Vous êtes sur la page 1sur 12

Aspek Hukum Dalam

Pembangunan
03
Modul ke:

Fakultas
Teknik Prihadmadi Anggoro Seno, S.T., M.T.

Program Studi
Teknik Sipil
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
• Aspek Hukum Perdata
• adalah terjadinya permasalahan Wanprestasi
dan Perbuatan Melawan Hukum. Wanprestasi
artinya tidak memenuhi kewajiban yang telah
ditetapkan dalam perikatan (kontrak), baik
perikatan yang timbul karena perjanjian maupun
perikatan yang timbul karena undang-undang.
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
Tidak dipenuhinya kewajiban itu ada 2 (dua) kemungkinan,
yaitu:
 Karena kesalahan salah satu pihak baik karena
kesengajaan maupun karena kelalain
 Karena keadaan memaksa (force majeur), jadi diluar
kemampuan para pihak, jadi tidak bersalah.
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
Perbuatan Melawan Hukum adalah; perbuatan yang sifatnya langsung
melawan hokum, serta perbuatan yang juga secara langsung melanggar
peraturan lain daripada hokum. Pengertian perbuatan melawan hukum, yang
diatur pada Pasal 1365 KUHPerdata (pasal 1401 BW Belanda) hanya ditafsirkan
secara sempit. Yang dikatakan perbuatan melawan hukum adalah tiap
perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain yang timbul karena
Undang-Undang (onwetmatig).
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
KUH Perdata memang tidak mendefinisikan dan
merumuskan perbuatan melawan hukum.
Perumusannya, diserahkan kepada doktrin dan
yurisprudensi. Pasal 1365 KUH Perdata hanya mengatur
barang siapa melakukan perbuatan melawan hukum
harus mengganti kerugian yang diderita.
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
•Konstruksi
Aspek Hukum Pidana
• Bilamana terjadi cidera janji terhadap kontrak, yakni tidak
dipenuhinya isi kontrak, maka mekanisme penyelesaiannya
dapat ditempuh sebagaimana yang diatur dalam isi kontrak
karena kontrak berlaku sebagai undang-undang bagi para
pihak yang memembuatnya. Hal ini juga dapat dilihat pada
UUJK pada bab X yang mengatur tentang sanksi dimana pada
pasal 43 ayat (1), (2), dan (3).
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
Barang siapa yang merencanakan, melaksanakan maupun mengawasi
pekerjaan konstruksi yang tidak memenuhi ketentuan keteknikan dan
mengakibatkan kegagalan pekerjaan konstruksi (saat berlangsungnya
pekerjaan) atau kegagalan bangunan (setelah bangunan
diserahterimakan), maka akan dikenai sanksi pidana paling lama 5
(lima) tahun penjara atau dikenakan denda paling banyak 5 % (lima
persen) untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan 10% (sepuluh
persen) dari nilai kontrak untuk perencanaan dan pengawasan
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
Dalam hal lain memungkin terjadinya bila tidak dipenuhinya
suatu pekerjaan sesuai dengan isi kontrak terutama merubah
volume dan matrial memungkinkan terjadinya unsur Tindak
Pidana Penipuan dan Penggelapan, yaitu yang diatur dalam:
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
•Konstruksi
Pasal 378 KUHP (penipuan):
• “Barang siapa dengan maksud untuk mengantungkan diri
sendiri atau orang lain dengan melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakan
orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau
supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang,
diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama
4 (empat) tahun”.
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
• Pasal 372 KUHP (penggelapan);

• “Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum


memiliki suatu benda yag seluruhnya atau sebagian milik
orang lain, yang ada dalam kekuasaannya bukan karena
kejahatan, diancam karena penggelapan dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda paling
banyak Rp.900,-“
Aspek Hukum Pengadaan
Barang dan Jasa
Konstruksi
• Pidana Korupsi; persoalannya selama ini cidera janji
selalu dikaitkan dengan tindak pidana korupsi dalam hal
kontrak kerja konstruksi untuk proyek yang dibiayai uang
negara baik itu APBD atau APBN dimana cidera janji
selalu dihubungkan dengan UU No. 31 Tahun 1999.
Terima Kasih
Prihadmadi Anggoro Seno, S.T., M.T.

Vous aimerez peut-être aussi