Vous êtes sur la page 1sur 31

MIKRO MINERAL

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ADI CHANDRA PRASETIAWAN (15002)
2. RAHMAT CHAIRUL
3. NURINDAH SARI
4. MILDAWATI
5. SITI NURJAYA
A. PENGERTIAN MIKRO MINERAL
Mineral merupakan unsur isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 60% adalah air dalam
bobot tubuh. Mineral adalah bahan anorganik atau bahan kimia yang didapat
makhluk dari alam, yang asalnya ialah dari tanah. Mineral ada yang larut dalam
air lalu masuk tubuh lewat air minum atau air yang dipakai untuk mencuci sayur
dan memasak. Mineral masuk ke dalam tubuh dalam bentuk garam lalu
digunakan dalam bentuk elektrolit. Elektrolit adalah bentuk ion dari mineral yang
bermuatan positif (+) dan negatif (-), ada sebagian mineral yang dipakai sel
sebagai poros atau inti suatu molekul, ada pula yang dipakai untuk
menghubungkan suatu cabang ke cabang yang lain. Mineral yang masuk kedalam
tubuh lewat makanan sebagian diabsorpsi oleh dinding usus. Makanan yang
masuk kedalam tubuh terdiri dari bahan organik dan air sebesar 96 % dan sisanya
terdiri dari unsur mineral. Mineral dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu,
dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar, tetapi zat anorganik
tidak terbakar, karena itu bahan anorganik disebut abu (Winarno 1992).

Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu


mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah >
100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg
per hari. Mikromineral adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit.
Mineral Mikro adalah salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh selain
karbohidrat, protein, lemaK dan Mineral Makro. Mineral Mikro terdiri dari :
Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium(Se), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Flour,
Kobalt, Kromium(Cr), Timah, Nikel, Vanadium, silicon.
B. SUMBER MIKRO MINERAL
1. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat
didalam tubuh manusia dewasa dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gr
didalam tubuh manusia dewasa, di mana 70 persennya terdapat
dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron
storage) yang terdiri dari feritin dan homossiderin terdapat dalam
hati, limfa dan sum-sum tulang.

Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam


dan ikan .Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tumbuk,
kacang kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.
Pada umumnya besi di dalam daging, ayam dan ikan mempunyai
ketersediaan biologic tinggi ,besi didalam serealia dan kacang
kacangan mempunyai ketersediaan biologic sedang, dan besi
didalam sebagian besar sayuran ,terutama yang mengandung
asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan
biologik rendah.
Nilai besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)
Bahan Makanan Nilai Fe Bahan Makanan Nilai Fe

Tempe kacang kedelai


10,0 Biscuit 2,7
murni

Kacang kedelai kering 8,0 Jagung kuning,pipil, lama 2,4

Kacang hijau 6,7 Roti putih 1,5

Kacang merah 5,0 Beras setengah giling 1,2

Kelapa tua, daging 2,0 Daun kacang panjang 6,2

Udang besar 8,0 Bayam 3,9

Hati sapi 6,6 Sawi 2,9

Daging sapi 2,8 Daun katuk 2,7

Telur bebek 2,8 Kangkung 2,5

Telur ayam 2,7 Daung singkong 2,0

Ikan segar 2,0 Pisang ambon 0,5

Ayam 1,5 Keju 1,5


NEXT…
Angka kecukupan besi yang dianjurkan
Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan AKG besi
untuk Indonesia sbb:
· Bayi : 3-5 mg
· Anak, balita : 8-9 mg
· Anak sekolah : 10 mg
· Remaja laki – laki : 14 – 17 mg
· Remaja perempuan : 14 – 25 mg
· Dewasa laki – laki : 13 mg
· Dewasa perempuan : 14 – 26 mg
· Ibu hamil : +20 mg
· Ibu menyusui : + 2 mg
· Manula perempuan : 14 mg
· Manula laki – laki : 13 mg
2. Zeng (Zn)
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan
fungsi membran sel, sebagai antioksidan, dan melindungi
tubuh dari serangan lipid peroksidase. Seng berperan
dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam regulasi
gen. Pada suhu tinggi,tubuh banyak mengeluarkan
keringat dan seng dapat hilang bersama keringat sehingga
perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed et al. 2002).
Ikatan enzim seng yang merupakan katalis reaksi hidrolitik
melibatkan enzim pada bagian aktif yang bertindak
”superefisien”. Enzim karbonik anhidrase meng-katalisis
CO2 dalam darah, enzim karboksi peptidase mengkatalisis
protein dalam prankreas, enzim alkalin fosfatase.
NEXT…
Sumber utama Zeng adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju,
hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-
kacangan. Sumber paling baik adalah sumber protein hewani,
terutama daging, hati, kerang, biji-bijian (lengkap), serelia,
leguminosa (kacang-kacangan) dan telur. Serelia tumbuk dan
kacang-kacangan merupakan sumber yang terbaik namun
mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.

Angka Kecukupan Zn Yang Dianjurkan


Angka kecukupan seng pada tingkat :
a. Bayi : 3-5 mg
b. Anak-anak : 8-10 mg
c. Remaja dan dewasa : 15 mg (baik pria maupun wanita)
d. Ibu hamil : + 5 mg
e. Ibu menyusui : + 10 mg
3. Iodium (I)
Iodin merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Tiroksin
berperan dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga
meningkatkan Basal Metabolic Rate (BMR). Tiroksin juga berperan
menghambat proses fosforilasi oksidatif sehingga pembentukan
Adenosin Trifosfat (ATP) berkurang dan lebih banyak dihasilkan panas.

Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan


rumput laut. Sedangkan fungsi dari iodium di antaranya dalah sebagai
komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.

Angka Kebutuhan Iodium yang dianjurkan :


Bayi : 50-70 mg
Balita dan anak sekolah : 70-120 mg
Remaja dan dewasa : 150 mg
Ibu hamil : +25 mg
Ibu menyusui : +50 mg
4. Selenium (Se)
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen
antikanker yang lebih kuat. Apabila digabungkan dengan vitamin E,
efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat.
Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat,
system anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya pemakan radikal bebas ini melindungi membran-
membran sel dari serangan radikal bebas. Jumlah vitamin E dalam
diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.

Sumber : Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran,


sayuran, bergantung pada kandungan selenium tanah.

AKG orang dewasa: 70 mg (Laki-laki) & 55 mg (Perempuan).


5. Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat
menghambat pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Tembaga
sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme, pembentukan
hemoglobin, dan proses fisiologis dalam tubuh (Richards 1989; Ahmed et
al. 2002).
Tembaga terdapat luas didalam makanan. Sumber utama tembaga
adalah tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian ,
serelia, dan cokelat. Air juga mengandung tembaga dan jumlahnya
bergantung pada jenis pipa di gunakan sebagai sumber air.

Angka Kecukupan Tembaga (Cu) Yang Dianjurkan


Kekurangan tembaga karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu,
AKG untuk tembaga di Indonesia belum ditentukan. Amerika serikat
menetapkan jumlah tembaga yang aman untuk dikonsumsi adalah
sebanyak 1,5-3,0 mg sehari.
6. Mangan (Mn)
Mangan berkaitan dengan jumlah enzim dalam beberapa proses metabolisme termasuk
piruvatanya dan karboksilse asetil CoA dan dehidrogenase isositrat dalam siklus krebs dan
mitokondria; bentuk mitokondria ;dismutase super oksida yang menolong melindungi
membran mitokondria. Yang lebih menarik adalah hubungannya dengan
enzim mukopolisakarida , glikoprotein dan produksi lipopolisakarida ,termasuk trasferase
galaktose dan trasferse glikosil lain yang terikat dalam membran.
Sumber : Serelia utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, teh.
AKG orang dewasa: 2,5-5,0 mg.
Lokasi : Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran
cerna dan kelenjar ptuitari.

