Vous êtes sur la page 1sur 9

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“MODEL KONSEP DAN TEORI KEPERAWATAN ”

Oleh Kelompok IV
 NURMADINA : 2018013
 IRMAYANTI : 2018003
 KASRIDA : 20180
 AYUNI : 20180
A. Definisi Inseminasi dan Bayi Tabung

1. Definisi Inseminasi
Inseminasi merupakan terjemahan dari artificial insemination.
Artificial artinya buatan atau tiruan, sedangkan insemination berasal
dari kata latin. Inseminatus artinya pemasukan atau penyampaian.
artificial insemination adalah penghamilan atau pembuahan buatan.
Jadi, inseminasi buatan adalah penghamilan buatan yang dilakukan
terhadap wanita dengan cara memasukan sperma laki-laki ke dalam
rahim wanita tersebut dengan pertolongan dokter, istilah lain yang
semakna adalah kawin suntik, penghamilan buatan dan permainan
buatan (PB). Yang dimaksud dengan bayi tabung (Test tubebaby) adalah
bayi yang di dapatkan melalui proses pembuahan yang dilakukan di
luar rahim sehingga terjadi embrio dengan bantuan ilmu kedokteran.
Dikatakan sebagai kehamilan bayi tabung karena benih laki-laki yang
disebut dari zakar laki-laki disimpan dalam suatu tabung.
2. Definisi Bayi Tabung

Bayi tabung merupakan terjemahan dari artificial insemination.


Atificial artinya buatan atau tiruan, sedangkan insemination berasal
dari kata latin “inseminatus” artinya pemasukan atau penyimpanan.
Bayi tabung dikenal juga dengan istilah pembuahan in vitro atau
dalam bahasa inggris dikenal sebagai in vitro fertilitation ini adalah
sebuah teknik pembuahan sel telur (ovum) di luar tubuh wanita
tanpa melalui senggama (sexual intercourse).
Bayi tabung merupakan salah satu metode untuk mengatasi
masalah kesuburan dalam sebuah rumah tangga ketika metode
lainnya tidak berhasil.
Jadi bayi tabung adalah metode untuk membantu pasangan subur
yang mengalami kesulitan di bidang pembuahan sel telur wanita oleh
sel sperma pria. Secara teknis, dokter mengambil sel telur dari
indung telur wanita dengan alat yang disebut laparoscop ( temuan
dr. Patrick C. Steptoe dari Inggris ).
B. Macam-macam Proses Bayi Tabung

a. Pembuahan Dipisahkan dari Hubungan


Suami-Isteri
b. Wanita Sewaan untuk Mengandung
Anak.
c. Sel Telur atau Sperma dari Seorang Donor.
d. Munculnya Bank Sperma

.
C. Pandangan Agama Islam Terhadap Inseminasi dan Bayi Tabung

Masalah inseminasi buatan ini menurut pandangan


Islam termasuk masalah kontemporer ijtihadiah, karena
tidak terdapat hukumnya secara spesifik di dalam Al-
Qur’an dan As-Sunnah bahkan dalam kajian fiqih klasik
sekalipun. Oleh karena itu, kalau masalah ini hendak dikaji
menurut Hukum Islam, maka harus dikaji dengan
memakai metode ijtihad yang lazimnya dipakai oleh para
ahli ijtihad (mujtahidin), agar dapat ditemukan hukumnya
yang sesuai dengan prinsip dan jiwa Al-Qur’an dan As-
Sunnah yang merupakan sumber pokok hukum Islam.
.

Masalah inseminasi buatan ini sejak tahun


1980-an telah banyak dibicarakan di kalangan
Islam, baik di tingkat nasional maupun
internasional. Misalnya Majlis Tarjih
Muhammadiyah dalam Muktamarnya tahun 1980,
mengharamkan bayi tabung dengan sperma donor
sebagaimana diangkat oleh Panji Masyarakat edisi
nomor 514 tanggal 1 September 1986. Lembaga
Fiqih Islam Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam
sidangnya di Amman tahun 1986 mengharamkan
bayi tabung dengan sperma donor atau ovum, dan
membolehkan pembuahan buatan dengan sel
sperma suami dan ovum dari isteri sendiri.
.

Inseminasi buatan dengan menggunakan sperma


donor, para ulama mengharamkannya, seperti pendapat
Yusuf el-Qhardlawi katanya…… “Islam juga mengharamkan
apa yang disebut pencangkokan sperma (bayi tabung),
apabila ternyata pencangkokan itu bukan dari sperma
suami. Selain itu juga berpengaruh negatif dan buruk
terhadap kejiwaan orang-orang bersangkutan, Inseminasi
buatan dengan menggunakan sperma donor, para ulama
mengharamkannya, seperti pendapat Yusuf el-Qhardlawi
katanya…… “Islam juga mengharamkan apa yang disebut
pencangkokan sperma (bayi tabung), apabila ternyata
pencangkokan itu bukan dari sperma suami. Selain itu juga
berpengaruh negatif dan buruk terhadap kejiwaan orang-
orang bersangkutan, DI antaranya :
.

 Bagi suami yang sah, kehadiran anak itu akan mengganggu pikiranya.
Si suami akan merasa lemah dan kerdil, jika anak tersebut dapat
tumbuh dan berparas cantik, sebab dia tidak dapat membohongi
dirinya sendiri, bahwa anaknya itu bukan anaknya yang sebenarnnya.
 Bagi isteri yang telah menimang seorang bayi mungil, pada umumnya
akan semakin mencintai suaminya, karena tidak telah memberinya
anak yang sangat dicintainya.
 Tetapi anak tersebut adalah hasil Inseminasi buatan yang bukan
berasal dari suaminya. Jika nanti anak tumbuh subur, gagah dan
berilian, tentu si isteri ingin mengetahui laki-laki hebat yang telah
memberinya anak, untuk menyatakan terima kasih dengan caranya
sendiri atau untuk hal-hal lain yang mungkin akan menggiringnya ke
arah perzinahan.
 Bagi si anak, secara naluriyah lambat laun akan merasakan ada ketidak
beresan pada dirinya, jika ia telah mengetahuinya, maka ia akan
mengalami kegoncangan jiwa yang lebih hebat dari yang dialami anak
pungut.
A. Kesimpulan
• Inseminasi adalah suatu penghamilan buatan yang dilakukan terhadap
seorang wanita tanpa melalui cara yang alami, melainkan dengan cara
memasukan sperma laki-laki ke dalam rahim wanita tersebut dengan
pertolongan dokter, istilah lainnya kawin suntik/permanian buatan
• Inseminasi buatan dengan sel sperma dan ovum dari suami istri sendiri
dan tidak ditransfer embrionya kedalam rahim wanita lain (ibu titipan)
diperbolehkan islam dengan alasan jika keadaan kondisi suami istri
yang bersangkutan benar-benar memerlukannya dan status anaknya
hasil inseminasi macam ini sah menurut islam
• Inseminasi buatan dengan sperma atau ovum donor seperti donor
mani dari orang lain tanpa ada ikatan yang sah maka diharamkan
(dilarang keras) oleh agama islam, bahkan hukumnya sama dengan zina
dan anak yang lahir dari hasil inseminasi macam ini statusnya sama
dengan anak yang lahir diluar perkawinan yang sah.

Vous aimerez peut-être aussi