Anngota Kelompok 9 : 1.Fahmi Irfan Susanto 2. Hamdan Masykurul Umam 3. Khansaa Nabila 4. Vira Zuliantika Produktivitas Dan Biaya Pekerja • Pekerja merupakan sumbangan tenaga manusia produksi, dan dalam kebanyakan sistem akuansi hal ersebut merupakan faktor biaya penting yang memerlukan pengukuran, pengendalian, dan analisis yang konstan. Biaya pekerja terdiri dari gaji pokok dan berbagai tunjangan. • Produktivitas pekerja merupakan sebagai ukuran prestasi produksi dengan menggunakan usaha manusia sebagai tolak ukur. Produktivitas adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan seorang pekerja. Perencanaan dan Mengukur produktivitas
• Peningkatan produktivitas membutuhkan perencanaan yang cermat,
yang tidak lagi merupakan hasil sampingan dari usaha perencanaan lainnya tetapi merupakan perencanaan yang terdiri sendiri dengan berbagai upaya yang dikandungnya • Setelah rencana telah diinformasikan, produktivitas harus diukur, di analisa dipahami, dan dilaporkan. • Tujuan pengukuran produktivitas adalah untuk menyuguhkan suatu indeks yang ringkas dan akurat kepada manajemen yang digunakan untuk membandingkan hasil nyata dengan standar prestasi. Tingkat kecepatan kerja yang diamati pada karyawan disebut laju prestasi atau tingkat prestasi. Dampak Produktivitas terhadap Perekonomian • Apabila prokdutivitas bertambah , maka laba usaha dan pendapatan rill dari para pekerja seharusnya juga bertambah. • Jika produktivitas meningkat, maka makin banyak barang dan jasa yang tersedia. Namun, jika produktivitas normal telah menurun dibawah rata-rata dari tahun sebelumnya maka akan mengakibatkan besarnya penambahan biaya. • Jika kenaikkan keluaran kalah cepat terhadap kenaikan biaya, maka biaya perunit dan karena itu pula harga akan naik. Meningkatkan Produktivitas dengan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih baik
• Terdapat empat asumsi dasar menandai pengelolaan sumber daya
manusia : 1. Mereka yang menjalankan tugas tersebut sangat mampu meningkatkan mutunya 2. Pengambilan keputusan harus disebar sedapat mungkin ke tingkat tebawah 3. Partisipasi pekerja meningkatkan baik kepuasan kerja maupun komitmen terhadap tujuan perusahaan 4. Ada banyak gagasan terpendam dibenak karyawan yang ingin di ajukan Biaya demi tuntutan Mutu
Biaya pencegahan, adalah biaya yang berkaitan dengan perancangan,
pengimplementasian, dan pemeliharaan sistem mutu Biaya penilaian mutu, adalah biaya yang dikeluarkan guna menjamin agar bahan dan memenuhu standar mutu Biaya kegagalan internal, adalah biaya yang berhubungan dengan bahana dan produk yang tidak memenuhi standar mutu dan mengakibatkan kerugian pabrikasi sebelum produk sampai ketangan pemesan Biaya kegagalan eksternal, adalah biaya yang terjadi akibat produk bermutu rendah dikirim kepada pelanggan. Disini termasuk biaya penangganan keluhan, pergantian surat jaminan, reparasi atasproduk yang dikembalikan Rencana Upah Insentif • Berbeda halnya dengan pembayaran per jam, per minggu, atau per bulan, perencanaan intensif akan menaikkan upah pekerja dalam perbandingan langsung dengan kenaikan keluarannya. Rencana insentif biasanya melibatkan tarif upah yang didasarkan pada berbagai kombinasi keluaran dan jam kerja. Agar berhasil, rencana upah harus : 1. Diterapkan pada situasi dimana seorang pekerja dapat memperbesar keluaranya 2. Memberikan balas jasa yang lebih besar untuk keluaran atau hasil diatas standar 3. Menetapkan standar yang adil sehingga upaya ekstra menghasilkan bonus Tujuan Rencana Upah Insentif
• Tujuan utama dari rencana upah insentif adalah untuk mendorong
pekerja menghasilkan lebih banyak, memperoleh upah yang lebih tinggi, dan sekaligus mengurangi biaya per unit. • Rencana atau program ini berusaha untuk menjamin kenaikan jumlah keluaran, memperketat pengendalian atas biaya pekerja dengan menetapkan biaya-biaya per unit yang lebih seragam, dan mengubah dasar penyajian dari jam kerja yang tersisa menjadi pekerjaan yang diselesaikan. Metode Upah Insetif
1. Metode hasil kerja langsung
Metode hasil kerja lansung (straight piecework plan), adalah salah satu metode upah insentif yang paling sederhana, yang membayar upah tambahan di atas tarif dasar untuk produksi di atas standar. Standar produksi itu dihitung dalam menit per unit, yang lantas dijabarkan menjadi nilai uang per unit. 2. Metode Bonus 100% Metode bonus 100% (100 percent bonus plan) merupakan variasi dari metode hasil kerja lansung, perbedaannya yaitu dalam rencana ini standarnya bukanlah dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dalam waktu per unit keluaran. Yang ditetapkan bukanlah tariff upah per unit, atau satu pekerjaan dan pekerja dibayar atas dasar waktu standar dengan tariff upah per jam bila pekerjaan atau unitnya diselesaikan dalam waktu standar atau kurang 2. Metode Bonus 100% Metode bonus 100% (100 percent bonus plan) merupakan variasi dari metode hasil kerja lansung, perbedaannya yaitu dalam rencana ini standarnya bukanlah dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dalam waktu per unit keluaran. Yang ditetapkan bukanlah tariff upah per unit, atau satu pekerjaan dan pekerja dibayar atas dasar waktu standar dengan tariff upah per jam bila pekerjaan atau unitnya diselesaikan dalam waktu standar atau kurang
3. Metode Bonus Kelompok
Prosedur bonus kerja kelompok ini, dimaksudkan untuk mendorong produksi di atas standar minimum. Setiap pekerja dalam kelompok tersebut menerima tariff upah per jam untuk produksi sampai taraf standar keluaran. Rencana insentif kelompok mengurangi jumlah kerja klerikal untuk menghitung biaya pekerja dan daftar upah, serta menghemat pula penyeliaan yang diperlukan untuk mengelola kerja sama yang lebih baik antar para pekerja.