Vous êtes sur la page 1sur 61

MEDIA PEMBELAJARAN :

1. Infocus;

2. Kertas kerja;

3. White board.

METODE PENGAJARAN :
1. Presentasi;

2. Diskusi;

3. Penyelesaian kasus.

PENILAIAN PERKULIAHAN:
1. Absensi 10 % ( sangat menentukan )
2. Quiz 5%
3. Tugas berstruktur 10 %

4. Ujian Tengah Semester (UTS) 30 %


5. Ujian Akhir Semester (UAS) 45 %
( kesepakatan perkuliahan, ketua kelas, modul ),
MK Prasyarat :
1. Akuntansi keuangan
2. Akuntansi biaya
AKUNTANSI MANAJEMEN
SILABUS ( TINJAUAN MATA KULIAH ) :
1. RUANG LINGKUP AKUNTANSI MANAJEMEN ;

2. KLASIFIKASI, KONSEP DAN TERMINOLOGI BIAYA;

3. SISTEM PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL DAN PENUH;

4. ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA (BEP);

5. ANALISIS DIFFERENSIAL;

6. KONSEP DAN PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING


(ABC)
7. KONSEP DAN PENERAPAN SISTEM JUST IN TIME (JIT);

8. BIAYA STANDAR DAN ANALISIS VARIANS;

9. AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN ( PUSAT BIAYA );

10.AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN ( PUSAT LABA );

11.PENENTUAN HARGA JUAL DAN LAPORAN UNTUK MANAJEMEN;

12.BALANCE SCORECARD ( BSC ).


BUKU REFERENSI :

1. Amin Wijaya Tunggal, memahami konsep balance scorecard,


Jakarta Harvarindo, 2001;
2. Henry Simamora, akuntansi manajemen, Jakarta Salemba
Empat 1999;
3. Mas’ud Machfoedz, akuntansi manajemen, Yogyakarta, 1991;
4. Mulyadi, akuntansi manajemen: konsep, manfaat dan
rekayasa, yogyakarta STIE YKPN, 1997;
5. Mulyadi, Balance Scorecard alat manajemen kontemporer
untuk pelipat ganda kinerja keuangan perusahaan, jakarta
salemba empat 2001;
6. Ray H. Garrison, akuntansi manajemen ,yogyakarta: AK
group, 2000;
7. Supriyono, akuntansi biaya dan akuntansi manajemen untuk
teknologi maju dan globalisasi, Yogyakarta:BPFE, 1994;
8. DR. Adji suratman, akuntansi manajemen menciptakan SDM
yang berkualitas, sumisa 1999.
I. AKUNTANSI MANAJEMEN SECARA GARIS BESAR.

1. Pengertian akuntansi manajemen.


A. Akuntansi dan manajemen.
Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian,
penganalisisan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut.
Manajemen adalah sekelompok individu yang bertanggungjawab
atas operasi perusahaan atau organisasi.
Akuntansi manajemen adalah pemanfaatan data dan informasi
akuntansi yang digunakan sebagai alat bantu manajemen dalam
menjalankan fungsinya.
Fungsi manajemen :
a. Perencanaan ( planning );
b. Pengorganisasian ( organizing );
c. Pengarahan ( directing );
d. Pengendalian ( controlling );
e. Pengambilan keputusan ( decision making ).
B. Perbandingan akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen.
1. Kesamaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

a. Informasi pada kedua akuntansi digunakan untuk membantu


membuat keputusan;
b. Informasi diolah dan disajikan dari satu sumber data yaitu
sistem akuntansi
Perbedaan perusahaan.
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen

Karakteristik Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen


Pengguna informasi Pihak eksternal Pihak internal
Fleksibilitas pelaporan Dibatasi oleh SAK dan Tidak dibatasi SAK dan
prinsip akuntansi prinsip akuntansi
Orientasi waktu Data masa lalu Data masa lalu dan
prediksi masa yg akan
datang
Pengaruh yg Informasi dan laporan Informasi dan laporan
ditimbulkan akan berpengaruh pada akan berpengaruh pada
pandangan pihak luar perilaku manajemen
thd kondisi finansial dan pengambilan
Karakteristik Akuntansi keuangan Akuntansi manajemen
Pelaporan data Hanya informasi Keuangan dan non
keuangan keuangan
Jangka waktu pelaporan Kurang bervariasi Bervariasi
Isi laporan Ringkasan (neraca) Terinci (piutang )
Hubungan dengan Kurang Luas ( ekonomi, sosial,
disiplin ilmu lain matematik, statistik )
Ketepatan Tinggi Kurang (prediksi)

2. Tinjauan pada laporan keuangan dan manfaat laporan keuangan.


A.Laporan keuangan.
Proses/siklus akuntansi
Bukti Buku Laporan
Jurnal
Transaksi Besar Keuangan