7. Flour (F)
Flour adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang F dan nomor
atom 9. Namanya berasal dari bahasa latin fluere, berarti “mengalir”. Dia merupakan gas
halogen univalen beracun berwarna kuning-hijau yang paling reaktif dari seluruh unsur.
Sumber flour di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak.
AKG : Konsumsi fluor yang dianggap cukup dan aman adalah 1,5 – 4,0 mg/sehari.
Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian flour/ 1
juta bagin air (1 ppm), yang berarti 1 mg/L air.
8. Kobalt (CO)
Kobalt (Co) merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan merupakan
bagian dari molekul vitamin B12. Konversi Co dari dalam tanah menjadi vitamin B12 pada
makanan hingga dicerna hewan nonruminansia kadang-kadang disebut sebagai siklus
kobalt. Ternak ruminansia (sapi, domba, dan kambing) memakan hijauan pakan, di mana
tanaman menyerap kobalt dari dalam tanah dan bakteri-bakteri yang ada di dalam lambung
(rumen) menggunakan kobalt dalam penyusunan vitamin B12. Hewan menyerap vitamin
B12 dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh (Davis dan Mertz 1987; Mills 1987;
Darmono 1995).
Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau.
AKG: Sebagian besar kobal dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah
mengandung kurang lebih 1 mg kobal/100 ml. AKG orang dewasa 2 mg vitamin B12

9. Kromium (Cr)
Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cr dan
nomor atom 24 golongan VII A. Kromium trivalen (Cr III atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah
sangat kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat
menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (Chromium Deficiency).
Sumber kromium terbaik adalah makanan nabati. Kandungan kromium dalam tanaman
bergantung pada jenis tanaman, kandungan krom tanah dan musim. Sayuran
mengandung 30 hingga 50 ppm, biji-bijian dan serealia utuh 30 hingga 70 ppm dan buah
20 ppm. Hasil laut dan daging merupakan sumber kromium yang baik.
MIKRO MINERAL
Mikro mineral lain yang kebutuhannya belum ditentukan
1. Silikon (Si)
Silikon berperan dalam memulai kalsifikasi tulang dan mempengaruhi
sintesis kolagen. Silikon terutama terdapat dalam makanan nabati
terutama biji-bijian dan serelia utuh

2. Vanadium (Va)
Vanadium diduga berperan dalam fungsi enzim yang berkaitan dengan
fosforilasasi (penambahan gugus fosfat pada suatu protein atau molekul
organic lain). Vanadium diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tulang serta untuk reproduksi normal. Sumber baik
vanadium adalah serelia, daging, ikan dan unggas.

3. Timah (Pb)
Timah dalam jaringan tubuh mula-mula hanya dianggap sebagai
kontaminasi lingkungan. Namun belakangan terbukti pada tikus, timah
meningkatkan pertumbuhan. Belum diketahui kandungan timah dalam
makanan.
NEXT…
4. Nikel (Ni)
Nikel terdapat dalam DNA dan RNA, fungsinya
mungkin menstabilisasi struktur asam nukleat dan
protein atau sebagai kofaktor berbagai enzim.
Kekurangan nikel dapat menyebabkan kerusakan hati
dan alat tubuh lainnya. Sumber nikel adalah kacang-
kacangan, serelia dan produk serelia.

Mineral mikro lain yang masih memerlukan


penelitian lebih lanjut tentang kegunaannya adalah
Perak, Merkuri, Stanum, Barium, Kadmium, Arsen
dan Boron.
C. FUNGSI MIKRO MINERAL
1. Besi (Fe)
•Sebagai alat angkut O2 dari paru-paru ke jaringan tubuh
•Sebagai alat angkut elektron di dalam sel
•Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
•Sebagai metabolisme tubuh
•Peningkat Kemampuan belajar
•Sebagai sistem kekebalan
•Pada laktasi untuk sekresi air susu
•Pelarut obat-obatan tidak larut air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan sehingga dapat
dikeluarkan dari tubuh
2. Zeng (Zn)
Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :
•Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
•Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis
dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
•Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
•Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam
sintesis DNA dan RNA.
•Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
•Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
•Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.
3. Iodium (I)
Iodium (yodium) digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang
mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses
metabolisme, bahkan mementukan berapa lama seseorang dalam bertahan hidup.
Dapat mencegah penyakit gondok

