Vous êtes sur la page 1sur 31

Anti Hipertensi

Pratiwi Soegiharti, S.Farm., Apt


Pengertian
Antihipertensi

Obat-obatan yang digunakan


untuk mengobati hipertensi

hipertensi Normal sistol > 120 mm Hg


diastolik > 80 mm Hg
Klasifikasi tekanan darah untuk
dewasa umur ≥ 18 tahun
Klasifikasai Tekanan darah Tekanan darah
tekanan daraH sistolik (TDS) diastolik (TDD)
mm Hg mm Hg
Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120-139 80-89

Hipertensi 140-159 90-99


tingkat 1
Hipertensi ≥160 ≥ 100
tingkat 2
Klasifikasi
Diuretik

Penyekat reseptor beta adrenergik

Penghambat angiotensin converting


enzyme (ACE-inhibitor)

Penghambat reseptor angiotensin


( angiotensin-receptor blocker, ARB)

Antagonis kalsium
1. Diuretik

• Diuretik menurunkan tekanan darah dengan


Mekanisme menghancurkan garam yang tersimpan di
alam tubuh

• Pengurangan dari volume darah total dan


curah jantung yang menyebabkan
Tahapan meningkatnya resistensi pembuluh darah
Pengaruh perifer
diuretik • Ketika curah jantung kembali ke ambang
normal, resistensi pembuluh darah perifer
juga berkurang

• Furosemide, Hydrochlorothiazide,
Contoh obat Triamterene, Amiloride, Chlorothiazide,
Chlorthaldion, Bumetanide
Golongan diuretik
• Mekanisme kerja golongan tiazid adalah menghambat
transport bersama (symport) Na- Cl di tubulus distal
Golongan ginjal, sehingga ekskresi Na+ dan Cl di tubulus.
tiazid • Merupakan obat utama hipertensi, paling efektif dalam
menurunkan resiko kardiovaskuler

• Mekanisme kerja golongan diuretik kuat adalah bekerja


Golongan di antara Henle asenden bagian epitel tebal dengan
diuretik menghambat transport Na+, K+, Cl- dan meghambat
kuat (loop resorbsi air dan elektrolit.
diuretik) • Diuretik kuat dipilih untuk hipertensi dengan gangguan
ginjal yang berat atau gagal ginjal

• Diuretik hemat kalium dapat menimbulkan hiperkalemia,


Golongan bila diberikan pada pasien dengan gagal ginjal atau bila
dikombinasi dengan penghambat ACE, ARB, Beta-bloker,
hemat AINS dengan atau suplemen kalium.
kalium • Diuretik hemat kalium dihindari bila pasien dengan
kreatinin serum lebih dari 2,5 mg / dl
EFEK SAMPING GOLONGAN
DIURETIK
• Badan lemah,karena
Golongan
tiazid
kehilangan K+ melalui
urine

Golongan • hiperkalsiuria dan


diuretik kuat menurunkan kalsium dara
(loop diuretik)

• gangguan menstruasi dan


Golongan
hemat kalium
penurunan libido pada
pria
2. Penyekat reseptor Beta
Adrenergik (β-Blocker)
Mekanisme kerja

Penurunan frekuensi denyut jantung sehingga


menurunkan curah jantung

Hambatan sekrsi renin di sel jukstaglomeruler


dengan akibat penurunan Angiotensin II

Efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf


parasimpatis, perubahan pada sensitivitas
Penyekat reseptor Beta Adrenergik
(β-Blocker)
Contoh obat golongan ini :
 Propanolol
 Metoprolol
 Atenolol
 Betaxolol
 Bisoprolol
 Pindolol
 Acebutolol
 Penbutolol
3. Penghambat Angiotensin
Converting Enzyme (ACE-Inhibitor)

• ACE inhibitor • secara langsung • captopril


yang pertama menghambat • Enalapril
banyak pembentukan
digunakan Angiotensin II dan • Benazepril
untuk pada saat yang • Fosinopri
pengobatan bersamaan
hipertensi meningkatkan • Moexipril
dan gagal jumlah bradikinin • Quianapril
jantung
• Lisinopri
Mekanisme
captopril kerja
Contoh
4. Penghambat Reseptor
Angiotensin

Mekanisme • inhibitor kompetitif dari


resptor Angiotensin II
kerja (tipe 1)

• Losartan, Valsartan,
Candesartan, Irbesartan,
Contoh Telmisartan, Eprosartan,
Zolosartan
5. Antagonis Kalsium

• antagonis kalsium
Mekanisme menghambat influks
kalsium pada sel otot
Kerja polos pembuluh darah
dan miokard

• Amlodipine
• Diltiazem
Contoh • Verapamil
• Nifedipine
Golongan dan nama obat hipertensi
Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi
Pemakaian pemakaian
(mg/hari) (per hari)