Pencatata Peringkasa Pengikhtisaran/


n n Buku Penganalisisan
Pembantu
Dari sudut yang berkepentingan, ada tiga jenis laporan
keuangan :
1. Laporan untuk manajemen ( laporan penentuan biaya per
unit, prakiraan laba, dalam rangka untuk penyusunan strategi
);
2. Laporan untuk pihak eksternal perusahaan ( contoh untuk
kepentingan kantor pajak, investor, kreditur, pemegang
saham );
3. Laporan untuk pihak-pihak khusus ( contoh laporan untuk
kepentingan pasar modal, kantor pajak ).
B. Jenis-jenis laporan keuangan :
Syarat untuk memahami akuntansi manajemen yaitu kita harus
memahami akuntansi keuangan.
1. Neraca ( Harta = utang + modal );
2. Laporan laba rugi ( pendapatan – biaya = laba/rugi );
3. Laporan perubahan modal/laba di tahan ( laba ditahan awal
+/(-) laba/rugi – laba dibagikan = laba ditahan akhir ).
C. Manfaat laporan keuangan.
Adalah mengetahui posisi keuangan dari perusahaan pada
suatu saat tertentu dan hasil usaha selama satu periode.
Ada beberapa alat analisis untuk mengetahui kemampuan
keuangan perusahaan dengan menghitung rasio-rasio keuangan.
1.Rasio likuiditas.
Adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek nya.
a.Current rasio (rasio lancar ) = aktiva lancar/utang lancar x 100 %
=
b.Cash rasio ( rasio kas ) = kas + efek/utang lancar x 100 % =
c.Quick rasio ( rasio cepat ) = aktiva lancar – persediaan/utang
lancar x 100% =
d.Working capital to total assets rasio = aktiva lancar – utang
lancar/total aktiva x 100 % =
2. Rasio solvabilitas.
Adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan apabila
dilikuidasi.
Rasio solvabilitas = total aktiva/total utang x 100 % =
3. Rasio utang ( leverage ratio ).
Adalah untuk mengetahui /mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar utangnya. Biasanya rasio ini digunakan oleh pihak
kreditor.
a. Rasio utang thd modal/ total debt to equity ratio = total
utang/jumlah modal sendiri x 100 % =
b. Time interest earned ratio = EBIT/bunga utang jangka
panjang x 100 % =, untuk mengetahui besarnya keuntungan
untuk membayar bunga utang jangka panjang.
4. Rasio aktivitas.
a. Rasio perputaran aktiva ( total assets turnover ) = penjualan
netto/jumlah aktiva x 1 =
b. Rasio piutang (receivable turnover )= penjualan
kredit/piutang rata-rata x 1 =
c. Periode rata-rata pengembalian piutang ( average collection
periode ) = piutang rata-rata /penjualan kredit x 360 hari =
… hari
d. Perputaran persediaan ( inventory turnover ) =
HPP/persediaan rata-rata x 1 =
e. Periode rata-rata persediaan ( average day’s inventory )=
persediaan rata-rata/HPP x 360 hari = ….. Hari
5. Rasio keuntungan.
Adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
a. ,
a. Margin keuntungan bruto ( gross profit margin ) = penjualan
neto – HPP/penjualan neto x 100 % =
b. Margin keuntungan neto ( net profit margin ) = keuntungan
setelah pajak/penjualan neto x 100 % =
c. ROI /Return On Investment = keuntungan setelah
pajak/jumlah aktiva x 100 % =

6. Rasio rentabilitas.
Adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
menggunakan modalnya untuk memperoleh laba.
Rasio rentabilitas = laba setelah pajak/modal sendiri x 100 %
Modal sendiri :
a. Modal saham
b. Laba ditahan
7. LATIHAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. ( exel akunt. Mana
bb 2013 )
a. Likuiditas th 2002; b. likuiditas th 2003; c. rasio solvabilitas
dan utang;
d. Rasio aktivitas; e. rasio keuntungan dan rentabilitas.
II. ANGGARAN FLEKSIBEL DAN ANALISIS PERILAKU BIAYA.

1. Anggaran fleksibel sebagai alat perencanaan dan


pengendalian.
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian dibagi
menjadi dua model :
a. Anggaran tetap ( fixed budget ), yaitu perencanaan biaya
untuk jangka waktu tertentu dengan jumlah biaya maksimal
sebesar yang telah direncanakan. ( contoh biaya riset ).
b. Anggaran fleksibel/variabel ( flexible budget ), yaitu anggaran
yang tolok ukur kegiatannya dibagi pada berbagai tingkat
kegiatan. ( contoh biaya produksi ).

Contoh : PT. Ditiasa furniture Tbk, mempunyai informasi


rencana pengeluaran biaya dan kapasitas produksi dan
operasi sbb :
- Kapasitas 10.000 unit ( 100 % )

- Kapasitas 8.000 unit ( 80 % )

- Kapasitas 12.000 unit (120 % )


PT. DITIASA FURNITURE, TBK
ANGGARAN TETAP BIAYA PRODUKSI DAN
OPERASI
No. Jenis Biaya Kapasitas 10.000
unit
1 Bahan baku Rp.
1.000.000.000
2 Upah langsung
1.500.000.000
3 Biaya overhead variabel
1.250.000.000
4 Biaya overhead tetap
1.500.000.000
5 Biaya pemasaran variabel
750.000.000
6 Biaya pemasaran tetap
500.000.000
7 Biaya administrasi & umum variabel
500.000.000
PT. DITIASA FURNITURE, TBK
ANGGARAN FLEKSIBEL BIAYA PRODUKSI DAN OPERASI

Jenis Biaya 8.000 unit 10.000 unit 12.000 unit


(80%) (100%) (120%)
Biaya Variabel :
5.600.000.000
Bahan baku
1.000.000.000
Upah langsung
1.500.000.000
Biaya overhead
1.250.000.000
Biaya pemasaran
750.000.000
Biaya adm & umum
500.000.000
Biaya operasi lain-
lain 600.000.000
Biaya tetap :
1. Anggaran pendapatan dan biaya PT. Dino Elektro
2. Realisasi pendapatan dan biaya PT. Dino Elektro
3. Analisis anggaran tetap PT. Dino Elektro
4. Analisis anggaran fleksibel PT. Dino Elektro

File excel Akunt Mana BB 2013


Langkah-langkah menerapkan anggaran fleksibel untuk
perencanaan dan pengendalian , adalah sebagai berikut :
1.Pada awal periode, perusahaan menyusun anggaran (budget) yang
terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap pada berbagai
jenjang/tingkatan;
2.Pada saat data realisasi pelaksanaan diketahui, bandingkan dengan
anggaran fleksibel pada tingkat kegiatan yang sama dan akan diketahui
penyimpangan/deviasi realitas dari anggaran;
3.Analisis seluruh penyimpangan yang terjadi dan mengevaluasi
penyebabnya.
PERENCANAAN ( PLANNING )

PELAKSANAAN (COORDINATING, DIRECTING)


KOREKSI
&
EVALUASI PENGENDALIAN (CONTROLLING)

EVALUASI PELAKSANAAN
2. Analisis perilaku biaya untuk penyusunan anggaran fleksibel.

