Vous êtes sur la page 1sur 32

ASPEK LEGAL PRAKTEK

MANDIRI PERAWAT
Evidence: Hasil Evaluasi Peran dan Fungsi Perawat
Puskesmas Daerah Terpencil
(Depkes & UI, 2005)
Terkait dengan tindakan medik:
1. Menetapkan diagnosis penyakit (92.6%)
2. Membuat resep obat (93.1%)
3. Melakukan tindakan pengobatan di dalam
maupun di luar gedung puskesmas (97.1%)
4. Melakukan pemeriksaan kehamilan (70.1%)
dan melakukan pertolongan persalinan
(57.7%)

Direkomendasikan:
Perlu peningkatan kordinasi dalam mewujudkan
perlindungan hukum bagi perawat khususnya
untuk tugas tugas limpah dalam hal
pengobatan.
Tata Hukum di Indonesia
 UUD ,45 : Indonesia adalah negara yang
berdasarkan Hukum (Rechstaat) dan tidak
berdasarkan pada kekuasaan belaka (Machstaat)

 Sumber Hukum : UUD 45, Tap MPR, UU/Peraturan


pengganti UU, PP, Kepres, Permenkes/kepmenkes,
peraturan lainnya
Fungsi Hukum dlm Praktik Perawat
 Memberikan kerangka untuk menentukan
tindakan keperawatan mana yang sesuai
dengan hukum

 Membedakan tanggung jawab perawat


dengan profesi lain

 Membantu menentukan batas-batas


kewenangan tindakan keperawatan mandiri

 Membantu mempertahankan standard praktik


keperawatan dengan meletakkan posisi
perawat memiliki akuntabilitas dibawah
hukum.
Tanggung Jawab Hukum
dalam Praktik
 Melaksanakan keperawatan mandiri
atau yang didelegasi
TATA HUKUM KES DI INDONESIA

UU No.23/1992
UUD 45 UU No.29/2004
Ttg Kesehatan
Ttg. Praktik Dokter

RUU PRAKTIK PRAKTIK


TENAGA KEPERAWATAN Permenkes 1419/2005
KESEHATAN
Penyelenggaraan
????....
Praktik dokter & dokter
gigi

RUU PRAK.KEP Permenkes


1239/2002 ttg
????....
Registrasi Praktik
Keperawatan
Pasal 32 ayat 4:
Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan
berdasarkan ilmu kedokteran dan atau ilmu
keperawatan, hanya dapat dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu.”

Pasal 53, ayat 1:


Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan
UU No.23/1992 hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
Ttg Kesehatan profesinya.

Pasal 53, ayat 2:


Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi dan
menghormati hak pasien
SIP

PERMENKES
1239/2001 TTG
REGISTRASI DAN
PRAKTIK KE SIK

SIPP
PASAL KRUSIAL DALAM KEPMENKES
1239/2001 TTG PRAKTIK
KEPERAWATAN
 Melakukan asuhan keperawatan meliputi Pengkajian,
penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,
melaksanakan tindakan dan evaluasi.
 Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakukan atas
permintaan tertulis dokter
 Dalam melaksanakan kewenangan perawat
berkewajiban :
 Menghormati hak pasien
 Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
 Menyimpan rahasia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
 Memberikan informasi
 Meminta persetujuan tindakan yang dilakukan
 Melakukan catatan perawatan dengan baik
Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang ,
perawat berwenang melakukan pelayanan kesehatan di
luar kewenangan yang ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus


mencantumkan SIPP di ruang praktiknya

Perawat yang menjalankan praktik perorangan tidak


diperbolehkan memasang papan praktik (sedang dlam
proses amandemen)
 Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan
asuhan dalam bentuk kunjungan rumah

 Persyaratan praktik perorangan sekurang-


kurangnya memenuhi :
 Tempat praktik memenuhi syarat
 Memiliki perlengkapan peralatan dan
administrasi termasuk formulir /buku
kunjungan, catatan tindakan dan formulir
rujukan
LARANGAN
Perawat dilarang menjalankan praktik selain yang
tercantum dalam izin dan melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan standar profesi

Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam


keadaan darurat atau menjalankan tugas didaerah
terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain,
dikecualikan dari larangan ini
 Kepala dinas atau organisasi profesi dapat
memberikan peringatan lisan atau tertulis
kepada perawat yang melakukan
pelanggaran
 Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3
kali, apabila tidak diindahkan SIK dan SIPP
dapat dicabut.
 Sebelum SIK atau SIPP di cabut kepala dinas
kesehatan terlebih dahulu mendengar
pertimbangan dari MDTK atau MP2EM
SANKSI
 Pelanggaran ringan , pencabutan izin
selama-lamanya 3 bulan
 Pelanggaran sedang , pencabutan izin
selama-lamanya 6 bulan
 Pelanggaran berat, pencabutan izin selama-
lamanya 1 tahun
 Penetapan pelanggaran didasarkan pada
motif pelanggaran serta situasi setempat
IMPLIKASI DALAM TATATAN PRAKTEK

SEBAGAI TENAGA PERAWAT RS DAN PUSKESMAS ATAU


TENAGA KESEHATAN DI LEMBAGA PELAYANAN
KESEHATAN LAINNYA

“ PERAWAT BEKERJA DAN MELAKUKAN KEWAJIBAN


SESUAI DENGAN PERINTAH JABATAN TIDAK BISA
DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN ATAS KERUGIAN
ATAU KESALAHAN YG DILAKUKAN “ KUHAP PASAL
51”
HOME CARE
SK DIRJEN DIRJEN YAN MED
NO HK. 00.06.5.1.311
Ada 23 tindakan keperawatan mandiri yang bisa
dilakukan oleh perawat home care a/l
1. vital sign
2. memasang nasogastric tube
3. memasang selang susu besar
4. memasang cateter
5. penggantian tube pernafasan
6. merawat luka decukbitus
7. suction
8. memasang peralatan O2
9. penyuntikan (IV,IM, IC,SC)
10. Pemasangan infus maupun obat
11. Pengambilan preparat
12. Pemberian huknah/laksatif
13. Kebersihan diri
14. Latihan dalam rangka rehabilitasi medis
15. Tranpostasi klien untuk pelaksanaan pemeriksaan
diagnostik
16. Penkes
17. Konseling kasus terminal
18. konsultasi/telepon
19. Fasilitasi ke dokter rujukan
20. Menyaipkan menu makanan
21. Membersihkan tt pasien
22.Fasilitasi kegiatan sosial pasien
23.Fasilitasi perbaikan sarana klien.
PRAKTEK MANDIRI PERAWAT
JUKLAK KEPMENKES 1239
1. SIP dan SIPP harus ada
2. Ruangan praktek sesuai ketentuan
3. Tersedia alat perawatan, alat rumah tangga dan
alat emergency sesuai ketentuan
4. Kewenangan : pemenuhan kebutuhan
O2, Nutrisi, Integritas jaringan, cairan dan
elektrolit, Eliminasi, Kebersihan diri, Istirahat
tidur, Obat-obatan, Sirkulasi, Keamanan dan
keselematan, Manajemen nyeri, Kebutuhan
aktivitas, psikososial, interaksi sosial,
menjelang ajal, seksual, lingkungnan sehat,
kebutuhan bumil, ibu melahirkan, bayi baru
lahir, post partum, baunyak lagi )
Dalam Fase Transisi Tindakan Medik dilakukan….:

1. Algoritme Klinik untuk Perawat yang bekerja di


Puskesmas
2. Balai Pengobatan di bawah pengawasan dokter
3. Berbagai sarana kesehatan dan praktik mandiri:
@ Delegasi tertulis
@ Delegasi lisan
4. Kewenangan atributif (harus terdapat dalam
Undang Undang Praktik Keperawatan
5. Amandemen Kepmenkes 1239/2001: papan
nama harus dipasang, kewenangan atributif, uji
kompetensi
RUU PRAKTIK KEPERAWATAN (DRAF 19)
BAB I : Ketentuan Umum
BAB II : Azas dan Tujuan
BAB III : Lingkup Praktik Keperawatan
BAB IV : Konsil Keperawatan Indonesia
BAB V : Standard Pendidikan Profesi Kep.
BAB VI : Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan
BAB VII : Registrasi Praktik Keperawatan
BAB VIII : Penyelenggaraan Praktik Kep.
BAB IX : Pembinaan, Pengembangan dan
Pengawasan
BAB X : Ketentuan Peralihan
BAB XI : Ketentuan Penutup
RUU PRAKTIK KEPERAWATAN
(DRAFT)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.