Thiazide diuretik Chlorothiazide 125-500 1-2x


Chlorthalidon 12,5-25 1x
Hydrochlorothia 12,5-50 1x
zide Polythiazide 2-4 1x

Loop diuretik Bumetanide 0,5-2 2x


Furosemide 20-80 1x
Torsemide 2,5-10 1x

Potassium Amiloride 5-10 1-2x


sparing diuretics Triamterene 50-100 1-2x

Aldosteron Eplerenone 50-100 1x


receptor blokers Spironolaktone 25-50 1x
Golongan dan nama obat hipertensi
Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi
Pemakaian pemakaian
(mg/hari) (per hari)

Beta bloker Atenolol 25-100 1x


Betaxolol 5-20 1x
Bisoprolol 2,5-10 1x
Metoprolol 50-100 1-2x
Metoprolol extended release 50-100 1x
Nadolol 40-120 1x
Propanolol 40-160 2x
Propanolol long- acting 40-180 1x
Timolol 20-40 2x
Acebutolol 200-800 2x
Beta Bloker with Penbutolol 10-40 1x
Intrinsic Pindolol 10-40 2x
sympathomimetic Carteolol 2,5-10 1x
activity Kombinasi Carvedilol 12,5-50 2x
alfa bloker dan beta Labetolol 200-800 2x
bloker Benazepril 10-40 1x
Golongan dan nama obat hipertensi
Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi
Pemakaian pemakaian
(mg/hari) (per hari)

Angiotensin Captopril 25-100 2x


converting Enalapril 5-40 1-2x
enzyme Fisinopril 10-40 1x
inhibitor (ACEI) Lisinopril 10-40 1x
Moexipril 7,5-30 1x 1x 1x 1x 1x
Perindopril 4-8
Quinapril 10-80
Ramipril 2,5-20
Tradolapril 1-4
Angiotensin II Candesartan 8-32 1x
antagonists Eprosartan 400-800 1-2x
Irbesartan 150-300 1x
Losartan 25-100 1-2x
Olmesartan 20-40 1x
Telmisartan 20-80 1x
Valsartan 80-320 1-2x
Golongan dan nama obat hipertensi
Golongan Nama Obat Dosis Pemakaian Frekuensi
Obat (mg/hari) pemakaian
(per hari)

Calsium channel Diltiazem extended 120-540 1x


blokers (CCB) release
Verapamil immediate 80-320 2x
release
Verapamil long-acting 120-480 1-2x
Verapamil 120-360 1x
Amlodipine 2,5-10 1x
Felodipine 2,5-20 1x
Iseadipine 2,5-10 2x
Nicardipine sustained 60-120 2x
release
Nifedipine long-acting 30-60 1x
Nisoldipine 10-40 1x
Doxazosin 1-16 1x
Trazosin 2-20 2-3x
Terazosin 1-20 1-2x
Golongan dan nama obat hipertensi

Golongan Obat Nama Obat Dosis Frekuensi


Pemakaian pemakaian
(mg/hari) (per hari)

Alfa I-blokers Clonidine patch 0,1-0,3 1 minggu


Methyidopa 250-1,000 2x
Reserpine 0,1-0,25 1x

Centra α2 Guanfacine 0,5-2 1x


agonists and
other centrally Hidralazine 25-100 2x
acting drugs Minoxidil 2,5-80 1-2x
Hipertensi pada wanita

 Obat kontraseptif oral dapat


meningkatkan tekanan darah dan
resiko hipertensi meningkat dengan
lamanya penggunaan
 Perempuan yang menggunakan obat
oral kontraseptif harus memeriksa
tekanan darah secara teratur
 tetapi terapi pengganti hormon
tidak menaikkan tekanan darah
6,6 juta
wanita di 4 juta
dunia PJT 30%
prematuritas
Rekurens
i 20-25%
12% kematian
neonatal; 18%
kematian
maternal/tahun

Peny.
Kardiovaskuler
jangka panjang

WHO, 2002; SOGC, 2008;


Trogstad, 2011
Hipertensi pada ibu hamil dibagi :

Pre eklampsia -
eklamsia

hipertensi kronis

Hipertensi gestasional
Hipertensi gestasional

tidak disertai proteinuria


Tekanan darah ≥ 140/90
mmHg
Tidak ada riwayat
hipertensi sebelum hamil,
tekanan darah normal di
usia kehamilan < 12 minggu
Preeklamsia
 Diagnosa preeklampsia berdasarkan munculnya
hipertensi (>140/90 mmHg) setelah minggu ke
20 kehamilan
 Proteinuria ≥ 300 Mg/ 24 jam
 Pengobatan yang jelas untuk preeklampsia
adalah melahirkan
 Bila tidak, penatalaksanaannya terdiri dari
istirahat (bed rest), dan monitoring
 Pembatasan garam atau tindakan lain yang
menurunkan volume darah tidak boleh
dilakukan
 Obat antihipertensi digunakan sebelum induksi
melahirkan bila tekanan darah diastolic >105
atau 110 mmHg, dengan target 95 – 105 mmHg.
Pre eklamsia Berat

