Vous êtes sur la page 1sur 39

ASUHAN KEPERAWATAN

KOMUNITAS
Dini Mei W
Community Health Nursing
• Pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan
antara konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang
ditujukan pada seluruh masyarakat dengan penekanan pada
kelompok resiko tinggi.

• Dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan


melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan
penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of
prevention).

• Menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan


dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Asuhan Keperawatan
Komunitas
• Sintesa praktik kesehatan komunitas & praktik
keperawatan komunitas
• Bertujuan meningkatkan & memelihara kesh
masy serta peran serta masy dlm melakkukan
upaya preventif, promotif, dan mempertahankan
kesehatan.
• Memerlukan metode ilmiah Æ Proses
Keperawatan Komunitas
• Pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja
komunitas
PENGERTIAN
• PROSES adalah suatu rangkaian kegiatan yang
berurutan yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling terkait, berhubungan,
dinamis dalam rangka mencapai tujuan
tertentu
• KEPERAWATAN adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yg merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang
komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, baik
sehat maupun sakit yg mencakup seluruh
proses kehidupan.
• PROSES KEPERAWATAN adalah metode yang
sistematis untuk mengkaji respon manusia
terhadap masalah kesehatan dan membuat
rencana keperawatan yang bertujuan
mengatasi masalah tersebut
Proses Keperawatan
Komunitas
• Metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga serta kelompok atau masyarakat
melalui langkah-langkah: pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
Dalam penerapan proses keperawatan terjadi
proses alih peran dari tenaga keperawatan
kepada klien (sasaran) secara bertahap dan
berkelanjutan untuk mencapai kemandirian
sasaran dalam menyelesaikan masalah
kesehatan.
CIRI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
• Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan
kesehatan komunitas
• Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan
(continuity of care)
• Focus pelayanan pada upaya promotif dan preventif.
• Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan
komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok,
masyarakat) sehingga terjadi kemandirian.
• Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan
masyarakat dalam upaya kemandirian klien
• Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain
dan masyarakat.
TUJUAN PROSES
KEPERAWATAN
• Agar diperoleh asuhan keperawatan
komunitas yang bermutu, efektif dan efisien
sesuai dengan permasalahan yang terjadi
pada masyarakat.

• Agar pelaksanaan asuhan keperawatan


komunitas dapat dilakukan secara sistematis,
dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
TUJUAN DARI ASUHAN
KEPERAWATAN
• Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada
semua orang yang memerlukan pelayanan kesehatan sesuai
dengan Sistem Kesehatan Nasional.
• Menjami semua bantuan diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan klien.
• Melibatkan klien dalam perencanaan dan pelaksanaan
asuhan keperawatan.
• Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua
anggota tim kesehatan.
• Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat
kesehatan komunitas harus memiliki ketrampilan dasar
tentang epidemiologi penelitian, pengajaran, organisasi
masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
Anderson (1988), Sasaran:
1. Individu, peran caregiver kepada individu dg
masalah kesh tertentu;
2. Keluarga, keluarga dg anggota keluarga yg
memp. masalah kesh. sesuai tugas keluarga.
3. Komunitas, orientasi individu dan keluarga
sebagai suatu kesatuan dalam komunitas
FUNGSI PROSES KEPERAWATAN
KOMUNITAS.
• Memberikan pedoman yangsistematis dan ilmiah bagi
tenaga kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
• Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
optimal sesuai dengan kebutuhannya.
• Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien
serta melibatkan peran serta masyarakat.
• Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat
berkaitan dengan permasalahan atau kebutuhannya,
sehngga mendapat pelayanan yang cepat agar
memepercepat proses penyembuhan.
Teori Betty Neuman
• Komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi:
1. Komunitas sebagai Klien
2. Penggunaan Proses Keperawatan sebagai
pendekatan
Langkah Langkah
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi atau penilaian
Pengkajian
• Pengkajian keperawatan komunitas
merupakan suatu proses tindakan untuk
mengenal komunitas.
• Mengidentifikasi faktor positif dan negatif
yang berbenturan dengan masalah kesehatan
dari masyarakat hingga sumber daya yang
dimiliki komunitas dengan tujuan merancang
strategi promosi kesehatan
• Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan
sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas
serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama –
sama dalam komunitas tersebut.
• Sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh masyarakat
baik formal maupun non formal, kader masyarakat,
serta perwakilan dari tiap elemen dimasyarakat (PKK,
karang taruna, dan lainnya).
• Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan
yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, perumusan atau penentuan masalah
prioritas.
• Kumpulan individu/ keluarga di komunitas
merupakan “Core“ dari asuhan keperawatan
komunitas
• Demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan dan
riwayat individu termasuk riwayat kesehatannya,
serta dipengaruhi pula oleh delapan sub sistem:
fisik dan lingkungan perumahan, pendidikan ,
keselamatan dan transportasi, politik dan
kebijakan pemerintah, kesehatan dan pelayanan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui
pengamatan langsung ke masyarakat dengan
klien (Winshield survey) di mana perawat
komunitas melakukan pengamatan dengan
berkeliling wilayah dan menggunakan semua
panca indranya dalam melakukan observasi,
ditunjang pula dengan data statistik wilayah
dan hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat dan kader kesehatan.
Data inti :
1. Usia yang berisiko
2. Pendidikan
3. Jenis kelamin
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Keyakinan
7. Nilai – nilai
8. Riwayat komunitas, yang dapat merupakan
stressor timbulnya gangguan
Data Subsistem
1. Physical Environment
• Perumahan yang dihuni penduduk, apakah penerangan, sirkulasi,
kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk
2. Education
• (Status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat digunakan
untuk peningkatan pengetahuan
3. Safety & Transportation
• (Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi :
berupa jalan dan sarana angkutan ) di lingkungan tempat tinggal,
apakah tidak menimbulkan stress
4. Politics & Government
• Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan
lain- lain ) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan
komunitas mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk
kesehatan
5. Health & Social Services
• ( PKK, Karang taruna, panti , LKMD, Posyandu dan lain-lain ) apakah
tersedia untuk melakukan deteksi dini pada gangguan / merawat /
memantau apabila gangguan sudah terjadi.

