Vous êtes sur la page 1sur 20

ASUHAN SEMINAR KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. H DENGAN RESIKO PERILAKU


KEKERASAN

KELOMPOK 1
MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
BAB I
Skizofrenia di RS Ernaldi Bahar

1.180 klien (2015)

1.158 klien (2016)

889 klien (2017)

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB I

Berdasarkan latar belakang masalah, kami ingin memberikan


asuhan keperawatan kesehatan jiwa khususnya pada resiko
perilaku kekerasan dengan pelayanan kesehatan secara holistik
dan komunikasi terapeutik dalam meningkatkan kesejahteraan
serta mencapai tujuan yang diharapkan pada Tn. H.

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB I
Memaparkan asuhan
keperawatan kesehatan jiwa Tujuan Umum
pada klien dengan resiko
perilaku kekerasan

a. Melakukan analisis pengkajian pada klien dengan


resiko perilaku kekerasan
b. Membuat rencana asuhan keperawatan pada
pasien dengan resiko perilaku kekerasan
c. Memberikan implementasi keperawatan kepada
TujuanKhusus pasien dan keluarga dengan resiko perilaku
kekerasan.
d. Melakukan evaluasi dari rencana asuhan
keperawatan kesehatan jiwa dengan resiko
perilaku kekerasan.

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB II

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang


melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Marah merupakan perasaan
jengkel yang timbul terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman
(Stuart & Sundeen, 1998).
Resiko perilaku kekerasan adalah adanya kemungkinan seseorang
melakukan tindakan yang dapat mencederai orang lain dan lingkungan akibat
ketidakmampuan mengendalikan marah secara konstruktif (Capernito,2000)

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB II

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Nama : Tn.”H”
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Supir Travel
Pendidikan terakhir : SMA
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Pagar Agung, Gang Melati No.137 RT 06 RW 02 , Lahat
Tanggal masuk RS : 12 Maret 2019

Klien mengamuk, mengoceh sendiri, meresahkan lingkungan,


bicara kotor, menunjukkan kemaluan, menantang orang untuk
berkelahi, sering gelisah, kurang tidur dan memecahkan barang-
barang di rumah. Klien mengatakan ada masalah dengan ayahnya
Alasan
sehingga memukul kepala ayahnya memakai tangan. Klien juga
masuk
sering memukul kakak perempuan dan adik kandungnya. Sesudah
memukul orang klien hanya diam tanpa dosa. Klien memukul
orang untuk menghilangkan kekesalannya.
Masalah keperawatan: Resiko perilaku kekerasan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Klien merupakan anak ke-2 dari 3 bersaudara. Ayah klien
masih ada, ibu klien telah meninggal pada tahun 2016 karena
sakit ginjal dan klien tinggal satu rumah bersama kakak
Genogram perempuan dan adik kandungnya. Klien adalah pribadi yang
tertutup. Bila ada masalah klien tidak mengkomunikasikan ke
anggota keluarga yang lain dan cenderung memendam
masalah sendirian.

Hambatan dalam berkumpul dengan orang lain

Klien mengatakan tidak mau berhubungan


Hubungan
dengan orang jika orang tersebut tidak ada
sosial
urusan dengannya. Klien juga mengatakan
bahwa dia mudah emosi dan marah.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Hasil observasi menyatakan pembicaraan klien cepat dan
keras, terkadang klien berkata kasar. Klien mudah marah
dan tersinggung. Klien menjawab semua pertanyaan
Pembicaraan
yang diajukan oleh perawat dengan benar dan cepat
tanggap. Klien kooperatif, kontak mata (+) tetapi sesekali
klien melihat ke arah lain.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Hasil observasi selama berinterkasi dengan klien menunjukkan


bahwa klien tampak selalu menggerakkan kaki dan tangannya,
mengusap kepala, klien sering berpindah posisi duduk, klien
Aktivitas
sering mengangkat kaki ke atas kursi dan menyilangkan
Motorik
kakinya. Klien tampak gelisah, mondar-mandir, emosi labil dan
ekspresi wajah tampak tegang.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Hasil observasi menunjukkan klien tampak tegang. Klien
Alam akan emosi saat orang lain mengganggunya. Klien
Perasaan mengatakan sering menantang orang untuk berkelahi.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Kontak mata ada namun sesekali klien melihat ke tempat lain.