Praktik keperawatan adalah tindakan mandiri perawat melalui


kolaborasi dengan sistem klien dan tenaga kesehatan lain
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai tatanan
pelayanan, termasuk praktik keperawatan individual dan
berkelompok.
TUJUAN UUPKEP (DRAFT)
Pengaturan penyelenggaraan praktik
keperawatan bertujuan untuk:
 memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada
penerima dan pemberi jasa pelayanan keperawatan.
 Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan oleh perawat.
LINGKUP PRAKTIK KEP : (DRAFT)

Memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan sederhana
dan kompleks.
Memberikan tindakan keperawatan langsung, pendidikan, nasehat,
konseling, dalam rangka penyelesaian masalah kesehatan melalui
pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam upaya memandirikan
sistem klien.
Memberikan pelayanan keperawatan di sarana kesehatan dan tatanan
lainnya.
Memberikan pengobatan dan tindakan medik terbatas, pelayanan KB,
imunisasi, pertolongan persalinan normal dan menulis permintaan
obat/resep.
Melaksanakan program pengobatan secara tertulis dari dokter.
KONSIL KEPERAWATAN INDONESIA (DRAFT)

Dalam rangka Pengaturan Penyelenggaraan Praktik Keperawatan


Maka dibentuk Konsil Keperawatan Indonesia.
Konsil Keperawatan Indonesia mempunyai tugas:
 Melakukan uji kompetensi dan registrasi perawat;
 Mengesahkan standar-standar profesi yang dibuat oleh organisasi
profesi keperawatan dan asosiasi institusi pendidikan
keperawatan;
 Membuat peraturan-peraturan terkait dengan praktik perawat
untuk melindungi masyarakat.
WEWENANG KONSIL (DRAFT)
Konsil Keperawatan Indonesia mempunyai wewenang :
 Menyetujui dan menolak permohonan registrasi perawat;
 Mengesahkan standar kompetensi perawat yang dibuat oleh
organisasi profesi keperawatan dan asosiasi institusi pendidikan
keperawatan;
 Menetapkan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan perawat;
 Menetapkan sanksi terhadap kesalahan praktik yang dilakukan
perawat; dan
 Menetapkan standar penyelenggaraan program pendidikan
keperawatan
PRAKTIK MANDIRI
Praktik mandiri dapat dilakukan secara perorangan dan atau
berkelompok.
Perawat dalam melakukan praktik mandiri sekurang-
kurangnya memenuhi persyaratan:
 Memiliki tempat praktik yang memenuhi persyaratan
kesehatan;
 Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan
keperawatan di luar institusi pelayanan kesehatan
termasuk kunjungan rumah;
 Memiliki perlengkapan administrasi yang meliputi
buku catatan kunjungan, formulir catatan tindakan
asuhan keperawatan serta formulir rujukan.
Persyaratan perlengkapan, sesuai dengan standar perlengkapan asuhan
keperawatan yang ditetapkan oleh organisasi profesi.
Perawat yang telah mempunyai SIPP dan menyelenggarakan praktik mandiri wajib
memasang papan nama praktik keperawatan.
PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPERAWATAN
Praktik keperawatan dilakukankan berdasarkan pada kesepakatan antara perawat
dengan klien dan atau pasien dalam upaya untuk peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, kuratif, dan pemulihan
kesehatan.
Praktik keperawatan dilakukan oleh perawat profesional (RN) dan perawat vokasional (PN).
PN dalam melaksanakan tindakan keperawatan dibawah pengawasan RN.
Perawat dapat mendelegasikan dan atau menyerahkan tugas kepada perawat lain yang
setara kompetensi dan pengalamannya.
Setiap orang dilarang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang
menimbulkan kesan bagi masyarakat seolah-olah yang bersangkutan adalah
perawat yang telah memiliki SIPP.
Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
diberi kewenangan oleh peraturan perundang-undangan.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi