Vous êtes sur la page 1sur 20

Analisis Citraan

Puisi The Faerie Queene karya Edmund Spenser

Kelompok 1
Biografi
Edmund
Spenser
Edmund Spencer atau Edmund
Spenser (lahir di London 27 April
1553; meninggal di London 13
Januari 1599) adalah seorang
penyair besar zaman Ratu
Elizabeth.
Biografi
Edmund
Spenser
Ia berhasil menulis puisi-puisi terdiri dari
6 jilid, walaupun tak pernah
terselesaikan, puisi-puisi tersebut
merupakan suprakarya dalam sastra
Inggris: The Faerie Queene (tahun
1590-1596). Karya tersebut merupakan
sebuah karya alegoris tentang nilai-
nilai moral dari kesopanan Kristen.
Biografi
Edmund
Spenser
Karya Edmund Spencer berakar
pada folklore Inggris, sehingga
puisi-puisinya dianggap sejajar
dengan karya monumental milik
Vergil atau Homerus.
Biografi
Edmund
Spenser
Karya-karya lain di antaranya
adalah The Shepheardes
Calender (tahun 1579)
dan Epithalamion (tahun 1595).
Visi Masa Depan Inggris
Puisi The Faerie Queene adalah puisi karya
Edmund Spenser yang berisi visi-visinya akan
masa depan Inggris di bawah pimpinan Ratu

Latar Elizabeth.

Belakang Tujuan Pembuatan Puisi


Tujuan pembuatan puisi The Faerie Queene

Munculnya adalah "to fashion a gentleman or noble


person in vertuous and gentle discipline“
(“untuk membentuk seorang pria atau orang yang

The Faerie mulia dengan tata tertib yang lembut dan penuh
kebajikan”).

Queene Mirip The Aeneid


Edmund Spenser membuat puisi The Faerie
Queene dengan 12 canto setiap buku mirip
dengan karya penyair besar Romawi, Virgil,
yang berjudul The Aeneid.
CITRAAN
Pengertian dan Macamnya
Pengertian Citraan
1. Citraan ini adalah 2. Dalam definisi yang lebih 3. Melalui citraan, apa
gambar-gambar dalam jelas menurut Waluyo, yang digambarkan
pikiran dan bahasa yang citraan adalah kata atau seolah-olah dapat
menggambarkannya, susunan kata-kata yang dirasakan pembaca
lewat pancaindra
sedang setiap gambar dapat memperjelas apa
mereka.
pikiran disebut citra atau yang dinyatakan oleh
imaji (image). penyair.
Citraan Penglihatan
Citraan penglihatan adalah teknik yang digunakan
penyair untuk mendeskripsikan atmosfer dalam puisi
melalui ungkapan kata-kata.
Contoh:
The day with cloudes was suddeine overcast,
And angry Jove an hideous storme of raine
Did poure into his Lemans lap so fast,
(Hari yang berawan tiba-tiba mendung,
Dan Jove yang marah dan badai hujan yang mengerikan
Dituangkan ke pangkuan buminya dengan sangat cepat,)
Citraan Pendengaran
Menurut Altenbernd (1970), Citraan itu dihasilkan
dengan menyebutkan atau menguraikan bunyi suara.
Contoh:
Joying to heare the birdes sweete harmony,
Which therein shrouded from the tempest dred,
Seemd in their song to scorne the cruel sky.
(Senang mendengar harmoni burung yang manis,
Yang didalamnya terselubung dari praha yang menakutkan,
Tampak di lagu mereka untuk mencemooh langit yang kejam.)
Citraan Taktil
(Perasaan)
Imaji taktil atau perasaan adalah penciptaan
ungkapan oleh penyair yang mampu mempengaruhi
sehingga pembaca ikut terpengaruh perasaannya.
Contoh:
[…] more white then snow,
Yet she much whiter, but the same
did hide
Under a vele, […]
(lebih putih dari salju,
namun dia jauh lebih putih, tetapi
hal yang sama menyembunyikan
sebuah vele)
Citraan Gerakan
Citraan gerak merupakan gambaran sesuatu yang
sesungguhnya tidak bergerak, tetapi dilukiskan
seakan-akan dapat bergerak, ataupun gambaran
gerak pada umumnya.
Contoh:
”Seorang wanita kesayangan
berkendara disamping keadilannya”
Citraan Penciuman
Citra penciuman cukup jarang digunakan oleh
penyair, karena untuk menciptakan citra penciuman
cukup sulit bagi penyair untuk mendapatkan efek
seperti nyata.
Contoh:
“Kesalahan yang busuk
menundukkan:”
Citraan Pengecapan
Citraan pencecapan adalah citraan yang memakai
indra pengecap, yaitu lidah, sebagai gambara-
gambaran untuk menunjukkan pikiran penyair akan
suatu hal. Citraan ini merupakan salah satu yang
jarang dipergunakan (Pradopo, 2009:85).
Contoh:
The Mirrhe sweete bleeding in the bitter
wound,
(Pohon mirrhe yang manis berdarah
dalam luka yang pahit,)

Vous aimerez peut-être aussi