Vous êtes sur la page 1sur 45

SASARAN

Individu atau kelompok dalam katagori sehat jiwa


AREA ASKEP JIWA SEHAT

8 kelompok tumbuh kembang yaitu :


1. Bayi-------( dimulai saat dalam janin( bumil ) )
2. Todler
3. Pra sekolah
4. Sekolah
5. Remaja
6. Dewasa awal
7. Dewasa tengah
8. Lansia
BAYI/INFANT
Bagaimana orangtua/pengasuh memiliki pengetahuan yang efektif
untuk mengoptimalisasikan perkembangan psikososial kanak-
kanak usia ( 0 – 18 ) bulan, agar anak dapat menyelesaikan
tugas perkembangannya yaitu : Rasa Percaya.
Bila gagal :tidak percaya ( curiga )
YANG PERLU DIKAJI PADA ASPEK PSIKOLOGIS
Intelegensia/kemampuan verbal ( sesuaikah dengan usia)
Moral : memandang wajah org yg mengajak bicara
Kepribadian : menangis saat tidak nyaman
Pengalaman masa lalu : Kehamilan yg diharapkan
Konsep diri : mulai tidak mempercayai,membedakan diri dari
lingkungan
Motivasi : senang diajak bicara,bahagia dipeluk dan dicium
Self control : menangis saat digendong orang yang tidak dikenal,
menolak digendong orang yg tidak dikenal
YANG HARUS DILAKUKAN
 Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang dan rasa aman:
sering mengajak anak berbicara dengan lembut
panggil bayi sesuai namanya
sering memeluk dan mencium anak
membuai, menimang dan menidurkan anak , membacakan cerita
Membujuk ketika anak rewel
LANJUTAN INFANT
Sering mengajak anak bermain
Memperlihatkan gambar yang lucu dan menarik
Mengajak melihat dirinya di kaca
Pada saat bayi menangis, segera cari tahu kebutuhan dasar yang
terganggu (lapar, haus, basah dan sakit)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Potensial peningkatan rasa percaya pada bayi
 Risiko peningkatan rasa tidak percaya pada bayi
TODLER (18 BULAN - 3 TAHUN )
Bagaimana orangtua/pengasuh memiliki pengetahuan yang efektif untuk
mengoptimalisasikan perkembangan psikososial kanak-kanak usia (18
bulan – 3 tahun), agar menyelesaikan tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.

Bila gagal : malu dan ragu


YANG PERLU DIKAJI
Intelegensia : 18 – 24 bulan : menyebut nama dan menunjuk
bagian tubuh dengan benar
Moral : memandang orang yang mengajak bicara selalu mencoba
sesuatu yg menjadi keinginanya,egosentris,mengungkapkan
keinginan tanpa berteriak,kooperatif ( mengikuti aturan ) tidak
menendang atau mendorong anak dibawahnya.
Kepribadian : menangis saat permintan tidak dituruti, selalu ingin
tahu, banyak bertanya
Konsep diri : tahu namanya, kenal bagian tubuhnya, tahu jenis
kelaminya,belajar mengendalikan toilet training, membedakan
diri dengan lingkungan
Motivasi : senang diajak bermain, berbahagia dipeluk dan dicium,
senang melakukan gerakan motorik.
Self control : menangis saat dilarang, menolak saat digandeng org
tdk dikenal, berkenalan dgn orla sesuai keinginan.
PEMBENTUKAN KONSEP DIRI
Tahu namanya
Kenal bagian tubuhnya
Tahu jenis kelamin
Belajar mengendalikan toilet training
Membedakan diri dari lingkungan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Internal
 anak senang dan gembira menerima stimulasi
 pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia
Eksternal
 pola asuh dan stimulasi oleh keluarga baik dan
optimal
 keluarga dan masyarakat menerima kehadiran anak
dengan senang
 Ketersediaan dana dan fasilitas memadai
CIRI-CIRI
Menangis saat dilarang
Menolak saat digandeng orang yang tidak dikenal
Berkenalan dengan orang lain sesuai keinginan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial Peningkatan Kemandirian pada Anak Usia
Toddler
Risiko peningkatan keragu-raguan pada anak usia
toddler.
INTERVENSI
Latih anak-anak melakukan kegiatan secara mandiri.
Puji keberhasilan yang dicapai anak
Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi memberikan
alternatif untuk memilih.
Hindari suasana yang membuatnya bersikap negatif (memisahkan
dengan orangtuanya, mengambil mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu)
Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun perbuatan.
LANJUTAN INTERVENSI
Berikanan mainan sesuai usianya (boneka, mobil-mobilan, balon, bola,
kertas gambar dan pensil warna )
Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan ia aman dari bahaya
cedera kemudian tinggalkan, awasi dari jauh.
Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, yang baik
dan yang buruk dengan kalimat positip.
Tidak terlalu membatasi gerak anak
PRA SEKOLAH ( 3-6 TAHUN )