Dalam penyusunan anggaran fleksibel biaya dipisahkan menjadi


2 kelompok, yaitu :
a. Biaya variabel;

b. Biaya tetap.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi atau


berubah-ubah secara proporsional dengan volume kegiatan.
Secara umum, biaya variabel mempunyai sifat :
1. Secara total berubah proporsional dengan perubahan
kegiatan;
2. Per unit tidak dipengaruhi oleh kegiatan.

Kegiatan (unit) % Biaya total % Biaya


perunit
10.000 100 Rp. 1.000.000 100 Rp. 100
15.000 150 Rp. 1.500.000 150 Rp. 100
25.000 250 Rp. 2.500.000 250 Rp. 100
8.000 80 Rp. 800.000 80 Rp. 100
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak dipengaruhi
oleh perubahan kegiatan.
Biaya tetap mempunyai sifat :
a.Jumlah totalnya tidak berubah walaupun kegiatan berubah;
b.Biaya
Rp. per unit semakin kecil apabila kegiatan
Rp. semakin besar.

5.000

2.500

5.000.000
1.000

volum
2.000 3.000 5.000 e 1.000 2.000 5.000

Grafik biaya tetap total Grafik biaya tetap per


Tgl 20-04-2013 unit
c. Biaya Semi Variabel.
Biaya Semi Variabel adalah biaya yang di dalamnya mengandung
unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Contoh : biaya semi variabel
Jam mesin Biaya pemeliharaan Biaya pemeliharaan
total Per jam mesin
1.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000
2.000 Rp. 18.000.000 Rp. 9.000
3.000 Rp. 25.000.000 Rp. 8.333

Kalau biaya tetap secara total akan sama besarnya, kalau


variabel per unit akan sama saja, walaupun volume nya
meningkat.
d. Metode pemisahan biaya campuran ( semi variabel ).
1.Metode engineer ( engineering method ).
a.Metode penghentian kegiatan (stand by method);
b.Metode gerak dan waktu ( time and motion study method )
2. Metode titik tertinggi dan terendah ( high and low point
method )
3. Metode diagram menyebar ( statistical scattergraph method );
4. Metode kuadrat terkecil ( least square method ).
Contoh : metode penghentian kegiatan.
Perusahaan menghentikan kegiatannya selama satu bulan dan biaya tetap
dibayar adalah Rp. 8.000.000 setelah perusahaan beroperasi kembali
selama satu bulan dikeluarkan biaya Rp. 20.000.000 dan produksi
sebanyak 15.000 unit. Maka biaya sebesar Rp. 20.000.000 disebut biaya
semi variabel.
Biaya tetap =Rp. 8.000.000
Biaya variabel ( Rp. 20.000.000 – Rp. 8.000.000 ) =Rp. 12.000.000
Biaya variabel per unit Rp. 12.000.000/15.000 = Rp. 800 per unit

Contoh : metode titik tertinggi dan terendah.


Formula menghitung biaya variabel per unit :
BT – BR/KT- KR = BVU
BT = biaya pada kapasitas tertinggi KR = kapasitas terendah
BR = biaya pada kapasitas terendah BVU = biaya variabel per unit
KT = kapasitas tertinggi
Menghitung biaya tetap total dengan rumus :
BTT = BT – ( KT x BVU )
BTT = biaya tetap total
BT = biaya pada kapasitas tertinggi
KT = kapasitas tertinggi
BVU = biaya variabel perunit
Kapasitas Biaya pemeliharaan total
5.000 jam Rp. 8.000.000
7.000 jam Rp. 8.800.000
8.000 jam Rp. 9.200.000
10.000 jam Rp. 10.000.000

Hitunglah :
a.Berapakah biaya variabel per jam?
b.Berapakah biaya tetap total ?
c.Jika proses produksi sebanyak 12.000 jam, berapakah biaya
total yang harus dikeluarkan ?
Metode : kuadrat terkecil ( file excel akunt mana bb 2013 ).
Y= a + bx
Y = total biaya atau biaya periodik
a = biaya tetap total
b = biaya variabel per unit
x = kegiatan periodik
n = jumlah dari observasi yg digunakan ( bulanan, tahunan, dsb
)

n (∑XY) - ∑X. ∑Y
b = --------------------------
n (∑ ) – (∑X)2

a = ∑Y/n – b (∑X/n)
III. DIRECT COSTING DAN ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA.
1. Pengertian biaya.

a. Biaya tetap

b. Biaya variabel

Contoh : biaya tetap


a. BOP

b. Biaya pemasaran

c. Biaya administrasi dan umum

Contoh biaya variabel :


a. BBB

b. BTKL

c. BOP

d. Biaya pemasaran

e. Biaya administrasi dan umum


2. Analisis BEP.
P = price
V= variabel
F= fixed
Penjualan = Biaya tetap + biaya variabel
P (x) = F + V (x)
P (x) – V (x) = F
X (P-V) = F
X = F/(P-V) mencari BEP dalam unit. ( formula 1 )
P-V = kontribusi margin ( marginal income )

Mencari BEP dalam rupiah:


BEP = biaya tetap/kontribusi margin dalam %
Biaya tetap
Sales – biaya variabel
sales
Biaya tetap
Sales – Biaya variabel
Sales Sales

BiayaTetap (formula 2) BV = biaya variabel perunit


1 - BV P = harga jual per unit
P
Jika ada laba yang diinginkan oleh perusahaan.
BEP dalam unit :
X = F + laba yg diharapkan/(P-V) ( formula 3 )
Contoh :
Harga jual per unit Rp. 2.500
Biaya variabel per unit Rp. 1.500
Biaya tetap Rp. 75.000
Laba yang diharapkan Rp. 25.000
BiayaTetap + laba (formula 4) BV = biaya variabel perunit
1 - BV P = harga jual per
unit
P
Break even mixed.