 Tekanan darah 160/110 mmHg


 Proteinuria 2 gr/24 jam atau ≥
2+
 Serum creatinine > 1,2 mg/dl
 Trombosit < 100.000/mm3
Terminasi kehamilan

Kehamilan bila ukuran kehamilan , 37


minggu tanpa tanda impending eclamsia

Kehamilan dipertahankan selama mungkin


sambal memberikan terapi
medikamentosa

Terapi medikamentosa lama


perawatn 23 hari pemberian MgSO4
loading dose, pemberian maturase paru
32-34 minggu selama 48 jam, perawatan
di RS
Terapi medikamentosa yang
diberikan

 Infus RL/ RiNGER Lactat


 Pemberian anti kejang MgSO4
 Syarat: tensi >180/110
 jenis obat : nifedipine 10-20 mg oral diulangi
setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24
jam.
 Nicardipine : 10 mg dalam 100 cc atau 250 cc
RL diberikan secara IV selama 5 menit  bila
gagal diulangi dengan dosis 12,5 mg selama 5
menit  bila masih gagal dalam 1 jam, diulangi
sekali lagi dengan dosis 15 mg selama 5 menit.
Hipertensi kronis

 munculnya hipertensi (>140/90 mmHg)


sudah ada sebelum minggu ke 20
gestasi
 Perempuan dengan hipertensi kronik
sebelum kehamilan dapat menderita
preeklamsia
 Wanita hamil dengan hipertensi harus
dimonitor dengan hati-hati karena
resiko ke ibu dan fetus akan meningkat
Hipertensi kronis
Pengobatan hiperetensi kronis pada kehamilan
Obat/kelas Keterangan

Metilpoda Obat yang disukai berdasarkan data dalam jangka


panjang dan keamanan
Penyekat beta Aman secara umum tetapi cacat pertumbuhan
dalam uterus telah dilaporkan
Labetalol Lebih disukai dari metildopa karena efek samping
lebih sedikit
Antagonis kalsium Data yang tersedia terbatas, tidak terlihat
meningkatnya teratogenisitas dengan penggunaan
Diuretik Bukan obat pilihan utama tetapi kemungkinan
aman dengan dosis kecil
ACEI, ARB Kontraindikasi; teratogenisitas major dilaporkan
dengan penggunaannya (toksisitas ke fetus dan
kematian)
Pencegahan dan Tatalaksana
Kejang
 Bila terjadi kejang, perhatikan jalan napas,
pernapasan (oksigen), dan sirkulasi (cairan
intravena).
 MgSO4 diberikan secara intravena kepada ibu
dengan eklampsia (sebagai tatalaksana kejang)
dan preeklampsia berat (sebagai pencegahan
kejang).
 Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat
diberikan seluruhnya, berikan dosis awal
(loading dose) lalu rujuk ibu segera ke fasilitas
kesehatan yang memadai.
Cara • Berikan dosis awal 4 gr MgSO4 sesuai
prosedur untuk mencegah kejang atau
pemberian kejang berulang
MgSO4 • Sambil menunggu rujukan mulai dosis 6 g
MgSO4 dalam 6 jam sesuai prosedur

• Ambil 4 g larutan MgSO4 (10 mL larutan MgSO4


40% dan larutkan dengan 10 mL aquadest)
Cara • Berikan larutan tersebut secara perlahan IV
pemberian selama 20 menit
• Jika akses intravena sulit diberiakn masing-
dosis awal masing 5 g MgSO4 (12,5 Ml larutan MgSO4 40%)
Im di bokong kiri dan kanan

Cara • Ambl 6 g MgSO4 (15 mL larutam MgSO4 40%)


dan larutkan dalam 500 mL larutan ringer
pemberian Laktat lalu diberikan secara IV dengan
dosis keceptan 28 tetes/menit selama 6 jam dan
diulang hingga 24 jam setelah persalinan
rumatan atau kejag berakhir (bila eklampsia)
Obat antihipertensi yang dapat
digunakan untuk kehamilan

Nama obat Dosis

Nifedipin 4 x 10-30 mg per oral (short acting)


1 x 20-30 mg per oral (long acting)

Nikardipin 5 mg/jam dapat dititrasi 2,5


mg/jam tiap 5 menit hingga
maksimum 10 mg/jam

Metilpoda 2x 250-500 mg per oral


(dosis maksimum 2000 mg/hari)

Vous aimerez peut-être aussi