Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Asyifa arthameivia
XI MIA 2
Sejarah Terbentuknya
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) adalah organisasi
kawasan yang mewadahi kerja sama 10 (sepuluh) negara di
Asia Tenggara.
8 Agustus 1967 bertempat di Bangkok. Indonesia,
Singapura, Malaysia, dan Filipina menyetujui terbentuknya
ASEAN (Association of South East Asia Nation). ASEAN
menggantikan ASA (Association of South East Asia), yang dulu
pernah dibentuk pada tahun 1961 oleh Filipina, Thailand,
Malaysia.
Berawal dari 5 anggota, ASEAN berkembang seiring
bergabungnya negara-negara lain seperti Brunei pada tahun
1984, Vietnam pada tahun 1995, Laos dan Myanmar pada tahun
1997, dan terakhir Kamboja pada tahun 1999.
Beberapa persamaan yang melatar belakangi dibentuknya
organisasi ini yakni :
Pendukung pelaksanaan seluruh proyek dan kegiatan ASEAN secara lebih efektif.
Masyarakat Ekonomi ASEAN
• MEA adalah sebuah sistem perekonomian
yang melibatkan kerja sama antar Negara-
Negara ASEAN. Sistem ini mengakibatkan adanya
pola perdagangan lebih bebas di antara negara-
negara tersebut. Dalam bahasa lain, MEA dikenal
dengan istilah AEC (ASEAN Economy
Community).
• Sejarah MEA diawali dari perjanjian bersama pada Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia yang menghasilkan satu visi
bersama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN Vision 2020). Tujuannya
menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang makmur dengan
pembangunan serta pengembangan ekonomi yang merata di tiap-tiap negara
yang menjadi anggotanya.
• KTT di Bali, Indonesia pada Oktober 2003 menelurkan hasil yang hampir sama
dengan KTT 1997. Pada KTT di Bali tersebut, para pemimpin negara-negara
ASEAN menyatakan pentingnya mengintegrasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) sebagai satu tujuan utama dalam integrasi perilaku ekonomi di kawasan
regional yang akan diterapkan tahun 2020.
• KTT selanjutnya pada 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia melahirkan konsensus
baru. Isinya menyatakan bahwa tahun diberlakukannya MEA dimajukan. Yang
awalnya tahun 2020 menjadi tahun 2015. Konsensus tersebut melahirkan
deklarasi yang disebut dengan Deklarasi Cebu. Dengan ditandatanganinya
Deklarasi Cebu maka keputusan konsensus dari tahun ke tahun menjadi satu
langkah nyata untuk menjadikan ASEAN sebagai daerah perdagangan bebas
yang meliputi seluruh komponen aktivitas ekonomi. Mulai dari barang, tenaga
kerja (terampil), investasi, modal, sampai jasa.
Hambatan MEA
Hambatan yang masih dirasakan dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015 di antaranya berupa penyediaan infrastruktur
untuk memperlancar sistem logistik, penyediaan listrik, penyelesaian
regulasi ketenagakerjaan serta peningkatan kualitas tenaga kerjanya,
dan penciptaan iklim investasi yang kondusif.
Menurut Global Competitiveness Report 2009-2010, Indonesia
berada di peringkat ke-96 di antara 133 negara berkembang dalam
daya saing infrastruktur, jauh di bawah Thailand di peringkat ke- 41,
Malaysia di peringkat ke-27 dan China di peringkat ke-66. Masalah
mutu ketenagakerjaan mutlak harus diperhatikan. Masalah ini bisa
diselesaikan dengan peningkatan pengalaman kerja, peningkatan
disiplin kerja, pengikutan pelatihan-pelatihan, peningkatan komunikasi
kerja dan peningkatan pendidikan formal tenaga kerja.
Pemerintah juga perlu melakukan upaya-upaya serius dalam
menciptakan iklim investasi yang kondusif. Jumlah investasi belum
cukup untuk menciptakan lapangan kerja baru secara signifikan untuk
membantu mengurangi kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi saat ini
lebih didorong oleh sektor konsumsi dibandingkan dengan sektor
investasi.
Peran ASEAN dalam indonesia
Ekonomi
Terjadinya hubungan ekspor – impor antara indonesia dengan negara anggota
ASEAN. Selain itu, indonesia juga mendapatkan keuntungan dari relasi tsb berupa investasi.