Tidak ada sikap curiga, defensif, namun klien mudah
Interaksi
tersinggung. Klien tampak gelisah, emosi labil, selalu berpindah
selama
posisi duduk. Klien sering menggunakan nada bicara yang keras
wawancara
dan kasar. Terkadang klien marah-marah tanpa sebab.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III

Klien mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang sulit menceritakan


masalah pribadinya pada orang lain. Klien selalu memendam perasaan
dan stress yang dialaminya. Klien mengungkapkan bahwa dia tidak
mampu mengatasi masalah yang menimpa dirinya. Klien merupakan
orang yang pendendam dan mudah emosi. Klien selalu melampiaskan
emosinya dengan cara memukul orang, menghancurkan barang, Selama
dirumah klien mengatakan malas minum obat serta klien merokok sekitar
Mekanisme 2 bungkus/hari. Klien juga sering mengkonsumsi alkohol saat berkumpul
Koping dengan teman-temannya dan ketika merasa stress seperti minum anggur
merah, chivas regal, newport, black label dan oplosan: vodka + kratindeng.
Klien mengatakan sering berkelahi dengan teman-teman sekolahnya.
Klien mengatakan sering keluyuran bermotor, klien termasuk anak geng
motor tetapi masih bisa pulang. Klien memakai ganja saat SMA. Sesudah
memakai ganja perasaan menjadi tenang dan bebas.
Masalah keperawatan: Koping Individu Tidak Efektif

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Masalah psikososial dan lingkungan

Masalah dengan pendidikan

Saat ini klien adalah mahasiswa STIE semester 6 namun klien sering
malas untuk kuliah. Klien mengatakan sering bertengkar dengan
teman sekolah saat SMA.

Masalah dengan perumahan

Klien mengatakan bahwa dirinya tinggal dengan kakak perempuan


dan adik laki-lakinya. Ayah klien tinggal dengan istrinya yang
baru. Klien mengatakan pernah memukul ayah kandung, kakak
perempuan, adik kandungnya. Klien juga mengatakan sering
mengamuk dan memecahkan barang di rumah.

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III

Diagnosa medik

Skizofrenia Paranoid

Terapi medik
- Lorazepam 2 mg/24 jam
- Risperidon 3 mg/12 jam
- Curcuma 3x1 tab

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III
Analisa Data

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB III

Resiko perilaku kekerasan


Masalah Keperawatan
Koping Individu Tidak Efektif

Diagnosa Keperawatan Resiko perilaku kekerasan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB IV
PERTEMUAN SP IMPLEMENTASI

1 1 BHSP & Identifikasi RPK

2 1 Mengontrol marah dengan latihan fisik 1 : tarik napas dalam

3 1 Mengontrol marah dengan latihan fisik 2 : pukul kasur/bantal

4 2 Mengontrol marah dengan minum obat secara teratur

5 3 Mengontrol marah dengan mengucapkan verbal dengan baik

6 4 Mengontrol marah dengan spiritual : sholat

7 4 Mengontrol marah dengan spiritual :wudhu dan dzikir

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


 Terkadang klien tampak tidak kooperatif
sehingga pewawancara menunda untuk
mengadakan pertemuan.
 Pada saat ditemui klien sering mengatakan
Hambatan dirinya sedang lelah dan ingin beristirahat.
 Saat melakukan BHSP dan interaksi klien tampak
kebingungan dikarenakan pewawancara yang
memberikan intervensi berbeda disetiap
pertemuan

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB V
Data fokus yang menjadi masalah utama pada kasus Tn.H yaitu resiko
perilaku kekerasan.Penulis mengangkat diagnosa keperawatan pada
kasus Tn.H ialah resiko perilaku kekerasan. Penulis melakukan
intervensi keperawatan mulai dari strategi pelaksanaan 1 sampai 4.
Tujuan yang hendak dicapai pada intervensi keperawatan yang
diterapkan oleh penulis ialah klien mampu membina hubungan saling
percaya, klien mampu mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala,
menyebutkan jenis dan akibat dan mampu menyebutkan cara
mengontrol perilaku kekerasan. Penulis menerapkan intervensi
keperawatan sesuai dengan teori yang ada pada strategi pelaksanaan
resiko perilaku kekerasan.

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


BAB V

Penulis melakukan implementasi sesuai dengan rencana tindakan


keperawatan yang terdiri dari strategi pelaksanaan untuk klien. Pada
kasus Tn. H, implementasi keperawatan yang diterapkan berjalan
sampai SP 4.
Evaluasi yang dilakukan penulis pada kasus Tn. H menggunakan
pendekatan SOAP (Subjektif, Objektif, Analysis, Planning) dan
terdokumentasi dalam catatan perkembangan setiap pertemuan yang
dilakukan dengan klien.

Seminar Asuhan Keperawatan Jiwa, Kelompok 1


TERIMA KASIH 

Vous aimerez peut-être aussi