Jenis Penjualan Biaya Marjin (Rp) Kontribusi


produk (Rp.) variabel (C)=(A) – %
(A) (Rp) (B) (C)/(A)
(B) x100%
A 1.200.000 900.000 300.000 25
B 1.600.000 960.000 640.000 40
C 1.400.000 700.000 700.000 50
D 800.000 440.000 360.000 45
TOTAL 5.000.000 3.000.000 2.000.000
Biaya tetap total Rp. 1.600.000
a.Produk yang mempunyai kontribusi marjin terbesar akan
digunakan untuk menutup biaya tetap pertama;
b.Kemudian menyusul produk yang memberikan kontribusi marjin
lebih kecil, dan seterusnya.
Jumlah biaya tetap total Rp. 1.600.000
Kontribusi marjin produk Rp. 700.000
C
Kontribusi marjin produk Rp. 360.000
D
Kontribusi marjin produk Rp. 540.000
B
Jumlah kontribusi marjin Rp. 1.600.000
Kontribusi
untuk marjin sebesar Rp. 1.600.000 tersebut akan dicapai
pada penjualan
Menutup sebesar
biaya tetap :
total
Produk C = 100/50 xRp. 700.000 = Rp. 1.400.000
Produk D = 100/45 xRp. 360.000 = Rp. 800.000
Produk B = 100/40 xRp. 540.000 = Rp. 1.350.000
Penjualan untuk menutup biaya total = Rp. 3.550.000

Jika produk C, D dan B terjual semua, maka akan memperoleh


keuntungan Rp. 100.000
Produk Harga jual/u Biaya Biaya Kapasitas
variabel/u tetap/u (unit)
A Rp. 5.000 Rp. 2.250 Rp. 1.000 14.000
B Rp. 3.000 Rp. 1.500 Rp. 1.000 16.000
C Rp. 2.500 Rp. 1.500 Rp. 1.000 20.000
Jumlah A = 31.500.000 50.000
B = 24.000.000
C = 30.000.000
+
Biaya tetap total Rp. 50.000.000,00
Kontribusi margin : produk A85.500.000
= 55 % ( 5.000-2.250/5.000 )
produk B = 50 % ( 3.000-1.500/3.000 )
produk C = 40 % (2.500-1.500/2.500 )

Produk Harga jual/u Kapasitas Anggaran penjualan


(unit)
A Rp. 5.000 14.000 Rp. 70.000.000
B Rp. 3.000 16.000 Rp. 48.000.000
C Rp. 2.500 20.000 Rp. 50.000.000
Jumlah 50.000 Rp. 168.000.000
Break even mixed :
Penjualan Produk A = 100/55 x 38.500.000 = Rp. 70.000.000
Penjualan Produk B = 100/50 x 11.500.000 = Rp. 23.000.000 ( kekurangan )
jumlah Rp. 93.000.000
Break even total :
Rp. 50.000.000
------------------------------------- = Rp.
102.040.816
1 – (85.500.000/168.000.000)

168.000.000 – 93.000.000
Margin of safety mixed = ----------------------------------- x 100 % =
44,64 %
168.000.000

168.000.000 – 102.040.816
Margin of safety total = ---------------------------------------- x 100
% = 39,26 %
168.000.000
Jenis Penjualan Biaya Marjin (Rp) Kontribusi
produk (Rp.) variabel (C)=(A) – %
(A) (Rp) (B) (C)/(A)
(B) x100%
Q 2.000.000 35
R 1.800.000 30
S 2.500.000 40
T 3.000.000 45
TOTAL

Jumlah biaya tetap total Rp.


2.500.000
Kontribusi marjin produk
Kontribusi marjin produk
Kontribusi marjin produk
Jumlah kontribusi marjin Rp.
untuk
 Kontribusi marjin sebesar Rp. …………. tersebut akan dicapai pada penjualan
sebesar :
 Produk =
 Produk =
 Produk =
 Penjualan untuk menutup biaya total = Rp………..

 Jika produk Q,R,S dan T terjual semua, maka akan memperoleh keuntungan Rp.
…………………

JENJANG KEAMANAN ( MARGIN OF SAFETY =MOS).


Jenjang keamanan/batas aman adalah selisih penjualan menurut anggaran dengan
penjualan dalam keadaan break even yang dinyatakan dalam persentase.
Jenjang keamanan memberikan informasi pada manajemen seberapa besar
penurunan penjualan masih menunjukkan tingkat keamanan atau tidak
mengakibatkan rugi. ( dalam kondisi BEP ).

Penjualan menurut anggaran – Penjualan pada BEP


MOS =
-------------------------------------------------------------------
- x 100 %
Penjualan menurut anggaran
Contoh : biaya tetap total Rp. 1.000.000 harga jual Rp.
2.000
biaya variabel per unit Rp. 1.200 kapasitas
anggaran 2.000 unit
hitung margin of safety (MOS) ?

