Vous êtes sur la page 1sur 15

A.

ALUMINIUM DAN
PADUANNYA
KELOMPOK 10
1. Andi Setiawan 14-22-4014
2. Isa Asyuri 14-22-4013

Kimia & Bahan Listrik. Dosen : Iryandi Ilyas, Ir. MT


Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13. Aluminium
ialah logam paling berlimpah. Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak
bumi,dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat dikerak bumi
sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padatdari kerak bumi, dengan produksi
tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahundalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum,
gibbsite, boehmite,diaspore, dan lain-lain) (USGS).
Orang-orang Yunani dan Romawi kuno menggunakan aluminium sebagai cairan penutup pori-pori
dan bahan penajam proses pewarnaan. Pada tahun 1761 de Morveau mengajukan nama alumine
untuk basa alum dan Lavoisier, pada tahun 1787, menebak bahwa ini adalah oksida logam yang
belum ditemukan.
Wohler yang biasanya disebut sebagai ilmuwan yang berhasil mengisolasi logam ini pada 1827,
walau aluminium tidak murni telah berhasil dipersiapkan oleh Oersted dua tahun sebelumnya.
Pada 1807, Davy memberikan proposal untuk menamakan logam ini aluminum (walau belum
ditemukan saat itu), walau pada akhirnya setuju untuk menggantinya dengan aluminium. Nama
yang terakhir ini sama dengan nama banyak unsur lainnya yang berakhir dengan “ium”.
Aluminium juga merupakan pengejaan yang dipakai di Amerika sampai tahun 1925 ketika American
Chemical Society memutuskan untuk menggantikannya dengan aluminum. Untuk selanjutnya
pengejaan yang terakhir yang digunakan di publikasi-publikasi mereka.
Sifat-sifat
Aluminium murni, logam putih keperak-perakan memiliki karakteristik yang diinginkan
pada logam. Ia ringan, tidak magnetik dan tidak mudah terpercik, merupakan logam
kedua termudah dalam soal pembentukan, dan keenam dalam soal ductility.
Kegunaan
Aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan
ribuan aplikasi lainnya dimanan logam yang mudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakan sebagai
bahan transmisi karena ringan. Aluminium murni sangat lunak dan tidak kuat. Tetapi
dapat dicampur dengan tembaga, magnesium, silikon, mangan, dan unsur-unsur lainnya
untuk membentuk sifat-sifat yang menguntungkan.
Campuran logam ini penting kegunaannya dalam konstruksi pesawat modern dan roket.
Logam ini jika diuapkan di vakum membentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi
untuk cahaya yang tampak dan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya
dari proses oksidasi sehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini
digunakan untuk memproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
Senyawa
Senyawa yang memiliki kegunaan besar adalah aluminium oksida, sulfat, dan larutan
sulfat dalam kalium. Oksida aluminium, alumina muncul secara alami sebagai ruby,
safir, corundum dan emerydan digunakan dalam pembuatan kaca dan tungku pemanas.
Proses Perlakuan Panas Perlakuan panas merupakan suatu proses kombinasi antara
pemanasan dan pendinginan teradap logam dalam bentuk padat selama waktu
tertentu, dengan tujuan mendapatkan sifat-sifat mekanik tertentu. Proses perlakuan
panas ini bergantung pada pemakaiaannya, dapat digunakan untuk mengeraskan,
melunakkan, menghilangkan tegangan sisa (residual stresses), meningkatkan keuletan,
dan untuk meningkatkan mampu mesin. Gambar 1 menunjukkan diagram fasa Al Yang
berasal dari kalarutan yang menurun dari Mg2Si terhadap larutan padat Al dari
temperatur tinggi ke temperatur yang lebih rendah. Gambar tersebut merupakan dasar
untuk melakukan perlakuan panas untuk paduan aluminium seri 6000, termasuk
paduan aluminium seri 6061 (Surdia,1991). Proses perlakuan panas yang digam Kusuma
dan Tjitro (2008), seperti pada gambar 2.3. menunjukkan adanya tiga proses yang
penting dilakukan pada perlakuan panas untuk memperbaiki sifat mekanik dan korosi
paduan aluminium.
1. PEMANASAN PELARUTAN
Pemanasan pelarutan yaitu memanaskan paduan pada temperatur tinggi (diatas
line) dan diberikan waktu penahanan yang cukup, hingga mencapai batas
kelarutannya atau mencapai fasa tunggal, dimana unsur unsur pemadu larut secara
sempurna kedalam fasa tersebut

