Vous êtes sur la page 1sur 41

ASKEP KLIEN DENGAN

MASALAH PSIKOSEKSUAL
Oleh : Dian Anisia W., S.Kep, Ns, M.Kep
Pengertian Psikoseksual
• Sexual identity (identitas kelamin) : kesadaran individu
akan kelaki-lakiannya/ kewanitaan tubuhnya.
• Gender identity (identitas jenis kelamin) : hasil isyarat dan
petunjuk yg tak terhitung banyaknya dr pengalaman dg
anggota keluarga, guru, kawan, teman kerja, dan dari
fenomena kebudayaan.
• Gender role behaviour (perilaku peranan jenis kelamin) :
semua yg dikatakan dan dilakukan seseorang menyatakan
bahwa dirinya seorang pria/ wanita.
Teori Psikoseksual
Teori Psikoseksual
Teori Psikoseksual
Teori Psikoseksual
Seksualitas Normal dan
Penyesuaian Seks yang

Sehat
Normal : sehat atau tdk patologik dlm hal fungsi
keseluruhan.
• Penyesuaian seks yg sehat : kemmapuan memperoleh
pengalaman seksual tanpa rasa takut dan alah, jatuh cinta
pd waktu cocok & menikah dg partner yg dipilih serta
mempertahankan rasa cinta kasih & daya tarik seksual
thdp partnernya.
Rentang Respon Perilaku
Seksual
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Perilaku seksual Gangguan perilaku Disfungsi Perilaku seksual
yg memuaskan dg seksual krn penampilan yg berbahay, tidak
menghargai pihak kecemasan yg seksual dilakukan di
lain disebabkan oleh tempat tertutup/
penilaian pribadi tidak dilakukan
atau masyarakat antara orang
dewasa
Perilaku Respon Seksual
Adaptif
1. Terjadinya antara 2 orang dewasa
2. Memberikan kepuasan timbal balik bagi pihak yg terlibat
3. Tidak membahayakan kedua belah pihak baik sec
psikologis maupun fisik
4. Tidak ada paksaan
5. Tidak dilakukan di tempat umum
Tingkatan Respon Faaliyah
Seksual
Organ Seksualitas
• Pada wanita : vagina, labia, puting susu, mulut, dan
klitoris.
• Pada pria : penis, mulut, puting susu
Dorongan & Transmutasi
Seksual
• Dorongan seksual itu normal, tergantung bagaimana
disalurkannya.
• Transmutasi seksual adl perubahan/ pemindahan suatu
bentuk energi seksual seseorang menjadi unsur lainnya
secara positif.
• Hasrat pemuasan seksual yg dapat dikendalikan/ diarahkan
kembali pd bidang sastra, seni, profesi, & usaha
Disfungsi Seksual
• Adl suatu keadaan dimana seorang individu mengalami
suatu perubahan dlm fungsi seksual yg digambarkan sbg
ketidakpuasan, merasa tidak dihargai, tidak adekuat.
Disfungsi Seksual
Disfungsi Seksual
Disfungsi Seksual
Disfungsi Seksual
Deviasi Seksual & Seksual
Abnormal
• Deviasi seksual : gangguan arah-tujuan seksual
(mendapatkan kepuasan seksual dg obyek lain/ dg cara yg
lain yg pd umumnya)
Homosexsualitas &
Lesbianisme
• Keadaan seorang yg menunjukkan perilaku seksual
diantara orang-orang dr seks yg sama.
• Bila disamping perilaku homoseksual juga menunjukkan
perilaku heteroseksual, maka disebut biseksual.
• Pencegahan dapat dilakukan dg mengenal & mengobati
anak-anak dg tanda-tanda feminin sebelum terjadi aktivitas
seksual.
Fethisisme
• Keadaan seseorang yg mencari rangsangan & pemuasan
seksual dg memakai sbg pengganti obyek seksual sebuah
benda kepunyaan sex yg lain mis : sepatu, pakaian dalam,
kaos kaki, rambut.
