Vous êtes sur la page 1sur 66

Disampaikan pada acara workshop

Audit Medik dan Pencegahan serta Pengendalian Infeksi


Dinkes Kota Tangerang Selatan
29 SD 31 Januari 2019
 Pasien dan nakes berisiko mendapatkan infeksi
terkait pelayanan kesehatan (HAIs) jika tidak
melaksanakan tindakan pencegahan dan
pengendalian infeksi (PPI)
 HAIs dapat dicegah/dikendalikan dengan
menerapkan prinsip PPI
 Salah satu prinsip PPI dengan melaksanakan
dekontaminasi (pembersihan, disinfeksi dan
sterilisasi) pada peralatan perawatan pasien
PENDAHULUAN HH
Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN

Audit
IPCN
ICRA
Pengertian Pemrosesan Alat

Pemrosesan alat adalah satu cara untuk


menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme berbahaya yang berada di
peralatan pasien habis dipakai.
Tujuan pemrosesan alat

Memutus mata rantai penularan infeksi dari


peralatan medis kepada pasien, petugas
kesehatan, pengunjung dan lingkungan rumah
sakit
Dekontaminasi
De” menghilangkan - “Kontaminasi” pencemaran.

Dekontaminasi adalah proses menghilangkan


kontaminasi dari instrument medis dimulai dengan
pembersihan (precleaning ,cleaning) , dilanjuti
dengan
disinfeksi dan/atau sterilisasi .
 Memutus mata rantai penularan infeksi
dari peralatan medis kepada pasien,
petugas kesehatan, pengunjung dan
lingkungan rumah sakit
 Alat medis habis pakai
 Permukaan meja/permukaan lain yang
tercemar/tumpahan darah atau cairan
tubuh pasien
 Linen bekas pakai yang tercemar
darah/cairan tubuh pasien
Pembersihan
Proses Pembersihan untuk menghilangkan kotoran yang
terlihat atau tidak terlihat pada peralatan medis diawali dengan
pre cleaning dilanjuti Cleaning (perendaman, sikat detergen
sehingga kotoran/bahan organik hilang dari permukaan menjadi
bersih , dicuci dengan mengalir), tetapi tidak membunuh
mikroorganisme tersebut.
Disinfeksi
Suatu proses untuk menghilangkan , memusnahkan
mikroorganisme dan sejumlah spora pada peralatan medis
dengan menggunakan cairan disinfektan
Sterilisasi
Suatu proses menghilangkan ,memusnahkan atau mematikan
semua bentuk mikroorganisme pada peralatan medis termasuk
endospora dengan menggunakan mesin sterilisator baik sudu
tinggi maupun suhu rendah
Cleaning & Decontamination Proses
Risiko Definisi Peralatan Cara

Tinggi Kontak dengan jaringan steril, Instrumen bedah, DISTERILKAN :


( Critical ) sistem peredaran darah laparoskop, kateter Sterilisasi Autoklaf,
(Vaskuler) jantung, Scapel, implant Ethylene Oxide (ETO)
atau strilisasi temperatur
rendah, chemical sterilans
Disposible,
Kills spores

Sedang Kontak dengan membran Endoskopi/anestesi, , ETT, Disinfeksi Tingkat Tinggi:


( Semi Critical ) mukosa yang utuh, mudah termometer rectal pasteurisasi, steam,
terkontaminasi dengan disinfektan kimiawi
mikroba. Kill tuberculosis
vegetative cells

Rendah Kontak dengan kulit yang Stetoskope, tensimeter, Tidak perlu Steril :
( Non-Critical ) utuh dan tidak mengenai linen, bedpan, urinal, pembersihan fisik /
membran mukosa, lingkungan apron,alat makan, disinfeksi tingkat rendah
secara tidak langsung. lantai, dinding, tempat (deterjen dan air)
tidur Kill vegetative cells
 Lakukan kebersihan tangan
 Pakai APD: sarung tangan, apron, masker, kaca
mata
 Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya
dengan kertas/tisu
 Buang kertas/tisu penyerap kedalam kantong
sampah infeksius
 Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan
disinfectan
 Buka sarung tangan
 Lakukan kebersihan tangan
Pembersihan
Tersedia kebijakan dan prosedur tertulis untuk proses

