Vous êtes sur la page 1sur 29

API

DAN
KEBAKARAN
PENGERTIAN API DAN
KEBAKARAN
API : GAS PIJAR YANG MENGELUARKAN PANAS.

BILA PANAS YANG DIKELUARKAN ITU MELEBIHI BATAS


MAKSIMAL, MAKA DAPAT MENIMBULKAN KEBAKARAN
KEBAKARAN

SUATU PERISTIWA YANG DISEBABKAN DARI API


YANG TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN ATAU DIKUASAI
BAIK BESAR MAUPUN KECIL, DISENGAJA ATAU
TIDAK DAN MENIMBULKAN KERUGIAN HARTA BENDA,
CACAT BAHKAN KORBAN JIWA MANUSIA
PERBEDAAN API DENGAN
KEBAKARAN
API :
1. DIBUTUHKAN
2. MUDAH DIKENDALIKAN
3. MENGUNTUNGKAN
KEBAKARAN :
1. TIDAK DIBUTUHKAN
2. SULIT DIKENDALIKAN
3. MERUGIKAN
SEBAB KEBAKARAN
1. KELALAIAN
2. KURANGNYA PENGERTIAN DALAM
PENANGGULANGAN

3. PERISTIWA ALAM

4. DISENGAJA/ULAH MANUSIA
AKIBAT KEBAKARAN
1. MENGHAMBAT KELANCARAN
PEMERINTAHAN/PEMBANGUNAN

2. MENGHAMBAT KELANCARAN PEREKONOMIAN

3. TIMBULNYA PENGANGGURAN

4. TERGANGGUNYA STABILITAS KAMTIBNAS


PSIKOLOGI
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
MENURUT PERATURAN MENTERI NAKERTRANS NOMOR : PE-
04/80 TANGGAL 14 APRIL 1980 KEBAKARAN DIBEDAKAN
MENJADI :

KLAS A : KEBAKARAN BENDA PADAT

KLAS B : KEBAKARAN BENDA CAIR/GAS

KLAS C : KEBAKARAN AKIBAT LISTRIK

KLAS D : KEBAKARAN LOGAM


ALAT PEMADAM API/ ALAT PEMADAM KEBAKARAN /
APAR / FIRE EXTINGUISHERS / RACUN API
RACUN API
Tabung pemadam kebakaran atau yang lebih dikenal dengan
fire extinguisher atau racun api adalah salah satu alat
keselamatan yang wajib tersedia
RACUN API
Racun api adalah termasuk ke dalam kategori alat
pemadam api ringan (APAR)

Artinya racun api hanya dapat digunakan untuk


mengatasi kebakaran tingkat ringan. Kebakaran
yang telah meluas area nya dan telah menjadi
kobaran api besar hanya bisa dipadamkan dengan
bantuan Dinas Pemadam Kebakaran. Namun
demikian, penanganan pertama terhadap kobaran
api yang terjadi dengan racun api adalah salah
satu kunci pencegahan bahaya kebakaran dengan
memadamkan sumber api sebelum meluas dan
menjadi besar.
BEBERAPA HAL YANG PERLU DI
KETAHUI TENTANG RACUN API
1. Racun api adalah termasuk ke dalam kategori alat
pemadam api ringan (APAR)
2. Racun api terdiri dari beberapa tipe atau jenis
3. Racun api memiliki masa kadaluarsa (expired)
4. Racun api bersifat sekali pakai
5. Racun api jenis CO2 atau karbon dioksida tidak bisa
digunakan dalam ruang tertutup
1. Racun api adalah termasuk ke dalam kategori alat pemadam
api ringan (APAR)

Artinya racun api hanya dapat digunakan untuk mengatasi


kebakaran tingkat ringan. Kebakaran yang telah meluas area nya
dan telah menjadi kobaran api besar hanya bisa dipadamkan
dengan bantuan Dinas Pemadam Kebakaran. Namun demikian,
penanganan pertama terhadap kobaran api yang terjadi dengan
racun api adalah salah satu kunci pencegahan bahaya kebakaran
dengan memadamkan sumber api sebelum meluas dan menjadi
besar.
2. Racun api terdiri dari beberapa tipe atau jenis:

Racun api jenis Air (Water Fire Extinguisher)


Racun api jenis Tepung Kimia (Dry Chemical Powder)
Racun api jenis Busa (Foam Liquid AFFF)
Racun api jenis CO2 (Carbon Dioxide)
Racun api jenis Hallon (Thermatic Halotron)
3. Racun api memiliki masa kadaluarsa (expired)

Biasanya masa kadaluarsa sebuah racun api adalah satu tahun


dari tanggal pengisian racun api. Jika telah melewati masa
kadaluarsa, maka racun api akan membeku dan tak bisa
digunakan. Namun saat ini ada juga jenis racun api yang konon
tidak mempunyai batas waktu atau masa kadaluarsa.
4. Racun api bersifat sekali pakai
Jika racun api sudah pernah dibuka dan digunakan, maka racun
api tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi meskipun isi nya
masih ada terutama racun api jenis busa (foam liquid). Untuk
dapat digunakan kembali, maka racun api harus di isi ulang di
tempat pengisian tabung pemadam atau racun api.