• Obyek ini digunakan selama masturbasi atau dimasukkan
daam aktivitas seksual dg orang lain utk menghasilkan
rangsangan seksual.
Pedofilia
• Utk mencapai kepuasan seksual, maka seseorang pedofil
memakai sbg obyek seorang anak dr sex yg sama atau
berlainan.
• Usia penganiaya 16 tahun/ lebuh dan plg sedikit 5 tahun
lebih tua dari anak tsb.
Transvestitisme
• Keadaan seseorang yg mencari ransganagn & pemuasan
seksual dg memakai pakaian dan berperan sbg seorang dari
sex yg berlainan.
Ekshibisionisme
• Gejala umumnya adalah memamerkan alat kelamin
seseorang pd orang asing.
• Biasanya pada pria, dengan memperlihatkan genetalianya
didepan umum dengan masturbasi.
Voyeurisme
• Keadaan seseorang yg harus mengamati tindakan seksual /
ketelanjangan(orang lain) utk memperoleh rangsangan &
pemuasan seksual.
• Tindakan mengamati orang-orang yg telanjang,
menanggalkan pakaian/ terlibat dalam aktivitas seksual
diikuti dg masturbasi.
Sadisme & Masokhisme
• Seseorang yg mencapai rangsangan & pemuasan seksual
dg menyakiti (sec fisik & psikologis) obyek seksualnya :
sadisme
• Seseorang yg mencapai rangsangan & pemuasan seksual
dg disakiti (sec fisik & psikologis) obyek seksualnya :
masokhisme
Transeksualisme
• Seseorang dengan jenis kelamin fisik dan jenis kelamin
patologisnya bertentangan.
• Biasanya dicoba dulu utk mengubah jenis kelamin
psikologisknya dg psikoterapi, bila tidak baru merubah
jenis kelaim fisiknya.
Deviasi Seksual Lain
• Seks oral : kunulingus  mulut dg vagina, felasio 
mulut dg penis, analingus  mulut dg anus.
• Bestialitas/ sodomi : dg binatang
• Nekrofilia : dg mayat
• Froterisme : dg menggosokkan penis pd pantat wanita di
tempat penuh sesak
• Koprofilia : didefekasi/ mendefekasi partner, memakan
feses
• Urolagnia : dg urine
Frotteurisme
• Dorongan atau fantasi seksual yg kuat dg menyentuh/
menggosok seseorang tanpa ijin.
Faktor Predisposisi
Faktor Biologis
• Hipoaktif : kadar testosteron dan prolaktin yg rendah,
penggunaan obat antihipertensi, antipsikotik, antidepresan,
ansiolitik & antikonvulsan.
• Disfungsi ereksi : arterisklerosis, diabetes, epilepsi,
sklerosis multiple
• Penyimpangan nyeri : iritasi klitoris, vagina,
endometriosis, tumor, kista, infeksi penis, ISK, gangguan
prostat
Faktor Psikososial
• Perasaan malu, bersalah yg berlebihan.
• Pemerkosaan, penganiayaan, pengalaman coitus yg
menyakitkan, depresi mental, proses penuaan, dan kesulitan
menjalin hubungan
• Keragu-raguan/ ketakutan, rasa bersalah, malu, ansietas,
konflik, pelecehan, ketegangan, kejijikan, kebencian,
kesedihan, kemarahan, didikan agama/ moralistik yg
berlebihan
• Kondisi negatif pd masa kanak-kanak yg menganggap seks
sbg sesuatu yg kotor, penuh dosa, & memalukan, fobia thdp
kanker, kehamilan, & penyakit kelamin.
