Vous êtes sur la page 1sur 13

Analisis Kasus Kecurangan (fraud) pada

HIH Insurances Ltd. & PT. Katarina Utama Tbk.

Oleh Kelompok 9:
1. Audya Imanda (160422608218)
2. Bella Rahma Zavira (160422608254)
HIH INSURANCES Ltd.
? FRAUD /
? KECURANGAN

Perusahaan Asuransi
terbesar ke-2 di India

Kehancuran perusahaan Likuidasi


terbesar di Australia Pada 15 Maret 2001
dengan hutang hingga $
5,3 Milyar
?
?
4,5 Tahun
masa kurungan

19 &
Didakwa dengan 4 kejahatan 20 Juni
2001
korporasi yang berbeda tetapi
pada dasarnya bersalah karena
berbohong. Rodney Adler
Direktur HIH Insurances Ltd.

1. Tuduhan Penipuan
Tahun 2. Manipulasi pasar saham
2005
3. Menyebarkan informasi palsu
4. Sengaja tidak bertindak jujur
1. Menyebarkan Informasi yang mana ia tahu
bahwa informasi tersebut salah.
4,5 Tahun masa
kurungan 2. Memperoleh uang dari menyebarkan
Didakwa dengan 4 informasi yang salah dan menyesatkan.
kejahatan korporasi yang
berbeda tetapi pada 3. Dengan sengaja tidak jujur menjalankan
dasarnya bersalah karena tugasnya.
berbohong.
4. Gagal dalam menjalankan tugasnya
sebagai Direktur.
“Hal ini terjadi karena kurangnya Moralitas”
Hakim Mahkamah
Agung NSW John
Dunford
Menyusul kegagalan HIH, Perdana Menteri John Howard
Dalam sistem pemerintahan Australia,
mengumumkan bahwa Komisi Kerajaan akan dibentuk
komisi kerajaan adalah bentuk
untuk menyelidiki keruntuhan perusahaan. Hakim Neville
penyelidikan tertinggi mengenai hal-hal
John Owen mengepalai Komisi Kerajaan, yang
yang penting bagi publik. Komisi Kerajaan
mengajukan laporannya ke Parlemen pada 16 April
dalam Respons Institusional terhadap
2003. Temuan-temuan Komisi Kerajaan tersedia di situs
Pelecehan Seksual Anak dan dalam
web Komisi Kerajaan HIH.
Pemerintahan Serikat Buruh dan Korupsi.
PT Katarina Utama Tbk. didirikan di Indonesia pada tanggal 20 Juni 1997 berdasarkan akta Notaris
Miryam Magdalena Indrani Wiardi, S.H, No.88, bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa
konsultasi manajemen dibidang telekomunikasi. Pada tanggal 30 Juni 2009, Perusahaan
memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum
perdana 210.000.000 saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga
penawaran sebesar Rp 160 per saham. Pada tanggal 14 Juli 2009, seluruh saham tersebut telah
dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jumlah saham yang beredar
masing-masing sebesar 810.000.000 saham dan 600.000.000 saham. Dari hasil penawaran umum
tersebut PT Katarina Utama Tbk mendapatkan dana Rp 33,6 miliar.

1. Memanipulasi laporan keuangan.


Kasus 2. Penyelewengan dana IPO.
fraud: 3. Penggelembungan aset perseroan.
4. Memasukkan sejumlah piutang fiktif dari sejumlah perusahaan.
1. PT Katarina Utama 2. KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan
 Fazli Bin Zainal Abidin (Direktur Utama). KAP Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan adalah KAP
 Manajemen Katarina yang terdiri dari yang melakukan audit atas laporan keuangan PT
expatriat asal Malaysia. Katarina Utama pada tahun 2008. Hasil audit yang
Akibat lemahnya pengendalian internal, pihak dikeluarkan KAP Budiman, Wawan, Pamudji dan
menajemen perusahaan hanya merealisasikan Rekan justru menyatakan opini wajar padahal ada
sebagian kecil dana hasil penawaran umum, dugaan laporan keuangan tersebut telah
sedangkan selebihnya diduga diselewengkan dimanipulasi. Dugaan keterlibatan pihak auditor
oleh pihak manajemen. Selain itu manipulasi semakin kuat setelah KAP Akhyadi Wadisono
laporan keuangan juga disebabkan oleh pihak melakukan audit atas laporan keuangan 2010 dan
internal yang dengan sengaja melakukan memberikan opini disclaimer karena tidak dapat
manipulasi guna mempercantik angka-angka melakukan konfirmasi atas transaksi yang ada.
dalam laporan keuangan agar menarik investor
yang akan membeli saham PT Katarina Utama.
Sebelum melakukan IPO, PT Katarina Utama PT Katarina Utama Tbk memperoleh dana IPO
telah mempercantik laporan keuangan tahun sebesar Rp 33,6 miliar pada penawaran Juli

