Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AYU RAHAYU.,S.Kep
HENI AKMALIA.,S.Kep
SITTI JUMRIANA .,S.Kep
DWI PITRIANINGSIH., S.Kep
WIDODO SULISTIYO .,S.Kep
A. Definisi
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil
(1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali
sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam
tinja.
B. Etiologi
1. Virus ;
Rotavirus
Calicivirus
Coronavirus
2. Bakteri
Sigela
Salmonela
E.coli
Aureus
3. Protozoa
• Entamoeba
• Histolytica
• Cryptosporidium
C. Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang
pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya
makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus
meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang
berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
D. MANIFESTASI KLINIS DIARE
Pemeriksaan tinja
Makroskopis dan mikroskopis
PH dan kadar gula dalam tinja
Bila perlu diadakan uji bakteri
Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam
darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan
analisa gas darah.
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk
mengetahui faal ginjal.
Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan
Posfat.
PENTALAKSANAAN
Intervensi
Pantau cairan
Kaji asupan dan keluaran
Kaji status hidrasi
Pantau berat badan harian
Pantau kemampuan anak untuk rehidrasi
Pathways
Resiko infeksi
Rangsangan pengeluaran
Hiperpristaltik
Diare