Vous êtes sur la page 1sur 46

ASISTENSI 2 TUGAS BESAR

SI 4243 - REKAYASA PRASARANA


ANTAR MODA
BANDARA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tim Asisten Rekayasa Prasarana Antarmoda
BANDARA

Outline Progress 3:

1. Orientasi Runway
2. Geometri Runway
3. Geometri Taxiway
4. Geometri Apron

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
ORIENTASI RUNWAY
BANDARA
Apron

Taxiway

Runway

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
ORIENTASI RUNWAY

Orientasi runway merupakan arah runway berdasarkan arah dan besaran angin. Idealnya, operasi
pesawat terutama take off harus dilakukan melawan arah angin.

• Menurut ICAO, orientasi runway harus dibuat dengan arah sedemikian rupa sehingga crosswind coverage
(airport usability factor) memenuhi paling tidak 95%.

• Allowable cross wind component


“This is the maximum cross wind component that is safe for aircraft operations. This depends on the size of
aircraft, wing configuration and the condition of the pavement surface.”

Code : ICAO Aerodrome Design Manual, Part 1 Runway


TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
KRITERIA DESAIN
Dalam menentukan orientasi runway bergantung pada tipe
pesawat rencana yang akan menentukan crosswind value

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PERHITUNGAN COVERAGE AREA

I 2 3 4 5 6 7 8

Known: Aerodrome Included in Known : Aerodrome Included in Code 4 Design Crosswind Convert to mph!
Wing Span = 60.9 Reference Code – Code E ARFL = 2500 m Reference Code – (ARFL > 1800 m) Value 20 knots 20 knots =
Code Element 2 (52 m < wing Code Element 1 23.0156 mph
span < 65 m)
Width = 2 x
crosswind =
46.0312 mph

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
ANALISIS WINDROSE
Win Percentage of Wind
• Cara untuk menggambarkan data angin ke dalam bentuk grafis Direction 0-4 mph 4-8 mph 8-12 mph 12-18 mph 18-24 mph 24-31 mph 31-38 mph 38-47 mph Total
N 0,00 0,10 0,20 0,12 0,25 0,10 0,00 0,20 0,97
untuk mengestimasi runway coverage NNE 0,17 0,10 0,35 0,25 0,00 0,10 0,00 0,10 1,07
NE 0,21 0,10 0,08 0,30 0,01 0,11 2,05 0,00 2,86
• Dapat digunakan untuk menentukan orientasi runway ENE 0,20 1,10 1,20 1,33 3,50 1,00 0,10 0,10 8,53
E 0,15 2,10 2,50 6,20 3,00 2,20 2,10 1,00 19,25
• Data angin yang diperlukan : arah, kecepatan, durasi (persentase ESE 0,20 2,50 1,50 1,60 2,20 1,20 2,10 2,10 13,40
SE 0,22 1,00 0,20 0,80 0,50 1,20 0,00 0,00 3,92
dalam setahun) SSE 0,10 2,10 0,20 0,10 0,50 0,22 0,00 0,00 3,22
S 0,12 2,10 0,10 0,15 0,10 0,20 0,00 0,00 2,77
• Contoh data angin: SSW 0,30 0,45 0,54 0,45 0,54 0,20 0,56 0,00 3,04
SW 0,25 0,66 0,25 0,54 0,20 0,30 0,22 0,10 2,52
WSW 0,10 1,20 0,00 2,50 1,20 2,50 2,20 1,20 10,90
W 0,12 1,20 2,20 1,25 3,00 2,00 1,20 0,80 11,77
WNW 0,11 2,00 1,12 2,50 2,00 1,25 0,20 0,45 9,63
NW 0,13 0,58 0,60 0,80 0,02 0,75 1,20 0,00 4,08
NNW 0,10 0,62 0,20 0,08 0,07 1,00 0,00 0,00 2,07

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [1]
• Plot data angin pada AutoCAD dengan skala yang benar
• Tentukan ACW berdasarkan ARFL pesawat rencana
• Lebar area pada windrose adalah 2 kali ACW

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [2]
• Tentukan luas total dari tiap lingkaran kecepatan angin.
• Runway diputar tiap 10 derajat pada wind rose untuk menentukan
orientasi runway yang paling efektif dan memenuhi kriteria ICAO

LUAS
0 - 4 mph 600,8296
4 - 8 mph 379,3473
8 - 12 mph 302,3783
12 - 18 mph 197,9203
18 - 24 mph 141,3717
24 - 31 mph 62,8319
31 - 38 mph 37,6691
38 - 47 mph 12,5664