Soal :
1.Apabila biaya tetap total Rp. 10.000.000,00 dan biaya variabel
per unit Rp. 600,00 break even dicapai pada 25.000 unit, maka
harga jual per unit adalah sebesar ?
2.Sebuah perusahaan mempunyai data operasi sebagai berikut:
biaya tetap total Rp. 6.000.000,00 kapasitas maksimum 10.000
unit, biaya variabel per unit Rp. 800,00 dan harga jual per unit
Rp. 2.000,00 hitunglah BEP dan margin of safety ?
IV. SISTEM PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL DAN PENUH;
1. Perhitungan harga pokok produksi penuh ( full costing ).
Elemen/komponen harga pokok produksi penuh/konvensional yaitu :
a. Biaya bahan baku
b. Biaya upah langsung
c. Biaya overhead pabrik variabel
d. Biaya overhead pabrik tetap
Contoh :
a. Kapasitas fasilitas terpasang normal 100.000 unit/th atau 25.000 unit/triwulan;
b. Biaya produksi perunit :
- bahan baku Rp. 6.000
- upah langsung Rp. 5.000
- Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500
- Biaya overhead pabrik tetap Rp. 2.000 +
Harga pokok produksi per unit Rp. 14.500
c. Biaya operasi variabel Rp. 2.500 per unit
d. Biaya operasi tetap Rp. 100.000.000 per triwulan
d. Harga jual per unit Rp. 25.000
e. Produksi , penjualan, persediaan awal dan akhir 2002 ( dalam
unit )
Keterangan Triwula I Triwulan Triwulan Triwulan
II III IV
Persediaan awal 0 0 5.000 0
Produksi 25.000 25.000 20.000 28.000
Penjualan 25.000 20.000 25.000 24.000
Persediaan akhir 5.000 0 4.000

Kelemahan metode harga pokok penuh ( full costing ) yaitu :


1.Menekankan pada produksi bukan pada penjualan ( lihat laporan
laba rugi triwulan III dan IV; ( excel akun mana BB 2013 sheet 2 )
2.Biaya overhead pabrik tetap menambah persediaan akhir, dan
akan dibebankan pada periode berikutnya, padahal biaya overhead
pabrik tetap adalah biaya periode yang harus dibebankan pada
periode yang bersangkutan.
2. Perhitungan harga pokok produksi variabel ( variabel
costing ).
Elemen/komponen harga pokok produksi variabel yaitu :
a. Biaya bahan baku
b. Biaya upah langsung
c. Biaya overhead pabrik variabel
Perbedaan perhitungan metode full costing dan variabel costing
yaitu terletak pada :
a. Laba kotor ( gross profit );
b. Penentuan harga pokok produksi persediaan;
c. Laba bersih operasi. (excel akun mana BB 2013 sheet 2 )
Contoh :
a. Biaya produksi perunit :
- bahan baku Rp. 6.000
- upah langsung Rp. 5.000
- Biaya overhead pabrik variabel Rp. 1.500 +
Rp. 12.500
Manfaat metode direct costing bagi manajemen :
1. Direct costing sebagai alat perencanaan laba; ( dengan
diketahuinya marjin kontribusi maka akan lebih mudah
melakukan perencanaan laba jangka pendek dengan analisis
break even point );
2. Direct costing sebagai petunjuk penentuan harga jual;
( dalam kondisi persaingan sempurna, perusahaan akan lebih
mudah menentukan harga dengan analisis kontribusi
marjin ). ( tgl 30 maret 2014 )
Penjelasan Sblm Stlh perluasan
perluasan pasar
pasar
Penjualan 75.000 unit Rp.
@Rp.1.000 75.000.000
Penjualan 100.000 unit Rp.
@Rp.950 95.000.000
Biaya variabel Rp. 600/unit Rp. Rp.
45.000.000 60.000.000
3. Kontribusi
Direct costing untuk pengambilan
marjin Rp. keputusan manajemen;
Rp.
Latihan : perluasan pasar

Penjelasan Sblm perluasan Stlh perluasan


pasar pasar
Penjualan 55.000 unit Rp.
@Rp.2.000
Penjualan 70.000 unit Rp.
@Rp.1.800
Biaya variabel Rp. 1.000/unit Rp. Rp.
Kontribusi marjin Rp. Rp.
Biaya tetap Rp. Rp.
Penjelasan Sblm perluasan 35.000.000
35.000.000 Stlh perluasan
Laba bersih pasar
Rp. pasar
Rp.
Penjualan 56.000 unit Rp.
@Rp.2.000
Penjualan 70.000 unit Rp.
@Rp.1.600
Biaya variabel Rp. 1.000/unit Rp. Rp.
Kontribusi marjin Rp. Rp.
Contoh :
- Masalah memasuki pasar-pasar baru;
- Perluasan usaha;
- Memenuhi atau tidak memenuhi pesanan khusus;
- Membuat sendiri atau memesan bahan pembantu atau suku
cadang tertentu.
Penjelasan Sebelum ada Stlh ada
pesanan pesanan
Penjualan 750 @Rp.1.000 Rp. 750.000
Penjualan (750 @Rp.1.000 ) Rp. 890.000
+(200 @Rp.700) 750 unit 950 unit
Biaya variabel Rp. 500/unit Rp. 375.000 Rp. 475.000
Kontribusi marjin Rp. 375.000 Rp. 415.000
Biaya tetap Rp. 300.000 Rp. 300.000
Laba bersih Rp. 75.000 Rp. 115.000
Catatan : harga jual pesanan khusus lebih kecil dari harga jual
normal.
Latihan : adanya pesanan khusus :
Kapasitas mesin 10.000 unit
Ada pesanan khusus 1.500 unit dengan harga Rp. 650

Penjelasan Sebelum ada Stlh ada


pesanan pesanan
khusus khusus
Penjualan 7.500 unit @Rp.1.000 Rp.
Penjualan Rp.

Biaya variabel Rp. 600/unit Rp. Rp.


Kontribusi marjin Rp. Rp.
Biaya tetap Rp. Rp.
1.000.000 1.000.000
Laba bersih Rp. Rp.
Buat perhitungan laba rugi sebelum dan setelah ada pesanan
khusus?
Apakah pesanan khusus tersebut diterima ? Berikan alasannya?
V. ANALISIS DIFERENSIAL.
I. Konsep biaya relevan dalam pengambilan keputusan jangka pendek.

