Vous êtes sur la page 1sur 19

ABSES OTAK

Oleh :
Desta Fransisca,S.Ked
FAB 118 023

K E PA N I T E R A A N K L I N I K
MODUL NEUROLOGI
R S U D d r. D O R I S S Y LVA N U S PA L A N G K A R AYA
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S PA L A N G K A R AYA
2019
• N. asteroids,
• Candida,
• Aspergillus,
• Actinomycetes

Jamur
Bakteri Parasit

• Staphylococcus aureus,
Abses
• E.Histolitika,
Streptococcus anaerob, • Cystisercosis,
Streptococcus β hemolitikus
Otak
• • Schistosomiasis
• Streptococcus α hemolitikus
• E.coli,
• Bacteroides.

Penumpukan materi piogenik yang


terlokalisir di dalam atau di antara
parenkim otak
Sebagian besar berasal
langsung dari penyebaran
infeksi telinga tengah, sinusitis
(paranasal, ethmoidalis,
Abses sphenoidalis dan maxillaris)
Abses otak dapat timbul akibat
otak penyebaran secara hematogen dari
infeksi paru sistemik (empiem, abses
paru, bronkiektase, pneumonia),
endokarditis bakterial akut dan
subakut dan pada penyakit jantung
bawaan TOF (abses multiple, lokasi
pada substansi putih dan abu dari
jaringan otak).
Insidensi
• Angka kejadian yang sebenarnya dari abses otak
tidak diketahui pasti.
• Negara yang sedang berkembang > negara
maju
Epidemiologi
• USA → 1500-2500 kasus abses otak per tahun
 1 : 100.000 orang per tahun dengan tingkat
kematian 10%.
• Laki-laki lebih sering dari pada perempuan
dengan perbandingan 3 : 1.
Kuman tertentu cenderung
neurotropik seperti yang
Faktor Predisposisi membangkitkan meningitis
bacterial akut, memiliki
beberapa faktor virulensi yang
tidak bersangkut paut dengan
faktor pertahanan host.

host agent

Daya pertahanan susunan saraf


pusat untuk menangkis infeksi enviro
mencakup kesehatan umum
Faktor tersebut
yang sempurna, struktur sawar
nment bersangkutan dengan
darah otak yang utuh dan transisi kuman. Yang
efektif, aliran darah ke otak dapat masuk ke dalam
yang adekuat, sistem tubuh melalui kontak
imunologik humoral dan selular antar individu, vektor,
yang berfungsi sempurna. melaui air, atau udara
Patofisiologi

Astroglia,
reaksi fibroblas dan
radang yang makrofag
difus pada mengelilingi
jaringan jaringan yang
otak nekrotikan

nekrosis dan fibrosis yang


pencairan progresif
pada pusat terbentuk kapsul
lesi sehingga dengan dinding
membentuk yang konsentris
suatu rongga
abses
KLASIFIKASI
Stadium serebritis Stadium serebritis Stadium pembentukan Stadium pembentukan
dini (Early Cerebritis lanjut (Late kapsul dini (Early kapsul lanjut (Late
Cerebritis) Capsule Formation) Capsule Formation)

•Reaksi radang •Terjadi perubahan •Pusat nekrosis mengecil, •Perkembangan


lokal, infiltrasi histologis yang makrofag menelan acellular lengkap abses
polymofonuklear sangat berarti. debris dan fibroblast dengan gambaran
leukosit, limfosit Daerah pusat meningkat dalam histologis sebagai
dan plasma sel nekrosis membesar pembentukan kapsul. Lapisan berikut:
dengan oleh karena fibroblast membentuk •Bentuk pusat
pergeseran aliran peningkatan anyaman reticulum nekrosis diisi oleh
darah tepi, yang acellular debris dan mengelilingi pusat nekrosis. acellular debris dan
dimulai pada hari pembentukan Di ventrikel, pembentukan sel-sel radang.
pertama dan nanah karena dinding sangat lambat karena •Daerah tepi dari sel
meningkat pada pelepasan enzim- vaskularisasi <<, di substansi radang, makrofag,
hari ke 3. enzim dari sel putih dibandingkan substansi dan fibroblast.
•Sel-sel radang  radang. Di tepi abu. Pembentukan kapsul •Kapsul kolagen
tunika adventisia pusat nekrosis yang terlambat di permukaan yang tebal.
dari pembuluh didapati daerah sel tengah memungkinkan abses
radang, makrofag membesar ke dalam substansi •Lapisan
darah dan neurovaskular
mengelilingi besar dan fibroblast putih. Bila cukup besar, dapat
yang terpencar. robek ke dalam ventrikel sehubungan
daerah nekrosis dengan serebritis
infeksi. Fibroblast mulai lateralis. Pada pembentukan
menjadi reticulum kapsul, terlihat daerah yang berlanjut.
Peradangan
perivaskular ini yang akan anyaman reticulum yang •Reaksi astrosit,
disebut cerebritis. membentuk kapsul tersebar membentuk kapsul gliosis, dan edema
Edema di sekitar kolagen. Edema kolagen, reaksi astrosit di otak di luar kapsul.
otak menyebar sekitar otak mulai meningkat.
otak dan ⬆efek maksimal sehingga
massa karena lesi menjadi sangat
pembesaran besar
abses.
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan
Fisik