5. Racun api jenis CO2 atau karbon dioksida tidak bisa digunakan
dalam ruang tertutup
karena bisa menyebabkan orang yang menggunakannya
kehabisan oksigen. Ciri khusus yang membedakan alat pemadam
api CO2 dengan alat pemadam lainya adalah adanya corong
plastik yang lebar.
CARA MENGGUNAKAN RACUN API

1. tabung pemadam api kita ambil pada tempatnya


2. cabut pin pengaman yang terletak di atas valep alat pemadam
3. pegang selang tabung pemadam api pada ujung selang pemadam
tersebut
4. tekan tuas alat pemadam api sampai full, Jika tuas di lepaskan, maka
racun api akan berhenti disemburkan.
5. Arahkan racun api dengan gerakan menyapu, yaitu dari satu sisi ke sisi
yang lain sampai api benar-benar padam. Semburkan racun api dari
jarak yang aman. Bacalah terlebih dahulu petunjuk yang terdapat di
tabung racun api. Masing-masing tipe atau jenis racun
api menganjurkan jarak aman yang berbeda
setelah itu yang terpenting cukup kita lihat arah mata angin, apinya mengarah atau
bertiup ke arah mana. (Kita Harus Berdiri Satu Arah Dengan Arah Angin)
JENIS-JENIS APAR

1. APAR jenis Air (Water Fire Extinguisher)


2. APAR jenis Tepung Kimia (Dry Chemical
Powder)
3. APAR jenis Busa (Foam Liquid AFFF)
4. APAR jenis CO2 (Carbon Dioxide)
5. APAR jenis Hallon (Thermatic Halotron)
1. APAR jenis Air (Water Fire Extinguisher)
Efektif untuk jenis api kelas A: Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik,
dll.
Air merupakan salah satu bahan pemadam api yang paling
berguna sekaligus ekonomis. Semua pemadam api berbahan air
produksi memiliki aplikasi tipe jet yang mampu menghasilkan
arus yang terkonsentrasi sehingga membuat operator mampu
melawan api dari jarak yang lebih jauh dari pada Nozzle semprot
biasa.
2. APAR jenis Tepung Kimia (Dry Chemical
Powder)
Merupakan kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium
sulphate. Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet,
Plastik, dll.), kelas B (Bensin, Gas, Oil, Cat, Solvents, Methanol,
Propane, dll) dan kelas C (Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu
Listrik, dll.).
Alat Pemadam Api Ringan berbahan bubuk kering, sangat
serbaguna untuk melawan api Kelas A, B & C, serta cocok untuk
mengatasi resiko tinggi. Selain berguna dalam mengatasi bahaya
listrik, cairan mudah terbakar dan gas, bubuk juga efektif untuk
kebakaran kendaraan
3. APAR jenis Busa (Foam Liquid AFFF)
Alat Pemadam Api Ringan berbahan busa, cocok untuk melawan
api Kelas A & B. Alat pemadam berbahan busa memiliki
kemampuan untuk mengurangi resiko menyalanya kembali api
setelah pemadaman. Setelah api dipadamkan, busa secara efektif
menghilangkan uap bersamaan dengan pendinginan api.
Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam) adalah berbasis air dan
sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon
4. APAR jenis CO2 (Carbon Dioxide)
Alat pemadam api berbahan CO2 sangat cocok untuk peralatan
ber-listrik dan api Kelas B.
Kinerja yang tidak merusak dan sangat efektif serta bersih
Gas yang dihasilkan tidak bersifat merusak peralatan dan bahan
yang halus. Ideal untuk lingkungan kantor modern, dengan semua
risiko elektronik-nya, dan dimana minyak, bahan pelarut dan lilin
sering digunakan.
5. APAR jenis Hallon (Thermatic Halotron)