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [3]
• Hitung usability factor pada tiap orientasi yang dicoba.
• Contoh untung angin 24 – 31 mph (lingkaran merah) Putar 10 Derajat ke Kiri
0 - 4 mph 4 - 8 mph 8 -12 mph 12 - 18 mph 18 - 24 mph 24 - 31 mph 31 - 38 mph 38 - 47 mph
178,2702
𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠𝑤𝑖𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = 0,11 × = 0,0649 0 0,1 0,2 0,12 0,25 0,75 0 0
302,3783 0,17 0,1 0,35 0,25 0 1 0 0
0,21 0,1 0,08 0,3 0,01 0,1 0 0,2
0,2 0,1 1,2 1,33 2,2 0,1 0 0,0515
0,15 2,1 2,5 6,2 0,5 1,2 0 0
0,2 2,5 1,5 1,6 0,5 0,22 0 0
0,22 1 0,2 0,8 0,1 0,2 0 0
0,1 2,1 0,2 0,1 0,54 0,2 0,9632 0
0,12 2,1 0,1 0,15 0,2 0,0649 0,0008
0,3 0,45 0,54 0,45 2 0,0221 0,4990
0,25 0,66 0,25 0,54 0,02 0,0199 0,0059
0,1 1,2 0 2,5 0,07 0,5898 0,0089
0,12 1,2 2,2 1,25 3,2220 0,1762 0,0558
0,11 2 1,12 2,5 2,7011 0,0535
0,13 0,58 0,6 0,8 1,1023 0,6113
0,1 0,62 0,2 0,08 2,6942 0,0172
2,48 16,91 11,24 18,97 16,1096 5,3249 1,5336 0,2515
Usability Factor (%) 72,8195

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [4]
• Hitung usability factor pada tiap orientasi yang dicoba.
• Contoh untung angin 24 – 31 mph (lingkaran merah)
178,2702
𝑐𝑟𝑜𝑠𝑠𝑤𝑖𝑛𝑑 𝑐𝑜𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 = 0,11 × = 0,0649
302,3783
Putar 10 Derajat ke Kiri
0 - 4 mph 4 - 8 mph 8 -12 mph 12 - 18 mph 18 - 24 mph 24 - 31 mph 31 - 38 mph 38 - 47 mph

0 0,1 0,2 0,12 0,25 0,75 0 0


0,17 0,1 0,35 0,25 0 1 0 0
0,21 0,1 0,08 0,3 0,01 0,1 0 0,2
0,2 0,1 1,2 1,33 2,2 0,1 0 0,0515
0,15 2,1 2,5 6,2 0,5 1,2 0 0
0,2 2,5 1,5 1,6 0,5 0,22 0 0
0,22 1 0,2 0,8 0,1 0,2 0 0
0,1 2,1 0,2 0,1 0,54 0,2 0,9632 0
0,12 2,1 0,1 0,15 0,2 0,0649 0,0008
0,3 0,45 0,54 0,45 2 0,0221 0,4990
0,25 0,66 0,25 0,54 0,02 0,0199 0,0059
0,1 1,2 0 2,5 0,07 0,5898 0,0089
0,12 1,2 2,2 1,25 3,2220 0,1762 0,0558
0,11 2 1,12 2,5 2,7011 0,0535
0,13 0,58 0,6 0,8 1,1023 0,6113
0,1 0,62 0,2 0,08 2,6942 0,0172
2,48 16,91 11,24 18,97 16,1096 5,3249 1,5336 0,2515
Usability Factor (%) 72,8195

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [5]
Orientasi Usability
Runway Factor (%) • Rekap hasil hitungan usability factor untuk setiap orientasi yang dicoba
0 - 18 71,652 • Pilih orientasi dengan usability factor terbesar
1 - 19 73,143
2 - 20 76,585
3 - 21 79,371
4 - 22 82,774
5 - 23 85,249
6 - 24 88,356
7 - 25 92,963
8 - 26 90,518
9 - 27 93,724
10 - 28 90,381
11 - 29 86,642
12 - 30 81,325
14 - 32 78,172
15 - 33 75,523
16 - 34 73,770
17 - 35 72,820