Politik
Indonesia mendapatkan dukungan serta pengakuan secara politik tentang
kedaulatan negara Indonesia.
Sosial
Bantuan – bantuan yang bersifat kemanusiaan dari negara anggota bila indonesia
terkena musibah / bencana alam, misalnya tsunami Aceh
Budaya
Pertukaran pelajar serta pertunjukan kebudayaan indonesia di negara – negara
anggota.
Peran Indonesia dalam ASEAN:
1. Menjadi Salah Satu Dari 5 Pendiri ASEAN
Di awal terbentuknya, perwakilan dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Malaysia,
Singapura, Filipina, Thailand dan tak terkecuali Indonesia mengadakan konverensi di Bangkok pada
tanggal 5 Agustus 1967. Tiga hari kemudian perjanjian Bangkok ditandatangani dan terbentuklah
ASEAN. Lima perwakilan yang hadir saat itu adalah menteri luar negeri dari tiap-tiap negara.
Dari Indonesia ada Adam Malik, Thanat Koman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari
Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura dan Narsisco Ramos dari Filipina. Jadi bisa dikatakan,
Indonesia punya peran penting dalam terbentuknya ASEAN karna mungkin saja, tanpa adanya Adam
Malik saat itu ASEAN tidak akan pernah terbentuk.
Konflik antara Moro National Front Liberation (MNFL) dan Filipina yang terjadi sebagai dampak
masalah sosial karena MNFL menguasai Mindanau Selatan. Indonesia berperan sebagai mediator bagi
keduanya yang pada akhirnya memutuskan untuk berdamai.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pertama yang dilaksanakan di Indonesia tepatnya di
pulau Bali pada saat itu, salah satu keputusan yang ditetapkan adalah pembentukan sekretariat ASEAN
yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral pertamanya yaitu H.R. Dharsono yang merupakan
warga negara Indonesia. Indonesia telah dipercaya untuk tiga kali menjabat sebagai sekretaris jenderal
ASEAN yaitu yang pertama H.R. Dharsono (1977-1978), Urmadi Nyotowijono (1978-1979) dan Rusli Noor
(1989-1992).
6. Berpartisipasi dalam ajang olahraga kawasan Asia Tenggara, South East Asia Games (SEA Games)
South East Asia Games atau SEA Games merupakan pesta olahraga bagi negara-negara yang berada di
kawasan Asia Tenggara. SEA Games dilaksanakan setiap dua tahun sekali sejak pelaksanaan pertamanya di
tahun 1959 dan Indonesia sudah beberapa kali menjadi menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga ini.
7. Menjadi Pemimpin ASEAN
Indonesia pernah menjabat sebagai pemimpin ASEAN yaitu pada tahun 2004 yang lalu di
masa orde baru dimana Indonesia saat itu dipimpin oleh Bapak Presiden Suharto. Hal ini terjadi karena
Indonesia dianggap mampu menjaga hubungan kerjasama yang baik diantara negara-negara yang
lainnya, mengatasi permasalahan hukum di Indonesia, serta mempertegas pelaksanaan tujuan berdirinya
ASEAN sebagaimana tercatat pada perjanjian Bangkok. Beberapa pertemuan yang diselenggarakan
selama kepemimpinan Indonesia di ASEAN yaitu ASEAN Ministrial Meeting, ASEAN Regional Forum dan
Pertemuan Kementerian yang berada di kawasan Asia Tenggara.
8. Memberi Gagasan Mengenai Pembentukan Komunitas Keamanan
Saat itu gagasan mengenai pembentukan komunitas keamanan ASEAN dikemukakan oleh
menteri luar negeri RI Hasan Wirajuda. Gagasan ini tentu saja disambut baik oleh negara yang lain
karena menyangkut bagaimana sistem pertahanan di setiap negara yang merupakan masalah negara
berkembang dalam menghadapi serangan terorisme, separatisme, kejahatan internasional, dsb.