Pre-Cleaning
Proses untuk membersihkan , Cleaning
menghilangkan dan mengurangi Proses untuk menghilangkan dan mengurangi
jumlah mikroorganisme yang jumlah mekroorganisme dgn membersihkan
kotoran yang terlihat atau tidak terlihat pada
melekat pada peralatan kotor. peralatan medis tetapi tidak membunuh
• Instrumen kotor/ bekas pakai dibersihkan • Menghilangkan kotoran yang
langsung di tempat unit tindakan segera terlihat dari peralatan atau
bersihkan kotoran yang terlihat dengan air
mengalir, bila tidak kotoran akan mengering permukaan menggunakan air
pada instrumen kotor dengan deterjen atau produk
• Instrumen kotor dalam kondisi lembab enzimatik dan desinfektan
ditempatkan pada wadah khusus yang aman • Pembersihan menyeluruh sangat
dikirim ke ruang Clean ( CSSD atau Satelit )
penting sebelum desinfeksi atau
• Pengiriman menggunakan Trolley yang
tertutup ,untuk mencegah instrumen
sterilisasi baik secara manual
berjatuhan dan tumpah atau mekanis;
Cara Pembersihan
Manual Mesin
 Lakukan kebersihan tangan
 Pakai alat pelindung diri (masker,sarung tangan, gaun)
 Keluarkan alat yang telah direndam, bilas dengan air mengalir
 Lepaskan/buka alat medis yang dapat dilepas pada saat dibersihkan
 Sikat perlahan lahan alat medis dari setiap permukaan termasuk
gerigi dan lekukan Bilas sampai bersih dengan air hangat
 Keringkan alat dengan kain atau angin angin
 Buka sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya
 Lakukan kebersihan tangan
Dekontaminasi
Peralatan Non Kritis
Prinsip dekontaminasi :
Petugas menggunakan APD (sarung tangan dan apron)
1. Pembersihan
• Segera mungkin di ruang pelayanan
• Menggunakan kain dengan deterjen dan air
• Dimulai dari bagian atas ke bawah
2. Disinfeksi
• Dilakukan setelah pembersihan, terutama untuk pasien yang
rentan infeksi
• Sesuai rekomendasi pabrikan
• Setelah di desinfeksi untuk peralatan dilakukan penyimpanan
yang sesuai dan dilindungi dari kontaminasi
Dekontaminasi
Peralatan Semi Kritis
P
R
O
S
E
S

Petugas memakai APD lengkap


Desinfeksi Tingkat
Peralatan / Tinggi ( DTT )
Instrument Pre-cleaning Cleaning Proses untuk
terkontaminasi Transport menghilangkan semua
mikroorganisme
termasuk yang
Tenggang waktu Keeta dorong Proses
antara pemakaian tertutup atau pathogen kecuali
Peralatan / Instrumen dan pencucian wadah endospora dengan
kotor harus ditangani tertutup cara menggunakan
dengantepat untuk Menghilangkan kotoran yang
menghindari resiko terlihat dari peralatan atau disinfektan
Segera bersihkan Didesain
paparan atau cedera kotoran yang untuk mencegah permukaan menggunakan
pada petugas, pasien, terlihat dengan tumpahan cara manual atau mekanis;
dokter atau kontaminasi air mengalir cairan, mudah menggunakan air dengan
lingkungan dibersihkan dan
deterjen atau produk
Bila tidak Cairan khusus
Digunakan enzimatik. dan desinfektan
tubuh akan
mengering untuk Pembersihan menyeluruh
Transportasi sangat penting sebelum Drying dan Kemas
instrumen sterilisasi
kotor.
Proses Dekontaminasi
Peralatan Kritis

