Vous êtes sur la page 1sur 25

APENDISITIS DAN GASTRITIS

Apendisitis

1. Pengertian
Apendisitis adalah peradangan dari apendiks
dan merupakan penyebab abdomen akut yang
paling sering (Mansjoer,2000).
Apendisitis( Radang Usus Buntu) adalah kondisi
ketika usus buntu meradang dan penuh nanah,
menimbulkan nyeri .
2. Etiologi
Penyebab yang paling umum dari apendisitis
adalah obstruksi lumen oleh feses yang akhirnya
merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa
yang menyebabkan inflamasi.
Selain itu appendisitis juga disebabkan oleh
faktor obstruksi pada lapisan lumen appendiks oleh
fekalit, hyperplasia jaringan limfoid, benda asing
dalam tubuh , dan striktur .
3. Patofisiologi
Feses yang mengeras (fekalit) →bakteri
berkembang biak sehungga terjadi infeksi di lumen
appendix →obstruksi pada lumen
appendix→tekanan intraluminal appendix
meningkat→aliran darah terhambat→iskemia
dinding appendix→kekuatan epithelial
menurun→komplikasi rupture/perforasi

Bila sampai perforasi maka infeksi akan meluas


kerongga peritoneum yang disebut peritonisis dan
dapat menyebabkan sepsis
4. Manifestasi Klinis
1) Nyeri abdomen kuadran kanan bawah
2) Mual dan Muntah
3) Anorexia (Gangguan Perilku Makan)
4) Malaise (kelemahan secara umum)
5) Demam tidak terlalu tinggi tinggi 37.5◦c dan 38,5 ◦c
6) Konstipasi (kesulitan Buang Air Besar)
7) Kadang-kadang disertai diare
5. Penatalaksanaan

1. Appendiktomi : operasi mengangkat apendiks


Untuk mencegah perforasi
2. Antibiotik : untuk mengurangi resiko
peritonitis dengan sepsis
3. Analgetik : mengurangi nyeri
4. Terapi cairan dan elektrtrolit
5. Tirah baring total dengan posisi semi fowler
6. Diet rendah serat
6. Pencegahan

A. Pencegahan Primer
 Diet tinggi serat
Serat dalam makanan mempunyai
kemampuan mengikat air selulosa dan pektin
yang membantu mempercepat sisa-sisa
makanan untuk diekskresikan keluar sehingga
tidak terjadi konstipasi yang mengakibatkan
penekanan pada dinding kolon.
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah jumlah leukosit (biasanya akan terjadi
leukositosis ringan 10.000 – 20.000/ml) dengan
peningkatan neutrofil diatas 75%
2) USG
3) CT. SCAN
8. Diagnosa Keperawatan
DX 1: Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan
dengan adanya luka insisi post apendiktomi
• Penatalaksanaan
1. Mengkaji tingkat nyeri
2. Mengajarkan teknik untuk pernafasan diafragmatik
lambat/nafas dalam
3. Memberikan aktivitas hiburan(mengobrol dgn
keluarga)
4. Mengkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgetik
DX2:
perubahan pola eliminasi(konstipasi)
berhubungan dengan penurunan peristaltik.
• Penatalaksaan:
1. Memastikan kebiasaan defekasi pasien dan gaya
hidup sebelumnya.
2. Auskultasi bising usus
3. Meninjau ualang pola diet dan jumlah/tipe
masukan cairan
4. Memberikan makanan tinggi serat
5. Memberikan obat sesuai indikasi,contoh:pelunak
feses
GASTRITIS
1.Pengertian