A. Karakteristik informasi yang digunakan dalam pengambilan


keputusan.
1. Relevan (relevancy);

2. Akurat (accurance)/dapat dipercaya;

3. Tepat waktu (timelines);

4. Berkualitas (qualitative factor).

B. Klasifikasi konsep biaya dalam pengambilan keputusan.


1. Konsep biaya masa lalu dan biaya yang akan datang ( contoh
penyusutan mesin lama dan mesin baru);
2. Konsep biaya tenggelam dan biaya tunai ( contoh biaya penyusutan
dan biaya gaji karyawan );
3. Konsep biaya relevan dan tidak relevan;
Jenis biaya Besarnya dipengaruhi oleh perubahan volume
Bahan baku Dipengaruhi oleh pesanan
Gelas plastik Dipengaruhi oleh pesanan
Upah langsung Dipengaruhi oleh pesanan
Penyusutan fasilitas Tidak Dipengaruhi oleh pesanan
Gaji tetap Tidak Dipengaruhi oleh pesanan
Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh elemen biaya yang
di kategorikan relevan, yaitu :
a.Berbeda untuk setiap alternatif;
b.Berhubungan dengan waktu yang akan datang.
Jenis biaya Berbeda tiap Sudah atau akan Sifat
alternatif dikeluarkan biaya
(produksi)
Bahan baku Ya Akan dikeluarkan Relevan
Gelas plastik Ya Akan dikeluarkan Relevan
Upah langsung Ya Akan dikeluarkan Relevan
Penyusutan Tidak Sdh dikeluarkan di masa Tdk
fasilitas lalu relevan
Gaji tetap Tidak Dikeluarkan setiap wkt Tdk
Untuk pengambilan keputusan manajemen, seharusnya hanya
berlalu apabila jumlah biaya
biaya relevan saja yang diperhitungkan, relevan
relevan masih dibawah harga penawaran sebaiknya pesanan
khusus diterima.
Tujuan analisis biaya relevan dalam pengambilan keputusan yaitu
untuk memaksimumkan laba.
Objek yg hrs
dipertimbangk Skema pertimbangan yang
an mendasari pengambilan keputusan
jangka pendek
Tahap 1
Apakah ada kapasitas tidak Objek ditolak
menganggur
ya
Tahap 2
Apakah tambahan
pendapatan lebih tidak Objek ditolak
besar dari biaya
y
relevan
a
Tahap 3
Apakah merusak
harga pasar/harga Ya Objek ditolak
umum
td
k
Tahap 4
Apakah objek Objek ditolak
Ya
tersebut terjadi
kontinu
td
k
Objek diterima
Contoh : kasus membeli atau membuat sendiri ( buy or make
decision ).
Perusahaan buku tulis RAJIN, memiliki mesin kapasitas 100.000
unit buku, kapasitas yg digunakan 60.000 unit, sedangkan
sisanya 40.000 unit digunakan untuk mencetak sampul.
Biaya untuk mencetak sampul 40.000 unit sbb :
Total 40.000 unit Per unit
Bahan baku sampul Rp. 20.000.000,00 Rp. 500,00
Upah langsung Rp. 16.000.000,00 Rp. 400,00
BOP variabel Rp. 24.000.000,00 Rp. 600,00
BOP tetap Rp. 20.000.000,00 Rp. 500,00
Jumlah Rp. 80.000.000,00 Rp. 2.000,00

Biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 50.000.000,00 dengan


distribusi pembebanan kepada buku tulis 60 % dan sampul 40 %.
Jika ada perusahaan percetakan BAGUS yang menawarkan untuk
men-supply sampul dengan harga penawaran Rp. 1.750,00,
bagaimana pendapat anda ? Apakah lebih baik membeli atau
membuat sendiri ?
Berapa harga per unit sampul jika membeli ?
Analisis :
Jenis biaya Membuat Memesan/beli Relevan/tdk
sendiri relevan
Bahan sampul
Upah langsung
BOP variabel
BOP tetap
Beli Rp. 1.750 x
40.000 unit
Jumlah biaya
Harga perunit
Latihan :
Perusahaan PT.XYZ mempunyai kapasitas idle/menganggur dan bisa
digunakan membuat produk suku cadang A, biaya pembuatan suku
cadang tersebut yang diperlukan setiap 20.000 unit adalah sbb :
-Bahan baku Rp. 1.000.000.000,00
- upah langsung Rp. 1.500.000.000,00
- Bop variabel Rp. 1.000.000.000,00
- BOP tetap Rp. 500.000.000,00
-Gaji tetap pegawai Rp. 600.000.000,00
a. Hitunglah biaya relevan untuk pemilihan alternatif membeli
atau membuat sendiri ?
b. Apabila PT.RAPI menawarkan untuk men-supply suku
cadang A dengan harga Rp. 230.000,00 per unit apakah
tawaran tersebut akan diterima ? Berikan alasannya?