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENGERJAAN WINDROSE [6]
• Jika usability factor belum memenuhi 95% setelah seluruh
orientasi runway dicoba per 10 derajat, maka digunakan
crossing runway.
• Crossing runway diperlukan apabila terdapat angin yang
relatif kuat bertiup lebih dari satu arah sehingga
mengakibatkan angin sisi (crosswind) berlebihan apabila
hanya dibuat satu runway.
• Ulangi tahapan sebelumnya hingga diperoleh usability
factor minimal 95%
• Capture dan berikan tabel perhitungan untuk masing-
masing orientasi runway tiap 10 derajat.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PENOMORAN LANDAS PACU
• Pada kedua ujung landasan pacu terdapat nomor landasan
pacu (runway designation number)
• Nomor landasan pacu terdiri atas 2 angka (contoh: 04 dan 22)
• Nomor tersebut berhubungan dengan sudut azimuth runway
• Contoh:
Sudut azimuth runway: 900 (berarti arah runway: Timur-
Barat)
Nomor runway: 90:10 = 9; ditulis 09 (180+90):10 = 27;
ditulis 27
Ujung landasan pacu sebelah Timur diberi nomor 27 dan
ujung landasan pacu sebelah Barat diberi nomor 09

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
GEOMETRI RUNWAY

Runway atau landas pacu adalah suatu daerah persegi empat yang ditetapkan pada
bandar udara yang dipersiapkan untuk kegiatan pendaratan (landing) dan lepas landas
(take-off) pesawat udara (sumber: KP 39 tahun 2015).
PANJANG RUNWAY [1]
• Panjang landasan yang dibutuhkan ditentukan berdasarkan berat pesawat dan beberapa
kondisi.
• ARFL (aeroplane reference field length) adalah panjang landasan yang dibutuhkan pesawat
untuk takeoff saat kondisi MTOW, elevasi di permukaan laut, ISA, kemiringan landasan nol, dan
tidak ada angin di atas landasan.
• Setiap pesawat memiliki nilai ARFL masing-masing dan nilai ini tercantum pada manual yang
dibuat oleh produsen pesawat.
• ARFL didapat dari aircraft manual pesawat kritis.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PANJANG RUNWAY [2]
Dapatkan nilai landas Koreksi elevasi,
pacu minimal take off temperature,
dan landing (ARFL) slope

Ya
Ambil antara panjang
Menentukan runway untuk take off
Kondisi MTOW?* dan landing
Panjang Runway

Tidak

Hitung panjang
Dapatkan Take Cek terhadap Koreksi elevasi,
runway take off
off Weight dan structural weight temperature,
dan landing
Landing weight (landing & take off) slope
dengan grafik

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
KOREKSI PANJANG RUNWAY
• Koreksi Elevasi


𝐹𝑒 = 1 + 7% ×
300

• Koreksi Temperature
𝐹𝑡 = 1 + 0.01 𝑇 − 15 − 0.0065ℎ

• Koreksi Slope
𝐹𝑠 = 1 + 0.1𝑆

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
LEBAR & BAHU RUNWAY

• Lebar runway dan dimensi dari bahu runway didapat dari tabel yang ada pada
ICAO Aerodrome Design Manual Part 1 Runways (2006). ( Hal 5-1 dan 5-8)
• Lebar runway ditentukan berdasarkan kode Aerodrome Reference Code (ARC)
untuk pesawat rencana (code letter pesawat kritis).
• Bahu runway harus disediakan pada runway dengan code letter D dan E di mana
runway tersebut memiliki lebar kurang dari 60 m. Bahu runway harus disediakan
pada runway dengan code letter F.
• Lebar runway dan bahunya tidak kurang dari 60 m untuk code letter E dan 75 m
untuk code letter F.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
KEMIRINGAN RUNWAY
• Kemiringan runway didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 1
Runways (2006). (5-2)
• Besaran dari kemiringan runway bergantung kepada code number pesawat
kritis.
• ICAO membatasi kemiringan memanjang dan perubahan kemiringan memanjang
sebesar 2% untuk runway dengan code number 1 dan 2 dan sebesar 1,5% untuk
runway dengan code number 3.
• Untuk runway code number 4, maksimum kemiringan memanjang adalah 1,25%
dan maksimum perubahan kemiringan memanjang sebesar 1,5%.
• ICAO membatasi kemiringan melintang dan perubahan kemiringan memanjang
sebesar 1,5% untuk runway dengan code letter C, D, E, F dan sebesar 2% untuk
runway dengan code letter A, B.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
RUNWAY STRIP
• Dimensi runway strip didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 1
Runways (2006).
• Besaran dari dimensi runway strip bergantung kepada code number pesawat
kritis dan dimensi runway itu sendiri.
• Runway strip harus ada dengan panjang tertentu dari ujung runway atau
stopway setidaknya:
• 60 m untuk code number 2,3,4
• 60 m untuk runway instrument dengan code number 1
• 30 m untuk runway non-instrument dengan code number 1
• Lebar runway strip setidaknya (jarak minimum dari runway centre line)
• 150 m untuk code number 3,4
• 75 m untuk code number 1,2