6. Communication
• (Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan
sebagainya )apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di komunitas
tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan
kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang diberikan kepada
komunitas.
7. Economics
• tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau
diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis
makanan sesuai status ekonomi tersebut.
6. Recreation
• apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau
oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk
mengurangi stress
Langkah pengkajian
1. Mengumpulkan data primer

2. Mengumpulkan data sekunder:

3. Membahas data yang terkumpul


Mengumpulkan data primer
Wawancara
• Masyarakat Rembug desa dan atau survey mawas
diri bersama masyaraka
• Tokoh masyarakat
• Kader Melakukan pengukuran langsung data
kesehatan masyarakat
• Aparat kelurahan / desa
• Pemerintah Daerah setempat

Observasi
• Norma
• Nilai
• Keyakinan
• Struktur kekuatan
• Proses penyelesaian masalah
• Dinamika kelompok masyarakat
• Pola komunikasi
• Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
Mengumpulkan data
sekunder
• Dilakukan dengan cara mencatat data dan
informasi dari sumber yang relevan untuk
wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.
misalnya catatan kelahiran, kematian, cakupan
pelayanan.
Membahas data yang terkumpul
• Kegiatan yang dilakukan yaitu Lokakarya mini
atau pertemuan khusus pada forum
koordinasi. Melalui pembahasan ini
dirumuskan masalah serta mencari
penyebabnya.
2. Analisa Data
Tujuan :
• Menetapkan kebutuhan komuniti
• Menetapkan kekuatan
• Mengidentifikasi pola respon kesehatan
• Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan
pelayanan kesehatan
• Data dikelompokkan dan dianalisis Æ stressor yg
mengancam masyarakat reaksi yg timbul pada masyarakat.
• Disusun diagnosis keperawatan terdiri masalah kesehatan,
karakteristik populasi, karakteristik lingkungan

• Dirumuskan dalam PES

ex.
• Risiko gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada
komunitas di RW 02 Kelurahan Guntung Payung yang
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Cara mengkategorikan data :
• Karakteristik demografi

• Karakteristik geografi

• Karakteristik sosial – ekonomi

• Pelayanan dan Sumber kesehatan


Diagnosa
Keperawatan
• Incomplete immunization status of children
attemple elementary

• Inadequate communication between parents and


school’s staff

• School health records at temple elementary

• Potensial terjadi diare di RW 01


ANALISA DATA
KOMUNITAS
No Data Masalah
PRIORITAS MASALAH KOMUNITAS
A B C D E F G H I J K L
A. Sesuai dg. peran CHN
B. Sesuai dg. prog. Pemerintah
C. sesuai dg. Intervensi pendkes
D. Risiko terjadi
E. Risiko parah
F. Minat masyarakaT
G. Kemudahan untuk diintervensi
H. Tempat
I. Dana
J. Waktu
K. Fasilitas
L. Petugas
d. Perencanaan
• Tahapan pengembangan masyarakat:
1. persiapan, penentuan prioritas daerah
2. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes.

• Tahap diklat

• Tahap kepemimpinan
1. Koordinasi intersektoral
2. Akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.
Implementasi
Tanggung jawab melaksanakan kegiatan:
• Bantuan mengatasi masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang,
meningkatkan kesehatan
• Mendidik komunitas tentang perilaku sehat
untuk mencegah kurang gizi
• Advokat komunitas
Fokus Praktik
• Pencegahan primer, pencegahan
sebelumsakit;
• Pencegahan sekunder, dilakukan pada saat
terjadinya perubahan derajat kesehatan;
• Pencegahan tersier, menekankan
pengembalian individu pd tingkat
berfungsinya secara optimal
Evaluasi
Dilakukan dengan konsep evaluasi struktur, proses, hasil.

Fokus:
1. Relevansi antara kenyataan dengan target
2. Perkembangan/ kemajuan proses, kesesuaian dg
perencanaan, peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta
3. Efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana
4. Efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat
puas.
5. Dampak, apakah terjadi perubahan status kesehatan lama.
Proses Evaluasi
• Menilai respon verbal dan nonverbaL
• Mencatat adanya kasus baru yg dirujuk ke RS
Terima Kasih……………..

Vous aimerez peut-être aussi