1. 2.
2008. Dalam dokumen laporan keuangan 2008 2009 yang rencananya digunakan untuk
nilai asset perseroan terlihat naik hampir 10 kali membeli peralatan, modal kerja serta
lipat dari Rp 7,9 miliar pada 2007 menjadi Rp 76 menambah kantor cabang. Hingga saat ini, tidak
miliar pada 2008. Adapun ekuitas perseroan ada realisasi yang signifikan dalam pembelian
tercatat naik 16 kali lipat menjadi Rp 64,3 dari peralatan, modal kerja serta penambahan
Rp 4,49 miliar. kantor cabang.

PT Katarina Utama Tbk melakukan Laporan keuangan tahun 2009 juga penuh
penggelembungan asset dengan memasukan angka-angka fiktif seperti laporan keuangan
3. sejumlah proyek fiktif senilai Rp 29,6 miliar.
Rinciannya adalah piutang proyek dari PT
Bahtiar Mastura Omar Rp 10,1 miliar, PT Ejey
4. tahun sebelumnya. Dalam laporan keuangan
audit 2009, Katarina mencantumkan ada
piutang usaha dari MIG sebesar Rp 8,606 miliar
Indonesia Rp 10 miliar dan PT Inti Bahana dan pendapatan dari MIG sebesar Rp 6,773
Mandiri Rp 9,5 miliar. miliar.
Setahun pasca listing dugaan penyelewengan dana IPO mulai tercium otoritas bursa dan pasar
modal atas laporan pemegang saham dan Forum Komunikasi Pekerja Katarina (FKPK). PT Katarina Utama
Tbk melakukan penyalahgunaan dana hasil IPO sebesar Rp 28,971 miliar dari total yang diperoleh
sebesar Rp 33,60 miliar. Realisasi dana IPO diperkirakan hanya sebesar Rp 4,629 miliar.
Menurut rencana dalam dokumen penawaran umum (prospectus), dari dana hasil penawaran
umum perseroan menjanjikan sekitar 54,05% akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja sementara
36,04% sisanya akan diperuntukan untuk membeli berbagai peralatan proyek. Penyelewengan tersebut
dipicu oleh laporan keuangan perseroan yang menunjukan angka-angka yang tidak normal. Pada 2010,
jumlah asset terlihat menyusut drastis dari Rp 105,1 miliar pada 2009, menjadi Rp 26,8 miliar. Ekuitas
anjlok dari Rp 97,96 miliar menjadi Rp 20,43 miliar. Adapun pendapatan yang tadinya sebesar Rp 29,9
miliar, hanya tercatat Rp 3,7 miliar. Perseroan pun menderita kerugian sebesar Rp 77miliar dari periode
sebelumnya yang memperoleh laba Rp 55 miliar. Pada 1 September 2010 saham PT Katarina Utama Tbk
(RINA) disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia. Audit yang dilakukan oleh KAP Akhyadi Wadisono
memberikan opini disclaimer selama tahun 2010 dan 2011.
Lanjutan....
Otoritas bursa, dalam hal ini BEI dan Bapepam-LK baru menyadari adanya keganjilan pada
PT Katarian Utama Tbk setelah pada Agustus 2010 pemegang saham dan Forum komunikasi Pekerja
Katarina (FKPK) melaporkan adanya penyimpangan dana hasil penawaran umum. Adanya kasus ini
menjukkan bahwa otoritas bursa masih mempunyai kelemahan dalam pengawasannya. Tanggal 1
Oktober 2012 otoritas bursa memberikan sanksi administartif dan melakukan delisting atas saham PT
Katarina Utama tbk, yang berkode RINA. Akibat kasus ini perusahaan tidak dapat memenuhi hak-hak
karyawannya. Bahkan selama ini manajemen tidak menyampaikan secara utuh dana jamsostek yang
dipotong dari gaji karyawan, ada juga karyawan yang tidak mengikuti jamsostek tetapi gajinya juga
ikut dipotong. Perusahaan Listrik Negara telah memutuskan aliran listrik ke kantor cabang PT Katarina
Utama di Medan karena tidak mampu membayar tunggakan listrik sebesar 9 juta untuk tagihan 3
bulan berjalan.
Setelah itu efektif delisting pada 1 Oktober 2012, penghapusan saham RINA karena
perseroan mengalami kondisi atau peristiwa yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap
kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum. Kondisi tersebut juga berpengaruh
negatif terhadap kelangsungan status perusahaan sebagai perusahaan tercatat dan perusahaan
terbuka. Hingga saat ini, PT. Katarina Utama tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan dan
perusahaan tidak menunjukkan going concern di pasar modal.

Vous aimerez peut-être aussi