Gastristis merupakan penyakit pada lambung


yang terjadi akibat peradangan dinding lambung.
pada dinding lambung atau lapisan mukosa
lambung ini terdapat kelenjar yang menghasilkan
asam lambung enzim pencernaan yang bernama
pepsin.
Lanjutan …
untuk melindungi lapisan mukosa lambung
dari kerusakan yang diakibatkan asam
lambung,dinding lambung dilapisi oleh
lendir(mukus) yang tebal.apabila lambung
rentan mengalami peradangan.
Gastritis dibagi menjadi dua,
 Gastritis akut, ketika peradangan pada lapisan
lambung terjadi secara tiba-tiba. Gasritis akut
akan menyebabkan nyeri ulu hati yang hebat,
namun hanya bersifat sementara.
 Gastritis kronis, peradangan pada lapisan
lambung terjadi secara perlahan dan dalam waktu
yang lama. Nyeri yang ditimbulkan gastritis
kronis merupakan nyeri yang ringan
dibandingkan dengan nyeri gastritis akut, namun
terjadi dalam waktu yang lebih lama dan muncul
lebih sering.
2.ETIOLOGI
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding
lambung. Dinding lambung tersusun dari jaringan
yang mengandung kelenjar untuk menghasilkan
enzim pencernaan dan asam lambung. Selain itu,
dinding lambung juga dapat menghasilkan
lendir(mukus) yang tebal untuk melindungi lapisan
mukosa lambung dari kerusakan akibat enzim
pencernaan dan asam lambung. Rusaknya mukus
pelindung ini dapat menyebabkan peradangan pada
mukosa lambung.
3.PATOFISIOLOGI

Infeksi atau inflamasi pada lapisan mukosa


lambung. Pada lapisan mukosa lambung, terdapat
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung, dan
bertugas memecah makanan, dan enzim pepsin
mencerna protein.lapisan mukosa lambung
diliputi oleh lapisan tebal mukus yang
melindunginya dari cairan asam lambung yang
dapat melumerkan dan mengikis jaringan
lambung didalamnya.
4.TANDA DAN GEJALA

• Hilang nafsu makan


• Mual dan muntah
• Nyeri diperut bagian atas
• Merasa kenyang meski baru sedikit
• Feses berwarna hitam
• Muntah darah/cairan berwarna pekat spt:kopi
5. PENGOBATAN
Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya.
pengobatan ditujukan untuk menurunkan jumlah
asam lambung agar keluhan berkurang serta
memberi kesempatan agar dinding lambung
menyembuh. Jenis obat yang digunakan adl sbg
brkt :
• Antasida, menetralkan asam lambung.
• Obat yang berfungsi sbg pelapis dinding lambung,
yaitu sukralfat.
• Antihistamin-2(H2), menurunkan asam lambung
Yaitu : ranitidine, cimetidine, famotidine
• Proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol
6.PENCEGAHAN
1) Tidak merokok
2) Ubah pola makan
• biasakan makan sering dengan porsi sedikit.
• Hindari makan terlalu kenyang
• Kurangi konsumsi makanan atau minuman yang
bersifat asam.
• Hindari makan sebelum tidur
3) Kurangi berat badan
4) Konsumsi makanan yang mengandung lemak
sehat dan berprotein
5) Hindari komsumsi obat pereda nyeri tanpa
pengawasan dokter.
7.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Endoscopy
Dokter akan memasukan selang tabung lentur yang
dilengkapi dengan lensa (endoscopy) lewat mulut<
untuk mengetahui tanda-tanda peradangan pada
lambung
2. Tes H. Pylori
Test H. Pylori bisa dilakukan dengan berbagai cara,
termasuk test darah, feses, atau dengan test nafas
8.DIAGNOSA KEPERAWATAN
DX 1:
gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan
inflamasi mukosa lambung.
• Penatalaksanaan:
1. Mengkaji skala nyeri klien
2. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien
3. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
4. Mengkolaborasi dalam pemberian terapi
DX 2:
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
• Penatalaksanaan:
1. Kaji pola makan klien
2. Menganjurkan makan sedikit tapi sering
3. Menghindari makanan yang menimbulkan gas
4. Memberi makanan selagi hangat
5. Timbang BB setiap hari
6. Mengkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian
diet.

Vous aimerez peut-être aussi