Anamnesis

DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik

• Demam • Kesadaran
• Nyeri kepala
menurun,
• Penurunan
kesadaran • Demam
• Dapat disertai • kejang
kejang • defisit
• Defisit neurologis
neurologis
fokal
fokal.
Trias abses otak

1. Gejala infeksi (demam, leukositosis)


2. Peninggian tekanan intracranial (sakit
kepala, muntah proyektil, papil
edema)
3. Gejala neurologic fokal (kejang,
paresis, ataksia, afaksia).
Pemeriksaan penunjang
• Darah rutin: 50-60% didapati leukositosis 10.000-
laboratorium 20.000/cm2
• LED 70-95% meningkat
• Memperlihatkan tanda peninggian tekanan
intrakranial
X-Ray Kepala • menunjukkan adanya fokus infeksi ekstraserebral;
• tetapi dengan pemeriksaan ini tidak dapat
diidentifikasi adanya abses
• Terutama penting untuk mengetahui lokalisasi abses dalam
EEG hemisfer. EEG memperlihatkan perlambatan fokal yaitu
gelombang lambat delta

• Menggunakan radioisotop tehnetium dapat diketahui


lokasi abses
CT-Scan • daerah abses memperlihatkan bayangan yang hipodens
daripada daerah otak yang normal dan biasanya dikelilingi
oleh lapisan hiperderns.

• Banyak digunakan, selain memberikan diagnosis


MRI yang lebih cepat juga lebih akurat.
Space
Occupying
Lesion

abses keganasan
TB
DIAGNOSA
BANDING

tuberkuloma
Infark
Cerebri

toksoplasmosis
otak
PENATALAKSANAAN
Terapi definitif melibatkan :
• Penatalaksanaan terhadap efek massa (abses
dan edema) yang dapat mengancam jiwa
• Terapi antibiotik dan test sensitifitas dari kultur
material abses
• Terapi bedah saraf (aspirasi atau eksisi)
• Pengobatan terhadap infeksi primer
• Pencegahan kejang
• Neurorehabilitasi
Prinsip Pemilihan antibiotik pada
abses otak
Etiologi Antibiotik

Infeksi bakteri gram negative, bakteri Meropenem


anaerob, stafilokokkus dan
streptokokkus.
Penyakit jantung sianotik Penisillin dan metronidazole

Post V P-Shunt Vancomycin dan ceptazidine

Otitis media, sinusitis, atau mastoiditis Vancomycin

Infeksi meningitis citrobacter Sefalosporin generasi ketiga, yang secara


umum dikombinasi dengan terapi
aminoglikosida.
Drug Dose Frekwensi dan rute
Cefotaxime (Claforan) 50- 2-3 kali per hari
100 mg/kgBB/hari IV
Ceftriaxone (Rocephin) 50- 2-3 kali per hari
100 mg/kgBB/hari IV
Metronidazole (Flagyl) 35-50 3 kali per hari
mg/kgBB/hari IV
Nafcillin (Unipen, Nafcil) 2 Setiap 4 jam
gram
Vancomycin 15 mg/kgBB/hari Setiap 12 jam
IV
• Terapi optimal dalam mengatasi abses serebri
adalah kombinasi antara antimikrobial dan
tindakan bedah. Pada studi terakhir, terapi eksisi
dan drainase abses melalui kraniotomi
merupakan prosedur pilihan.
• Tetapi pada center-center tertentu lebih dipilih
penggunaan stereotaktik aspirasi atau MR-guided
aspiration and biopsy. Tindakan aspirasi biasa
dilakukan pada abses multipel, abses batang otak
dan pada lesi yang lebih luas digunakan eksisi.
KOMPLIKASI
Abses otak menyebabkan kecacatan bahkan
kematian. Adapun komplikasinya dalah :

1. Robeknya kapsul abses ke dalam ventrikel


atau ruang subarachnoid
2. Penyumbatan cairan serebrospinal yang
menyebabkan hidrosefalus
3. Edema otak
4. Herniasi oleh massa abses otak.
PROGNOSIS
Prognosis dari abses otak ini tergantung dari :
1. Cepatnya diagnosis ditegakkan
2. Derajat perubahan patologis
3. Soliter atau multiple
4. Penanganan yang adekuat

Pada umumnya, abses otak memiliki tingkat


mortalitas yang tinggi yaitu sekitar 15%.

Vous aimerez peut-être aussi