Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
• PENDAHULUAN
• LAPORAN REAKSI TRANSFUSI
• JENIS REAKSI TRANSFUSI
• PENANGANAN
PENDAHULUAN
Risiko Transfusi :
Akibat terbentuknya antibodi atau hal lain
Where are the Risks?
1. Clinician
prescribes blood.
Informs pt.
6. Administration. Generates request 2. Sampling +
Monitor etc. labelling
5. Final checks
bedside Patient
3. Laboratory
Selection of
correct blood
4. Collection
Issue
Reaksi Transfusi
• Reaksi Infeksi/TTI
• Reaksi Imunologik/non-TTI
• Bacterial contamination
• Viral infections
• Paracites infections
• Prior infection
• ect
Infective risks of blood/ blood products
HIV 1:500,000
HCV 1:150,000
HBV 1: 50,000
(HEV)
Emerging viruses
Dengue, Chikungunya
Zika
• Hemovigilance yaitu
upaya untuk
mengumpulkan data-
data terjadinya reaksi
transfusi, melakukan
??
analisis data tersebut
dan kemudian
menggunakannya
sebagai dasar
peningkatan keamanan
pelayanan transfusi
darah.
Haemovigilance: world wide
http://haemovigilanceindo.com
• National
haemovigilance
system is not yet
formally held in
Indonesia,
• There is a start of
website available.
Jenis rx transfusi PENYEBAB PENCEGAHAN TATA LAKSANA
IHTR Golongan darah ABO tidak - Positive patient - Stop dan Cabut
cocok: identification
-10-15 cc pertama - Kesalahan Transfusi ganti dg
-Demam - Sampel dilabel & NaCl 0,9%
permintaan darah
- Kesalahan
dipak di 1 tempat
-Menggigil dgn form permintaan - Kirim kantong darah
pengambilan sampel
-Ansietas darah pasien darah yg dilakukan dan sampel pre&post
-Nyeri di infusion - Kesalahan pemberian bedside. transfusi ke bank
site, back &/ dada label identitas pasien - Kantong darah dipak darah
dalam wadah sampel dalam 1 tempat juga
-ARF darah dgn form pemberian.
- Laporkan
- Ketidaktelitian dalam
memeriksa identitas
pasien sebelum
memberikan transfusi
Sampel Post Transfusi
Haemoglobinuria + Hemolisis
Jenis rx transfusi PENYEBAB PENCEGAHAN TATA
LAKSANA
-Laporkan
JENIS PENYEBAB PENCEGAHAN TATALAKSANA
Reaksi Alergi Antibodi IgE, IgG - Penggunaan komponen -Stop Transfusi,
-1-5% Histamin dan darah -Beri antihistamin
-urtikaria, vasoaktif yang leukoreduced sebelum (diphenhydramine
eritema, gatal dihasilkan oleh terjadi reaksi 25-50mg oral / iv
-Termasuk leukosit selama atau klorfeniramin
reaksi ringan penyimpanan - Bila sudah ada riwayat 0.1mg/kg IM)
(kategori 1) alergi ketika ditransfusi, awasi (15-30mnt),
gunakan komponen -Transfusi dpt
darah yang tidak dilanjutkan.
mengandung plasma - CATAT &
seperti darah cuci. LAPORKAN
- Pemberian antihistamin
sebelum transfusi pada
pasien dengan riwayat
alergi ketika ditransfusi.
-Adekuat darah
nr260516tgr
JENIS PENYEBAB PENCEGAHAN TATALAKSANA
Iron overload Besi pada komponen Penggunaan neocytes (di luar Iron chelators
darah PRC negeri)
(±225mg/unit)
JENIS PENYEBAB PENCEGAHAN TATALAKSANA
Gejala/Keluhan
- Gatal - Cemas - Cemas
- Gatal - Nyeri dada
- Palpitasi - Nyeri di daerah pemasangan
- Sesak napas ringan jarum transfusi
- Sakit kepala - Gangguan pernapasan
- Nyeri punggung atau nyeri
daerah pangkal paha
- Sakit kepala
- Sesak
Tanda
Reaksi pada - Flushing (kulit - Kaku /Rigor
kulit yang menjadi merah) - Gelisah
terlokalisasi: - Urtikaria - Hipotensi (tekanan darah
- Urtikaria - Kaku/Rigor sistolik turun ≥ 20%)
- Bercak - Demam - Takikardi (frekuensi denyut
merah /Rash - Gelisah jantung meningkat ≥ 20%)
- Takikardi - Hemoglobinuri (air seni
berwarna merah)
- Perdarahan yang tidak
diketahui alasannya (DIC)
erg Med Clin N Am. 2014;32:727–38.
Diagnostic and treatment similarities and differences between transfusion-
related circulatory overload (TACO) and transfusion-related acute lung
injury (TRALI).
Penanganan reaksi transfusi ringan:
• Hentikan transfusi.
• Berikan antihistamin intramuscular (IM)
• Lakukan observasi dalam waktu 30 menit. Jika tidak ada
perbaikan, perlakukan sebagai Kategori II. Jika ada
perbaikan, transfusi dapat dilanjutkan.
Penanganan reaksi transfusi sedang (1) :
1. Clerical Check
2. Visual inspection for free Hb
3. Direct Antiglobulin Test
4. Repeat ABO testing
5. Follow up testing
1. Antibody detection tests
2. Crossmatching test
3. Observation for hemolysis
4. Detection of urine hemoglobin or metabolites
5. Monitoring DAT dan antibody detection test
6. Monitoring Hb dan Ht
7. Serum bilirubin
8. Gram stain/culture
9. Serum haptoglobin
Laporan Rx Transfusi :
Semua Rx selama dan setelah transfusi