9. Memberi Gagasan Mengenai Pentingnya HAM
Hak Asasi Manusia memang menjadi isu yang kerap di sorot oleh bukan Indonesia saja,
melainkan negara-negara anggota ASEAN yang lainnya. Namun, Indonesia adalah salah satu negara
dengan contoh masyarakat multikultural yang selalu mengingat-ingatkan dan mengajak negara anggota
ASEAN untuk tidak menyepelekan Hak Asasi Manusia serta menaati aturan maupun norma-norma yang
berkaitan dengan HAM sesuai peraturan yang ada dalam negaranya masing-masing. Ketika hal itu
terjadi tercerminlah contoh hidup rukun dalam keseharian negara anggota ASEAN
10. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Akademis dengan Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara
Sampai saat ini kegiatan ini terus berjalan dan terbukti manfaatnya bukan hanya bagi
Indonesia saja tapi juga bagi negara anggota ASEAN yang menjalin kerjasama. Banyak kita temukan
universitas bahkan sekolah-sekolah yang menjalin kerjasama dengan universitas atau sekolah dari luar
negeri yang merupakan negara anggota ASEAN. Yang paling banyak kita temukan adalah kerjasama
dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.Hal ini sangat baik untuk terus dilaksanakan dan bukan hanya
program-program pertukaran pelajar saja, tapi juga kerjasama dalam bidang riset dan penelitian.
Indonesia seakan membuka lebar kesempatan bagi para pelajar dari negara anggota ASEAN untuk belajar
sebanyak-banyaknya mengenai kayanya alam dan budaya di Indonesia. Demikian juga negara anggota
ASEAN yang lain yang selalu menerima pelajar dan peneliti Indonesia yang tertarik untuk bekerjasama.
Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang kita kenal dengan sebutan MEA sangatlah didukung
oleh Indonesia. Dengan adanya MEA tentunya kegiatan ekonomi di Indonesia maupun negara anggota
ASEAN lainnya akan semakin berkembang, hambatan perdagangan internasional di kawasan Asia
Tenggara akan semakin jarang ditemukan, serta mendukung terbentuknya integerasi perekonomian antar
negara di kawasan Asia Tenggara.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia jelas meningkat serta bentuk-bentuk akomodasi lapangan pekerjaan
sedikit demi sedikit mulai bertambah dengan adanya prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam
12. Menjadi Koordinator Dalam Beberapa KTT ASEAN Bersama Negara Luar
Indonesia menjalankan perannya sesuai tujuan dibentuknya ASEAN yaitu dalam hal menjalin kerjasama
yang baik antar tiap anggota ASEAN maupun dengan negara diluar Asia Tenggara yang memiliki ciri-ciri
negara maju. Dalam hal ini Indonesia sempat beberapa kali ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan
internasional seperti pada saat Prof. Sumitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai ketua Standing
Committee of A Special Coordination Committee (SCSCC), menjadi koordinator hubungan ASEAN-
Kanada serta menjadi koordinator KTT ASEAN-Cina di tahun 2006.
Manfaat dari peran aktif Indonesia dalam ASEAN
diantaranya:
1. Terjalin hubungan yang baik sebagai bentuk-bentuk kerjasama internasional
antar sesama negara anggota ASEAN
KTT ASEAN ke - 2, diselenggarakan di Kuala lumpur, Malaysia pada tanggal 4-5 Agustus 1977
Menghasilkan Pencetusan Bali Concord 1.
KTT ASEAN ke - 3, diselenggarakan di Manila, Filipina pada tanggal 14-15 Desember 1987
KTT ASEAN ke - 5, diselenggarakan di Bangkok, Thailand pada tanggal 14-15 Desember 1995. Hadir untuk
kali pertamanya dan bergabung bersama para pemimpin Brunei Darussalam, Indonesia, Filipina, Malaysia,
Singapura, Thailand, dan perdana menteri Vietnam diterima sebagai anggota ASEAN ketujuh.
KTT ASEAN ke - 7, diadakan di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada tanggal 5– 6
November 2001.
KTT ASEAN ke - 8, diadakan di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 4 – 5 November 200
KTT ASEAN ke - 9, diadakan di Bali, Indonesia pada tanggal 7 – 8 Oktober 2003. menghasilkan Bali Concord
II.
KTT ASEAN ke - 10, diadakan di Vientiane, Laos pada tanggal 29 – 30 November 2004.
KTT ASEAN ke - 11, diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 12 – 14 Desember 2005.
KTT ASEAN ke - 12, diadakan di Cebu, Filiphina pada tanggal 11 – 14 Januari 2007.
A. Seluruh Negara anggota ASEAN berupaya untuk saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaaraan,
integritas wilayah dan identitas nasional.
