingnya aktivitas yang
teratur untuk mengatasi halusinasi
- Latih pasien melakukan aktivitas
- Susun jadwal aktivitas sehari –
hari sesuai dengan aktivitas yang
dilatih
Dx Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Setelah .. Pertemuan pasien SP. 4
mampu - Evaluasi kegiatan yang lalu (sp 1, 2
- Menyebutkan kegiatan dan 3)
yang sudah dilakukan - Tanyakan program pengobatan
- Menyebutkan manfaat - Jelaskan pentingnya penggunaan
dari program pengobatan obat pada gangguan jiwa
- Jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai dengan program
- Jelaskan akibat putus obat
- Jelaskan cara mendapatkan
obat/berobat
- Jelaskan program (5B)
- Latih pasien minum obat
- Masukan dalam jadwal harian
pasien
*Intervensi kepada Keluarga :
DX Tujuan Kriteria EValuai Intervensi
Keluarga mampu Setelah …. Pertemuan Sp.1
merawat pasien keluarga mampu - identifikasi masalah keluarga
di rumah dan menjelaskan tentang dalam merawat pasien
menjadi sistem halusinasi - Jelaskan tentang halusinasi
pendukung Pengertian halusinasi
yangefektif untuk Jenis halusinasi yang dialami
pasien pasien
Tanda dan gejala halusinasi
Cara merawat pasien halusinasi
(cara berkomunikasi, pemberian
obabt dan pemberian aktivitas
kepada pasien)
- Sumber- sumber pelayanan
kesehatan yang bisa dijangkau
- Bermain peran cara merawat
- Rencana tindak lanjut keluarga,
jadwal keluarga untuk merawat
pasien
DX Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Setelah … pertemuan Sp.2
keluarga mampu : - Evaluasi kemampuan keluarga
- Menyelesaikan kegiatan (Sp.1)
yang sudah dilakukan - Latih keluarga merawat pasien
- Memperagakan cara - RTL keluarga/jadwal keluarga
merawat pasien untuk merawat pasien

Setelah … pertemuan SP.3


kleuarga mampu : - Evalusi kemampuan keluarga (Sp.1
- Menyebutkan kegiatan dan 2)
yang sudah dilakukan - Latih keluarga merawat pasien
- Memperagakan cara - RTLkeluarga/jadwal klg merawat
merawat pasien serta pasien
mempu membuat RTL

Setelah … pertemuan klg Sp. 4


mampu : - Evaluasi kemampuan klg
- Menyebutkan kegiatan - Evaluasi kemampuan pasien
yang sudah dilakukan - RTL keluarga :
- Melaksanakan Follow up Follow up
rujukan rujukan
*
* Pasien mempercayai kepada perawat.
* Pasien menyadari bahwa yang dialaminya tidak ada
obyeknya dan merupakan masalah yang harus diatasi.
* Pasien dapat mengontrol halusinasi.
* Keluarga mampu merawat pasien di rumah, ditandai
dengan :
a. Keluarga mampu menjelaskan halusinasi yang dialami
pasien.
b. Keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien di
rumah.
c. Keluarga mampu memperagakan cara bersikap terhadap
pasien.
d. Keluarga mampu menjelaskan fasilitas kesehatan
yang dapat di gunakan untuk mengatasi masalah
pasien.
e. Keluarga melaporkan keperhasilannya merawat
pasien.

Vous aimerez peut-être aussi