4. Selenium (Se)
Enzim selenium peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida yang
terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik. Peroksida dapat
berubah menjadi radikal bebas yang dapat mengoksidasi asam lemak tidak jenuh yang ada
pada membran sel, sehingga merusak membran sel tersebut. Selenium berperan serta
dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas dengan menurunkan
konsentrasi peroksida dalam sel, sedangkan vitamin E menghalangi bekerjanya radikal bebas
setelah terbentuk. Dengan demikian konsumsi selenium dalam jumlah cukup menghemat
penggnaan vitamin E.
Selenium dan vitamin E melindungi membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi
oksigen dan hidrogen pada akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran
sel dan membantu sintesa immununoglobulin dan ubikinon. Glutation peroksidse berperan
di dalam sitosol dan mitokondria sel, sedangkan vitamin E di dalam membran sel
Karena selenium mengurangi produksi radikal bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini
mempunyai potensi untuk mencegah penykit kanker dan penyakit degenaratif lainnya.
5. Tembaga (Cu)
Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan
dengan reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
•Tembaga berperan dalam mencegah anemia dengan cara membanu
absorbs besi, merangsang sisntesis hemoglobin , melepas simpanan besi dari
feritin dalam hati dan sebagai bagian dari enzim seruloplasmin.
•Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
•Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin,
yaitu pigmen dan kulit.
•Tembaga juga berperanan dlam pngikatan silanh kolagen yang diperluka
untuk menjaga kekuatannya.

6. Mangan (Mn)
Dalam tubuh, Mn berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik
yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. Pada metabolisme protein,
Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti
arginase, prolinase, dipeptidase. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif
dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida.
Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam
lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak.
7. Flour (F)
Flour berfungsi untuk mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dan
tulang dibentuk, pertama terbentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri atas kalsium dan
fosfor. Kemudian flour akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada kristal tersebut dan
membentuk fluoropatit. Pembentukan fluoropatit ini menjadikan gigi dan tulang tahan
terhadap kerusakan. Fluor diduga dapat mencegah osteoporosis (tulang keropos) pada
orang dewasa dan orang tua. fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan
terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi juga melindungi
masyarakat terhadap karies gigi.

8. Cobalt (Co)
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel
darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin juga berperan dalam
fungsi berbagai enzim.

9. Kromium (Cr)
Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Krom bekerja sama dengan
pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam
pelepasan energi, percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat
menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun konsentrasi insulin normal.
D. KELEBIHAN & KEKURANGAN MIKRO
MINERAL
1. Besi (Fe)
Kelebihan : Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan ,tetapi dapat
disebabkan oleh suplemen besi, gejalanya adalah rasa nek,muntah
.diare,denyut jantung meningkat,sakit kepala ,mengigau dan pingsan.
Kekurangan : Menurunnya kemampuan kerja, kekurangan energi pada
umumnya menyebaabkan pucat, rasa lemah,letih pusing,kurang nafsu
makan , menurunnya kebugarankekebalan dan gangguan penyembuhan
luka.kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.

2. Iodium (I)
Kelebihan : Pembesaran kelenjar tiroid akibat kelenjar tiroid terlalu aktif
memproduksi hormon tiroksin yang berakibat tertutupnya jalan
pernafasan yang bias menyebabkan gagal jantung.
Kekurangan : Gondok, kretinisme, hambatan mental (perkembangan jiwa
dan tingkat kecerdasan) dan pertumbuhan pada anak tidak normal
(kerdil), kegemuk pada orang dewasa.
3. Zeng (Zn)
Kelebihan :
•Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
•Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolismE kolesterol,
mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat
timbulnya aterosklerosis.
•Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.
Kekurangan :
•Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna (kerdil).
•Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual,
misalnya pencernaan terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan
pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna.
•Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
•Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan
vitamin A, gangguan kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta
memperlambat penyembuhan luka.
4. Selenium (Se)
Kelebihan : Dosis tinggi selenium (= 1 mg sehari) menyebabkan muntah-
muntah, diare, rambut dan kuku rontok, serta luka-luka pada kulit dan
sistem saraf. Kecenderungan menggunakan suplemen selenium untuk
mencegah kanker harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai dosis
berlebihan.
Kekurangan : Kekurangan selenium pada manusia karena makanan yang
dikonsumsi belum banyak diketahui. Pada tahun 1979 para ahli dari Cina
melaporkan hubungan antara status selenium tubuh dengan penyakit
kesban, dimana terjadi kardiomiopati atau degenerasi otot jantung yang
terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa (keshan
adalah sebuah propinsi di Cina). Penyakit keshan-Beck pada anak remaja
menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan rasa sakit pada sendi jari-
jari yang diikuti osteoartritis secara umum, yang terutama dirasakan pada
siku, lutut dan pergelangan kaki. Pasien yang mendapat makanan
prenteral total yang pada umumnya tidak mengandung selenium
menunjukkan aktivitas glutation peroksidase rendah dan kadar selenium
dalam plasma dan sel darah merah yang rendah. Beberapa pasien
menjadi lemah, sakit pada otot-otot dan terjadi kardiomiopati pasien
kanker mempunyai taraf selenium plasma yang rendah. Kekurangan
selenim dan vitamin E juga dihubungan dengan penyakit jantung.
5. Tembaga (Cu)
Kelebihan :
•Menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
•Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat
menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai tahap
perdarahan intravascular dapat terjadi, begitupun nekrosis sel-sel
hati dan ginjal.
•Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabakan kematian.
•Kekurangan :
Kekurangan tembaga dapat menganggu pertumbuhan
•Gangguan fungsi kekebalan
•Anemia dengan perubahan pada metabolisme besi dan
perubahan pada jaringan tulang
•Menghambat pembentukan hemoglobin
•Edema dengan serum albumin rendah.
•Depigmentasi rambut dan kulit
6. Mangan (Mn)
•Kelebihan : Keracunan karena kelebihan mangan dapat terjadi bila
lingkungan terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang mengisap
mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama,
menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai penampilan dan tingkah
laku abnormal, yang menyerupai penyakit parkinson.

•Kekurangan : Kekurangan mangan pernah terlihat pada manusia.


Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam
makanan nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan
jantan dan betina. Keturunan dari induk yang menderita kekurangan
mangan, menunjukkan kelainan kerangka dan gangguan kerangka otot.
Penggunaan suplementasi besi dan kalsium perlu diperhatikan karena
kedua zat gizi ini menghambat absorbsi mngan. Kekurangan mangan
sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi
protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
7. Flour (F)
•Kelebihan : Kelebihan fluor dapat menyebkan keracunan. Hal ini baru terjadi pada dosis sangat
tinggi atau setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen fluor sebanyak 20-80 mg sehari.
Gejalanya adalah fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare, sakit di
daerah dada, gatal, dan muntah.
•Kekurangan : Kekurangan fluor terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor.
Akibatnya adalah kerusakan gigi dan karies dentis (keropos tulang) pada orang tua.

8. Cobalt (Co)
•Kekurangan : Terjadi bila kekurangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan
absorpsi dan gastrektomi.
•Kelebihan : Belum diketahui karena belum ada penelitian yang menunujukan tentang seseorang
yang mengidap penyakit akibat kelebihan kobalt. Percaya saja bahwa sesuatu yang berlebihan itu
tidak baik.