Petugas memakai APD lengkap

Peralatan /
Instrument Pre-cleaning Cleaning Drying , Sterilisasi suhu tinggi
terkontaminasi Transport Kemas Sterilisasi uap (Steam Heat)
Autoclave
Tenggang waktu
antara pemakaian
Keeta dorong
tertutup atau Proses
Peralatan / Instrumen dan pencucian wadah
kotor harus ditangani tertutup
Sterilisasi suhu rendah
dengantepat untuk Menghilangkan kotoran yang Hydrogen Peroxide Plasma
menghindari resiko Segera bersihkan Didesain terlihat dari peralatan atau Sterilization (STERRAD)
paparan atau cedera kotoran yang untuk mencegah permukaan menggunakan
pada petugas, pasien, terlihat dengan tumpahan cara manual atau mekanis;
dokter atau kontaminasi air mengalir cairan, mudah menggunakan air dengan
lingkungan dibersihkan dan
deterjen atau produk
Bila tidak Cairan khusus
Digunakan enzimatik. dan desinfektan
tubuh akan
mengering untuk Pembersihan menyeluruh
Transportasi sangat penting sebelum
instrumen sterilisasi
kotor.
Pengertian Disinfeksi:

 Suatu proses untuk menghilangkan/


memusnahkan mikroorganisme virus,
bakteri, parasit, fungi dan sejumlah spora
pada peralatan medis/objek dengan
menggunakan cairan disinfektan
 Panas : Washer Bed / Dish Washer 70-80 C
 Radiasi : UV  Lab: Bio Safety Cabinet dan pipa
air
 Filtrasi : Hepa Filter  Membersihkan udara di
OK, Farmasi
 Gas kimiawi
 Cairan kimia
 DTT merupakan perlakuan minimun yang
direkomendasikan oleh Central for Desease
Control) CDC.
 DTT dapat membunuh semua
mikroorganisme, kecuali endospora.
Cara:
 Rebus dalam air mendidih selama 20 menit
 Rendam dalam larutan kimiawi:
Glutaraldehyde, Hydrogen Peroksida
Peralatan Semi Kritikal setelah proses DTT

Dalam bahan Penyimpana Pengiriman


Diberi label n dalam rak mengguna Gunakan
pengemas Dokument
dan tanggal atau Wadah /lemari kan troley
asikan
sesegera
proses DTT khusus khusus mungkin
tertutup
High Level Disinfection
• Glutaraldehyde (2%) 45 mnt
• Demand relchlorine dioxide 20 mnt
• Hydrogen peroxide (6%) 20 mnt
• Wet pasteurization 75 °C 30 mnt
• Chlorine 1000 ppm 20 mnt
Intermediate Level Disinfection
• Ethyl alcohol 10mnt
• Isopropyl alcohol 10mnt
• Chlorine 1000 ppm 10mnt
Low Level Disinfection
 Ethyl alcohol ≤ 10mn
 Isopropyl alcohol ≤10mn
 Chlorine 100 ppm ≤10mn
 Phenolic germicidal solution ≤10mn
 Iodophor germicidal solution
 Quaternary germicidal ≤10mn
. henolic germicidal solution 10mn
• Iodophor germicidal solution 10mn
Ketentuan penggunaan desinfektan dalam proses
Desinfeksi Tingkat Tinggi