2. PENDINGINAN CEPAT
Pendinginan cepat quenching yaitu dengan mencelupkan ke dalam air atau media
pendingin lainnya yang dilakukan pada temperatur rendah untuk memperoleh
larutan padat jenuh F. Smith, 1990). Menurut DeGarmo dkk (1987), dalam (Kusuma
dan Citro, 2008), Quenching atau pendinginan cepat, bertujuan mepertahankan
larutan padat yang telah terbentuk, dapat pula dikatakan bahwa proses ini berguna
untuk menahan atom atom yang larut dalam atom pelarut. Jadi ketika paduan
didinginkan dari temperatur pelarutan dalam keadaan cepat. Proses pembentukan
presipitat dalam alauminium terjadi dengan cepat pada temperatur 260 – 400
derajat Celsius. Walaupun pendinginan cepat akan menciptakan tegangan sisa dan
distorsi tetapi ini juga menjadi suatu pertimbangan tersendiri pada setiap proses
desain paduan. Pendinginan cepat juga memperbaiki ketahanan terhadap korosi
3. PENUAAN
Perlakuan penuaan (aging) yaitu perlakuan panas dengan menahannya pada suatu
temperatur tenrtentu (temperatur kamar atau temperatur di bawah solvus line/
batas pelarut) untuk jangka waktu tertentu. Penuaan dapat dibagi menjadi dua
yaitu; (1) Penuaan yang dilakukan dengan membiarkan larutan padat jenuh itu pada
temperatur kamar selama beberapa waktu, dinamakan natural penuaan yang terjadi
secara alamiah. (2) Penuaan dengan memanaskan kembali larutan padat jenuh itu
kesuatu temperatur di bawah garis solvus dan dibiarkan pada temperatur tersebut
selama beberapa saat, dinamakan artificial aging (aging buatan/ aging treatment)
Menurut Kusuma dan Citro (2008), aging terjadi proses presipitasi dari atom
solution melalui nukleasi dan pertumbuhan butir dari atom solute menjadi nuclei
presipitat beberapa material, proses aging mencapai kekuatan dan kekerasan
maksimum dapat terjadi dalam kurun waktu yang Pada temperatur terlalu tinggi
atau terlalu pajang maka partikel halus yang terdispersi dalam jumlah banyak secara
beransur-ansur akan menjadi kasar kembali dengan jumlah yang lebih sedikit dan
jarak antara pertikel lebih besar, sehingga penguatannya akan menurun Gunduz,
2008), proses tersebut lazim dinamakan over aged.
Perlakuan panas pada aluminium paduan dilakukan dengan memanaskan
sampai terjadi fase tunggal kemudian ditahan beberapa saat dan diteruskan
dengan pendinginan cepat hingga tidak sempat berubah ke fase lain. Jika
bahan tadi dibiarkan untuk jangka waktu tertentu maka terjadilah proses
penuaan (aging). Perubahan akan terjadi berupa presipitasi (pengendapan)
fase kedua yang dimulai dengan proses nukleasi dan timbulnya klaster atom
yang menjadi awal dari presipitat. Presipitat ini dapat meningkatkan
kekuatan dan kekerasannya. Proses ini merupakan proses age
hardening yang disebut natural aging. Jika setelah dilakukan pendinginan
cepat kemudian dipanaskan lagi hingga di bawah temperatur solvus (solvus
line) kemudian ditahan dalam jangka waktu yang lama dan dilanjutkan
dengan pendinginan lambat di udara disebut proses penuaan buatan
(artificial aging).
Berbagai Penggunaan Aluminium
Berikut adalah contoh penggunaan aluminium.
1. Di Rumah
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat
berbagai peralatan di dapur.
Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan
terutama dalam bentuk aluminium foil.
Bahkan aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai
barang-barang dekorasi rumah, hingga pagar.
Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan
outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.
2. Alat Transportasi
Mode transportasi meliputi udara, air dan darat. Aluminium digunakan secara
luas untuk membuat kapal.
Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.
Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula
alat transportasi lain seperti gerbong kereta api.
Tidak ketinggalan, aluminium juga banyak terkandung pada badan pesawat
terbang.
3. Mobil
Aluminium banyak digunakan dalam mobil. Aluminium untuk mobil memiliki sifat
termal sekaligus estetika.
Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi
terbuat dari aluminium.
Bagian lain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil
adalah bagian lain yang menggunakan aluminium.
4. Pengemasan
Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman
kaleng, tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini.
5. Konstruksi
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi.
Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai
jendela, pagar, pegangan tangga merupakan bagian penting konstruksi yang
menggunakan aluminium

Vous aimerez peut-être aussi