Pandangan Psikoanalitik
• Fase oral (0-18bln) : menyusui, menggigit, mengunyah, meludah,
& menangis >< kepribadian oral sadistik
• Fase anal (1,5-3thn) : menahan BAB >< merasa jijik dg alat
kelaminnya & tidak menikmati hubungan seksual
• Fase uretral : kenikmatan dlm menahan & mengeluarkan BAK ><
identifikasi gender
• Fase phallus (3-5th) : mengerti jenis kelaminnya, muncul
kompleks oedipus & elektra >< gangguan emosi
• Fase latensi (5-13thn) : aktivitas & fantasi seksual tertekan ><
homoseksual
• Fase genital (11-18thn) : organ seksual aktif dg mulai
berfungsinya hormon >< kekacauan identitas
Pandangan Perilaku
• Perilaku seksual sbg suatu respon yg dapat diukur dg
komponen fisiologis & psikologis thdp stimulus yg
dipelajari/ kejadian yg mendukung.
Faktor Presipitasi
• Penyakit fisik & emosional
• Efek samping dr pengobatan
• Kecelakaan / pembedahan
• Perubahan karena proses penuaan
Manifestasi Klinik Deviasi
Seksual
1. Memperlihatkan alat kelamin kpd orang lain
2. Getaran seksual pd kehadiran obyek yg tdk hidup
3. Menyentuh/menggosokan alat kelamin tanpa izin
4. Teratrik dg anak pra pubertas
5. Getaran seksual dg memukul, mempermalukan &
membuat menderita
Manifestasi Klinik Deviasi
Seksual
6. Getaran seksual dg membuat penderitaan psikologis/ fisik
7. Getaran seksual dg memakai pakaian lawan jenis
8. Getaran seksual dg mengamati orang telanjang/ terlibat
aktivitas seksual
9. Masturbasi
10. Individu distress dg aktivitas ini
Pengkajian
1. Kesadaran diri perawat
2. Faktor perilaku
3. Mekanisme koping :
a. Fantasi
b. Denial
c. Rasionalisasi
d. Menarik diri
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan pola seksualitas b.d rasa malu setelah
mastektomi
2. Perubahan pola seksualitas b.d ketidakmampuan untuk
mencapai orgasme
3. Perubahan pola seksualitas b.d konflik perkawinan
4. Disfungsi seksual b.d meminum alkohol yg berlebihan
5. Disfungsi seksual b.d rasa takut thdp penetrasi
Intervensi Keperawatan
Disfungsi seksual b.d perubahan struktur& fungsi tubuh, penganiayaan fisik
(seksual), depresi
Batasan karakteristik :
1.Tidak adanya hasrat untuk aktivitas seksual
2.Perasaan jijik, ansietas, panik sebagai respon thdp kontak genital
3.Tidak adanya pelumasan/ sensasi subyektif dr rangsangan seksual
4.Kegagalan utk mencapai/ mempertahankan ereksi penis selama aktivitas
seksual
5.Ketidakmampuan utk mencapai orgasme/ejakulasi
6.Ejakulasi prematur
7.Nyeri genital selama koitus
8.Kontriksi vagina yg mencegah penetrasi penis
Intervensi Keperawatan
Disfungsi seksual b.d perubahan struktur& fungsi tubuh, penganiayaan fisik
(seksual), depresi
Tujuan : pasien akan mendapatkan kembali aktivitas seksual pd tingkat yg
memuaskan utk dirinya & pasangannya
Intervensi :
1.Kaji riwayat seksual & tingkat kepuasan sebelumnya dlm hubungan
2.Kaji persepsi pasien thdp masalah
3.Bantu pasien menetapkan dimensi waktu yg b.d awitan masalah & diskusikan apa
yg terjadi waktu itu
4.Kaji alam perasaan & tingkat energi pasien
5.Tinjau aturan pengobatan, observasi efek samping
6.Anjurkan pasien mendiskusikan proses penyakit
7.Dorong pasien menanyakan ttg seksual & fungssi yg menghambatnya
See you next time..

Vous aimerez peut-être aussi