9. Kromium (Cr)
•Kekurangan : Kekurangan krom karena makanan jarang terjadi, oleh karena itu AKG untuk krom
belum ditentukan.
•Kelebihan : Kelebihan krom karena makanan belum pernah ditemukan. Pekerja yang terkena
limbah industri dan cat yang mengandung krom tinggi dikaitkan dengan kejadian penyakit hati dan
kanker paru-paru. Kromat adalah bentuk krom dengan valensi 6, tubuh tidak dapat mengoksidasi
krom makanan dengan valensi 3 yang tidak toksik menjadi bentuk valensi 6 yang toksik. Jadi, krom
di dalam makanan tidak ada kaitannya dengan kanker paru-paru.
E. METABOLISME DAN PENYERAPAN MIKRO
MINERAL
1. BESI (Fe)
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN :
Sebelum diabsorsi dalam tubuh besi dibebaskan dari ikatan organic seperti protein.Sebagian
besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero.hal ini terjadi dalam suasana
asam di dalam lambung dengan adanya HCL dan vitamin C yang terdapat dalam makanan.
Absorsi terutama terjadi dalam usus halus dengan bantuan alat angkut protein khusus,yaitu
transferin dab feritin.,Transferin mukosa mengangkut besi besi dari saluran cerna kedalam
sel mukossa dan memindahkan ketrasferin reseptor yang ada dalam sel mukosa.Transferin
mukosa kemudian kembali ke rongga saluran cerna untuk mengikat besi lain ,sedangkan
trasferin reseptor mengangkut besi melalui darah kesemua jaringan tubuh.
METABOLISME :
Fe yang dibebaskan dari proses degradasi Hb dan porfirin dapat secara cepat terlihat
transferin dan dalam feritin serum pada plasma.Transferin mengangkut Fe kembali ke
sumsum tulang untuk mensintesisi Hb kembali atau dimana saja dibutuhkan.Feritin serum
secara cepat diambil oleh hati dan mungkin oleh sel –sel lain.Besi feritin intrseluler juga
dimobilisasi untuk diangkut kesumsum tulang Untuk mobilisasi tersebut Fe yang ada dalam
pusat inti feritin harus direduksidikilasi dan dipindahkan kedalam plasma ,dimana dioksidasi
kembali menjadi F3+ untuk diangkut pada transferin.
2. ZENG (Zn)
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN :
Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksi hidroklorida yang
diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase karbosil yang terdapat didalam
cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn juga dihubungkan dengan hormone insulin
yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun tidak berperan langsung terhadap kegiatan insulin.
Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan dengan status Zn lebih besar dari normal
dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga merupakan faktor dalam menentukan
penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya atau tidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang
banyak dalam biji-bijian merupakan faktor-faktor utama yang menurunkan nilai gunanya pada
waktu bersamaan tingkat konsumsinya, keseimbangan Zn sedikit kurang pada orang yang dengan
diet berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak berkompetisi dengan ion-ion metal transisi,
terutama Fe2+ , Fe3+, dan Cu2+. Penyerapan Zn memerlukan energi dan tingkatan oleh sitrat.dalam
air susu manusia banyak Zn terikat dalam sitrat dan daya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat
oleh protein. Setelah penyerapan dan pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3
komponen yang satu dengan yang lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walauoun cukup besar
yang terikat pada antiprotease, α-makroglobulin.
METABOLISME
Di dalam pangkreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yng pda waktu mkan
dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikaian saluran cerna menerima seng dari dua
sumbar, yaitu dri makanan dan dari cairan pencernan yang kembali ke pngkreas dinmakn sikrulasi
entropangkreatik. Bila di komsumsi seng tinggi, didalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah
menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absobrsi berkurang. Seperti halnya dengan
besi, bentuk simpanan ini akan dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya adalah
2-5 hari. Metalotionien di dalam hati mengikat seng hingga di butuhkan oleh tubuh.
Metalotionien diduga mempunyai peranan dalam mengatur kandungan seng didalam cairan
intarseluler.
3. IODIUM (I)
Pembentukan dan sekresi tiroglobulin sebagai bahan dasar hormon thyroid dilakukan oleh
sel-sel thyroid. Setiap molekul tiroglobulin mengandung 140 asam amino tirosin, dan tirosin
merupakan substrat utama yang berikatan dengan yodium untuk membentuk hormon
thyroid dimana hormon ini dibentuk dalam molekul tiroglobulin. Oksidase ion yodida adalah
langkah penting dalam pembentukan hormon thyroid yaitu perubahan ion yodida menjadi
bentuk yodium teroksidasi yang kemudian mampu berikatan langsung dengan asam amino
tirosin. Proses oksidasi ini dipermudah oleh enzim peroksidase dan hidrogen peroksida yang
menyertainya. Pengikatan yodium dengan molekul tiroglobulin dinamai organifikasi
tiroglobulin. Yodium yang telah dioksidasi dalam bentuk molekul akan terikat langsung
tetapi perlahan-lahan dengan asam amino tirosin, tetapi bila yodium yang btelah teroksidasi
disertai dengan sistem enzim peroksidasi, maka proses ini dapat terjadi dalam beberapa
detik atau menit. Stadium akhir dari yodinasi tirosin adalah pembentukan dua hormon
thyroid yang penting yaitu tiroksin dan triyodotironin. Tirosin mula-mula dioksidasi menjadi
monoyodotironin dan diyodotironin. Dua molekul diyodotironin bergabung membentuk
tiroksin (T4), dan satu molekul diyodotironin bergabung dengan satu molekul
monoyodotironin membentuk triyodotironin (T3).

