Vous êtes sur la page 1sur 32

MERENCANAKAN INVENTARISASI

HUTAN
Oleh:
Hari Kaskoyo, Ph.D
Pengelolaan Hutan di Indonesia
KPHP
KPHL Pengelolaan hutan
KPHK secara efektif dan
efisien
o BUMN/BUMD
o KELOMPOK TANI
o SWASTA

Tata hutan dan penyusunan rencana


pengelolaan hutan

• Kepastian kawasan Pemanfaatan Hutan


• Kelayakan ekologi
• Kelayakan pengembangan Penggunaan kawasan hutan
kelembagaan
• Pemanfaatan hutan Rehabilitasi dan reklamasi hutan
Perlindungan hutan dan konservasi alam
Manfaat Inventarisasi Hutan
 DATA DAN POTENSI
SDH

 KARAKTERISTIK
WILAYAH
INVENTARISASI
HUTAN
 KONDISI SOSIAL
EKONOMI

TATA HUTAN DAN PENYUSUNAN  INFORMASI


RENCANA PENGELOLAAN LAINNYA

PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

PENYUSUNAN NERACA SDH

PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI


KEHUTANAN
Data dan Potensi SDH
Luas, status dan
fungsi areal
hutan/kawasan
Jumlah dan jenis
pohon
Dbh dan tinggi
pohon
Rata-rata lebar tajuk
Hasil panen (HHK &
HHBK)
Potensi fauna dan
jasa lingkungan
Karakteristik Wilayah
• Letak/posisi lokasi
• Penutupan lahan
• Topografi
• Iklim
• Hidrologi/tata air
• Jenis tanah
• dsb
Kondisi Sosial Ekonomi

 Nama
 Umur
 Pendapatan
 Jenis kelamin
 Suku
 Kepemilikan
 Pendidikan
 Pekerjaan
 Jumlah anggota keluarga
 dsb
Informasi lainnya
• Sejarah
• Stakeholder terkait
Kayu
Wanawisata
Satwa langka
Sumberdaya
HUTAN DATA INFORMASI air
Hutan kota
Karbon
dll
 Letak & luas Inventari  Tabel
 Kondisi Analisis
sasi Data  Peta
lapangan Hutan  Sistem
 Aksesibilitas  Waktu
 Biaya Informasi
 Fasilitas  Modelling
 Tenaga
transportasi  Statistik  Foto/citra
 Kondisi  Alat
 Fungsi/ satelit
tegakan Teknik model  dll
 dll inventore  Analisa
citra
Non  Analisa
Terestrial potret
Terestrial
udara
Desain inventarisasi di lapangan
 Prosedur pengukuran
 Biaya, waktu, tenaga, alat,
o Inventore Hutan
Nasional
Kondisi Hutan Tujuan o Inventore Rencana
- Jangka waktu Inventarisasi Karya
o Inventore Survei
Pengenalan
o Inventore
Penyusunan
Pembalakan
Luas area hutan
Topografi
o Inventore Rencana
Pemilikan Industri
Letak o Inventore Menaksir
 Waktu Aksesibilitas Tegakan
 Biaya Taksiran volume o Inventore Studi Tata
 Tenaga Taksiran riap Guna Lahan
 Alat Etat o Inventore Rencana
Sosial ekonomi Rekreasi
Satwa
o Inventore studi
Sumberdaya air
Potensi wisata
watershed
Tahapan Inventarisasi Hutan