 Disinfektan yang digunakan harus terregistrasi dan


berkualitas
 Perhatikan instruksi penggunaan /instuction for use (IFU)
bahan kimia disinfektan
 Siapkan tempat berbahan plastik (cegah korosi) , Buat larutan
sesuai IFU (konsentrasi)
 Setelah peralatan dibersihkan, rendam dalam larutan
disinfektan (harus terendam seluruh nya )sesuai waktu yang
disarankan
 Pengeringan memperhatikan agar level proses DTT yang
diinginkan dapat dicapai
 Gunakan indikator strip test untuk memastikan bahan aktif
disinfektan masih efektif untuk digunakan, Dokumentasikan
hasil pengujian.
Proses DTT , gagal kemungkinan karena :
• Proses pembersihan yang kurang sempurna
• Tidak mengikuti IFU produk disinfektan
• Prosedur pembilasan tidak menggunakan air
steril
• Prosedur pengeringan tidak sesuai teknik
aseptik
• Prosedur penyimpanan tidak sesuai
• Tidak menggunakan indikator strip test
Suatu proses menghilangkan /
memusnahkan semua bentuk
mikroorganisme pada peralatan medis /
objek termasuk endospora yang dapat
dilakukan melalui proses fisika dan
kimiawi dengan menggunakan alat
sterilisator
 Untuk menghilangkan/memusnahkan
semua bentuk mikroorganisme termasuk
endospora pada peralatan medis/objek
sehingga aman untuk digunakan
 Sterilisasi sebaiknya dilaksanakan disuatu
unit tersendiri yang disebut pelayanan
sterilisasi sentral (CSSD)
 Bagan organisasi yang jelas,
menggambarkan alur tanggung jawab
dan komunikasi dengan unit-unit
yang memerlukan pelayanan
sterilisasi
 Unit sterilisasi harus dipimpin oleh
seorang yang memahami tentang
seluruh prosedur pemrosesan alat
 Ada prosedur tertulis mengenai proses
dekontaminasi, pencucian, pengemasan dan
sterilisasi semua alat-alat medis

 Ada loket terpisah antara penerimaan alat-alat


medis kotor dan penyerahan alat-alat medis steril

 Ada ruangan tempat penyimpanan peralatan kotor,


bersih dan peralatan steril yang terpisah.
 Harus mempunyai tekanan positif  aliran udara
dari dalam ke luar.
 Kelembaban harus dijaga 20-23 C.
 Upayakan tidak ada pipa, kabel yang menonjol
untuk menghindari timbunan kuman.
 Hanya petugas penyimpanan barang yang boleh
masuk. Distribusi stok barang dengan sistem FIFO.
 Ada meja kerja yang cukup memadai (stainless
steel) untuk memproses alat-alat medis dan alat-
alat tenun/linen
 Memiliki alat ukur kelembaban dan temperatur
 Udara dari ruangan kotor tidak mengalir ke
ruangan bersih
 Lantai dan dinding mudah dibersihkan
 Ada tempat cuci tangan dengan air mengalir
 Kualitas air baik
 Mesin sterilisator diperiksa secara teratur.
Sebaiknya memiliki dua pintu depan dan
belakang.
 Tersedia APD
 Ada pemeriksaan secara berkala dengan
indikator fisik, kimiawi dan mikrobiologik
terhadap alat-alat yang disterilkan
 Jadual dan tata kerja diatur sedemikian rupa
agar unit sterilisasi dapat berfungsi di luar jam
kerja
Siapa yang melakukan
sterilisasi
 Individu yang sudah
mendapatkan pelatihan
tentang sterilisasi dan
bekerja khusus di ruang
sterilisasi
Alur sterilisasi
Peralatan Pra-
kotor pembersihan

