• Domain aktivitas keperawatan jiwa • Standar praktik keperawatan jiwa • Penerapan konsep etika dalam keperawatan jiwa. • Peran perawat jiwa 1. Kompetensi klinik 2. Advokasi pasien 3. Tanggung jawab fskal (keuangan) 4. Kolaborasi profesional 5. Akuntabilitas (tanggung gugat) sosial, serta kewajiban etik dan legal • Aktivitas perawat dalam pemberian asuhan keperawatan jiwa: 1. Aktivitas asuhan langsung 2. Aktivitas komunikasi 3. Aktivitas pengelolaan/penatalaksanaan manajemen keperawatan • Dalam menjalankan peran fungsinya, perawat jiwa harus mampu mengidentifIkasi, menguraikan, dan mengukur hasil asuhan yang mereka berikan pada pasien, keluarga, dan komunitas • Hasil yg dimaksud dapat meliputi: 1. status kesehatan, 2. status fungsional, 3. kualitas kehidupan, 4. ada atau tidaknya penyakit, 5. jenis respons koping, 6. kepuasan terhadap tindak penanggulangan • Evaluasi hasil dapat berfokus pada kondisi klinik, intervensi, dan proses pemberian asuhan.
• Berbagai hasil dapat dievaluasi mencakup:
1. indikator-indikator klinik, 2. fungsional, 3. fnansial, 4. perseptual kepuasan pasien dan keluarga seperti pada tabel berikut Standar Praktik Keperawatan Jiwa
• Menguraikan tingkat kompetensi dan kinerja perawat
yang terlibat di tiap tatanan praktik keperawatan kesehatan jiwa
• Ditujukan kepada perawat yang memenuhi persyaratan
pendidikan dan pengalaman praktik baik pada tingkat dasar atau tingkat lanjut keperawatan kesehatan jiwa (Stuart, 2007). • Standar I Pengkajian Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien • Standar II Diagnosis Perawat kesehatan jiwa menganalisis data pengkajian dalam menentukan diagnosis. • Standar III Identifkasi Hasil Perawat kesehatan jiwa mengidentifkasi hasil yang diharapkan dan bersifat individual untuk tiap pasien • Standar IV Perencanaan Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan yang menggambarkan intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan • Standar V Implementasi Perawat kesehatan jiwa mengimplementasikan intervensi yang teridentifkasi dalam rencana asuhan. • Standar Va. Konseling Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk membantu pasien meningkatkan atau memperoleh kembali kemampuan koping, memelihara kesehatan mental, dan mencegah penyakit atau ketidakmampuan mental • Standar Vb. Terapi Lingkungan Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, serta mempertahankan suatu lingkungan yang terapeutik dalam kolaborasinya dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan lain. • Standar Vc. Aktivitas Asuhan Mandiri Perawat kesehatan jiwa membentuk intervensi sekitar aktivitas kehidupan sehari-hari pasien untuk memelihara asuhan mandiri dan kesejahteraan jiwa dan fsik. • Standar Vd. Intervensi Psikobiologis Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan intervensi psikobiologis dan menerapkan keterampilan klinis untuk memulihkan kesehatan pasien dan mencegah ketidakmampuan lebih lanjut. • Standar Ve. Penyuluhan Kesehatan Perawat kesehatan jiwa, melalui penyuluhan kesehatan, serta membantu pasien dalam mencapai pola kehidupan yang memuaskan, produktif, dan sehat • Standar Vf. Manajemen Kasus Perawat kesehatan jiwa menyajikan manajemen kasus untuk mengoordinasi pelayanan kesehatan yang komprehensif serta memastikan kesinambungan asuhan • Standar Vg. Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan Perawat kesehatan jiwa menerapkan strategi dan intervensi untuk meningkatkan, memelihara kesehatan jiwa, serta mencegah penyakit jiwa • Standar Vh. Psikoterapi Spesialis yang bersertifkasi dalam keperawatan kesehatan jiwa menggunakan : 1. psikoterapi individu, 2. psikoterapi kelompok, 3. psikoterapi keluarga, 4. psikoterapi anak, 5. pengobatan terapeutik lain
untuk membantu pasien untuk memelihara kesehatan jiwa, mencegah
