Vous êtes sur la page 1sur 11

PR Referat

Chandra agung maulana


71 2016 066
Pembimbing :
DR.IRMA YANTI, SpS
Bagaimana pemilihan terapi epilepsi yang tepat?

• Pemilihan OAE didasarkan atas jenis bangkitan epilepsi, dosis OAE, efek
samping OAE, profil farmakologi, interaksi antara OAE. Pemilihan OAE
berdasarkan bentuk bangkitan
Penghentian OAE :
• Pada dewasa; penghentian OAE secara bertahap dapat dipertimbangkan setelah 3-5 tahun bebas
bangkitan. OAE dapat dihentikan tanpa kekambuhan pada 60% pasien. Dalam hal penghentian
OAE, maka ada hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu syarat umum untuk menghentikan
OAE dan kemungkinan kambuhan bangkitan setelah OAE dihentikan.
• Syarat umum untuk menghentikan pemberian OAE adalah sebagai berikut:
1. Setelah minimal 3 tahun bebas bangkitan dan gambaran EEG normal
2. Penghentian OAE disetujui oleh penyandang atau keluarganya.
3. Harus dilakukan secara bertahap, 25% dari dosis semula setiap bulan dalam jangkat waktu
3-6 bulan
4. Bila dilakukan lebih dari 1 OAE, maka penghentian dimulai dari 1 OAE yang bukan utama.
Bila didapatkan pasien dengan Status Epileptikus IGD, dan telah
diberikan tatalaksana Diazepam, namun masih belum terkontrol,
apa yang harus dilakukan?

• Status epileptikus merupakan keadaan darurat, bila ditemui pasien di IGD


dengan status epileptikus, pertama-tama harus dilakukan pemeriksaan Airway,
Breathing, dan Circulation.Setelah itu dapat dilakukan pemberian obat anti
kejang berupa diazepam dengan dosis 10-20 mg, dapat diulang 1x setelah 15
menit. Namun bila keadaan belum terkontrol dapat diberikan tatalaksana
berupa Phenytoin i.v dengan dosis 15-18 mg/kg BB dengan kecepatan
maksimal 50 mg (1 ampul)/menit.
• Sebagai contoh : pasien dengan berat 50kg, maka diperlukan dosis Phenytoin 750-900 mg (diambil 800mg.
Phenytoin dapat diberikan secara intravena dengan cara ditambahkan ke dalam NaCl 100ml.
1 ampul = 2cc berisi 50 mg  maka diperlukan sekitar 16 ampul (32cc)  maka paling cepat phenytoin
habis dalam 16 menit.
Penghitungan tetesan :
32 cc Phenytoin + 100 cc NaCl
= 132 cc x 20 tetes makro
= 2640 tetes/16 menit
= 162 tetes/menit
= 2.75 tetes/detik
Bagaimana prognosis antara Epilepsi dengan
Status Epileptikus?
• Prognosis epilepsi lebih baik dibandingkan dengan status epileptikus
dikarenakan epilepsi bukan merupakan kondisi kegawatdaruratan.
Apa beda tatalaksana epilepsi dengan status
epileptikus?

• Tatalaksana epilepsi merupakan tatalaksana maintenance (pemeliharaan)


namun untuk status epileptikus merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan
yang harus segera ditangani.
Thank You

Vous aimerez peut-être aussi