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
RUNWAY END SAFETY AREA [RESA]
• Dimensi RESA (runway end safety area) didapat dari ICAO Aerodrome Design
Manual Part 1 Runways (2006).
• Besaran dari dimensi RESA bergantung kepada code number pesawat kritis dan
dimensi runway itu sendiri.
• RESA diharuskan berada di ujung runway strip untuk runway code number 3 dan
4. RESA juga diharuskan ada untuk runway instrument dengan code number 1
dan 2.
• Panjang RESA minimal 90 m dari runway strip.
• Panjang RESA maksimal
• 240 m untuk code number 3 dan 4
• 120 m untuk code number 1 dan 2
• Lebar RESA adalah dua kali lebar runway.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
CLEARWAY DAN STOPWAY
• Dimensi clearway didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 1 Runways
(2006) dan Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor: KP 262
Tahun 2017 Tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil - Bagian 139 (Manual of Standard CASR Part 139) Volume I
Bandar Udara (Aerodrome).
• Besaran dari dimensi clearway bergantung kepada dimensi runway strip dan
dimensi runway itu sendiri.
• Clearway berada di akhir TORA sampai ke bagian akhir runway strip.
• Panjang clearway tidak melebihi setengah dari TORA.
• Lebar clearway setidaknya 75 m dari runway centre line.
• Panjang stopway setidaknya berakhir 60 m sebelum ujung runway strip.
• Lebar stopway minimal selebar dengan runway itu sendiri.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
DECLARED DISTANCE
• Adanya stopway dan clearway serta perletakan dari thresholds di atas runway telah memunculkan suatu kebutuhan mengenai
informasi yang akurat terkait jarak yang ada dan bisa digunakan untuk takeoff dan landing. Istiliah ‘declared distance‘ digunakan
dalam jarak yang terkait dengan takeoff dan landing.
• Declared distance adalah jarak-jarak operasional yang dibutuhkan kepada penerbang untuk tujuan takeoff, landing, atau pembatalan
takeoff dengan aman.
• Takeoff Run Available (TORA)
TORA adalah panjang runway di atas tanah yang ada dan bisa digunakan untuk pesawat takeoff.
• Takeoff Distance Available (TODA)
TODA adalah TORA ditambah dengan clearway.
• Accelerate Stop Distance Available (ASDA)
ASDA adalah panjang TORA ditambah stopway.
• Landing Distance Available (LDA)
LDA adalah panjang runway di atas tanah yang ada dan bisa digunakan untuk pesawat landing.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
DECLARED DISTANCE

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
CONTOH DECLARED DISTANCE
• Panjang runway 2500 m.
• Lebar runway 45 m.
• Code number 4 dan code letter E.
• Bahu 7,5 m di setiap sisi runway.
• TORA 2500 m
• TODA 2620 m
• ASDA 2560 m
• LDA 2500 m

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
REKAPITULASI GEOMETRI RUNWAY
No Geometri
1 Panjang Runway
2 Lebar Runway
3 Bahu Runway
4 Kemiringan Runway
5 Runway Strip
6 RESA
7 Clearway
8 Stopway
9 Declared Distance

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
GEOMETRI TAXIWAY

Taxiway adalah jalur tertentu pada aerodrome di darat yang ditujukan untuk taxi
pesawat udara dan menjadi penyambung antara satu bagian bandar udara dengan
bagian lainnya (sumber: KP 39 tahun 2015)
LEBAR DAN BAHU TAXIWAY
• Lebar taxiway dan bahu taxiway didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005).
Hal 1 – 2
• Lebar taxiway bergantung kepada code letter pesawat kritis.
• Lokasi taxiway bergantung kepada posisi runway dan apron.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
KEMIRINGAN TAXIWAY
• Slope taxiway didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005). Hal 1 – 2
• Slope taxiway bergantung kepada code letter pesawat kritis.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
TAXIWAY STRIP
• Taxiway strip didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005). Hal 1 – 2
• Taxiway strip bergantung kepada code letter pesawat kritis.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
TAXIWAY MINIMUM SEPARATION DISTANCES
• Slope taxiway didapat dari ICAO Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005). Hal 1 – 2
• Slope taxiway bergantung kepada code letter pesawat kritis.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
EXIT TAXIWAY [1]
Dibagi menjadi 2 macam, yaitu
1. Exit taxiway bergeometrik tegak lurus dengan runway (right angle)
2. Exit taxiway bersudut tajam (acute angle) atau rapid exit taxiway