Diagnosa :
Potensial pengembangan rasa inisiatif
Risiko peningkatan rasa bersalah pada anak usia
toddler.
CIRI CIRI
Inisiatif dan imajinasi tinggi
Belajar terhadap situasi baru,coba-coba hal yang baru,ikut mengerjakan
pekerjaan.
Sering bertanya
Meniru sesuatu yang baru dari lingkungan
Ketakutan yang berlebihan
Meniru orang lain
AKIBAT POLA ASUH YANG SALAH
Cenderung merasa salah- berdiam diri terus untuk menghindari
kesalahan.
SEKOLAH
Mempunyai rasa bersaing
Bicara jujur tidak suka menyalahkan orang lain
Belajar menahan diri
Kreatifitas tinggi, percaya diri, perasaan bersaing.
Mampu mengerjakan pekerjaan rumah sederhana
Moral : Mengerti mana yang baik dan benar
Kepribadian : mampu berbagi,peka lingkungan
Konsep diri : memiliki rasa bersaing
Motivasi tinggi untuk belajar hal baru, memiliki hobby tertentu
Self kontrol : belajar menahan diri
MEKANISME KOPING YANG KONSTRUKTIF
Belajar terhadap ketrampilan baru
Sering bertanya
Berkompetisi
Belajar norma/aturan
DIAGNOSA
Potensial perkembangan industri
Resiko perkembangan kegagalan
INTERVENSI
Orang tua harus selalu mendorong
Guru harus memberi perhatian
Teman harus dapat menerima kehadiran

Bila anak tidak mendapat hal positif - minder


REMAJA
Tugas perkembangan : identitas
KETRAMPILAN VERBAL
mampu menyampaikan pendapat
Berbicara kritis terhadap masalah
Bicara lancar
MORAL
membuat penilaian sendiri dalam menghadapi masalah
Mempertanyakan hal yang tidak sesuai dengan yang dianutnya
Merubah aturan yg ada dengan kehendak dirinya
Aktif mempertahankan, mendukung dan membenarkan tata
tertib/norma
Mampu bedakan mana baik dan buruk
KEPRIBADIAN
Tidak mudah putus asa
Mampu atasi kecemasan dirinya
terbuka pd orla
Aktif, senang mencoba hal baru
Punya nilai pengembangan diri : keberanian, rasa malu,jujur, mandiri
KONSEP DIRI
Cita cita realistis
Memandang diri positif
Mengetahui identitas dirinya
Menjalankan peran sebagai anak dan pelajar
Senang dengan kondisi dirinya
Optimis melakukan sesuatu
MOTIVASI
Dukungan teman sebaya
Motivasi tinggi dalam mengembangkan minat dan hobi
Kreatif memiliki insisiatif dan ide – ide untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat.
PERTAHANAN PSIKOLOGI
Kebiasaan koping adaptif
SELF KONTROL
Menahan diri terhadap hal hal yang kurang positif
INTERVENSI
Berikan lingkungan yang baik- agar tidak ada kerancuan identitas pada
remaja
DEWASA : KEINTIMAN ><ISOLASI
Struktur mental seimbang
Ego memiliki kekuatan untuk mengontrol insting dari id dan untuk
menahan hukuman superego.
Konsep diri positif
Memiliki pedoman hidup yang realistis.
Mampu memilih mana yang baik dan buruk
Benar salah ditentukan hati nurani
Mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain
MORAL
Mampu membedakan dan memilih mana yang baik dan buruk
Benar salahnya tindakan ditentukan oleh keputusan suasana hati
sesuai dengan prinsip prinsip etis yang dianut
KEPRIBADIAN
Struktur mental seimbang
Ego memiliki kekuatan untuk mengontrol insting dari id dan untuk
menahan hukuman dari superego
PENGALAMAN MASA LALU
Mengalami pengalaman yang dapat dijadikan pelajaran untuk kematangan
diri
KONSEP DIRI
Positif
Memiliki pedoman hidup yang realistis
PERTAHANAN PSIKOLOGI
Kebiasaan koping adaptif
SELF CONTROL
Mampu menahan diri terhadap dorongan yang kurang positif,
melakukan hal hal positif
LANSIA : INTEGRITAS >< KEPUTUSASAAN
Mempunyai pedoman hidup yang realistis
Mengerti arah dan tujuan hidup yang diinginkan
Mampu mendapat dukungan dari masyarakat
Diterima menjadi bagian anggota keluarga
Ikut dalam kegiatan atau perkumpulan di masyarakat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial perkembangan integritas
Resiko perkembangan keputusasaan
Terimakasih

Vous aimerez peut-être aussi