Vous êtes sur la page 1sur 30

BAB 5

MENJALIN HUBUNGAN
INTERNASIONAL
ANTAR BANGSA-BANGSA
DI DUNIA

Ruthini Alphayoga – SMAK GS


PENGERTIAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
No Sumber Pengertian
Hubungan Internasional
1. Suwardi Segala macam hubungan antar-
Wiraatmadja bangsa dan kelompok-kelompok
bangsa dalam masyarakat dunia.

2. UU No. 37 Setiap kegiatan yang menyangkut


Tahun 1999 aspek regional dan internasional
tentang yang dilakukan oleh pemerintah,
Hubungan lembaga negara, badan usaha,
Luar Negeri organisasi politik/masyarakat/LSM
atau WNI.
PENTINGNYA
HUBUNGAN INTERNASIONAL

• Tidak ada satu bangsa atau negara pun di


dunia ini yang dapat hidup, berkembang,
dan mampu mempertahankan
Alasan kelangsungan hidupnya tanpa bekerja-
sama dengan bangsa lain.

Titik berat/ • Hankam, ekonomi, sosbud,


bidang ideologi
PENTINGNYA
HUBUNGAN INTERNASIONAL

• Faktor internal ~ kekhawatiran


terhadap adanya kudeta ataupun
Faktor- intervensi dari negara lain.
• Faktor eksternal ~ tidak ada satu
faktor negarapun yang dapat hidup atau
berdiri sendiri tanpa bantuan atau
kerja sama dengan negara lain.
SARANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL

Sarana formal:
• Sarana yang pasti digunakan oleh setiap negara,
terikat oleh aturan dan prosedur baku secara
nasional maupun internasional.
• Meliputi :
~ Departemen Luar Negeri
~ Perwakilan Diplomatik.
~ Perwakilan Konsuler.
SARANA
HUBUNGAN INTERNASIONAL

Sarana informal:
• Sarana yang memiliki aturan atau prosedur yang
sangat luas, baik secara nasional maupun inter-
nasional.
• Meliputi :
~ Alat komunikasi yang canggih.
~ Event olahraga internasional.
~ Sarana informal lainnya.
PENGERTIAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No Sumber Pengertian
Perjanjian Internasional
1. Konvensi Wina Perjanjian yang diadakan oleh dua
1969 negara atau lebih dan bertujuan
untuk mengadakan akibat-akibat
hukum tertentu.
2. Mochtar Perjanjian antar anggota masyarakat
Kusumaatmadja bangsa-bangsa yang mengakibatkan
berlakunya hukum tertentu.
3. Oppenheimer - Perjanjian antar negara yang me-
Lauterpacht nimbulkan hak dan kewajiban bagi
negara-negara yang bersangkutan.
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No Nama Pengertian
Istilah

1. Traktat Perjanjian paling formal dan mempunyai


(Treaty) kekuatan hukum yang mengikat.
2. Konvensi Persetujuan formal yang bersifat multi-
(Convention) lateral dan tidak berkaitan dengan ke-
bijakan tingkat tinggi tapi harus didele-
gasikan oleh wakil-wakil yang berkuasa
penuh.
3. Persetujuan Perjanjian yang bersifat teknis atau
(Agreement) adminstratif. Agreement tidak diratifikasi
karena sifatnya tidak resmi seperti traktat
atau konvensi.
ISTILAH-ISTILAH DALAM
PERJANJIAN INTERNASIONAL
No Nama Pengertian
Istilah

4. Deklarasi Perjanjian internasional yang berbentuk


(Declaration) traktat atau dokumen tidak resmi.
5. Piagam Himpunan peraturan yang ditetapkan oleh
(Statute) persetujuan internasional. Piagam dapat
digunakan sebagai dasar hukum bagi
berdirinya suatu organisasi internasional.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menurut Jumlahnya

Perjanjian Perjanjian Multilateral


Bilateral
Perjanjian yang dilakukan
oleh lebih dari dua negara
Perjanjian yang dan menimbulkan akibat
dilakukan oleh hukum bagi masyarakat
dua negara. internasional.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menurut Subyeknya

Perjanjian
Perjanjian antar subyek
Perjanjian
antara negara dan hukum
antar negara
subyek hukum internasional
Perjanjian yang
dilakukan oleh Perjanjian yang Perjanjian yang
banyak negara dilakukan oleh dilakukan oleh suatu
sebagai subyek suatu negara dengan subyek hukum
hukum subyek hukum internasional dengan
internasional. internasional subyek hukum
lainnya. internasional lain,
selain negara
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Menurut
Proses/Tahapnya

Perjanjian yang Perjanjian yang


bersifat penting bersifat sederhana

Perjanjian yang dibuat Perjanjian yang


melalui 3 tahap yaitu dibuat melalui 2
perundingan, tahap yaitu
penandatanganan, perundingan dan
dan ratifikasi. penandatanganan.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Politik dan militer
Perjanjian antar negara di bidang pakta
pertahanan dan perdamaian.
Ekonomi
Perjanjian antar negara di bidang ekonomi.
Hukum
Perjanjian antar negara yang dapat
menimbulkan akibat hukum.
Kewilayahan (batas wilayah)
Perjanjian antar negara tentang laut teritorial,
batas daratan, dan lautan.
Sosial Budaya
Perjanjian antar negara tentang budaya dan
pertukaran pelajar.
KLASIFIKASI
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Menurut Fungsinya