penyakit jiwa dan ketidakmampuan, serta memperbaiki atau mencapai kembali status kesehatan dan kemampuan fungsional pasien. • Standar Vi. Preskripsi Agen Farmakologis Spesialis yang bersertifkasi menggunakan preskripsi agen farmakologis sesuai dengan peraturan praktik keperawatan negara bagian, untuk mengatasi gejala-gejala gangguan jiwa dan meningkatkan status kesehatan fungsional. • Standar Vj. Konsultasi Spesialis yang bersertifkasi memberikan konsultasi kepada pemberi pelayanan kesehatan dan lainnya untuk memengaruhi rencana asuhan kepada pasien, dan memperkuat kemampuan yang lain untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan psikiatri serta membawa perubahan dalam sistem pelayanan kesehatan jiwa dan psikiatri. • Standar Vl. Evaluasi Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi perkembangan pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
• Intervensi (Vh–Vj) hanya mungkin dilakukan oleh
spesialis yang bersertifkasi dalam keperawatan kesehatan jiwa-psikiatri Aspek Etik dalam Keperawatan Jiwa
• Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan, atau adat kebiasaan • Berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan • Etika keperawatan adalah nilai-nilai dan prinsip- prinsip yg diyakini oleh profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya yg berhubungan dengan pasien, masyarakat, dengan teman sejawat maupun organisasi profesi serta pengaturan praktik dalam keperawatan itu sendiri (Berger & Wiliiams, 1999)
• Etika keperawatan merupakan suatu acuan dlm
melaksanakan praktik keperawatan tidak terkecuali keperawatan jiwa. • Keputusan dan tindakan perawat psikiatri kepada klien dibedakan oleh apa yang dinamakan dengan ethical manner (cara yang sesuai etik. • Pengambilan sesuai etik adalah upaya untuk mengambil suatu keputusan dari kekurangan/kesalahan suatu situasi tanpa guidline yang jelas. • Critical ethical analysis (pengambilan keputusan sesuai etik) 1. Pengumpulan informasi klarifikasi latar belakang issue 2. Identifikasi komponen etik adakah faktor kebebasan atau ancaman 3. Klarifikasi hak dan tanggung jawab yg ada pada seluruh pihak: klien, perawat, klg, dokter, dan pihak lain yg terlibat 4. Solusi yg diimplementasikan kedalam tindakan. PENGUMPULAN INFORMASI Dilema etik apakah yg terjadi? Apa informasi yang diketahui? Apa informasi yg diperlukan? Dalam konteks apakah dilema ini terjadi? IDENTIFIKASI KOMPONEN Apa yang menjadi titik tekan issue? ETIK Siapakah yg akan terlibat akibat dari dilema ini?
KLARIFIKASI BERBAGAI Apa saja hak-hak yang dimiliki oleh
PIHAK berbagai pihak yang terlibat? Apa yang menjadi kewajiban dari pihak- pihak tersebut? Siapakah yang harus terlibat dalam pengambilan keputusan? Dari siapakah keputusan akan ditetapkan? Jaminan apa yang diinginkan oleh klien? EKSPLORASI MASALAH Alternatif apakah yang ada? Apa tujuan dari semua alternatif yang ada? Kemungkinan konsekuensi apakah yang ada dari berbagai alternatif tersebut? APLIKASI PRINSIP Kriteria apakah yang diperlukan? Teori etik manakah yang dapat menjelaskan? Kenyataan ilmiah manakah yang relevan? Filosofi keperawatan apakah yang berkaitan dengan kehidupan dan keperawatan?
RESOLUSI KEDALAM Bagaimana batasannya secara sosial
TINDAKAN dan hukum yang berlaku? Apa yang menjadi tujuan dari keputusan perawat? Dapatkah keputusan secara etik yang dipilih diimplementasikan? Dapatkah keputusan secara etik yang dipilih dievaluasi? • Penerapan aspek etik dalam keperawatan jiwa berkaitan dengan: 1. Pemberian diagnosis 2. Perlakuan atau cara merawat 3. Hak pasien 4. Stigma masyarakat 5. Serta peraturan atau hukum yang berlaku Pemberian Diagnosis • Seseorang yang telah didiagnosis gangguan jiwa, misal skizofrenia, maka dia akan dianggap sebagai orang yang mengalami pecah kepribadian (schizo = kepribadian, phren = pecah).
• Tidak mampu lagi menjalin hubungan dengan
lingkungan
• Menimbulkan stigma di masyarakat bahwa gangguan jiwa adalah orang gila Cara Merawat
• Cara merawat pasien gangguan jiwa juga sangat erat dengan
pelanggaran etika • Beberapa keluarga pasien malah melakukan “pasung” terhadap pasien. Hak Pasien • Beberapa aturan di Indonesia sering mendiskreditkan pasien gangguan jiwa, yaitu seseorang yang mengalami gangguan jiwa tanda tangannya tidak sah • Dengan demikian, semua dokumen (KTP, SIM, paspor, surat nikah, surat wasiat, atau dokumen apapun) tidak sah jika ditandatangani pasien gangguan jiwa