Vous êtes sur la page 1sur 26

1.

Antibiotika
2. Anti mikotik
3. Virutika
4. Sulfonamida
5. Tuberkulostatika
6. Leprostatika
7. Anti malaria
8. Antiamuba
9. Antelmintika
10. Sitostatika
11. Antiseptika dan desinfektansia
KEMOTERAPI adalah obat-obat kimiawi
yang digunakan untuk memberantas
penyakit infeksi akibat mikroorganisme :
bakteri, fungi, virus dan protozoa
(plasmodium, trikomonas, amuba dll)
1. Zat-zat bakterisid  pada dosis lazim
mematikan kuman
a. bekerja pada fase tumbuh (penisilin,
sefalosporin, polipeptida, rifampisin,
asam nalidiksat dan kinolon.
b. bekerja pada fase istirahat
(aminoglikosida, nitrofurantoin, INH,
kotrimoksazol, polipeptida)
2. Zat-zat bakteriostatis  pada dosis lazim
menghambat pertumbuhan kuman
(pemusnahan dengan fagositosis)

Penggolongan tsb :
1. Tidak mutlak  tgt dosis
2. Tgt kepekaan kuman
1. Antibiotika narrow spectrum (aktivitas
sempit)

efektif gram positif : penisilin G, penisilin


V, eritromisin, klindamisin, kanamisin,
asam fusidat
efektif gram negatif : streptomisin,
gentamisin, polimiksin B, asam nalidiksat
2. Antibiotika board spectrum (aktivitas
luas)

contoh : sulfonamida, ampisilin,


sefalosporin, kloramphenikol, tetrasikli
Penghambatan sintesa :
1. Dinding sel  tidak tahan tekanan plasma
shg pecah
contoh : penisilin dan sefalosporin

2. Membran sel  membran lebih permeabel


shg isi sel menembus keluar.
Contoh : polipeptida, polyen
(nistatin,amfoterisin), imidazol (mikonazol,
ketokonazol)
3. Protein sel
contoh : kloramphenikol, tetrasiklin,
aminoglikosida, makrolida

4. Asam-asam inti (DNA dan RNA)


DNA : asiklovir, asam nalidiksat, kinolon
RNA : rifampisin
5. Antagonis saingan
contoh : sulfonamida, trimetropim, PAS,
INH

PABA  DHFA  THFA  FA  purin DNA


RNA
sulfame trimetoprim
toksazol
(Kotrimoksazol : sulfametoksazol + timetropim)
a. Bakterisid
b. Zat dengan penetrasi baik
c. Zat dengan penakaran 1 – 2 X sehari
d. Zat dengan pengikatan protein ( PP )
rendah
1. Segera mencapai MIC (minimum
inhibitory concentration)
 loading dose (dosis berganda)
contoh : sulfonamida, doksisiklin,
kloroquin.
 infeksi parah : dg injeksi
contoh : penisilin G, tetrasiklin, kinin
2. Frekuensi penakaran
3. Lama terapi  2-3 hari (kecuali malaria,
tbc, lepra)
1. Topikal  sensitasi
2. Reaksi alergi  parenteral anafilaktis
fatal
3. Resisten (terapi lama dengan
kombinasi)
4. suprainfeksi
1. Pada infeksi campuran
2. Untuk memperoleh potensiasi
(kotrimoksazol)
3. Untuk mengatasi resistensi (amoksisilin
dan asam klavulanat)
4. Untuk menghambat resistensi
ANTIBIOTIKA adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang
memiliki khasiat mematikan atau
menghambat pertumbuhan sedang
toksisitas pada manusia rendah.
1. Alami
2. Semisintetik
contoh : penisilin V
3. Sintetik
contoh : kloramphenikol
1. Satuan berat (mg atau g)

2. Satuan Internasional (I.U)  polimiksinB,


basitrasin
1. Cincin beta laktam (resisten dengan
beta laktamase)
2. Beta laktamase blokir dengan asam
klavulanat, sulbaktam dan tazobaktam)
3. Spektum sempit (penisilin V, fenasetin,
benzilpenisilin)
4. Spektrum luas (amok dan ampi kec
pseudomonas
5. Anti pseudomonas (tikarsilin, piperasilin)
Penggolongan :
1. Generasi ke-1 (cefalotin,
cefradin,cefazolin cefaleksin dan
cefadroksil  tdk tahan beta
laktamase)efektif unt gram positif

2. Generasi ke-2 (cefaklor, cefamandol,


cefmetazol, cefuroksim, cefprozil)unt
gram positif dan beberapa negatif
3. Generasi ke-3 (cefoperazon,
cefotaksim, ceftizoksim, ceftriakson,
cefotiam, cefiksim,cefprozil)efektif untuk
gram negatif

4. Generasi ke-4 (cefepim dan


cefpirom)efektif unt gram positif dan
negatif juga bakteri yg menghasilkan
ESBL
5. Generasi ke-5 efektif unt Enterobacter
faecalis dan MRSA
Ceftarolin fosamil
Kharakteristik :
1. Bakterisid
2. Efek post-antibiotis
1. Streptomisin mengandung satu molekul
gula amino dalam molekulnya
2. Kanamisin dg turunannya aminokasin,
dibekasin, gentamisin netilmisin,
tobramisin  dua molekul gula
3. Neomisin, framesetin dan paromomisin
dengan tiga molekul gula
1. Bakteriostatik dan bakteriosid lemah
2. OTT dengan logam
3. Produk penguraiannya epi dan
anhidrotetrasiklin toksik di ginjal
1. Eritromisin dan derivat
2. Linkomisin
3. Klariytromisin  teratogenik

Vous aimerez peut-être aussi