Vous êtes sur la page 1sur 30

JOURNAL READING

Oleh :
Ajillia Sehana Paramudita
301.0120.6581

Pembimbing
dr. Rr. Emmy Kusumawati, Sp.S
• On The Severity Of Carpal Tunnel
Syndrome : Diabetes Or Metabolic
TITLE Syndrome

• Fatma Gul Yurdakul; Hatice Bodur; Ozgur Oztop Cakmak; Can


Ates; Filiz Sivas; Filiz Eser; Ozlem Yilman Tasdelen
WRITTER

• Accepted : Desember 11, 2014


• Published : Korean Neurological Association, Journal of Clinical
PUBLISHED Neurological 2015
Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah neuropati yang paling umum, dan
prevalensi pada populasi orang dewasa umum dilaporkan antara 2,7% sampai
5,8%

Meskipun etiologi tidak diketahui, umumnya terkait dengan kondisi obesitas,


arthritis, hipotiroidisme, diabetes mellitus, trauma, lesi massa, amiloidosis, dan
sarcoidosis

penelitian terbaru menunjukkan bahwa sindrom metabolik berperan


dalam CTS
untuk menentukan hubungan antara sindrom
metabolik dan CTS, dan membandingkan
tingkat keparahan CTS antara pasien
dengan diabetes (tidak ada sindrom
metabolik bersamaan) dan pasien dengan
sindrom metabolik.
Penelitian dilakukan di Turki

Eksklusi
Inklusi
• kehamilan
• Semua pasien yang dirujuk ke • hipotiroidisme
• rheumatoid arthritis
laboratorium elektrofisiologi • kortikosteroid atau pengobatan hormon
dengan keluhan sensorik atau pengganti
motorik pada tungkai atas • patah tulang pergelangan tangan sebelumnya
• operasi untuk CTS atau temuan EMG yang
antara April 2013 dan menunjukkan adanya polineuropati
Desember 2013 • cervical radikulopati
• plexopati brakialis atau sindrom outlet toraks
Pasien yang dirujuk ke laboratorium elektrofisiologi dengan
keluhan di anggota gerak atas antara April 2013 – Desember
2013 diperiksa, menghasilkan 200 pasien yag positif secara
klinis dan elektrofisiologi didiagnosis CTS.

Pasien kemudian dinilai untuk sindrom metabolik berdasar pada


kriteria definisi ATP III, adanya tiga dari lima faktor : obesitas
sentral, hipertrigliseridemia, serum HDL rendah, hipertensi dan
GDP >100 mg/dL

Pasien diperiksa secara elektrofisiologi untuk


mengetahui konduksi saraf sensorik dan motorik. Tes
diagnostik paling sensitif adalah konduksi saraf
sensorik.

Semua pasien yang terdiagnosa secara klinis dan


elektrofisiologi kemudian dibagi dalam 4 grup.
(MS+ DM-), ( MS-DM+), (MS+ DM+), (MS-DM-)
622
pasien

200 pasien terlibat dalam


penelitian

140 (70%) 40 (30%)


pasien pasien
wanita Laki - laki
 Bilateral CTS ada di 84 (87,5%) dari 96 pasien dengan sindrom metabolik dan 57
(54,8%) dari 104 pasien tanpa sindrom metabolik.
 Proporsi pasien yang memiliki severe CTS lebih tinggi pada orang-orang dengan
sindrom metabolik dibanding mereka yang tanpa sindrom metabolik.
 MS+ DM-  hanya sindrom metabolik, n = 44
 MS-DM+  diabetes mellitus saja, n = 20
 MS+ DM+  metabolik sindrom dan diabetes mellitus bersama-sama, n = 52
 MS-DM-  tidak ada sindrom metabolik atau diabetes, n = 84
 Perbandingan Elektrofisiologi MNMDL, MNSOL, MNSA dan

MNSCV lebih buruk pada grup MS- DM+ dan MS- DM- .

 MNMDL, MNSOL, MNSA dan MNSVC lebih buruk pada grup

MS+ DM+ dibanding grup MS- DM+ dan MS- DM- , tetapi tidak

terdapat perbedaan yang signifikan.


obesitas sentral, hipertensi, dan dislipidemia (serum tinggi LDL-C,
hipertrigliseridemia, dan rendah serum HDL-C), faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi temuan elektrofisiologi, dibandingkan antara
empat kelompok
• Kelompok MS-DM+ lebih rendah
Mean lingkar dibandingkan kelompok MS+DM- dan

pinggang kelompok MS+ DM+

• Ditemukan pada 102 dari 200 pasien


• Lebih rendah pada kelompok MS- DM-
Hipertensi daripada tiga kelompok lainnya

Tinggi serum • Tidak berbeda secara signifikan antara

LDL-C empat kelompok (p> 0,05)


• Secara signifikan lebih rendah pada
Serum rendah
kelompok MS-DM- daripada di tiga
HDL-C kelompok lainnya

hiper • Secara signifikan lebih rendah pada


Trigliseri kelompok MS-DM- daripada di tiga
kelompok lainnya
demia
Carpal tunnel syndrome adalah neuropati yang
paling umum. Faktor risiko tersering untuk CTS
adalah usia, peningkatan aktivitas motorik, jenis
kelamin perempuan, kehamilan, diabetes mellitus,
rheumatoid arthritis, dan hypothyroidism.

Sindrom Metabolik dan komponennya, seperti


hiperkolesterolemia, serum tinggi LDL-C, dan
obesitas, baru-baru ini didefinisikan sebagai faktor
risiko untuk CTS.

