Vous êtes sur la page 1sur 6

 Leonardo D.

Caprio Lase
 M. Rizky Ma’ruf
 Magdalena Christy Yolanda M
 Maisarah Siahaan
 Meilis Karina A. Bako
 Meiman Berkat Zega
 Mikha Lamtiur Sihaloho
 Monica Nysia Purba
 Muhammad Arman Azizi
 Natania Filiska Hulu
 Netti Vera Simanjuntak
 Nirmala Putri A. Giawa
Seorang wanita berusia 60 tahun dibawa
oleh keluarganya ke IGD RS dengan
keluhan sesak nafas. Pasien diputuskan
dokter untuk opname. Pasien
seharusnya dirawat di ruang ICCU
karena kondisinya yang kritis, namun
SOAL karena ruang ICCU penuh, pasien
terpaksa dirawat di ruang Paviliun B.
Keluarga mengatakan bahwa pihak
rumah sakit seakan menelantarkan
ibunya karena pasien BPJS. Pasien
hanya diberi infus dan tidak diberi obat-
obatan dan tidak diberi oksigen.

2
Aspek hukum keselamatan pasien yang
terlanggar:
• Pasal 53 (3) UU No. 36/2009
• Pasal 29b UU No. 44/2009

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Alasan dan Solusi:
“Pelaksanaan Pelayanan Sebaiknya, pihak rumah sakit harus mendahulukan keselamatan
kesehatan harus nyawa pasien. Tindakan pihak rumah sakit yang membawa pasien ke
ruang Paviliun B itu saja sudah salah dan bisa mengancam
mendahulukan keselamatan keselamatan nyawa pasien, karena ruangan Paviliun B dan ICCU

nyawa pasien.” berbeda. Emang benar, ruang ICCU sudah penuh, tetapi pihak rumah
sakit bisa meletakkan pasien ke ruang ICU. Karena ruangan
ICCU/ICU adalah ruangan yang membutuhkan penanganan intensif
sehingga harus steril dari berbagai hal.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


ALASAN DAN SOLUSI

Pihak rumah sakit sudah melanggar pasal ini.


ISI Pihak rumah sakit seolah-olah melakukan
diskriminasi karena pasien adalah pengguna
BPJS. Seharusnya, mau pasien BPJS atau
“Memberi pelayanan tidak, pelayanan kesehatan harus dilakukan
kesehatan yang aman, adil tanpa adanya perbedaan. Tindakan rumah
bermutu, antidiskriminasi, sakit juga tidak aman, bermutu dan
dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien. Pasien
sesak dan kondisinya kritis, seharusnya pasien
mengutamakan
di beri obat-obatan dan dipasang oksigen, tidak
kepentingan pasien hanya di beri infus saja. Hal itu dapat
sesuai dengan standar membahayakan nyawa pasien bila tidak
pelayanan Rumah Sakit.” diberikan oksigen. Karena pemberian oksigen
adalah hal yang paling penting. 5
T H A N K YO U !
Do You Have Any Questions?

Vous aimerez peut-être aussi