4. SELENIUM (Se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan selenosistein. Absorbsi
selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara aktif, selenium diangkut oleh albumin
dan alfa-2 globulin. Absorbsi lebih efesien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium.
Konsumsi tinggi menyebabkan peningkatan ekresi melalui urin.
5. MANGAN (Mn)
Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti.
Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi
absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan
diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan
dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan melalui feses. Taraf
mangan dalam jaringan diatur oleh oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada
penyakit hati, mangan menumpuk dalam hati.

6. FLOUR (F)
Sebagian flour dari makanan atau minuman diserap oleh lambung dan sebagian
lagi oleh usus kecil. Dari 90% F diserap, setengahnya dikeluarkan lagi dan
setengah bagian lainnya digunakan sebagai bagian integral tulang dan gigi.
Dengan tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dikonsumsi, kadar flour dalam darah
selalu konstan. Hal ini berkat kemampuan ginjal untuk mengaturnya. Selain dalam
darah, F juga terdapat dalam jaringan (lunak), saliva, susu dan darah janin : yang
konsentrasinya leboh rendah.

7. COBALT (Co)
Absorbsi terjadi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi besi.
Absorbsi meningkat bila konsumsi besi rendah. Sebanyak 85% ekskresi kobal
dilakukan melalui urin, selebihnya feses dan keringat.
8. TEMBAGA (Cu)
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN :
Absorsi sedikit terjadi didalam lambung dan sebagian besar di bagian atas usus
halus secara aktif dan pasif.Absorbsi terjadi dengan alat angkut protein pengikat
tembaga metalotionin yang juga berfungsi dalam absorbsi seng dan
kadmium.Tembaga diangkut keseluruh tubuh oleh seruloplasminin dan
transkuprein.Tembaga juga dikeluarkan dari hati ,sebagai bagian dari
empedu.Didalam saluran cerna tembaga dapat diabsorsi kembali atau
dikeluarkan dari tubuh bergantung kebutuhan tubuh.Pengeluaran melalui
empedu meningkat bila terdapat kelebihan tembaga dalam tubuh.
METABOLISME :
Dalam plasma darah ,tembaga mula – mula diikat pada albumin dan suatu
protein baru dan dibawa kehati dimana kan mendapat proses :
•Diinkorporasikan ke dalam seruloplasmin dan protein / enzim hati yang
spesifik
•Hilang melalui empedu ,seruloplasmin disekresi kedalam plasma disamping
kemungkinan fungsi enzimatiknya ,juga mengangkut tembaga kedalam sel
seluruh tubuh
•Sebagian kecil cu diangkut melalui transkuprein dan albumin ; rendahnya
berat molekul dari pool –cu dalam plasma mungkin tidak merupakan
sumber Cu seluler yang nyata.
9. KROMIUN (Cr)
Krom dalam bentuk Cr+++ diabsorbsi sebanyak 10%
hingga 25%. Bentuk lain krom hanya diabsorbsi
sebanyak 1%. Mekanisme absorbsi belum diketahui
dengan pasti. Absorbsi dibantu oleh asam-asam amino
yang mencegah krom mengendap dalam media alkali
usus halus. Jumlah yang diabsorbsi tetap hingga
konsumsi sebanyak 49 ug, setelah itu ekskresi melalui
urin meningkat. Ekskresi melalui urin meningkat oleh
konsumsi gula sederhna yang tinggi, aktivitas fisik
berat atau trauma fisik.
Seperti halnya besi, krom diangkut oleh transferin. Bila
tingkat kejenuhan transferin tinggi, krom dapat
diangkut oleh albumin.
TERIMAKASIH
KEEP CALM & JUST STAY
PAK RADEN! :D

Vous aimerez peut-être aussi