Vous êtes sur la page 1sur 28

Senyawa Fenol

Asam fenolat
Berdasarkan biosintesis dapat terbagi menjadi:
asam fenolat turunan asam benzoat dan asam
fenolat turunan asam sinamat

Asam benzoat Asam sinamat


Asam fenolat turunan asam benzoat berasal dari
hasil degradasi senyawa antosianin,
sedangkan asam fenolat turunan asam
sinamat termasuk golongan senyawa fenil
propanoid
Asam fenolat turunan benzoat
Misal: asam vanilat, asam galat, asam para
hidroksi benzoat, asam protokatekuat, asam
siringat, asam gentisat dan asam salisilat.

Asam vanilat
Asam fenolat turunan asam sinamat
Asam fenolat turunan asam sinamat meliputi
asam para-kumarat, asam ferulat, asam kafeat
dan asam sinapat.

Asam ferulat Asam kafeat


Bentuk asam fenolat
Pada umumnya asam fenolat dalam tumbuhan
terdapat dalam bentuk:
• Bebas
• Ester
• Glikosida
Untuk mngidentifikasi asam fenolat bentuk ester
harus dilakukan hidrolisis basa, sedangkan
bentuk glikosida harus dilakukan hidrolisis
asam
Sifat kimia asam fenolat
Dengan besi (III)klorida memberikan warna yang
umumnya kecoklatan, asam kafeat akan
berwarna hijau gelap dan asam gentisat biru
keunguan, dengan para nitroanilin diazokan
yang kemudian dibasakan dengan natrium
karbonat akan memberikan warna yang
berlainan untuk berbagai asam fenolat. Sifat
ini digunakan untuk mendeteksi asam fenolat
pada kromatogram
Asam fenolat mengabsorpsi sinar ultraviolet
dengan puncak maksimum pada panjang
gelombang antara 210 nm sampai 340 nm.
Asam fenolat turunan sinamat pada umumnya
berfluoresensi dibawah sinar uv 365 nm,
kecuali asam p-kumarat. Turunan asam
benzoat pada umumnya tidak berfluoresensi
kecuali asam benzoat yang terhidroksilasi
pada orto seperti asam gentisat
Reaksi warna senyawa Fenol
Senyawa fenol memberikan warna hijau hingga
biru hitam dengan penambahan larutan besi (III)
klorida dalam air atau etanol. Penambahan
larutan brom (9,6 ml brom dan 10 ml kalium
bromide dalam sejumlah air hingga 100 ml) akan
terbentuk endapan putih yang segera larut dan
akan terjadi endapan kembali apabila
ditambahkan pereaksi berlebih.
Pereaksi warna umum lain:
Folin Ciocalteu, vanillin asam klorida pekat,
vanillin asam sulfat pekat dan Gibbs (2,6
diklorokuinon-klorimida 2 % dalam kloroform).
Pereaksi tersebut juga dapat untuk deteksi pada
plat KLT
PEMERIKSAAN ASAM FENOLAT
R
Bagian 2: hidrolisis asam , dengan penambahan
asam 2 N selama 2 jam diatas tangas air
Bagian 3: hidrolisis basa, dengan penambahan
NaOH 1 N selama 12 jam, tanpa cahaya. Atau
NaOH 2 N selama 2 jam diatas tangas air,
tanpa cahaya.
Kromatografi kertas
• Pembanding: Berbagai asam fenolat
• Kertas whatman no 1
• Pengembang : benzen:asam asetat:air-
60:22:1,2
• Penampak bercak:
sinar uv
para nitroanilin terdiazotasi dan natrium
bikarbonat 15%
KKt 2 dimensi
• Pembanding: berbagai asam fenolat
• Kertas whatman no 1
• Pengembang 1: asam asetat 50%
• Pengembang 2: benzen:asam asetat:air-60:22:1,2
• Penampak bercak:
sinar uv
para nitroanilin terdiazotasi dan natrium
bikarbonat 15%
Kromatografi
kertas
pemeriksaan
asam fenolat dari
daun katuk merah
(Ardiansyah, T.,
2005)

Kromatografi kertas: Kertas Whatman No. 1


Fase gerak: BAA (benzen, asam asetat, air: 60,22,1.2 lapisan atas)
Penampak bercak: 0.5% p-nitro anilin dalam 2N HCl + 5% sodium nitrat +20%
sodium asetat (3:1:30), keringkan kromatogram lalu semprot dengan 15% sodium karbonat.
1. parra hydroxy benzoic acid p: pink
2. ferullic acid 8. proto cathecuic acid lb: light blue
3. caffeic acid 9. trans parra coumaric acid pu: purple
4. orto hydroxyl benzoic acid 10. syringic acid dg: dark green
5. meta hydroxyl benzoic acid b:blue lg: light green
6. vanilic acid br:brown :fluorescent
7. gentisic acid
Kromatografi kertas 2 dimensi pemeriksaan
asam fenolat
(Ardiansyah, T., 2005)
Kromatografi kertas: Kertas Whatman No. 1
Fase gerak: BAA (benzen, asam asetat, air:
60,22,1.2 lapisan atas)
Penampak bercak: 0.5% p-nitro anilin dalam
2N HCl + 5% sodium nitrat +20%
sodium asetat (3:1:30), keringkan kromatogram
lalu semprot dengan 15% sodium karbonat.