Digunakan
Dibersihkan

Disterilkan

Dikemas Dikeringkan
Sistem Pengemasan

Woven textile Non-validated metal container

Cassette Validated rigid container


37
Material pengemas disposable

Non-woven wrap e paper

Packaging reel Packaging pouch


Proses sterilisasi terjadi dengan
memaparkan energi thermal dalam
bentuk panas kering /basah, zat
kimia dalam wujud cair /gas
maupun bentuk radiasi terhadap
suatu benda dalam waktu tertentu.
 Sesuai dengan metoda sterilisasi yang dipakai.
 Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri.
 Kuat & tahan lama.
 Mudah digunakan.
 Tidak mengandung racun.
 Segel yang baik.
 Aman & mudah dibuka.
 Masa kadaluarsa.
 Menggunakan tape indikator
 Segel harus dibuat sedemikian rupa
sehingga apabila dibuka fungsi segel
menjadi hilang
 Harus secara rapat, menggunakan segel
panas atau segel kertas.
 Nama alat yang akan dikemas
 Langkah penyiapan dan disortir alat
 Metode sterilisasi yang digunakan
 Cara penempatan item yang benar dalam
kemasan
 Cara penempatan indikator kimia internal dan
eksternal
 Metode penyegelan kemasan
 Cara penempatan kemasan dalam chamber
 Cara penyimpanan yang benar.
METODE STERILISASI

Suhu Tinggi Suhu Rendah

EO Radiasi
Uap Panas kering Hydrogen Paracetic
Peroxide Acid
Formadehyde
Gravitasi

Prevakum
 Metode sterilisasi paling tua, aman, efektif,
relatif tidak mahal, bersifat non toksik
 Suhu dan waktu:
 121° C (250° F) selama 30 menit
 132 ° C (270° F) selama 4 menit .

 Direkomendasikan untuk peralatan yang


tahan panas dan tahan uap.
 Sekitar 80 % produk sterilisasi peralatan/alkes
RS menggunakan suhu tinggi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Sterilisasi Uap
 Suhu
 Tekanan
 Kejenuhan uap
 Pemaparan ; kontak
uap dengan objek
udara dalam
chamber
Sterilisasi panas kering(Dry heat)
 Suhu & Waktu
 180° C ( 360 °F ) Selama 30 menit
 170 ° C ( 340 ° F) selama 60 menit
 160 ° C ( 320 ° F ) selama 120 menit
 Penggunaan
 Minyak,serbuk halus,kaca,gelas dan benda
tajam
 Pengemas : Khusus dengan bahan
stainless (Tromol)
 Keuntungan:
 dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat
ditembus steam
 tidak bersifat korosi, mencapai seluruh
permukaan alat
 Kelemahan:
 penetrasi panas lambat - waktu lama
 perlu suhu tinggi
 dapat merusak bahan karet
Sterilisasi Suhu Rendah

1. Ethylene Oxide ( ETO/EO)


 Adalah gas yang tidak
berwarna,berbau dan mudah terbakar
 Di gunakan untuk sterilisasi alat yang
sensitif terhadap panas dan uap
 Suhu yang di gunakan ( 37 - 55 ° )
Ethylene Oxide ( ETO/EO )
Sterilization Process

Critical Variables :
 Time
 Temperature
 Relative humidity
 Ethylene oxide
concentration
Sterilisasi Suhu Rendah ETO/EO
Keuntungan Sterilisasi dengan ETO/EO
 Non korosif terhadap plastik,metal,karet

 Tidak membutuhkan pengemas khusus


 Daya Penetrasi kuat
 Dapat mensterilkan lumen sempit
 Dapat di gunakan untuk sterilisasi “
Implant “
Sterilisasi Suhu Rendah
Kelemahan Sterilisasi dengan ETO/EO
 Membutuhkan Aerasi sehingga proses
menjadi lama ( 4 - 12 Jam )
 Proses sterilisasi 2 - 4 Jam
 Bersifat :
toxic,mutagenik,karsinogenik,iritasi
saluran pernafasan
 Dalam konsentrasi tinggi dapat pusing,mual
dan muntah
Sterilisasi Suhu Rendah

2. Hydrogen peroxide gas plasma H2O2


Empat tingkatan materi di alam yaitu :
Padat
Cair
Gas
Plasma
Sterilisasi plasma yang terbentuk dari larutan
Hydrogen peroksida 58 %
Plasma Sterilization
Untuk menghasilkan Plasma kita membutuhkan
medan listrik, seperti:

1. Tegangan Tinggi DC (Direct Current)


2. RF (frekuensi radio) : Elektroda dalam ruang
(J & J STERRAD)
Proses sterilisasi plasma
Sterilisasi plasma membutuhkan :
 Vacum
 Bahan kimia /gas
 Sumber energi