B. Menjalankan komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan keamanan, perdamaian, dan
kemakmuran regional.
C. Segala ancaman, agresi, hingga penggunaan kekuatan atau tindakan illegal yang tidak sesuai dengan hukum
internasional akan ditolak.
E. Meski merupakan sesame angota Negara ASEAN namun tiap Negara anggota tidak diperkenankan ikut campur
dalam masalah internal masing-masing Negara.
F. Menjaga eksistensi nasional tiap Negara anggota agar terbebas dari campur tangan
eksternal, subversi, dan paksaan dengan cara menghormati haknya.
G. Hal-hal yang dianggap serius dan memengaruhi kepentingan bersama ASEAN maka akan
dilakukan konsultasi.
H. Bersama Negara anggota ASEAN lainnya turut menjunjung tinggi piagam PBB dan hukum
internasional.
KTT ASEAN ke - 14, diadakan di Cha Am, Hua Hin, Thailand pada tanggal 27 Februari – 1
Maret 2009.
KTT ASEAN ke - 15, diadakan di Cha Am, Hua Hin, Thailand pada tanggal 23 Oktober 2009.
KTT ASEAN ke - 16, diadakan di Hanoi, Vietnam pada tanggal 8 – 9 April 2010.
KTT ASEAN ke - 17, diadakan di Hanoi, Vietnam pada tanggal 28 – 30 Oktober 2010.
KTT ASEAN ke - 18, diadakan di Jakarta, Indonesia pada tanggal 4 – 8 Mei 2011.
KTT ASEAN ke - 19, diadakan di Bali, Indonesia pada tanggal 17 – 19 November 2011.
KTT ASEAN ke - 20, diadakan di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 3 – 4 April 2012.
KTT ASEAN ke - 21, diadakan dii Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 17 – 20 November 2012.
KTT ASEAN ke - 22, diadakan di Bandar Seri Begawan pada tanggal 24 – 25 April 2013
KTT ASEAN ke - 23, diadakan di Bandar Seri Begawan pada tanggal 9 – 10 Oktober 2013.
KTT ASEAN ke - 24, diadakan di Naypyidaw, Myanmar pada tanggal 10 – 11 Mei 2014.
KTT ASEAN ke - 25, diadakan di Naypidaw, Myanmar pada tanggal 12 – 13 November 2014.
KTT ASEAN ke - 26, diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 26 – 27 April 2015.
KTT ASEAN ke - 27, diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 18 – 22 November 2015.
KTT ASEAN ke - 28, diadakan di Vientiane, Laos pada tanggal 6 September 2016.
KTT ASEAN ke - 29, diadakan di Vientiane, Laos pada tanggal 7 September 2016.
KTT ASEAN ke - 30, diadakan di Manila, Filiphina pada tanggal 26 – 29 April 2017.
KTT ASEAN ke - 31, diadakan di Manila, Filiphina pada tanggal 13 – 14 November 2017.
KTT Tak Resmi ASEAN I, diselenggarakan di Jakarta, Indonesia pada tanggal 30 November 1996.
Menghasilkan Kesepakatan untuk menerima Kamboja, Laos, dan Myanmar sebagai anggota penuh
ASEAN secara bersamaan.
KTT Tak Resmi ASEAN II, diselenggarakan di Kuala lumpur, Malaysia pada tanggal 14 – 16
November 1997. Menghasilkan Sepakat untuk mencanangkan Visi ASEAN 2020 yang mencakup
seluruh aspek yang ingin dicapai bangsa-bangsa Asia Tengara dalam memasuki abad 21, baik di
bidang politik, ekonomi maupun sosial budaya.
KTT Tak Resmi ASEAN III, diselenggarakan di Manila, Filiphina pada tanggal 27 – 28 November
1999. Menghasilkan Kesepakatan untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembangunan
ekonomi, sosial, politik dan keamanan serta melanjutkan reformasi struktural guna meningkatkan
kerja sama untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
KTT Tak Resmi ASEAN IV, diselenggarakan di Singapura pada tanggal 22 – 25 November 2000.
Menghasilkan Sepakat untuk pembangunan proyek jalur kereta api yang menghubungkan Singapura
hingga Cina bahkan Eropa guna meningkatkan arus wisatawan.
Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa ASEAN