Efektif untuk jenis api kelas A (Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik,
dll.) dan C (Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik, dll.)
Hallon dilarang digunakan karena tidak ramah lingkungan
merusak lapisan ozon
CARA MENCEGAH TERJADINYA
API DAN KEBAKARAN
1. Waspada Rokok
2. Waspada Pada Penerang Api
3. Waspada Anak-Anak dan Lansia
4. Waspada & Rawat Perangkat Listrik dan
Perangkat Api
5. Siapkan Perangkat Pemadam Kebakaran Ringan
6. Melakukan Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran
7. Waspada Lingkungan Sekitar
CARA MENCEGAH TERJADINYA
API DAN KEBAKARAN
1. Waspada Rokok
Tidak membuang puntung rokok sembarangan. Pastikan rokok telah
mati total sebelum dibuang ke tempat sampah. Rokok 99%
memberikan masalah daripada manfaat, sehingga sebaiknya jangan
merokok agar tidak rugi.
2. Waspada Pada Penerang Api
Ketika mati lampu dan menggunakan penerangan api seperti lilin dan
lampu tempel semprong / petromak maka jangan pernah lalai untuk
mengawasi lampu tersebut dan tidak menaruh di tempat sembarang
yang bisa jatuh atau berpindah tempat sehingga bisa membakar benda
mudah terbakar yang ada di sekitarnya. Awasi pula penggunaan anti
nyamuk bakar.
CARA MENCEGAH TERJADINYA
API DAN KEBAKARAN
3. Waspada Anak-Anak dan Lansia
Jauhkan benda-benda yang berapi atau yang dapat mengeluarkan api. Paling tidak ada
orang dewasa yang mengawasi seperti bermain korek api, korek gas, kembang api, petasan,
obat nyamuk bakar serta benda-benda yang mengeluarkan api dan panas seperti kompor
gas, kompor minyak, setrikaan, dispenser air, pemasak nasi, dan lain-lain. Anak-anak
sangat berpotensi bertindak ceroboh yang bersifat fatal.

4. Waspada & Rawat Perangkat Listrik dan Perangkat Api


Rawat dengan baik dan rutin kompor gas, setrikaan, magic jar, solder, kabel-kabel listrik
dan perangkat listrik dan api lainnya. Jaringan listrik di rumah, kantor, dll jika sudah
usang sebaiknya dilakukan penggantian total dengan mengganti seluruh perangkat jaringan
listrik diganti dengan yang berkualitas bagus dan baru demi keamanan dari korsleting
listrik (hubungan arus pendek). Hindari mencuri listrik PLN agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti misal kesetrum dan konslet listrik.
CARA MENCEGAH TERJADINYA API
DAN KEBAKARAN
5. Siapkan Perangkat Pemadam Kebakaran Ringan
Jika bangunan cukup besar gunakan sistem pemadam detektor asap, pemancar air,
perangkat penunjang hidup saat kebakaran, hidran, selang penyemprot air, tabung
pemadam semprot, dan lain sebagainya. Jangan lupa berikan penyuluhan bagi
penghuni bangunan dalam menghadapi bencana kebakaran. Untuk bangunan kecil
minimal ada karung yang dapat dibasahi untuk meredam kebakaran ringan / kecil.
Siapkan selang panjang atau ember untuk memudahkan menyiram kebakaran
dengan air.

6. Melakukan Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran


Berikan penyuluhan kepada seluruh anggota keluarga, pegawai/karyawan
kantor, siswa guru sekolah, buruh pabrik, dan sebagainya mengenai
penanganan bencana kebakaran yang bisa saja terjadi kapan saja dan di
mana saja agar ketika terjadi kebakaran mereka mengerti apa yang harus
mereka lakukan. Beritahu nomor telepon polisi dan pemadam kebakaran
lokal dan sentral.
CARA MENCEGAH TERJADINYA API
DAN KEBAKARAN
7. Waspada Lingkungan Sekitar
Kebakaran juga bisa akibat dari bangunan sebelah yang
terbakar sehingga bangunan kita ikut menjadi korban karena
api bisa membesar dan merembet ke mana-mana. Tingkatkan
kesadaran bencana kebakaran di lingkungan masyarakat
sekitar untuk meminimalisir terjadinya kebakaran di
lingkungan sekitar. Waspada juga dengan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat memperkecil resiko kebakaran
merembet dari bangunan sekitar ke bangunan kita.
ALAT PEMADAM API
TRADISIONAL
1. PASIR
2. TANAH
3. AIR

SANGAT BAIK UNTUK PEMADAMAN AWAL


TERUTAMA DALAM RUMAH TANGGA ATAU
PERKANTORAN YANG TIDAK BEGITU LUAS
ALAT PEMADAM API
MODERN

1. KIMIA:

o CO2

o DRY CHEMICAL POWDER

o BUSA

o HERMATIC

2. HIDRANT KEBAKARAN

Vous aimerez peut-être aussi