• Rapid exit taxiway berfungsi untuk mengurangi durasi pesawat berada di runway
• Rapid exit taxiway digunakan apabila peak hour traffic density berada pada 25 operasi atau lebih

• Taxiway tegak lurus dapat ditempatkan di kedua ujung runway


• Taxiway bersudut tajam (acute) angle ditempatkan di tengah runway yang lokasinya ditentukan berdasarkan three segment method
(S1+S2+S3)

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
EXIT TAXIWAY [2]
• Menentukan posisi exit taxiway dilakukan dengan three segment method (ICAO). Dari perhitungan itu, dapat ditentukan berapa
jarak yang dibutuhkan pesawat untuk keluar dari runway melalui exit taxiway.

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
EXIT TAXIWAY [3]
Perhitungan S1, S1 merupakan ketetapan dari jenis pesawat yang direncanakan untuk kategori A panjang S1 sebesar 250 m
𝑆1 = 250 𝑚
Perhitungan S2
𝑆2 = 5 × 𝑉𝑡ℎ − 10
Perhitungan S3 dengan perlambatan pesawat sebesar 1,5 m/s2

(𝑉𝑡ℎ − 15)2 −𝑉𝑒𝑥


2
𝑆3 =
8𝑎
Perhitungan Stotal
𝑆𝑡 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
REKAPITULASI GEOMETRI TAXIWAY
No Geometri
1 Lebar Taxiway
2 Bahu Taxiway
3 Kemiringan Taxiway
4 Taxiway Strip
5 Taxiway Minimum Separation Distance
6 Lokasi Rapid Exit Taxiway

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
GEOMETRI APRON

Apron adalah suatu area bandar udara di darat yang telah ditentukan untuk
mengakomodasi pesawat udara dengan tujuan naik turun penumpang, bongkar muat
kargo, penumpang, surat, pengisian bahan bakar, parkir, atau pemeliharaan pesawat
udara (Sumber: KP 39 Tahun 2015).
APRON
• Apron didesain berdasarkan jumlah pesawat pada jam sibuk.
• Apron juga dipengaruhi oleh clearance pesawat yang bergantung kepada code letter.
• Desain apron sangat dipengaruhi oleh dimensi pesawat, yakni panjang pesawat dan wingspan.
• Acuan desain apron adalah ICAO Aerodrome Design Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005).

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
JENIS PARKIR APRON

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
ACUAN LUAS APRON
• Luas apron dipengaruhi oleh konfigurasi parkir dan jenis
pesawat yang parkir di apron. Jenis pesawat akan menentukan
clearance yang mengacu pada ICAO Aerodrome Design
Manual Part 2 Taxiways, Aprons, and Holding Bays (2005).
Taxiway + Shoulder

Panjang Apron Taxiway


Centre Line to Object

Clearance Wingspan Length

Clearance

Lebar

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
LUAS APRON
• Perancangan dimensi apron ditentukan berdasarkan jumlah
pesawat terbanyak yang berada di apron pada akhir tahun
rencana.

• 𝒍𝒆𝒃𝒂𝒓 𝒂𝒑𝒓𝒐𝒏 = σ(𝑤𝑖𝑛𝑔𝑠𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑤𝑎𝑡 + Taxiway + Shoulder

Panjang Apron Taxiway


Centre Line to Object

Clearance Wingspan Length

Clearance

Lebar

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
PROGRES 3
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bab 4 PERANCANGAN SISI UDARA
4.1 Orientasi Runway Progress 3 hehe
4.2 Perancangan Runway Dikumpul 28 maret
4.3 Perancangan Taxiway 2019
4.4 Perancangan Apron

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
Pengumpulan Progres 2

• Deadline
• 23:59, 28 Maret 2019
• Diupload di Google Classroom oleh
perwakilan kelompok
• Format
• Word
• Excel
• PPT

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
FORMAT PENGUMPULAN TUGAS

• Progress 03 – Kelompok XX – Kelas XX – Bandara.docx


• Progress 03 – Kelompok XX – Kelas XX – Bandara.pdf
• Progress 03 – Kelompok XX – Kelas XX – Bandara.xlsx
• Progress 03 – Kelompok XX – Kelas XX – Berita Acara Bandara.docx
• Progress 03 – Kelompok XX – Kelas XX – Bandara.pptx

TUGAS BESAR
SI 4243 – REKAYASA PRASARANA ANTAR MODA
BANDARA
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Tim Asisten Rekayasa Prasarana Antarmoda

Vous aimerez peut-être aussi