0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
23 vues18 pages
Dokumen tersebut membahas tentang ARV (obat antiretroviral) untuk pengobatan HIV/AIDS, termasuk definisi, tujuan, manfaat, cara kerja, jenis obat, persyaratan memulai terapi, prinsip pemberian, efek samping, kepatuhan penggunaan, dan kesiapan pasien sebelum memulai terapi ARV.
Dokumen tersebut membahas tentang ARV (obat antiretroviral) untuk pengobatan HIV/AIDS, termasuk definisi, tujuan, manfaat, cara kerja, jenis obat, persyaratan memulai terapi, prinsip pemberian, efek samping, kepatuhan penggunaan, dan kesiapan pasien sebelum memulai terapi ARV.
Dokumen tersebut membahas tentang ARV (obat antiretroviral) untuk pengobatan HIV/AIDS, termasuk definisi, tujuan, manfaat, cara kerja, jenis obat, persyaratan memulai terapi, prinsip pemberian, efek samping, kepatuhan penggunaan, dan kesiapan pasien sebelum memulai terapi ARV.
2. Maya Ayu Setiawati 3. Oktavia Sarah Azhari 4. Syahrul Apriansyah Definisi ARV
Obat antiretroviral adalah bagian dari
pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi resiko penularan HIV, menghambat keburukan Infeksi Oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus dalam darah sampai tidak terinfeksi. Tujuan Pengobatan ARV 1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait HIV/AIDS. 2. Memperbaiki mutu hidup. 3. Memulihkan dan memelihara fungsi kekebalan. 4. Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. 5. Menurunkan biaya perawatan dan Menurunkan kemiskinan. 6. Menghentikan replikasi HIV. Manfaat ARV 1. Menekan replikasi virus sedini mungkin dalam waktu lama. 2. Perbaikan fungsi imun. 3. Hidup bebas dari penyakit untuk waktu lama. 4. Resiko resistensi obat rendah dengan penekan virus sempurna. 5. Menurunnya kemungkinan resiko transmisi virus. Cara Kerja ARV 1. Entry ( Saat Masuk ) 2. Early Replication (Replikasi Awal ) 3. Late replication ( Replikasi terlambat ) 4. Assembly ( Perakitan atau Penyatuan ) Jenis – Jenis ARV 1. Nucleoside atau Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitor ( NRTI ) 2. Nucleoside reverse Transcriptase Inhibitor (NrRTI) 3. Non Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI) 4. Protease Inhibitor ( PI ) 5. Fusion Inhibitor ( FI ) Persyaratan Sebelum Memulai Terapi ARV
Sebelum mendapat terapi ARV pasien harus dipersiapkan
secara matang dengan konseling kepatuhan karena terapi ARV akan berlangsung seumur hidupnya. Untuk ODHA yang akan memulai terapi ARV dalam keadaan jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm3 maka dianjurkan untuk memberikan Kotrimoksasol (1 x 960 mg sebagai pencegahan IO) 2 minggu sebelum terapi ARV. Syarat – Syarat Memulai Terapi ARV
Untuk memulai terapi antiretroviral perlu
dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 (bila tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIV-nya. Hal tersebut adalah untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretroviral atau belum. Lanjutan … Berikut ini adalah rekomendasi cara memulai terapi ARV pada ODHA dewasa : 1. Tidak tersedia pemeriksaan CD4 2. Tersedia pemeriksaan CD4 Saat memulai terapi pada ODHA dewasa Target Populasi Stadium Klinis Jumlah sel CD4 Rekomendasi ODHA dewasa Stadium klinis 1 dan > 350 sel/mm3 Belum mulai terapi. 2 Monitor gejala klinis dan jumlah sel CD4 setiap 6-12 bulan < 350 sel/mm3 Mulai terapi Stadium klinis 3 dan Berapapun jumlah Mulai terapi 4 sel CD4 Pasien dengan ko- Apapun Stadium Berapapun jumlah Mulai terapi infeksi TB klinis sel CD4 Pasien dengan ko- Apapun Stadium Berapapun jumlah Mulai terapi infeksi Hepatitis B klinis sel CD4 Kronik aktif Ibu Hamil Apapun Stadium Berapapun jumlah Mulai terapi klinis sel CD4 Prinsip dalam pemberian ARV
1. Obat ARV harus menggunakan 3 jenis obat yang
terserap dan berada dalam dosis terapeutik. Prinsip tersebut untuk menjamin efektivitas penggunaan obat. 2. Membantu pasien agar patuh minum obat antara lain dengan mendekatkan akses pelayanan ARV . 3. Menjaga kesinambungan ketersediaan obat ARV dengan menerapkan manajemen logistik yang baik. Efek Samping ARV 1. Efek samping jangka pendek • Mual • Muntah • Diare Efek samping ini berbeda-beda pada setiap orang, jarang pasien mengalami semua efek samping tersebut. Efek samping jangka pendek terjadi segera setelah minum obat dan berkurang setelah beberapa minggu. Selama beberapa minggu penggunaan ARV, diperbolehkan minum obat lain untuk mengurangi efek samping. Lanjutan … 2. Efek samping jangka panjang ARV belum banyak diketahui. 3. Efek samping pada wanita Efek samping pada wanita lebih berat dari pada pada laki-laki, salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan dosis yang lebih kecil. Beberapa wanita melaporkan menstruasinya lebih berat dan sakit, atau lebih panjang dari biasanya,namun ada juga wanita yang berhenti sama sekalimenstruasinya. Mekanisme ini belum diketahui secara jelas. Kepatuhan Penggunaan ARV
Kepatuhan atau adherencepada terapi adalah sesuatu keadaan
dimana pasien mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran sendiri, bukan hanya karena mematuhi perintah dokter. Hal ini penting karena diharapkan akan lebih meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat. Adherence atau kepatuhan harus selalu dipantau dan dievaluasi secara teratur pada setiap kunjungan. Kegagalan terapi ARV sering diakibatkan oleh ketidak-patuhan pasien mengkonsumsi ARV. Faktor-faktor yang mempengaruhi atau faktor prediksi kepatuhan
1. Fasilitas layanan kesehatan
2. Karakteristik Pasien 3. Paduan terapi ARV 4. Karakteristik penyakit penyerta 5. Hubungan pasien-tenaga kesehatan Tiga langkah yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan 1. Langkah 1 : Memberikan Informasi 2. Langkah 2 : Konseling Perorangan 3. Langkah 3 : Mencari Penyelesaian Masalah Praktis dan Membuat Rencana Terapi Kesiapan Pasien Sebelum Memulai Terapi ARV
1. Mengutamakan manfaat minum obat dari pada membuat pasien takut
minum obat dengan semua kemunginan efek samping dan kegagalan pengobatan. 2. Membantu pasien agar mampu memenuhi janji berkunjung ke klinik 3. Mampu minum obat profilaksis IO secara teratur dan tidak terlewatkan 4. Mampu menyelesaikan terapi TB dengan sempurna. 5. Mengingatkan pasien bahwa terapi harus dijalani seumur hidupnya.