Vous êtes sur la page 1sur 14

ASKEP IBU HAMIL

DENGAN
HIPERTENSI
By: Atik Setiawan Wahyuningsih
S.Kep.,Ns
 Hipertensi karena kehamilan
 Hipertensi Kronis
 Superimposed Pre-Eklamsi
Hipertensi karena
kehamilan
HIPERTENSI
 Kenaikan tekanan diastolik 15mmHg atau > 90 mmHg – 110 mmHg
yang terjadi setelah minggu ke 20 kehamilan
PRE-EKLAMSI RINGAN
 Kenaikan tekanan diastolik 15mmHg atau > 90 mmHg – 110 mmHg
 Protein urine (+ 1 )
PRE EKLAMSI BERAT
 Tekanan diastolik 110 mmHg, Proteinuria (+2)
 Oliguria
 Hiperrefeksia
 Gangguan pengihatan
 Nyeri epigastrium
EKLAMSI
 Hipertensi disertai kejang
Hipertensi Kronis

 Adalah hipertensi yang terjadi sebelum


usia kehamilan 20 mg
Superimposed Pre-Eklamsi

 Hipertensi kronik
 Proteinuria disertai tanda-tanda lain dari
pre-ekamsi
KOMPLIKASI

 Iskemia uteroplasenta
 Spasme arteriolar
 Kejang atau koma
 Jika penanganan tidak tepat
Iskemia uteroplasenta
 Pertumbuhan janin terlambat
 Kematian janin
 Persalinan premature
 Solusio pasenta
Spasme arteriolar

 Predarahan serebral
 Gagal jantung dan penyakit hati
 Abatio retina
 Tromboembolisme
 Gangguan pembekuan darah
Kejang atau koma

 Trauma atau kejang


 Aspirasi cairan, darah, muntahan dengan
akibat gangguan pernafasan
Jika penanganan tidak
tepat
 Pneumonia
 Infeksi saluran kemih
 Kelebihan cairan
 Komplikasi anesthesia atau tindakan
obstetrik
Pengaruh Hipertensi
Terhadap Kehamilan
 Sebagai akibat penurunan sirkulasi uteroplasenta:
 Konsumsi makanan janin mengalami penurunan.
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin ( IUGR ) 15
% dan 27% bayi premature
 Peningkatan tekanan perfusi, dengan ini pula maka
peningkatan klirens dehidroisoaldosteron sulfat.
 Solusio placenta
 Insiden tertinggi pada eklampsi 23,6%, hypertensi
kronis 10% & preeklampsi 2,3%.
(Winardi. B, 1991 : 6)
Pengaruh Kehamilan
Terhadap Hypertensi
 60% wanita hypertensi kronis, pada saat hamil mengalami
kenaikan tekanan darah, 15-30% beresiko mendapatkan
superimposed pre eklampsia.
 Resiko terjadinya superimposed pre eklampsi tidak
tergantung pada tingkat hypertensinya. Bila terjadi
penurunan fungsi renal (BUN > 20mg%) kreatinin serum
> 1,5mg% pada keadaan hypertensi kronis, maka resiko
terjadinya superimposed pre eklampsi mendekati angka
100%.
 Dengan meningkatnya tensi pada saat hamil maka resiko
lain juga menjadi lebih tinggi misalnya infark miokard akut,
CVA, payah jantung, gagal ginjal, hematuria. (Winardi. B,
1991 : 6)
Penatalaksanaan

 Untuk mempertahankan aliran darah


pada uterus terutama pada saat
pembentukan plasenta:
- Tirah baring
- Obat penurun tekanan darah
- Diit rendag garam
 Kontrol TD berkala
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
 Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu
b.d penurunan fungsi organ (vasospasme
dan peningkatan tekanan darah).
 Resiko tinggi terjadinya foetal distress
pada janin berhubungan dengan
perubahan pada plasenta
 Kurangnya pengetahuan s.d kurangnya
informasi tentang kondisi, penanganan dan
prognose dari kehamilan klien.

Vous aimerez peut-être aussi