Fase dalam sterilisasi plasma :


1. Fase vacum
2. Fase injeksi
3. Fase diffusi
4. Fase plasma
Kelebihan sterilisasi plasma

 Proses sterilisasi cepat : 30, 55 & 75 menit


 Proses kering
 Residu tidak toksik
 Temperature rendah
 Tidak membutuhkan aerasi
 Instalasi mudah
Kelemahan Sterilisasi Plasma

1.Bahan pengemas khusus


2 Tidak dapat digunakan untuk peralatan
bentuk lumen sempit, seperti kateter jantung
3. Pada sterilisasi alat berlumen sempit harus
menggunakan Booster & Adaptor
4. Tidak dapat digunakan untuk sterilisasi
implant ”
Sterilisasi dengan formalin
Metode Siklus Keuntungan Kerugian

4-7 jam -Tidak meledak atau -Alergenik


mudah terbakar
Temperatur - Konsentrat tinggi
-Proses yang sudah
rendah diketahui -menyebabkan
sterilisasi -Temperatur rendah
kanker.
Formadehid -Racun jangka
a -Kecepatan medium panjang
-Kecocokan bahan yg -Pembuangan/ sisa-
baik sisa
-Dampak rendah -Fase pelepasan
pada lingkungan panjang
-Penetrasi terbatas
Monitoring Sterilisasi
METODE STERILISASI MONITOR

Steam /Uap Time of exposure,


temperature, moisture

Panas kering/Dry heat Time and temperature

Gas Plasma Time, temperature,


H2O2 concentration &
plasma
ETO/EO Time,temperature,con
sentration gas EO &
Humidity
Indikator dan monitoring

Phisik Biologik Khemikal


Indikator Kimiawi
Class I : Proses Indikator
Indikator kimiawi external
(Autoclave Tape)
Di gunakan karena :
 Terjadi perubahan warna
secara visual
 Sebagai parameter bahwa
pengemas atau instrumen
sudah terpapar oleh sterilant
(uap panas atau gas )
 Membedakan pengemas yang
sudah melewati proses
sterilisasi dan belum karena
terjadi perubahan warna
Indikator Kimiawi
 Class 2; specifictest indikator
Di rancang untuk prosedur yang
spesifik
Bowie – dick test adalah indikator
kimiawi yang di pergunakan
untuk menguji/menilai fungsi
mesin sterilisasi
 Tujuan Pengujian adalah
Mendeteksi adanya kebocoran
udara pada mesin sterilisasi
Indikator Kimiawi
Class 3;Single Parameter
Indicator
 Bereaksi terhadap salah satu
parameter proses kritis sterilisasi
 Dapat di masukan dalam kemasan
sebagai indikator internal
 Dapat memberikan informasi yang di
butuhkan mengenai kondisi exposure
/paparan dalam setiap kemasan
Indikator Kimiawi
Class 4;Multi parameter indicator
 Bereaksi terhadap dua atau
lebih parameter penting dari
proses sterilisasi dan
menunjukkan paparan proses
sterilisasi pada nilai-nilai yang
dinyatakan dari parameter
 Untuk uap: waktu dan
temperatur
 Sebagai internal indicator
Indikator Kimiawi
Class 5; Integrating indicator
 Di rancang untuk bereaksi
terhadap semua parameter
kritis dalam sterilisasi :
 Steam sterilization
 Dry heat
 Ethylene oxide
 Dapat di gunakan sebagai
internal indicator
 Pencegahan dan pengendalian infeksi harus
dilakukan di setiap RS untuk
mempertahankan mutu
 Salah satu upaya pencegahan HAIs adalah
melakukan dekontaminasi meliputi
pembersihan, disinfeksi dan sterilisasi
 Agar mutu sterilisasi terjamin baik
diperlukan kegiatan monitoring, evaluasi
dan tindakan lanjut

Vous aimerez peut-être aussi