Perjanjian yang
membentuk hukum
Perjanjian yang bersifat
(Law making treaties)
khusus
(Treaty contract)
Perjanjian yang
meletakkan ketentuan
Perjanjian yang
hukum internasional bagi
menimbulkan kewajiban
masyarakat internasional
hanya bagi negara yang
secara keseluruhan dan
mengadakan perjanjian.
bersifat terbuka bagi pihak
ketiga.
PEMBUATAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Landasan Hukum:

Konstitusional  Pasal 11 UUD NRI 1945

Operasional  UU No.24 Tahun 2000


tentang Perjanjian Internasional
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Tahap 1 - Perundingan (Negotiation)
Merupakan tahap pertama yang
biasanya diawali dengan adanya
penjajakan. Setiap negara diwakili
oleh Kepala Negara, Kepala
Pemerintahan, Menteri Luar
Negeri, Duta Besar, atau seseorang
yang ditunjuk pejabat berwenang
dengan membawa surat kuasa
penuh (full powers).
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Tahap 2 - Penandatanganan (Signature)
Dilakukan oleh para Menteri Luar Negeri
atau Kepala Pemerintahan. Sahnya suatu
perjanjian internasional (multilateral) adalah
apabila sudah ditandatangani oleh minimal
2/3 dari peserta, kecuali ditentukan lain.

Tahap 3 - Pengesahan (Ratification)


Tindakan pengesahan dari negara-negara
yang menandatangani perjanjian inter-
nasional agar perjanjian tersebut dapat ber-
laku dan mengikat warga negaranya.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Bentuk-bentuk pengesahan perjanjian internasional:

1. Ratifikasi – negara yang akan


mengesahkan suatu perjanjian
internasional ikut menandatangani
naskah perjanjian.

2. Aksesi – negara yang akan


mengesahkan suatu perjanjian
internasional tidak ikut
menandatangani naskah
perjanjian.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Bentuk-bentuk pengesahan perjanjian internasional:

3. Penerimaan – pernyataan negara-


negara peserta perjanjian
internasional untuk menerima atau
menyetujui adanya perubahan yang
ada dalam perjanjian internasional.

4. Perjanjian internasional yang tidak


memerlukan pengesahan –
langsung berlaku setelah
ditandatangani.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
• Jenis-jenis ratifikasi perjanjian internasional :

1. Ratifikasi Eksekutif 
ratifikasi oleh badan atau lembaga eksekutif.

2. Ratifikasi Legislatif 
ratifikasi oleh badan atau lembaga legislatif.

3. Ratifikasi Campuran 
ratifikasi yang dilakukan secara bersamasama oleh
lembaga eksekutif dan legislatif.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
• Menurut UU No.24 Tahun 2000 tentang Perjanjian
Internasional, ratifikasi perjanjian internasional dilakukan
dengan:
1. Undang-Undang, untuk masalah:
a. Politik, perdamaian, hankam.
b. Perubahan wilayah atau penetapan batas
wilayah negara RI.
c. Kedaulatan atau hak berdaulat negara.
d. HAM dan lingkungan hidup.
e. Pembentukan kaidah hukum baru.
f. Pinjaman dan atau hibah luar negeri.
TAHAP-TAHAP
PERJANJIAN INTERNASIONAL
2. Keputusan Presiden, untuk:
hal-hal atau materi-materi yang tidak di-
ratifikasi dengan Undang-Undang. Contoh:
perjanjian export import, kesepakatan per-
tukaran pelajar atau budaya, dan sebagainya.
BERLAKUNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:

1. Disahkan dengan undang-undang atau


keputusan presiden.
2. Setelah penandatanganan atau pertukaran
perjanjian/nota diplomatik.
3. Melalui cara-cara lain sebagaimana yang
disepakati oleh para peserta perjanjian.
4. Setelah memenuhi ketentuan sebagaimana
ditetapkan dalam perjanjian.
BERLAKUNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan Konvensi Wina 1969:

1. Pada saat sesuai dengan waktu yang ditentukan


dalam naskah perjanjian tersebut.
2. Pada saat peserta perjanjian mengikatkan diri
pada perjanjian tersebut (bila dalam naskah
perjanjian tidak disebutkan saat mulai
berlakunya).
PERUBAHAN
PERJANJIAN INTERNASIONAL
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:

1. Berdasarkan kesepakatan antara para pihak


dalam perjanjian tersebut.
2. Perubahan tersebut mengikat para peserta
perjanjian, sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian.
3. Perubahan telah disahkan oleh pemerintah
dengan peraturan perundang-undangan yang
setingkat.
4. Perubahan bersifat teknis administratif dan
pengesahan atas perubahan tersebut dilakukan
melalui prosedur sederhana.
BERAKHIRNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:

1. Karena kesepakatan peserta perjanjian melalui


prosedur yang telah ditetapkan dalam perjanjian.
2. Tujuan perjanjian telah tercapai.
3. Terdapat perubahan mendasar yang
mempengaruhi pelaksanaan perjanjian.
4. Salah satu pihak tidak melaksanakan atau
melanggar ketentuan perjanjian.
BERAKHIRNYA
PERJANJIAN INTERNASIONAL

Berdasarkan UU No.24 Tahun 2000:

5. Dibuat perjanjian baru yang menggantikan


perjanjian lama.
6. Muncul norma-norma baru dalam hukum
internasional.
7. Obyek perjanjian hilang.
8. Terdapat hal-hal yang merugikan kepentingan
nasional.

Vous aimerez peut-être aussi