WH: without hydrolysis


g:green :fluorescent
ca: caffeic acid
1: first developer
2: second developer
Kromatografi kertas 2 dimensi pemeriksaan
asam fenolat
(Ardiansyah, T., 2005)

Kromatografi kertas: Kertas Whatman No. 1


Fase gerak: BAA (benzen, asam asetat, air:
60,22,1.2 lapisan atas)
Penampak bercak: 0.5% p-nitro anilin dalam
2N HCl + 5% sodium nitrat +20%
sodium asetat (3:1:30), keringkan
kromatogram lalu semprot dengan 15%
sodium karbonat.
AH: Acid hydrolysis
g:green :fluorescent
ca: caffeic acid
1: first developer
2: second developer
Kromatografi kertas 2 dimensi pemeriksaan
asam fenolat
(Ardiansyah, T., 2005)

Kromatografi kertas: Kertas Whatman No. 1


Fase gerak: BAA (benzen, asam asetat, air:
60,22,1.2 lapisan atas)
Penampak bercak: 0.5% p-nitro anilin dalam
2N HCl + 5% sodium nitrat +20%
sodium asetat (3:1:30), keringkan
kromatogram lalu semprot dengan 15%
sodium karbonat.
BH: Base hydrolysis :fluorescent
AS: authentic samples (caffeic acid (g:green),
p-hydroxy benzoic acid (br: brown), proto
cathecuic acid (p: pink), syringic acid (b:
blue).
1: first developer
2: second developer
KLT senyawa Fenol
Bahan uji dibuat dengan melakukan hidrolisis
terlebih dahulu menggunakan HCl 2 M selama
30 menit atau larutan basa NaOH 2 M pada
suhu kamar selama 4 jam dalam lingkungan
nitrogen, sebelum diekstraksi diasamkan lebih
dulu. Hasil hidrolisis disaring dengan eter
kemudian dipekatkan dan digunakan sebagai
bahan uji KLT 2 arah.
Jika fase diam silika gel, maka fase gerak adalah
asam asetat-kloroform dan etil asetat- benzene.
Apabila fase diam Selulosa MN 300, maka fase
gerak benzen-metanol-asam asetat dan asam
asetat-air.
Fase diam selulosa dan poliamid juga sering
digunakan.
Spektrofotometer

Senyawa fenol memiliki inti aromatik


sehingga memiliki serapan didaerah
sinar uv dan apabila ditambah dengan
larutan basa akan terjadi pegeseran
batokrom. Umumnya senyawa fenol
memiliki absorpsi pada daerah sinar uv
dibawah 300 nm.
Spektrum kelompok senyawa fenol
sederhana dan asam fenolat
Senyawa Etanol Etanol +NaOH
Λ maksimum Λ maksimum
Resorsinol 276 263 293
2-metilresorsinol 275 280 288
4-metilresorsinol 282 291
Katekol 279 Penguraian
Hidrokuinon 295 Penguraian
Pirogalol 266 Penguraian
Floroglusinol 269 273 350
Asam salisilat 235 305 225 297
Asam vanilat 260 290 285 297
Asam siringat 271 298
Kromatografi Gas

Kromatografi gas cair banyak digunakan untuk


senyawa fenol yang kadang kala perlu diubah
menjadi senyawa turunannya (trimetilsilil atau
asetat) yang mudah menguap pada suhu
kromatografi
Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi
Campuran asam fenolat dan aldehid fenolik
dapat dipisahkan dg KCKT menggunakan
kolom μBondapak C18 dan Spherisorb C18,
fase gerak air-metanol-asam asetat (12:6:1)
dan air –asam asetat-n-butanol (342:1:14).
Penetapan Kadar
Penetapan kadar fenol dalam simplisia
menggunakan pereaksi Folin Ciocalteu yang
menghasilkan kadar fenol total. Sebagai
pembanding dapat digunakan asam galat.
Absorpsi diukur pada panjang gelombang 760
nm.
Metode lain: pembentukan senyawa kompleks
dengan natrium nitrit-natrium molibdat yang
memiliki absorpsi maksimum pada panjang
gelombang 505 nm.

Vous aimerez peut-être aussi