Penelitian ini menganalisis dampak diabetes dan


sindrom metabolik pada temuan electrofisiologis
dari CTS, dan mengevaluasi hubungan antara
sindrom metabolik dan CTS
CTS lebih sering pada pasien wanita dan sering
mempengaruhi pasien dalam rentang usia 40-60
tahun

• 70% dari pasien dalam penelitian ini adalah perempuan, dan mereka
yang berusia 51,61 ± 11,86 tahun

Hiperkolesterolemia dan terutama LDL-C yang tinggi


berkaitan dengan tingkat keparahan CTS di beberapa
studi

• Dalam penelitian ini, 71% pasien memiliki serum tinggi LDL-C, yang
lebih tinggi dari proporsi yang ditemukan pada populasi Turki

Neuropati perifer lebih umum pada pasien dengan


diabetes

• Tingkat diabetes dalam penelitian ini, 32% jauh lebih tinggi dari
yang dilaporkan untuk TURDEP (Turkish Diabetes Epidemiology
Study)
BMI secara signifikan lebih tinggi pada pasien
dengan CTS daripada di mereka yang tidak CTS.

• Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas dalam penelitian ini


lebih tinggi dari yang dijelaskan dalam penelitian sebelumnya.

CTS lebih parah pada pasien dengan sindrom


metabolik daripada mereka yang tidak

• Tingkat sindrom metabolik dalam penelitian ini pada pasien dengan


CTS adalah 48%, yang mana lebih rendah dari pada penelitian
sebelumnya yaitu 75% dan 54%.

Komponen sindrom metabolik selain diabetes bisa


memiliki pengaruh yang lebih hebat pada beratnya
CTS

• CTS ditemukan lebih parah pada kelompok MS+ DM- dibandingkan


kelompok MS- DM+
Frekuensi Namun, memiliki
Obesitas sentral,
hipertensi dan lebih dari satu
Lingkar pinggang lebih yang merupakan
dislipidemia komponen dari
komponen
besar pada kelompok tidak berbeda sindrom
sindrom
MS + DM- dibandingkan secara signifikan
metabolik, dapat
metabolik juga
kelompok MS- DM+ antara 2 tampaknya
mempengaruhi
kelompok mempengaruhi
keparahan CTS
tersebut keparahan CTS
CTS ditemukan lebih parah CTS harus dipertimbangkan
Diabetes merupakan faktor
pada pasien dengan sindrom pada pasien dengan sindrom
risiko yang tersering untuk
metabolik dibandingkan pada metabolik, obesitas, dan
CTS.
mereka dengan diabetes. dislipidemia.
• POPULATION
P • 200 pasien dengan diagnosis klinis dan secara
elektrofisiologi dikonfirmasi menderita CTS

I • INTERVENTION
•-

C • COMPARATION
•-

• OUTCOME

O
• CTS lebih parah pada pasien dengan sindrom metabolik
dibandingkan mereka yang tanpa sindrom ini.
•Secara elektrofisiologi lebih buruk pada pasien dengan sindrom
metabolik saja dibandingkan pada mereka dengan hanya diabetes
dan mereka yang tidak diabetes dan sindrom metabolik
No. Kriteria Ya(√ ) atau tidak (-)

1. Jumlah kata dalam judul < 12 kata √

2. Deskripsi judul Menggambarkan isi utama


penelitian, menarik dan
tanpa singkatan
3. Daftar penulis sesuai aturan jurnal √

4. Korespondensi penulis √

5. Tempat & waktu penelitian dalam -


judul
No. Kriteria Ya (√) atau tidak (-)

1. Abstrak 1 paragraf -

2. Mencakup IMRC √

3. Secara keseluruhan Informatif √

4. Tanpa singkatan selain yang baku √

5. Kurang dari 250 kata √ ( 234 kata )


No. Kriteria Ya (√), tidak (-)

1. Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf √

2. Paragraf pertama mengemukakan alasan √


dilakukan penelitian

3. Paragraf kedua menyatakan hipotesis atau √


tujuan penelitian

4. Didukung oleh pustaka yang relevan √

5. Kurang dari 1 halaman √


No. Kriteria Ya (√), tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian -
2 Waktu dan tempat penelitian -
3 Populasi sumber √
4 Teknik sampling -
5 Kriteria inklusi √
6 Kriteria eksklusi √
7 Perkiraan dan perhitungan besar √
sampel
8 Perincian cara penelitian √
9 Blind -
10 Uji statistik √
11 Program komputer √
12 Persetujuan subjektif -
No. Kriteria Ya (√),tidak (-)

1 Jumlah subjek √

2 Tabel karakteristik subjek √

3 Tabel hasil penelitian √

4 Komentar dan pendapat penulis -


tentang hasil
5 Tabel analisis data dengan uji √
No Kriteria Ya (√) Tidak (-)
1 Pembahasan dan Kesimpulan terpisah √
2 Pembahasan dan Kesimpulan √
dipaparkan dengan jelas

3 Pembahasan mengacu dari penelitian √


sebelumnya

4 Pembahasan sesuai landasan teori √

5 Keterbatasan penelitian -

6 Simpulan berdasarkan penelitian √

7 Saran penelitian -

8 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan √


Pertanyaan
Apakah alokasi pasien pada Tidak
penelitian ini dilakukan
secara acak?
Apakah pengamatan pasien Tidak
dilakukan secara cukup
panjang dan lengkap?
Apakah semua pasien dalam Ya
kelompok yang diacak,
dianalisis?
Apakah pasien dan dokter Tidak
Dapat Diterapkan
Apakah pada pasien kita Ya
terdapat perbedaan bila
dibandingkan dengan
yang terdapat pada
penelitian sblmnya?
Apakah terapi tersebut Mungkin
mungin dapat diterapkan
pada pasien kita?
Apakah pasien memiliki Menguntungkan
potensi yang
menguntungan atau

Vous aimerez peut-être aussi