PERSIAPAN PELAKSANAAN MONEV

 Tujuan Inventore  Kondisi Lapangan  Metode


Hutan  Ketelitian  Waktu, biaya,
 Gambaran Umum  Kekompakan Tim tenaga
Daerah  Plot Inventore
 Desain Inventore  Data
 Prosedur  Ketelitian dan
Pengukuran Kecermatan
 Informasi yg
diperlukan Teknik Sampling
 Prosedur  Random sederhana
Kompilasi Data  Sistematik
 Penyusunan  Stratifikasi
Laporan  Sampling bertingkat
 Peralatan  Inventore hutan
Pendukung kontinyu
 Sampling titik
Perencanaan Invent Hut utk ITSP
(Inventarisasi Tegakan Sebelum
Penebangan)
 Wajib utk pemegang IUPHHK-HA atau IUPHHK-HT
 ITSP dilakukan oleh Tim yg dipimpin GANISPHPL-
CANHUT: pencatat tally sheet, compass man,
perintis, pemegang tali ukur belakang, timber
marker dan pembantu umum.
 ITSP dilakukan dengan intensitas 100% terhadap
pohon berdiameter >10 cm.
 Krn yg akan ditebang > 40 cm utk HP & >50 cm utk
HPT.
 Dilaksanakan 2 tahun sebelum penebangan sbg
dasar RKT.
 Menggunakan jalur dari arah utara ke selatan dan
selebar 20 m dan sepanjang 20 m.
Perencanaan Regu Kerja
• 1 regu kerja: 1-5 klaster
• 2 regu kerja: 6-10 klaster
• 3 regu kerja:11-15 klaster
• dst
1 regu kerja terdiri dari 9 orang, yaitu:
• Tenaga teknis: ketua regu (minimal D3
Kehutanan atau pelatihan Inventarisasi
hutan) dan 2 anggota
• Tenaga kerjantara: pengenal pohon 1 org,
tenaga rintis 2 org, tenaga logistik 2 org,
juru masak 1 org
Perencanaan Invent Hut utk ITSP
(Inventarisasi Tegakan Sebelum
Penebangan)
Bahan & Peralatan
Bahan yg digunakan:
Peta kerja skala 1;10.000
Peta penafsiran citra resolusi
tinggi
Buku tallysheet
Peralatan yang dipergunakan
• Kompas
• GPS
• Alat ukur kelerengan
(Clinometer/Haga Hypsometer)
• Alat ukur tinggi pohon
(Christine’s Hypsometer/Spiegel
Relascope/Haga Hypsometer)
• Pita ukur diameter (phi-band)
• Kamera untuk dokumentasi
• Alat pengukur jarak meteran
(meteran/pita ukur ukuran 50 m
dan tali 25 m, distance meter,
laser meter, dll).
• Gun stapler/paku.
• ID Barcode & barcode reader
Hasil Inventarisasi ITSP
 Dimasukkan dalam aplikasi SIPUHH dg kode ID
barcode utk dituangkan dalam Laporan Hasil
Cruising (LHC) elektronik dan rekapitulasinya.
 Label ID Barcode: fungsi htn, nomor petak kerja,
nomor pohon, jenis pohon, ukuran diameter,
tinggi pohon bebas cabang dan posisi pohon
 Rumus volume pohon yang digunakan adalah:
𝑉𝑜𝑙 (𝑚3 ) = 0,7854*(𝑑 2 ) ∗ 𝐻 ∗ 𝑓𝑏
 Peta topografi dibuat berdasarkan informasi
kontur di lapangan sbg dasar: perencanaan
pemanenan (peta rencana jalan, jalan angkutan,
penentuan posisi TPn)
Tahapan Perencanaan
Inventarisasi Hutan
• Peta RBI
• Peta areal kerja KPH, peta kawasan hutan, peta
Pengumpulan
perizinan di dlm kawasan, peta penutupan
peta dasar dan
lahan, citra satelit resolusi tinggi 2 tahun
peta tematik
terakhir/resolusi sedang

• Dilakukan penapisan thd penutupan lahan:


berpenutupan hutan (ditapis lagi: kawasan tdk
berijin)
• Yg berhutan & tdk berijin distratifikasi 7 kelas:
hutan lahan kering primer, hutan lahan kering
Merencanakan sekunder, hutan rawa primer, hutan rawa
areal yg akan sekunder, hutan mangrove primer, hutan
diinventarisasi mangrove sekunder dan hutan tanaman
• Areal hutan berizin, diidentifikasi pihak
pemegang izin dan diambil datanya berupa hasil
IHMB atau inventarisasi hutan lainnya
Tahapan Perencanaan
Inventarisasi Hutan
• Jumlah klaster pd masing-masing stratum kelas
penutupan hutan ditentukan dg IS tertentu
(misal 0,056 %)
Menentukan • Menentukan peletakan dan penyebaran Klaster
jumlah dan (misal secara sistematik)
penyebaran • Semua klaster dicatat titik koordinatnya agar
klaster mudah dicari di lapangan

• Menentukan luas minimal stratum utk


ditempatkan 1 klaster (misal 900 ha utk hutan
lahan kering, hutan rawa dan mangrove minimal
200 ha)