JENIS BIAYA MEMBUAT MEMESAN/BELI Relevan/tdk


SENDIRI relevan
1
2
3
4
5

Jumlah biaya
Harga per unit
Kesimpulan ? Kalau membuat sendiri Rp. Per
unit
Sedangkan kalau memesan/beli Rp. Per
unit
2. Konsep biaya kesempatan (opportunity cost) dalam
pengambilan keputusan.
Biaya kesempatan adalah beban yang harus dipertimbangkan
karena perusahaan memilih suatu alternatif, atau sering
diartikan sebagai pendapatan yang tidak jadi diperoleh
karena diambilnya suatu keputusan.
Contoh :
Seorang akuntan bekerja mendapatkan gaji Rp. 60 jt pertahun,
jika dia membuka kantor akuntan sendiri diperkirakan
memperoleh pendapatan Rp. 150 jt pertahun, biaya operasi
75 jt pertahun. Gaji yang tidak diperoleh lagi sebesar Rp. 60
jt tersebut disebut biaya kesempatan.
Contoh : toko “Rasni” mempunyai kios yang sekarang disewakan
pertahun Anggaran pemilihan ada
Rp. 2.000.000,00 alternatif usaha
rencana : tersebut dipakai
kios
sendiriUraian
untuk persewaan CD dan VCD
CD dan VCD.rental Disewakan
Pendapatan Rp. 14.000.000 Rp. 2.000.000
Biaya operasi Rp. 11.000.000 0
Kontribusi laba Rp. 3.000.000 Rp. 2.000.000
Pendapatan Rp. 2.000.000 yang hilang merupakan biaya
Contoh : kasus mengolah lebih lanjut atau menjual produk.
Sebuah perusahaan kulit bisa memilih alternatif menjual kulit
mentah (kulit yang belum diolah) atau mengolah lebih lanjut.
Harga jual kulit mentah Rp. 45.000,00 perlembar dengan
harga pokoknya Rp. 30.000,00 perlembar apabila diolah
lebih lanjut menjadi kulit yang sudah jadi dengan harga jual
perlembar Rp. 75.000,00, dan tambahan biaya variabel
adalah Rp. 32.000,00 perlembar, perusahaan bisa membuat
10.000 lembar
Uraian per bulan. Menjual kulit Kulit jadi
mentah
Pendapatan
Harga pokok
Biaya diferensial
Biaya kesempatan
Kelebihan/kekurangan pdtpn
diferensial
Biaya diferensial adalah tambahan biaya meneruskan proses
Dari biaya
kulit jadi diferensial
3. Konsep biaya bisa terhindarkan dan tidak bisa terhindarkan
dalam pengambilan keputusan.
Biaya terhindarkan (avoidable cost) merupakan elemen biaya
yang tidak jadi dikeluarkan karena terpilihnya suatu
alternatif.
Biaya tidak bisa terhindarkan ( unavoidable cost )ditekankan
Laporan laba rugi PT
pada elemen biaya tetap.
“TAAT”
Uraian Toko buku Foto copy
Penjualan Rp. 100.000.000 Rp. 10.000.000
Biaya variabel :
Harga beli buku/kertas Rp. 50.000.000 Rp. 6.000.000
Upah tenaga kerja Rp. 10.000.000 Rp. 2.000.000
Biaya tetap :
Biaya penyusutan peralatan Rp. 5.000.000 Rp. 1.000.000
Biaya administrasi Rp. 5.000.000 Rp. 500.000
Biaya sewa kios Rp. 6.000.000 Rp. 1.000.000
Total biaya Rp. 76.000.000 Rp. 10.500.000
Laba (rugi) Rp. 24.000.000 Rp. ( 500.000 )
Pemilik perusahaan bermaksud menutup usaha foto copy karena
rugi, bagaimana dampak dari penutupan usaha tersebut.
Analisis : jika usaha foto copy ditutup

Jenis biaya Avoidable Unavoidable Penjelasan


cost cost Bisa dihindarkan
Harga kertas Rp. Bisa dihindarkan
6.000.000 Tetap harus
Upah tenaga Rp.
ditanggung karena
kerja 2.000.000
sunk cost
Penyusutan Rp. 1.000.000 Tetap hrs
ditanggung
Biaya Rp. 500.000 Sewa bisa
administrasi dihindarkan
Sewa ruang Rp. 1.000.000
Penjualan
bulanan yang hilang karena penutupan usaha foto copy Rp.
10.000.000,00
Total Rp. 9.000.000
Biaya yang bisa dihindarkan karena menutup usaha (Rp.
9.000.000,00)
Laba yang hilang karena menutup usaha foto copy Rp.
1.000.000,00
PT. TAAT
LAPORAN PEMILIHAN ALTERNATIF
MENUTUP/MELANJUTKAN USAHA FOTO
COPY
Uraian Menutup Melanjutkan
Penjualan Rp. 100.000.000 Rp. 110.000.000
Biaya terhindarkan:
Harga beli buku/kertas Rp. 50.000.000 Rp. 56.000.000
Upah tenaga kerja Rp. 10.000.000 Rp. 12.000.000
Biaya sewa kios (biaya Rp. 6.000.000 Rp. 7.000.000
tetap)
Biaya tidak bisa
dihindarkan:
Biaya penyusutan alat Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
Biaya administrasi Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000
Total biaya Rp. 77.500.000 Rp. 86.500.000
Laba (rugi) Rp. 22.500.000 Rp. 23.500.000
Tgl 20 april
2014
Latihan :
Perusahaan transportasi PT. LINTAS CEPAT mempunyai dua
kelompok usaha transportasi, dengan laporan usaha kuartal I
sebagai berikut :
Uraian Angkutan kota Angkutan
barang
Pendapatan Rp. 500.000.000 Rp.
120.000.000
Bahan bakar Rp. 100.000.000 Rp.
60.000.000
Biaya tenaga kerja 20 % x Rp. 100.000.000 Rp.
pendapatan 24.000.000
Penyusutan kendaraan Rp. 50.000.000 Rp.
25.000.000
Penyusutan gedung kantor Rp. 60.000.000 Rp.
10.000.000
1.Service
Hitunglah avoidable cost dari perusahaan
bulanan PT.LINTAS
Rp. 60.000.000 Rp. CEPAT yang
berhubungan dengan angkutan barang ? 15.000.000
2. Apabila angkutan barang ditutup maka hitunglah total biaya
Total biaya Rp. 370.000.000 Rp.
perusahaan ?
134.000.000
3. Berapa laba perusahaan apabila angkutan barang ditutup ?
Analisis:

Jenis biaya Avoidable cost Unavoidable Keterangan


cost
Laporan laba rugi PT. Lintas Cepat

Uraian Menutup Melanjutkan


VI. PENENTUAN HARGA JUAL DAN LAPORAN UNTUK
MANAJEMEN.
1. Pengambilan keputusan tentang harga jual.
a. faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual.
Pengembalian 1. Laba yang 2. Produk Volume penjualan
modal diinginkan atau
Laba untuk penjualan Diskriminasi harga
deviden produk
Kapasitas
Laba utk ekspansi
penuh/menganggu
r
Trend penjualan
Harga yang logis
HARGA JUAL
Biaya variabel dan
Elastisitas
tetap
permintaan
Harga Siapa
perdana/bukan pelanggannya
Penggunaan modal Pasar
efektif/tdk 3. Biaya dan homogen/heterog
4. Faktor en
produk Persaingan
Joint cost konsumen
dan tajam/tdk
b. Situasi Pasar.
Situasi pasar yang berpengaruh kepada penentuan harga jual
dibagi menjadi tiga :
1. Situasi persaingan ( persaingan harga, persaingan produk
(kualitas/kemasan), persaingan pelayanan );
2. Elastisitas permintaan ( jika ada perubahan harga baik
naik/turun akan mempengaruhi permintaan ), biasanya
permintaan elastis terjadi pada barang-barang
sekunder/luks, sedangkan inelastis terjadi pada barang-
barang primer atau kebutuhan pokok;
3. Sifat dari produk ( produk homogen yang menentukan harga
mekanisme pasar, sedangkan produk heterogen yang
menentukan harga penjual, contoh motor harley davidson ).
c. Metode harga jual.
1. Gross margin pricing ( metode ini cocok diterapkan oleh
perusahaan dagang ), caranya yaitu dengan menentukan
persentase tertentu diatas harga produk yang dibeli. Formula
= cost produk + (persentase mark up x dasar penentuan
mark up ).
2. Direct cost pricing ( di terapkan untuk produk yang
persaingannya tajam/persaingan sempurna ).
Formula = (biaya produksi variabel + biaya lain-lain variabel) +
(% yang diinginkan x dasar penentuan laba ).

Jenis biaya Produk A Produk B


Bahan baku Rp. 100.000 Rp. 150.000
Upah langsung Rp. 75.000 Rp. 125.000
Overhead variabel Rp. 125.000 Rp. 125.000
Biaya operasi Rp. 50.000 Rp. 100.000
variabel
Jumlah biaya Rp. 350.000 Rp. 500.000
variabel
Marginal income yang diinginkan dari biaya variabel produk A = 20
% dan produk B=15 %.
Harga jual produk A = Rp. 350.000 + (20%x Rp. 350.000) = Rp.
420.000
Harga jual produk B = Rp. 500.000 + (15 % x Rp. 500.000 ) = Rp.
575.000

3. Full costing pricing ( metode ini hampir sama dengan metode


direct cost pricing, namun metode ini semua jenis biaya baik variabel
Formula = biaya produksi total + margin (biaya produksi total)
+ biaya operasi
Contoh :
Jenis biaya Biaya per unit
Biaya bahan baku Rp. 3.000
Biaya tenaga kerja Rp. 4.000
langsung
Biaya overhead pabrik Rp. 3.500
variabel
Biaya overhead pabrik Rp. 2.500
tetap
Total biaya produksi Rp. 13.000
Biaya operasi variabel Rp. 2.000
Biaya operasi tetap Rp. 1.500
Total biaya operasi Rp. 3.500
Harga Total
jual = Rp. 13.000 + 20 %Rp.
biaya (Rp. 13.000 ) + Rp. 3.500
16.500
= Rp. 13.000 + Rp. 2.600 + Rp. 3.500
= Rp. 19.100
4. Time and material pricing ( metode ini biasanya digunakan
oleh perusahaan-perusahaan jasa dalam menetapkan harga
jual, contoh reparasi mobil, notaris, dokter, konsultan, salon
kecantikan dll ).
Contoh :
Perusahaan reparasi mobil “ amarta “ menerima pesanan untuk
reparasi mobil dengan menggunakan :
1. Bahan/suku cadang seperti busi, kanvas yang biayanya Rp.
100.000
2. Upah ahli dan tenaga kerja lain Rp. 50.000

3. Jasa penggunaan alat elektronik Rp. 25.000

Perusahaan menentukan akan mengambil tambahan untuk


menutup indirect cost dan laba sbb:
1. Suku cadang dinaikkan 20 % = Rp. 120.000

2. Upah dinaikkan 20 % = Rp. 60.000


3. Jasa elektronik dinaikan 20 % = Rp. 30.000
Jadi harga jual jasa reparasi mobil Rp. 210.000
5. Return on capital employed pricing.
Metode ini prosedurnya dengan menentukan persentase mark up
tertentu dari capital employed, yaitu kapital (cost) yang
dianggap mempunyai peranan dalam memproduksi barang
(produk).
Formula :
Harga jual = total cost + (persentase return x total capital
employed)

------------------------------------------------------
---------------------
volume penjualan dalam unit
Contoh :
Sebuah perusahaan mempunyai data sebagai berikut :
Total cost Rp. 210.000.000
Total capital employed Rp. 200.000.000
Volume penjualan 50.000 unit
Persentase return pada capital employed yang diinginkan
perusahaan 20 %
Harga jual ?
Latihan :

Jenis biaya per unit Produk X Produk Y


Bahan baku Rp. 100.000 Rp. 150.000
Upah langsung Rp. 50.000 Rp. 100.000
Overhead variabel 200 % x upah Rp. ? Rp. ?
langsung
Biaya operasi variabel Rp. 50.000 Rp. 100.000
Jumlah biaya variabel Rp. ? Rp. ?

Marginal income yang diinginkan dari harga jual


produk X = 25 % dan produk Y= 20 %.
Hitunglah harga jual produk X dan Y ?
Produk X =
Harga jual – biaya variabel = kontribusi margin
X – 300.000 = X. 0,2
X – 0,2 X = 300.000
0,80 X = 300.000
X = 300.000/0,8 = 375.000

Produk Y =

Vous aimerez peut-être aussi