“IBU DEWI” KE LOMP OK 3 : 1. DESY HI N DUN R I A NA H ( F 0 3 1 7031) 2. MUHA MMAD A R DI A N N U R FA L A H ( F 0 3 1 7067) 3. SYA F R IYA L A K BA R FAU ZA N ( F 0 3 1 7099) PROFIL UMKM UMKM yang kami jadikan sumber data kami merupakan salah satu dari sekian banyak home industry yang beralamat di Badran Rt. 03 Rw. 04, Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo. UMKM ini bergerak di bidang produksi karak beras yang dimiliki oleh ibu Dewi. UMKM ini didirikan pada tahun 2010. Dalam sehari, ibu Dewi dapat menghasilkan kurang lebih 7.000 pcs karak beras. Dalam pemasaran produk, ibu Dewi menjual karak dalam bentuk matang dengan harga masing- masing Rp. 120,-/pcs. DATA AKUNTANSI Harga Bahan Baku Beras 3 karung 15 kg @Rp. 105.000,- = Rp. 315.000/ karung Upah Pegawai Pegawai 1 : Rp. 20.000,- / hari (bertugas membuat gendar) Pegawai 2 : Rp. 75.000,- / hari (bertugas mengiris, menjemur dan menggoreng) Sewa Tanah dan Bangunan : Rp. 3.000.000,- / tahun Biaya Listrik dan Air : Rp. 40.000,- / bulan DATA AKUNTANSI Bahan Penolong Bumbu = Rp. 10.000,- 2 kg Garam @ Rp.2.000,- = Rp. 4.000,- Bahan rahasia = Rp. 3.000,- Penyedap Rasa = Rp. 3.000,- 15 kg Minyak Goreng @Rp. 9.000,- = Rp. 135.000,- 5 tabung Gas 3kg @Rp. 19.000,- = Rp. 95.000,- Perlengkapan Kukusan : Rp. 3.500,- (2 bulan) x 6 = Rp. 21.000,- Talenan : Rp. 12.500,- (2 bulan) x 2 = Rp. 25.000,- Plastic bronjong : Rp. 15.000,- (12 bulan) x 5 = Rp. 75.000,- Peniris : Rp. 25.000,- (12 bulan) DATA AKUNTANSI Peralatan Dandang : Rp. 200.000,- (5 tahun) Cetakan : Rp. 25.000,- (5 tahun) x 2 = Rp. 50.000,- Ember : Rp. 10.000,- (2 tahun) x 5 = Rp. 50.000,- Pisau : Rp. 150.000,- (5 tahun) x 2 = Rp. 300.000,- Bambu (tempat menjemur) : Rp. 22.000,- (5 tahun) x 100 = Rp 2.200.000,- Wajan : Rp. 200.000,- (5 tahun) x 4 = Rp. 800.000,- Tempat Karak : Rp. 35.000,- (5 Tahun) x 5 = Rp. 175.000,- Bronjong : Rp. 35.000,- (2 Tahun) x 5 =Rp. 175.000,- DATA AKUNTANSI DATA AKUNTANSI PERHITUNGAN BIAYA MENURUT OWNER PERHITUNGAN MENURUT KELOMPOK 3 PERHITUNGAN MENURUT KELOMPOK 3 Rincian BOP : ANALISIS BERDASARKAN DATA AKUNTANSI BIAYA 1. Biaya Bahan Baku Industri Karak Ibu dewi dalam membeli bahan baku yaitu beras sudah menentukan berapa biaya yang dibutuhkan untuk produksi tiap hari. Akan tetapi, untuk biaya produksi per unit ibu dewi tidak menghitung biaya bahan baku per unit.
2. Biaya Tenaga Kerja
Industri Karak Ibu Dewi menggunnakan sistem sesuai dengan jam kerja dari kedua tenaga kerja mereka. Ibu Dewi belum melakukan perhitungan biaya tenaga kerja untuk setiap unit produksi. Perhitungan biaya hanya dilakukan untuk keseluruhan produksi 3. Biaya Overhead Pabrik Industri Karak Beras Ibu Dewi belum menentukan biaya BOP dengan pasti melainkan hanya perkiraan dari sang pemilik. Pemilik tidak memperkirakan biaya-biaya yang sebenarnya peting seperti biaya peralatan yang digunakan, biaya sewa tempat usaha, dan juga biaya listrik dan air kedalam BOP per unit barang dagangan mereka. KESIMPULAN 1. Salah memperkirakan laba karena mengabaikan semua beban depresiasi peralatan penunjang produksi. 2. Penghitungan BOP yang hanya perkiraan dan tidak akurat menyebabkan taksiran keuntungan tinggi namun sesungguhnya tidak terlalu tinggi. 3. Perusahaan masih mencampur uang pribadi dengan uang perusahaan jadi terkadang masih mengeluarkan uang pribadi untuk kebutuhan perusahaan. 4. Dalam pembebanan biaya tenaga kerja, industri ini membebankan biaya untuk keseluruhan produksi bukan tiap unit. SARAN 1. Sebaiknya, perusahaan melakukan pencatatan akuntansi secara sederhana walaupun hanya pemasukan dan pengeluaran saja sehingga setidaknya dapat meminimalisir apabila terjadi kerugian. 2. Industri sebaiknya menerapkan economic entity sehingga segala pengeluaran yang berkenaan dengan kepentingan dan kebutuhan industri dapat dijadikan beban oleh perusahaan dan tidak mencampuri asset pribadi. 3. Industri ini sebaiknya selalu memperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam produksi dan membebankannya ke barang jadi karena itu nantinya justru akan mengurangi laba apabila tidak dihitung Lampiran Lampiran