• Titik pasti : triangulasi dan jaringan titik kontrol


Menentukan
• Titik markan: percabangan sungai,
titik ikat di
persimpangan jalan, jembatan, tugu atau tanda-
lapangan
tanda lain yg tergambar di dlm peta
Tabel kelengkapan ITSP
Tabel kelengkapan ITSP
Perencanaan waktu dan
lama pelaksanaan
Digunakan standar prestasi kerja sbb:
Koordinasi dan pengumpulan data di provinsi:
3 hari
Waktu mencapai titik ikat klaster dan ke titik
pusat klaster berkisar 1 – 3 hari sesuai
aksesibilitas lokasi.
Satu regu kerja perlu waktu selama 3 hari utk
pengamatan dan perpindahan lokasi antar
klaster utk hutan lahan kering, 4 hari utk
hutan rawa dan hutan mangrove
1 hari sekitar 8-10 plot utk 1 regu kerja di HA
Komponen biaya yg diperlukan
• Bahan makanan kerjantara
• Camping unit
• Obat-obatan
• Alat tulis
• Bahan utk pembuatan tanda di lapangan (plat seng,
paralon, paku, label pohon, tali plastik, dll)
• Perlengkapan kerja lapangan (personel use)
• Upah kerjantara
• Asuransi tenaga teknis
• Lumpsum tenaga teknis di provinsi
• Biaya penginapan
• Uang harian tenaga teknis
• Biaya transportasi
Perlengkapan kerja yg
dibutuhkan
Instruksi kerja dan peta kerja (skala 1:
10.000, 1:50.000 atau 1:100.000)
Alat tulis: tally sheet, pensil/ballpoint, spidol,
penghapus, penggaris, buku tulis, dll.
Bahan makanan
Obat-obatan
Bahan untuk pembuatan tanda-tanda di
lapangan: plat seng, paralon, paku, label
pohon, tali plastik, dll.
Camping unit
Personel use
Inventarisasi Hutan utk KPH
• Data dan informasi flora adalah data potensi kayu
(semai, pancang, tiang, dan pohon) dan non kayu
(rotan, bambu, sagu, nipah, gaharu, kemenyan,
damar, lebah madu, sarang burung walet, dll). Data
yg dikumpulkan mengenai nama species dan
jumlah (kualitatif/kuantitatif).
• Data potensi jasa lingkungan (sumber air, panas
bumi, obyek wisata, dll) yang dikumpulkan adalah
nama dan lokasi.
Inventarisasi Hutan utk KPH
• Dg stratified
systematic
sampling with
random start.
• IS 0,056 %
jarak antar plot
3 km x 3 km.
• 1 klaster plot
luasnya 0,5 ha.
:
• R 1m : semai h
Inventarisasi Hutan utk <1,5 m

KPH R 2 m:
pancang, h ≥
1,5m, dbh < 5
cm
• R 5m: tiang, 5
cm ≤ dbh < 10
cm + rotan
muda
• R 10m: HHBK
rotan dewasa
dll
• R 17,8m:
pohon, dbh ≥
20 cm,
mangrove dbh
≥ 10 cm
Inventarisasi Hutan utk
KPH
• Jenis pohon dicatat berdasarkan pembagian:
(1) Komersil satu (kelompok meranti)
(2) Komersil dua (kelompok jenis kayu rimba
campuran)
(3) Kayu indah
(4) Kelompk jenis yang dilindungi
(5) Jenis lainnya
Inventarisasi Hutan utk KPH

• Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan


Nomor SK.163/Kpts-II/2003 tanggal 26 Mei 2003
tentang Pengelompokan Jenis Kayu sebagai Dasar
Pengenaan Iuran Kehutanan.
• Untuk jenis pohon yang dilindungi didasarkan pada
Keputusan Meteri Pertanian Nomor
SK.54/Kpts/Um/2/1972 tanggal 5 Februari 1972.
Inventarisasi Hutan utk KPH
• Volume Pohon: V = ¼ x 𝜋 x D x T x f
• Volume rata-rata per stratum:

• Volume rata-rata seluruh populasi:

• Varian volume rata-rata per stratum:


• Volume rata:
• Varian:
Inventarisasi Hutan utk KPH

• Analisa Vegetasi
– Kerapatan

– Frekuensi
– Dominansi
– Indeks Nilai Penting (INP)
Inventarisasi Hutan utk KPH
Inventarisasi Hutan utk KPH

Jumlah Batang Volume (m3)


Regu Jenis INP (%)
Total per ha Total per ha
1 19 3 70,93 48,24
Shorea javanica 14,31
2 76 40 335,59 77,27
Shorea javanica 178,51
3 30 15 170,33 39,14
Shorea javanica 85

4 Dipterocarpus spp 53 53 136,02 45,89 36,77

Total 102 96 712,87 323,71 201,42

Rata-rata
25,5 24 178,21 80,92 50,35
PR 2 mei 2019
Buatlah rencana inventarisasi hutan
untuk sebuah KPH dan
komoditasnya!

Vous aimerez peut-être aussi